Home / Fantasi / Legenda Pendekar Arya Dewantara / Selamat Datang Di Sundakalpa

Share

Selamat Datang Di Sundakalpa

Author: HANACARAKA
last update Huling Na-update: 2023-02-25 11:03:38

"Apa lukamu sudah sembuh sepenuhnya?" Tanya Arya Dewantara.

"Belum, masih ada rasa nyeri setiap kali aku menggerakkan pinggang atau perutku." Aji Saka masih merasakan dampak dari tusukan pisau Joko Ireng lusa kemarin.

Sudah dua hari berlalu ketika penyerangan Joko Ireng ke desa nelayan di pantai Utara. Ki Semar Ismaya telah mendapat kabar bila beberapa warga yang sakit satu per satu telah kembali sehat. Lalu pemakaman kepala desa dilakukan cepat dan ditunjuk kepala desa yang baru.

Ki Semar Ismaya memberikan perlindungan kepada desa nelayan dengan memasang empat tiang energi yang digunakan untuk menghalau ada orang asing selain warga desa yang masuk.

"Kenapa kita harus ke pelabuhan Sundakalpa? Memangnya kita mau ke mana?" Tanya Arya Dewantara. Ia menoleh ke arah gurunya.

"Ada kabar burung yang mengatakan tentang keberadaan kitab Dhanwantari di Swarnadwipa bagian Utara. Kita akan mengeceknya ke sana. Namun untuk menuju ke sana, kita perlu ikut dengan kapal pedagang di pelabuhan Sunda
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Legenda Pendekar Arya Dewantara   Ki Lumia Ralang Melawan Arya

    Di padang rumput nan luas, tepat di belakang desa Tenumbang, Arya Dewantara bersama dengan Ki Lumia Ralang berhadapan satu sama lain. Keduanya dibatasi dengan jarak kira-kira dua puluh meter jauhnya. Ki Semar Ismaya, Dewi Kinanti dan Aji Saka memilih untuk berteduh menunggu keduanya menyelesaikan urusan mereka. Ketiganya berteduh di bawah pohon mangga. "Kau yakin Arya bisa melawan kakek itu?" Tanya Aji Saka. "Entahlah, Ki Lumia Ralang dikenal begitu sakti. Apa lagi ajian dan ilmu kanuragan yang ia miliki setingkat dengan pendekar kelas atas," ungkap Ki Semar Ismaya."Kuharap Arya berhasil melakukannya. Kita sangat membutuhkan lembaran kitab itu." Dewi Kinanti merasa risau. Arya Dewantara menarik napas panjang dan membuangnya. Kedua matanya menatap tajam memandangi Ki Lumia Ralang dengan begitu waspada. Ia mempersiapkan teknik pisau energi miliknya."Kau terlihat bersungguh-sungguh. Tapi itu saja belum cukup!""Majulah!" Ucap Ki Lumia Ralang.Arya Dewantara menggunakan ilmu berpind

  • Legenda Pendekar Arya Dewantara   Tenumbang; Perkampungan Tersembunyi

    "Luar biasa, bagaimana bisa?" Aji Saka merasa tidak percaya. "Mereka menggunakan tipu muslihat ini untuk menjauhkan orang-orang yang berasal dari kerajaan. Kampung ini dikenal tersembunyi sejak seratus tahun yang lalu. Kau akan terkejut bila tahu siapa kepala desanya," jelas Ki Semar Ismaya."Memangnya siapa?" Aji Saka merasa penasaran.Mereka bertiga memutuskan untuk memasuki kawasan perkampungan tersembunyi. Arya Dewantara merasa bila seluruh mata yang menatap mereka seakan ingin melahap habis tubuhnya. Mereka seperti orang miskin yang masuk ke istana para bangsawan, begitu banyak ucapan yang terlontar di belakang mereka. "Siapakah kalian ini?" Salah seorang menyambut mereka. Namun nada bicaranya begitu menekan. Banyak prajurit mengenakan tombak telah bersiaga di belakang orang itu. "Kami adalah tamu dari sang kepala desa. Tolong bilang kepadanya bahwa temannya, Ki Semar Ismaya, telah datang." Ki Semar Ismaya tersenyum ke orang aneh yang mencegah jalan mereka. "Kau kenal denga

