LOGINTanpa keraguan Tian Fan pun langsung menelan pil yang baru saja dibuat oleh Kakeknya. Begitu pil itu dimasukkan ke dalam mulut dan ditelan, pil penyembuh itu langsung pecah menyebarkan energi spiritual murni yang dikandungnya.
Tubuh Tian Fan seketika dipenuhi oleh energi spiritual yang lalu diubah oleh dantiannya menjadi energi Qi. Rasa lelah yang mendera pemuda belia itu pun seketika menghilang begitu saja. "Kakek! Pil penyembuh buatanmu benar-benar hebat," puji Tian Fan dengan mata yang tampak berbinar. Tuan Feng Xiao terkekeh pelan. Padahal itu hanya pil tingkat satu, Tian Fan belum tau saja dia dapat membuat pil tingkat 7 sempurna jika dia mau. "Ambil ini, Kakek tidak membutuhkannya." Ujar Tuan Feng Xiao menyerahkan botol kecil berisi beberapa pil penyembuh lainnya kepada Tian Fan. "Terima kasih, Kek!" Senang Tian Fan menerima pil-pil itu. Di kota Han, jika pil-pil seperti ini dijual harganya pasti akan sangat mahal. Tian Fan yang awalnya adalah Tuan Muda dari klan Tian tentu sudah mencoba banyak pil terbaik, tapi dari semua pil yang pernah dia coba, buatan Kakeknya adalah yang terbaik. "Aku lihat kau begitu bersemangat. Fan'er! Bagaimana kalau kita mulai saja pelatihannya?" ujar Tuan Feng Xiao. "Baiklah, Kek. Tapi..." "Tapi?" Tian Fan menghela napas lemah."Sebelumnya akar roh api milikku sudah direbut secara paksa, aku sudah tidak punya kemampuan untuk menggunakan elemen api lagi. Kakek, sepertinya ini akan sulit." Tuan Feng Xiao tersenyum dan menggelengkan kepalanya pelan."Aku sudah tau itu sejak awal. Kau tidak bisa menggunakan elemen api, memangnya apa masalahnya?" "Kakek sudah memutuskan untuk melatih dirimu sejak awal, mengenai masalah api, Kakek juga sudah punya jalan keluarnya." "Benarkah, Kek?" Tanya Tian Fan dengan tidak percaya. "Tentu saja. Jika Kakek tidak punya solusi, lalu untuk apa kita berada di sini sekarang?" Mendengar apa yang dikatakan oleh Tuan Feng Xiao, Tian Fan pun dapat bernapas dengan lega. Tanpa sadar dia tersenyum dan semangat untuk belajarnya pun menjadi semakin menggebu-gebu. Awalnya Tian Fan merasa ragu karna dia tidak bisa menggunakan elemen api lagi tapi rupanya semua masalah itu sudah diantisipasi sejak awal oleh Kakeknya. Tuan Feng Xiao mengeluarkan sesuatu dari cincin penyimpanannya. Itu adalah sebuah botol kecil yang berisi beberapa butir pil di dalamnya. Pil-pil itu tampak aneh, ini adalah kali pertama Tian Fan melihat pil seperti itu. Biasanya pil digunakan untuk membantu penerobosan atau pemulihan, tapi pil yang ada di tangan Tuan Feng Xiao sepertinya memiliki kegunaan yang berbeda. Pil-pil itu tampak memancarkan hawa panas yang serupa dengan panas api seolah memang pilnya terbuat dengan memurnikan api yang sebenarnya. "Terimalah, ini adalah pil ciptaanku sendiri. Namanya adalah pil api langit, dengan pil ini kau dapat meminjam energi api yang terkandung di dalamnya selama beberapa saat." Ujar Tuan Feng Xiao menyodorkan botol pil yang ada di tangannya kepada Tian Fan. Tian Fan pun menerima botol pil itu dan memperhatikannya dengan seksama."Bagaimana cara membuat pil seperti ini, Kek?" "Mudah saja! Cukup murnikan inti binatang spiritual yang memiliki elemen api dasar dengan satu teknik khusus yang aku ciptakan. Untuk saat ini Kakek tidak akan mengatakan banyak hal, di masa depan semua ini akan diwariskan kepadamu," jawab Tuan Feng Xiao. "Hmm, aku