Home / Fantasi / Legenda Kultivator Abadi / BAB 5 | Mencoba Untuk Pertama Kali

Share

BAB 5 | Mencoba Untuk Pertama Kali

Author: Bad_Romance
last update Last Updated: 2025-10-09 08:19:16

Tanpa keraguan Tian Fan pun langsung menelan pil yang baru saja dibuat oleh Kakeknya. Begitu pil itu dimasukkan ke dalam mulut dan ditelan, pil penyembuh itu langsung pecah menyebarkan energi spiritual murni yang dikandungnya.

Tubuh Tian Fan seketika dipenuhi oleh energi spiritual yang lalu diubah oleh dantiannya menjadi energi Qi. Rasa lelah yang mendera pemuda belia itu pun seketika menghilang begitu saja.

"Kakek! Pil penyembuh buatanmu benar-benar hebat," puji Tian Fan dengan mata yang tampak berbinar.

Tuan Feng Xiao terkekeh pelan. Padahal itu hanya pil tingkat satu, Tian Fan belum tau saja dia dapat membuat pil tingkat 7 sempurna jika dia mau.

"Ambil ini, Kakek tidak membutuhkannya." Ujar Tuan Feng Xiao menyerahkan botol kecil berisi beberapa pil penyembuh lainnya kepada Tian Fan.

"Terima kasih, Kek!" Senang Tian Fan menerima pil-pil itu. Di kota Han, jika pil-pil seperti ini dijual harganya pasti akan sangat mahal. Tian Fan yang awalnya adalah Tuan Muda dari klan Tian tentu sudah mencoba banyak pil terbaik, tapi dari semua pil yang pernah dia coba, buatan Kakeknya adalah yang terbaik.

"Aku lihat kau begitu bersemangat. Fan'er! Bagaimana kalau kita mulai saja pelatihannya?" ujar Tuan Feng Xiao.

"Baiklah, Kek. Tapi..."

"Tapi?"

Tian Fan menghela napas lemah."Sebelumnya akar roh api milikku sudah direbut secara paksa, aku sudah tidak punya kemampuan untuk menggunakan elemen api lagi. Kakek, sepertinya ini akan sulit."

Tuan Feng Xiao tersenyum dan menggelengkan kepalanya pelan."Aku sudah tau itu sejak awal. Kau tidak bisa menggunakan elemen api, memangnya apa masalahnya?"

"Kakek sudah memutuskan untuk melatih dirimu sejak awal, mengenai masalah api, Kakek juga sudah punya jalan keluarnya."

"Benarkah, Kek?" Tanya Tian Fan dengan tidak percaya.

"Tentu saja. Jika Kakek tidak punya solusi, lalu untuk apa kita berada di sini sekarang?"

Mendengar apa yang dikatakan oleh Tuan Feng Xiao, Tian Fan pun dapat bernapas dengan lega. Tanpa sadar dia tersenyum dan semangat untuk belajarnya pun menjadi semakin menggebu-gebu.

Awalnya Tian Fan merasa ragu karna dia tidak bisa menggunakan elemen api lagi tapi rupanya semua masalah itu sudah diantisipasi sejak awal oleh Kakeknya.

Tuan Feng Xiao mengeluarkan sesuatu dari cincin penyimpanannya. Itu adalah sebuah botol kecil yang berisi beberapa butir pil di dalamnya.

Pil-pil itu tampak aneh, ini adalah kali pertama Tian Fan melihat pil seperti itu. Biasanya pil digunakan untuk membantu penerobosan atau pemulihan, tapi pil yang ada di tangan Tuan Feng Xiao sepertinya memiliki kegunaan yang berbeda.

Pil-pil itu tampak memancarkan hawa panas yang serupa dengan panas api seolah memang pilnya terbuat dengan memurnikan api yang sebenarnya.

"Terimalah, ini adalah pil ciptaanku sendiri. Namanya adalah pil api langit, dengan pil ini kau dapat meminjam energi api yang terkandung di dalamnya selama beberapa saat." Ujar Tuan Feng Xiao menyodorkan botol pil yang ada di tangannya kepada Tian Fan.

Tian Fan pun menerima botol pil itu dan memperhatikannya dengan seksama."Bagaimana cara membuat pil seperti ini, Kek?"

"Mudah saja! Cukup murnikan inti binatang spiritual yang memiliki elemen api dasar dengan satu teknik khusus yang aku ciptakan. Untuk saat ini Kakek tidak akan mengatakan banyak hal, di masa depan semua ini akan diwariskan kepadamu," jawab Tuan Feng Xiao.