  • Legenda Pendekar Arya Dewantara   Berlabuh Di Selatan Swarnadwipa

    Setelah berlayar selama semalaman akhirnya mereka bisa melihat darat Swarnadwipa bagian selatan. Ki Semar Ismaya berada di dek depan kapal. Ia berdiri sambil menatap daratan luas itu. "Akhirnya kita sampai di Swarnadwipa," ucap Arya Dewantara. Ini baru pertama kalinya bagi Arya Dewantara mengunjungi daratan lain selain Yawadwipa. Ia terpaku melihat keindahan bentangan alam dari Swarnadwipa yang hijau dan memiliki lautan biru nan bersih."Apa kita langsung mencari pusaka kitab Dhanwantari?" Arya Dewantara menoleh ke gurunya."Tentu saja tidak. Kita harus menemui temanku dahulu. Pencarian pusaka Dhanwantari seperti mencari jarum di tumpukan jerami. Tanpa adanya petunjuk, ini akan menjadi perjalanan tanpa ujung." Ki Semar Ismaya merasa khawatir, ia takut bila perjalanan tersebut malah akan menjadi musibah. Kapal mulai menyandar ke area laut yang lebih dangkal. Jaka mengatur agar kapal tidak memasuki wilayah air yang lebih dangkal lagi. "Semuanya, kita sudah sampai di Swarnadwipa," uc

  • Legenda Pendekar Arya Dewantara   Ilmu Kanuragan Baru 

    HAHAHAHA!!!"Tidak sopan menanyakan itu kepada kakek tua. Lebih baik cepat kuasai ilmu kanuragannya dahulu!" Tawa keras Ki Semar Ismaya perlahan berubah membentak dan terlihat serius. "Cih, dasar kakek jompo!" Ucap Arya Dewantara dalam hatinya. Selagi mereka berdua berlatih, di dalam kamar, Dewi Kinanti juga sedang mencoba menggunakan salah satu ilmu kanuragan yang ia dapatkan dari seorang nenek penjual tanaman obat saat di pelabuhan tadi. Nenek itu begitu misterius. Ia hanya memiliki toko kecil di ujung gang dan untuk masuk ke dalamnya butuh kerja keras yang ekstra. Dewi Kinanti mendapatkan ilmu tersebut dengan menukarkan resep racikan obat rahasia milik ibu Arya Dewantara. "Semoga ilmu ini berhasil," ucapnya. Ia menggunakan ilmu kanuragan khusus untuk menarik energi alam ke dalam tubuhnya, lalu mengikat energi tersebut ke satu titik yang ia gunakan sebagai penampung dari energi besar tersebut. Dalam hal ini, Dewi Kinanti menggunakan dahinya untuk menampung energi besar itu. S

  • Legenda Pendekar Arya Dewantara   Berlayar Ke Swarnadwipa

    "Guru, apa kau mengajari Arya Dewantara ilmu kanuragan untuk berpindah tempat? Aku terkejut ketika ia bisa membunuh komplotan Joko Ireng di desa nelayan." Aji Saka merasa penasaran."Ia belajar sendiri. Aku hanya memberikan sedikit motivasi dengan mengajarkannya satu ilmu segel kanuragan. Selebihnya, anak itu yang mengubahnya menjadi ajian atau teknik yang ia gunakan," jelas Ki Semar Ismaya."Saat pertama kali mempelajari teknik pisau energi, Arya Dewantara mampu menggabungkannya dengan ajian tapak dewa milik kakeknya. Lalu sekarang ia bisa mengubah dan memanipulasi segel kanuragan darimu. Itu menakjubkan!" Dewi Kinanti merasa takjub.Ki Semar Ismaya tahu bila di dalam diri Arya Dewantara mengalir kekuatan yang begitu deras. Energi itu masih tertidur dan segera ingin dibangkitkan. Ada alasan kenapa ia bisa mempelajari teknik pisau energi dari selembaran kitab Dhanwantari yang begitu sulit bagi pendekar biasa."Keturunan dari pewaris kitab Dhanwantari memang luar biasa. Apa lagi yang b

  • Legenda Pendekar Arya Dewantara   Komplotan Kardi Wilaga

    "Perkenalkan, ini adalah Jaka, ia yang bisa mengantar kalian ke Swarnadwipa." Jaya berhasil membawa mereka semua ke rumah Jaka yang berada di dekat dermaga kecil di ujung barat Sundakalpa. Jaka mempersilahkan mereka semua untuk masuk ke pondok kayu miliknya. Ki Semar Ismaya memberi alasan kenapa mereka harus ke Swarnadwipa. Keduanya saling berembuk masalah harga yang cocok untuk mengantar mereka ke pulau seberang."Aku akan mengantarkan kalian dengan bayaran sepuluh koin emas, bagaimana?" Jaka memberi harganya."Tunggu dahulu, sepuluh koin emas untuk kita semua?" Arya Dewantara bertanya balik. "Benar sekali. Harga itu sudah berada di setengah harga normal. Namun bila kalian tidak mau, silahkan kunjungi pemilik kapal lainnya," ucap Jaka. "Apa sudah termasuk upeti saat kita Tina ke Swarnadwipa?" Tanya Dewi Kinanti."Tidak. Kau harus membayar sendiri untuk upetinya. Aku tidak akan berlabuh di dermaga Swarnadwipa. Aku akan menurunkan kalian di dekat pantai. Dari situ, kalian bisa mengg

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status