mengerti, Kek." Tian Fan sadar akan kemampuannya, dia tentu belum mencapai level di mana dia dapat mewarisi satu teknik hebat yang dikatakan oleh Kakeknya. "Fan'er! Gunakan pil itu sekarang dan cobalah untuk mengendalikan energi api yang ada di dalamnya," pinta Tuan Feng Xiao. "Baik, Kek!" Tian Fan pun memasukkan sebutir pil ke dalam mulutnya. Begitu pil itu ditelan, hawa panas dari api seketika memenuhi dantiannya dan menyebar ke seluruh tubuh. Dengan cepat Tian Fan mengendalikan energi panas itu mengubahnya menjadi api yang nyata. "Ini...!!!" Tian Fan membelalak, api benar-benar menyala di kedua tangannya. Api dengan warna biru muda itu menyala dengan cukup tenang dan terkendali. "Perasaan mengendalikan api ini persis sama seperti saat aku mengendalikan elemen api yang pernah aku kuasai. Kakek! Ini benar-benar nyata, 'kan?" "Tentu saja, Fan'er! Kapan Kakek pernah menipumu?" "Hahaha! Hebat, Kek! Ini benar-benar luar biasa! Ini ajaib!" Tian Fan tidak bisa untuk tidak berdecak kagum. Apa yang mampu Kakeknya ciptakan benar-benar berada di luar nalar. "Sudah, sudah. Aku lihat kontrol apimu cukup baik, karna itu mari kita mulai pelatihannya. Kau masih ingat semua yang Kakek katakan sebelumnya, bukan?" "Tentu saja, Kek!" "Kalau begitu tunggu apa lagi? Panaskan tungkunya!" Tanpa membuang-buang waktu lagi, Tian Fan pun segera memulai pelatihannya. Dia mulai dengan memanaskan tungku seperti apa yang dilakukan oleh Tuan Feng Xiao sebelumnya. Setelah suhu tungku mencapai panas yang diinginkan, Tian Fan pun memasukkan satu per satu bahan obat yang disediakan sesuai langkah-langkah sebelumnya. Dengan energi jiwanya, Dia mulai memurnikan bahan-bahan obat itu sembari mengendalikan nyala api agar tetap terjaga. Kedua hal itu harus dilakukan bersamaan dalam satu waktu dan terus dijaga keseimbangannya, jika ada yang tidak sejalan maka bahan obat akan meledak dan pembuatan pil pun akan gagal. Tian Fan merasa kepalanya sakit saat energi jiwanya di kuras dengan cepat. Tapi pemurnian obat belum ada setengah jalan, dia harus tetap bertahan sebelum semuanya benar-benar selesai. Satu jam berlalu, aroma harum dari dalam tungku mulai tercium. Ini adalah saat yang ditunggu-tunggu, penyatuan dari bahan obat di dalam sana akan segera dimulai. "Turunkan suhu api secara perlahan dan gunakan energi jiwa milikmu untuk menyatukan semua esensi obat yang ada di dalam tungku!" Ujar Tuan Feng Xiao di sebelahnya. Tian Fan pun melakukan seperti apa yang dikatakan oleh Kakeknya. Energi jiwa yang tersisa dia optimalkan untuk menyatukan semua esensi dari bahan obat yang sudah dimurnikan. Kepala Tian Fan terasa hampir pecah karna terlalu memaksakan dirinya. Dari lubang hidungnya darah pun mulai mengalir. Baaam! Tian Fan menepuk kedua sisi tungku obat sekali, tutupnya terbuka dan beberapa pil melayang keluar dari dalam sana. Dia menangkap semua pil itu dan memasukannya ke dalam botol pil. "Berhasil! Aku berhasil," ujar Tian Fan dengan suara lemah. "Kerja bagus. Berikan pil-pil itu kepada Kakek untuk dinilai." Pinta Tuan Feng Xiao sembari mengulurkan tangannya. Tian Fan dengan senang hati memberikan pil-pil itu untuk dinilai oleh ahlinya. Setelahnya dia mengeluarkan sapu tangan untuk membersihkan darah yang mengalir dari lubang hidungnya."Bagaimana hasilnya, Kek?" "Biarkan Kakek memeriksanya." Ujar Tuan Feng Xiao menilai pil yang baru saja cucunya