"Hmm, aku mengerti, Kek."

Tian Fan sadar akan kemampuannya, dia tentu belum mencapai level di mana dia dapat mewarisi satu teknik hebat yang dikatakan oleh Kakeknya.

"Fan'er! Gunakan pil itu sekarang dan cobalah untuk mengendalikan energi api yang ada di dalamnya," pinta Tuan Feng Xiao.

"Baik, Kek!"

Tian Fan pun memasukkan sebutir pil ke dalam mulutnya. Begitu pil itu ditelan, hawa panas dari api seketika memenuhi dantiannya dan menyebar ke seluruh tubuh.

Dengan cepat Tian Fan mengendalikan energi panas itu mengubahnya menjadi api yang nyata.

"Ini...!!!" Tian Fan membelalak, api benar-benar menyala di kedua tangannya. Api dengan warna biru muda itu menyala dengan cukup tenang dan terkendali.

"Perasaan mengendalikan api ini persis sama seperti saat aku mengendalikan elemen api yang pernah aku kuasai. Kakek! Ini benar-benar nyata, 'kan?"

"Tentu saja, Fan'er! Kapan Kakek pernah menipumu?"

"Hahaha! Hebat, Kek! Ini benar-benar luar biasa! Ini ajaib!" Tian Fan tidak bisa untuk tidak berdecak kagum. Apa yang mampu Kakeknya ciptakan benar-benar berada di luar nalar.

"Sudah, sudah. Aku lihat kontrol apimu cukup baik, karna itu mari kita mulai pelatihannya. Kau masih ingat semua yang Kakek katakan sebelumnya, bukan?"

"Tentu saja, Kek!"

"Kalau begitu tunggu apa lagi? Panaskan tungkunya!"

Tanpa membuang-buang waktu lagi, Tian Fan pun segera memulai pelatihannya. Dia mulai dengan memanaskan tungku seperti apa yang dilakukan oleh Tuan Feng Xiao sebelumnya.

Setelah suhu tungku mencapai panas yang diinginkan, Tian Fan pun memasukkan satu per satu bahan obat yang disediakan sesuai langkah-langkah sebelumnya.

Dengan energi jiwanya, Dia mulai memurnikan bahan-bahan obat itu sembari mengendalikan nyala api agar tetap terjaga.

Kedua hal itu harus dilakukan bersamaan dalam satu waktu dan terus dijaga keseimbangannya, jika ada yang tidak sejalan maka bahan obat akan meledak dan pembuatan pil pun akan gagal.

Tian Fan merasa kepalanya sakit saat energi jiwanya di kuras dengan cepat. Tapi pemurnian obat belum ada setengah jalan, dia harus tetap bertahan sebelum semuanya benar-benar selesai.

Satu jam berlalu, aroma harum dari dalam tungku mulai tercium. Ini adalah saat yang ditunggu-tunggu, penyatuan dari bahan obat di dalam sana akan segera dimulai.

"Turunkan suhu api secara perlahan dan gunakan energi jiwa milikmu untuk menyatukan semua esensi obat yang ada di dalam tungku!" Ujar Tuan Feng Xiao di sebelahnya.

Tian Fan pun melakukan seperti apa yang dikatakan oleh Kakeknya. Energi jiwa yang tersisa dia optimalkan untuk menyatukan semua esensi dari bahan obat yang sudah dimurnikan.

Kepala Tian Fan terasa hampir pecah karna terlalu memaksakan dirinya. Dari lubang hidungnya darah pun mulai mengalir.

Baaam!

Tian Fan menepuk kedua sisi tungku obat sekali, tutupnya terbuka dan beberapa pil melayang keluar dari dalam sana. Dia menangkap semua pil itu dan memasukannya ke dalam botol pil.

"Berhasil! Aku berhasil," ujar Tian Fan dengan suara lemah.

"Kerja bagus. Berikan pil-pil itu kepada Kakek untuk dinilai." Pinta Tuan Feng Xiao sembari mengulurkan tangannya.

Tian Fan dengan senang hati memberikan pil-pil itu untuk dinilai oleh ahlinya. Setelahnya dia mengeluarkan sapu tangan untuk membersihkan darah yang mengalir dari lubang hidungnya."Bagaimana hasilnya, Kek?"

"Biarkan Kakek memeriksanya." Ujar Tuan Feng Xiao menilai pil yang baru saja cucunya buat. Dia mencium aromanya, melihat kepekatan warnanya lalu mencoba satu pil untuk menentukan efektivitas dari pil yang baru saja dibuat.

"Ini... bagaimana bisa?" Mata Tuan Feng Xiao membesar, energi murni yang terkandung di dalam pil terasa cukup besar.

"Ada apa, Kek? Apa ada yang salah dengan pil-pil itu?" Tanya Ye Fan cemas.

"Hahaha! Tentu saja tidak. Selamat Fan'er, dipercobaan pertamamu kau mampu menciptakan pil tingkah 1 menengah. Kau jenius, Nak! Kau punya peluang besar untuk menjadi Alkemis!"

"Benarkah, Kek?"

"Ya. Sudah Kakek bilang kau punya peluang! Kau bisa menjadi Alkemis. Hahaha! Mataku memang tidak pernah salah, kau punya bakat."

Tuan Feng Xiao tertawa bahagia, kebahagiannya bahkan melebihi Tian Fan sendiri.

Kegembiraannya ini tidaklah berlebihan, sejak dahulu dia memang sudah mencari murid untuk mewarisi semua teknik dan pengetahuannya akan tetapi tidak ada satu pun yang cocok.

Tapi meskipun sudah berhasil, Tian Fan masih menampakkan wajah kecewanya. Dia memang telah berhasil, tapi untuk mencapai keberhasilan itu pengorbanannya juga cukup besar.

"Kenapa wajahmu terlihat lesu seperti itu? Apa kau tidak senang dengan keberhasilanmu?" Tanya Tuan Feng Xiao tidak mengerti.

"Bukan, Kek. Aku bukannya tidak senang hanya saja aku merasa ini masih terlalu cepat," jawab Tian Fan.

"Maksudmu?"

"Ini tentang energi jiwa milikku, Kek. Sepertinya aku perlu untuk melatihnya lagi. Aku masih belum terlalu mahir dalam menggunakan energi jiwa. Jika boleh, aku ingin berlatih pengendalian energi jiwa sebelum melaju ke tahap selanjutnya dalam pembuatan pil," ujar Tian Fan setelah menimbang-nimbang beberapa saat.

Tuan Feng Xiao mengelus janggut panjangnya mendengar baik-baik penuturan Tian Fan. Merasa apa yang disampaikan masuk akal, dia pun pada akhirnya hanya bisa setuju dengan keputusan cucunya.

"Jika kau memang punya pandangan seperti itu, maka Kakek tidak akan memaksa. Lagi pula waktumu untuk belajar juga masih banyak, kapan pun kau mau mencoba lagi, Kakek pasti akan membantumu."

"Terima kasih atas pengertiannya, Kek."

"Tidak perlu berterima kasih, Kakek menghormati pilihanmu."

"Hmm, Kakek tenang saja, dalam setengah tahun aku akan fokus melatih energi jiwaku dan mencoba untuk menaikkan tingkatannya. Setelah setengah tahun, aku akan kembali untuk mencoba membuat pil yang jauh lebih baik dari yang sekarang," ujar Tian Fan penuh tekad.

"Kakek paham. Ke depannya kau berlatihlah lebih giat lagi dan buktikan ucapanmu hari ini," sahut Tuan Feng Xiao yang percaya dan menaruh harapan penuh kepada cucu angkatnya itu.

Setengah tahun bukanlah waktu yang terlalu lama, dia akan menunggu Tian Fan dengan sabar karna dia tau pemuda belia itu memang punya bakat luar biasa.

° ° ° ° °

Benua Tengah - Kekaisaran Song

"Kejar mereka!" Suara teriakan menggema mengisi hutan.

Belasan orang dengan pakaian prajurit lengkap saat ini tengah mengejar beberapa orang yang tengah melarikan diri di depan sana.

Di depan, lima orang pria tangguh bersama dengan seorang gadis belia yang mereka bawa pergi dikejar habis-habisan dari belakang.

Gadis belia berusia 11 tahun itu menangis di dalam dekapan salah satu pria tangguh yang membawanya pergi."Paman Cao, di mana ayah dan ibuku? Kenapa mereka tidak ikut lari?"

Pria tangguh yang bernama Lin Cao itu tidak menjawab pertanyaan keponakannya. Jika dia menjawab kalau ayah dan ibu keponakannya sudah dibunuh, bukankah itu akan menyakiti hati keponakannya?