buat. Dia mencium aromanya, melihat kepekatan warnanya lalu mencoba satu pil untuk menentukan efektivitas dari pil yang baru saja dibuat. "Ini... bagaimana bisa?" Mata Tuan Feng Xiao membesar, energi murni yang terkandung di dalam pil terasa cukup besar. "Ada apa, Kek? Apa ada yang salah dengan pil-pil itu?" Tanya Tian Fan cemas. "Hahaha! Tentu saja tidak. Selamat Fan'er, dipercobaan pertamamu kau mampu menciptakan pil tingkah 1 menengah. Kau jenius, Nak! Kau punya peluang besar untuk menjadi Alkemis!" "Benarkah, Kek?" "Ya. Sudah Kakek bilang kau punya peluang! Kau bisa menjadi Alkemis. Hahaha! Mataku memang tidak pernah salah, kau punya bakat." Tuan Feng Xiao tertawa bahagia, kebahagiannya bahkan melebihi Tian Fan sendiri. Kegembiraannya ini tidaklah berlebihan, sejak dahulu dia memang sudah mencari murid untuk mewarisi semua teknik dan pengetahuannya akan tetapi tidak ada satu pun yang cocok. Tapi meskipun sudah berhasil, Tian Fan masih menampakkan wajah kecewanya. Dia memang telah berhasil, tapi untuk mencapai keberhasilan itu pengorbanannya juga cukup besar. "Kenapa wajahmu terlihat lesu seperti itu? Apa kau tidak senang dengan keberhasilanmu?" Tanya Tuan Feng Xiao tidak mengerti. "Bukan, Kek. Aku bukannya tidak senang hanya saja aku merasa ini masih terlalu cepat," jawab Tian Fan. "Maksudmu?" "Ini tentang energi jiwa milikku, Kek. Sepertinya aku perlu untuk melatihnya lagi. Aku masih belum terlalu mahir dalam menggunakan energi jiwa. Jika boleh, aku ingin berlatih pengendalian energi jiwa sebelum melaju ke tahap selanjutnya dalam pembuatan pil," ujar Tian Fan setelah menimbang-nimbang beberapa saat. Tuan Feng Xiao mengelus janggut panjangnya mendengar baik-baik penuturan Tian Fan. Merasa apa yang disampaikan masuk akal, dia pun pada akhirnya hanya bisa setuju dengan keputusan cucunya. "Jika kau memang punya pandangan seperti itu, maka Kakek tidak akan memaksa. Lagi pula waktumu untuk belajar juga masih banyak, kapan pun kau mau mencoba lagi, Kakek pasti akan membantumu." "Terima kasih atas pengertiannya, Kek." "Tidak perlu berterima kasih, Kakek menghormati pilihanmu." "Hmm, Kakek tenang saja, dalam setengah tahun aku akan fokus melatih energi jiwaku dan mencoba untuk menaikkan tingkatannya. Setelah setengah tahun, aku akan kembali untuk mencoba membuat pil yang jauh lebih baik dari yang sekarang," ujar Tian Fan penuh tekad. "Kakek paham. Ke depannya kau berlatihlah lebih giat lagi dan buktikan ucapanmu hari ini," sahut Tuan Feng Xiao yang percaya dan menaruh harapan penuh kepada cucu angkatnya itu. Setengah tahun bukanlah waktu yang terlalu lama, dia akan menunggu Tian Fan dengan sabar karna dia tau pemuda belia itu memang punya bakat luar biasa. ° ° ° ° ° Benua Tengah - Kekaisaran Song "Kejar mereka!" Suara teriakan menggema mengisi hutan. Belasan orang dengan pakaian prajurit lengkap saat ini tengah mengejar beberapa orang yang tengah melarikan diri di depan sana. Di depan, lima orang pria tangguh bersama dengan seorang gadis belia yang mereka bawa pergi dikejar habis-habisan dari belakang. Gadis belia berusia 11 tahun itu menangis di dalam dekapan salah satu pria tangguh yang membawanya pergi."Paman Cao, di mana ayah dan ibuku? Kenapa mereka tidak ikut lari?" Pria tangguh yang bernama Lin Cao itu tidak menjawab pertanyaan keponakannya. Jika dia menjawab kalau ayah dan ibu keponakannya sudah dibunuh, bukankah itu akan menyakiti hati keponakannya? Ini semua ulah dari Kaisar Song, gara-gara dia klan Lin harus mengalami musibah seperti ini. Dengan tidak tau malunya, Kaisar ingin Nona Muda klan Lin menikah dengan salah satu putranya yang dikenal tidak bermoral dan kejam. "Lin Mei! percaya pada paman, ayah dan ibumu pasti akan menyusul." Yang sebenarnya telah terjadi masih belum bisa dikatakan, saat ini mereka yang tersisa hanya bisa melarikan diri. Di masa depan jika ada kesempatan maka apa yang terjadi hari ini pasti akan dibalaskan. Kaisar Song, klan Lin akan mengingat dendam ini selamanya. Selama setetes darah masih ada, selama helaan napas masih terasa, dendam ini tidak akan terlupakan. Kekaisaran Song dan klan Lin adalah musuh bebuyutan.Yang Mi tidak menjawab, ia hanya mengusap air matanya dengan punggung tangan. Apa yang Tian Fan katakan membuat gadis itu sadar, ini bukan saatnya untuk bersedih dan menangis. Yang Mi ingin bangkit, tapi kakinya yang patah terlalu sakit untuk dipaksakan. Ia meringgis, tidak sanggup untuk berdiri. Tian Fan menoleh, melihat ke arah kaki kanan Yang Mi yang patah."Tunggu aku selesai dengan para serangga sialan ini, aku akan menyembuhkanmu nanti," ucap pemuda itu. Kembali melihat ke depan, Tian Fan kemudian berkata kepada orang-orang Yang Mi yang sudah tidak sanggup lagi untuk melanjutkan pertarungan."Semuanya mundur! Biar aku yang menyelesaikan semuanya!" Melihat Tian Fan yang sudah menyelesaikan kultivasinya, orang-orang itu pun serempak mundur tanpa membantah sedikitpun. Sriiing! Pedang lima elemen muncul di tangannya. Pedang itu digenggam kuat-kuat, tanda Tian Fan yang begitu siap dengan pertarungannya. Menatap tajam 7 serangga raksasa yang ada di hadapannya, Tian Fan mema
Reruntuhan Gagak Langit Satu minggu berlalu... Di lorong gelap yang panjang, Tian Fan masih larut di dalam kultivasinya. Ini sudah lebih dari 7 hari ia berada pada posisi duduk bersila, terpisah dari dunia luar dan fokus dalam peningkatan kekuatannya. Di sana Yang Mi dan orang-orangnya menunggu Tian Fan dengan setia. Selama 7 hari ini, mereka tidak sedikitpun beranjak dari sana, sebab hanya dengan Tian Fan mereka semua baru percaya diri melanjutkan perjalanannya. Di kelompok itu, mereka hanya tersisa 9 orang saja. Dengan jumlah dan kekuatan yang mereka punya, Yang Mi dan orang-orangnya tidak punya kepercayaan diri untuk melanjutkan perjalanan tanpa adanya Tian Fan bersama mereka. Bagaimanapun kemampuan pemuda itu sudah terbukti. Ia dapat mengalahkan 6 serangga raksasa hanya seorang diri, sesuatu yang mustahil dilakukan oleh Yang Mi dan orang-orangnya. "Pengawal Bao, kira-kira kapan dia akan menyelesaikan kultivasinya?" Tanya Yang Mi kepada pengawal setianya dengan tatapan y
Sekte Naga Emas 7 utusan besar dari 5 sekte aliran putih dan 2 Kekaisaran Benua Selatan tengah duduk dan berkumpul di satu meja yang sama. Orang-orang ini adalah para Tetua dan Jendral besar dari tempatnya masing-masing. Di Sekte Naga Emas mereka semua berkumpul untuk membicarakan masalah yang terjadi di Hutan Hitam beberapa hari yang lalu. Seorang pria tua di sana, dengan pakaian berwarna hitam dengan sulaman emas yang membentuk siluet seekor naga lebih dahulu berbicara."Jadi bagaimana? Apa tanggapan kalian semua tentang masalah ini?" tanyanya kepada semua petinggi yang ada di sana. Tetua Ketujuh dari Sekte Pedang Langit menjawab dan menuturkan pendapatnya."Itu adalah sebuah ancaman. Meskipun identitas mereka semua belum bisa kita pastikan, tapi bagaimanapun kita harus siap dengan kemungkinan terburuknya." "Menurutku, kita harus membentuk sebuah pasukan khusus dan mulai melatih mereka semua. Jadikan mereka semua kuat. Ini adalah satu-satunya cara yang bisa kita gunakan untuk me