Ini semua ulah dari Kaisar Song, gara-gara dia klan Lin harus mengalami musibah seperti ini. Dengan tidak tau malunya, Kaisar ingin Nona Muda klan Lin menikah dengan salah satu putranya yang dikenal tidak bermoral dan kejam.

"Lin Mei! percaya pada paman, ayah dan ibumu pasti akan menyusul."

Yang sebenarnya telah terjadi masih belum bisa dikatakan, saat ini mereka yang tersisa hanya bisa melarikan diri. Di masa depan jika ada kesempatan maka apa yang terjadi hari ini pasti akan dibalaskan.

Kaisar Song, klan Lin akan mengingat dendam ini selamanya. Selama setetes darah masih ada, selama helaan napas masih terasa, dendam ini tidak akan terlupakan. Kekaisaran Song dan klan Lin adalah musuh bebuyutan.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Legenda Kultivator Abadi   BAB 8 | Desa Daxu

    Di bawah pohon yang rindang, Tian Fan duduk meneguk air dari botol minumnya. Saat ini dia berada di tengah hutan belantara setelah dua hari lalu melewati sebuah desa kecil. Selembar kertas tergenggam di tangannya, itu adalah peta benua selatan yang akan menuntunnya menuju ke Pegunungan Mubei. "Dari tempatku sekarang, seharusnya malam nanti aku bisa mencapai desa Daxu di depan sana," ujar Tian Fan menyamakan posisinya saat ini dengan peta. Setelah melihat sesaat peta itu, dia pun menyimpannya kembali ke dalam cincin penyimpanan. Ini sudah 5 hari sejak Tian Fan meninggalkan rumahnya di puncak gunung dan sudah ada beberapa pihak yang secara tidak sengaja bersinggungan dengannya. "Orang-orang bodoh itu katanya berasal dari sekte Tapak Setan. Hmm, bukankah sekte itu sudah runtuh belasan tahun lalu?" Gumam Tian Fan. Perang besar pernah terjadi antara sekte aliran putih melawan aliran hitam dahulu. Perang itu dimenangkan oleh aliansi sekte aliran putih, saat itu hampir semua sekte bera

  • Legenda Kultivator Abadi   BAB 7 | Turun Gunung

    Malam berlalu dijemput pagi yang membawa sinar hangat sang mentari. Di depan rumah sederhana yang terbuat dari kayu jati dan beratapkan daun rumbia, seorang pemuda berlutut memberi hormat kepada pria sepuh di depannya. "Kakek, terima kasih atas bimbinganmu selama ini. Hari ini aku hendak memulai perjalananku sendiri, aku mohon doa dan restu darimu," ujar Tian Fan tulus. Tuan Feng Xiao membungkuk menyentuh kedua bahu Tian Fan dan berkata dengan suara tuanya."Bangunlah, Nak. Doa dan restu dariku pasti akan menyertai dirimu." Tian Fan pun segera bangkit dan memeluk Kakeknya cukup lama. Ada rasa enggan di dalam hati untuk meninggalkan, tapi Tapi Fan punya tugas yang harus diselesaikan. Tian Fan menarik dirinya, matanya berkaca-kaca."Kakek, aku pergi. Jaga dirimu baik-baik," ujar pemuda tangguh tersebut. Tuan Feng Xiao mengangguk dengan mata yang juga berkaca-kaca."Pergilah, Nak." Ia pun membalik badannya dan mulai melangkah meninggalkan kediaman sederhana yang ditinggalinya

  • Legenda Kultivator Abadi   BAB 6 | Waktunya Telah Tiba

    Di tengah hutan belantara, di bawah rimbunnya pepohonan terlihat seorang pemuda dengan perawakan tampan nan gagah tengah bertarung menghadapi beberapa binatang buas sekaligus. Ada tiga binatang buas yang menjadi lawannya di sana. Ketiga binatang buas dengan tubuh besar itu berada pada tingkat 9, mereka adalah lawan yang tangguh. Tapi tidak bagi pemuda tampan bernama Tian Fan itu. Dengan sebilah pedang di tangannya, dia mampu mengimbangi ketiga lawannya bahkan mampu mendesak mereka dengan serangannya. Badai Pedang! Belasan pedang muncul di udara begitu saja, berputar seirama jarum jam dan bersiap untuk menghancurkan. "Bunuh!" Satu perintah dari Tian Fan membawa pedang-pedang itu menyerang ketiga binatang buas yang menjadi lawannya secara langsung. Slaaash! Slaaash! "Argghhhh...!" Suara raungan penuh rasa sakit terpancar dari ketiga binatang buas yang menjadi lawannya. Dengan satu serangan terakhir dari Tian Fan, ketiga binatang buas itu mati dengan tubuh berantakan.

  • Legenda Kultivator Abadi   BAB 5 | Mencoba Untuk Pertama Kali

    Tanpa keraguan Tian Fan pun langsung menelan pil yang baru saja dibuat oleh Kakeknya. Begitu pil itu dimasukkan ke dalam mulut dan ditelan, pil penyembuh itu langsung pecah menyebarkan energi spiritual murni yang dikandungnya. Tubuh Tian Fan seketika dipenuhi oleh energi spiritual yang lalu diubah oleh dantiannya menjadi energi Qi. Rasa lelah yang mendera pemuda belia itu pun seketika menghilang begitu saja. "Kakek! Pil penyembuh buatanmu benar-benar hebat," puji Tian Fan dengan mata yang tampak berbinar. Tuan Feng Xiao terkekeh pelan. Padahal itu hanya pil tingkat satu, Tian Fan belum tau saja dia dapat membuat pil tingkat 7 sempurna jika dia mau. "Ambil ini, Kakek tidak membutuhkannya." Ujar Tuan Feng Xiao menyerahkan botol kecil berisi beberapa pil penyembuh lainnya kepada Tian Fan. "Terima kasih, Kek!" Senang Tian Fan menerima pil-pil itu. Di kota Han, jika pil-pil seperti ini dijual harganya pasti akan sangat mahal. Tian Fan yang awalnya adalah Tuan Muda dari klan Tian

  • Legenda Kultivator Abadi   BAB 4 | Memulai Pelatihan

    Di antara lebatnya pepohonan, dua orang berjalan menyusuri tiap sudut hutan mencari beberapa tanaman spiritual yang dapat dijadikan sebagai bahan obat. Itu adalah Tuan Feng Xiao dan Tian Fan, merekalah yang sedang mencari bahan obat untuk bahan pelatihan Tian Fan sendiri nantinya. Keduanya sudah turun gunung sejak pagi tadi. Beberapa tanaman obat sudah mereka dapatkan tapi karna hari masih cukup panjang, keduanya memutuskan untuk tetap mencari guna menambah persediaan. "Kakek!" "Ada apa?" "Itu, bagaimana kalau kita berpencar saja untuk mempermudah pencarian?" ujar Tian Fan di sela langkah kakinya. "Berpencar? Apa kau yakin?" sahut Tuan Feng Xiao di sebelahnya. "Nak, kau harus tau bahwa hutan ini cukup berbahaya. Meskipun bagian luarnya hanya dihuni oleh sekelompok kecil binatang buas, tetap saja mereka termasuk ke dalam ancaman." Tuan Feng Xiao sedikit mencemaskan usulan dari cucunya. Dia tau Tian Fan memang memiliki kemampuan, akan tetapi pertarungan melawan binatang

  • Legenda Kultivator Abadi   BAB 3 | Si Alkemis Tua

    Keesokan paginya... Cahaya matahari pagi bersinar menerangi dunia menembus celah sempit kamar Tian Fan membangunkan pemuda itu dari tidurnya. Tian Fan kemudian bangkit dari pembaringan dan bergegas keluar dari kamarnya. "Tuan, Feng Xiao!" Sapa Tian Fan pada pria tua yang tengah duduk di pekarangan rumahnya. Feng Xiao, pria tua misterius yang sudah membantu Tian Fan sebelumnya tersenyum dan menganggukkan kepalanya kepada pemuda belia yang berjalan ke arahnya."Kau sudah bangun?" "Sudah, Tuan." Jawab Tian Fan mendudukkan dirinya di dekat Tuan Feng Xiao. "Bagaimama kondisimu sekarang?" tanyanya. "Sudah jauh lebih baik, Tuan. Ini semua berkat obat-obatan yang anda berikan. Semua itu sungguh sangat membantuku. Tuan Feng, terima kasih!" ujar Tian Fan bersemangat. "Sama-sama, Nak." Tuan Feng Xiao memperhatikan Tian Fan diam-diam. Dari apa yang dilihatnya, Tian Fan adalah pemuda yang memiliki perawakan yang baik dan santun. Mendapati hal ini, Tuan Feng Xiao bertanya-tanya m

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status