Senyuman Yang Mi merekah indah manakala ia mendengar kalau Tian Fan mau membantu dirinya.Dalam hati, gadis cantik itu membatin dengan bangga."Semua pemuda sama saja. Mereka mudah sekali jatuh ke dalam pesona kecantikan. Aku yakin pemuda ini juga sama. Dia pasti mau membantu aku karna wajahku yang cantik. Heh! Menjadi wanita cantik memang menyenangkan.""Tapi tidak apa. Lagipula pemuda ini juga tampan dan berkarisma. Meskipun memang mulutnya sedikit tidak sopan, wajahnya yang tampan bisa dijadikan alasan untuk dimaklumi."Yang Mi begitu percaya diri, dengan modal itu, ia pun mengambil langkah dan mendekat ke arah Tian Fan.Namun, Tian Fan langsung merespon, respon yang berada di luar dugaan Yang Mi."Berhenti di sana. Jangan dekat-dekat denganku!"Sontak saja langkah Yang Mi langsung terhenti. Apa ini? Ia ditolak. Bagaimana bisa?Yang Mi ingin melayangkan pertanyaan dan protes, tetapi Tian Fan malah lebih dahulu bersuara."Jaga jarak dariku, aku tidak suka dekat-dekat dengan wanita asi
Yang Mi melangkah cepat ke arah Tian Fan, ia datang dengan wajah yang tampak cemas."Hey! Kau tidak apa-apa?" Tian Fan menoleh sekilas ke arahnya lalu kembali melihat ke arah depan."Aku tidak apa-apa. Tapi, kenapa orang-orangmu hanya diam saja sedari tadi? Apa mereka tidak mau turun tangan untuk bertarung?" Ia menggerutu, menatap sinis satu per satu pria yang ada di dalam kelompok Yang Mi.Orang-orang yang ditatap Tian Fan langsung membuang muka dan bersiul pelan mencoba untuk mengabaikannya. Pertarungan antara Tian Fan dan para serangga raksasa itu memakan waktu lebih dari 30 menit. Itu adalah waktu yang cukup lama. Seharusnya dengan pil pemulih yang ia berikan, orang-orang Yang Mi dapat pulih dalam kurun waktu 20-25 menit. Setelah mereka pulih, seharusnya mereka membantu Tian Fan di sana. Akan tetapi, mereka hanya diam dan menonton saja seakan tidak pernah terjadi apa-apa di depan mata kepala mereka sendiri. "Kalau saja orang-orangmu membantu aku, keadaanku tidak mungkin selel
Yang Mi dan orang-orangnya tanpa sadar menganggukkan kepala. Di bawah perintah pemuda yang datang tiba-tiba, mereka semua langsung bergerak mundur dan membiarkan dirinya menghadapi para serangga raksasa. Pemuda itu tidak lain adalah Tian Fan. Ia yang datang menyusul dari belakang akhirnya bertemu juga dengan orang-orang ini. Keadaan mereka yang menyedihkan membuat Tian Fan iba dan memutuskan untuk membantu mereka. Namun Tian Fan juga tidak asal turun untuk membantu. Sebelumnya ia sudah menilai mereka semua untuk menentukan bahwasannya ia harus membantu atau tidak. Puncaknya terjadi saat seorang pengawal yang rela mengorbankan diri untuk seorang gadis berhanfu ungu di antara mereka. Dengan modal itu, Tian Fan pun memutuskan untuk membantu mereka semua. Tian Fan berdiri di depan sementara orang-orang Yang Mi berdiri di belakangnya. "Pulihkan diri kalian semua. Serangga-serangga raksasa ini cukup banyak, aku tidak yakin bisa mengalahkan mereka semua seorang diri," ujar Tian Fa







