Share

Bab 551

Penulis: Pujangga
last update Terakhir Diperbarui: 2025-10-26 19:33:38

“Dirimu benar Diajeng, aku tidak terlalu paham jika sudah berbicara dengan obat dan pengobatan,” angguk Saudagar Weda lemas.

Pembangunan nagari Madhava terus dikembangkan sesuai potensi yang dimiliki alam mereka.

Sementara raja yang menjadi pemimpin Nagari itu sendiri saat ini masih terombang ambing di dalam portal alam, karena tepat saat memasuki batas ruang dan waktu, Lintang lagi-lagi mendapat masalah seperti dulu, di mana di sana kembali terjadi kebocoran dimensi akibat ulah Asgar.

Alhasil dilatasi waktu terus berubah-ubah, membuat rombongan Lintang tidak berani menyebrang khawatir akan kembali terlempar ke masa yang tidak seharusnya.

“Sial! Dasar ular tengik, kau masih saja membawa petaka,” umpat Lintang.

“Apa? Aku? Bukankah kau sendiri yang meminta kita bergerak cepat. Aku hanya ingin membantu sialan,” sergah Asgar tidak terima.

Hal itu memang benar, di mana saat memasuki portal alam, Lintang sempat menanyakan batu dimensi kepada Asgar. Maksud Lintang tadinya hanya ingin memasti
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Legenda Pendekar Biru   Bab 551

    “Dirimu benar Diajeng, aku tidak terlalu paham jika sudah berbicara dengan obat dan pengobatan,” angguk Saudagar Weda lemas.Pembangunan nagari Madhava terus dikembangkan sesuai potensi yang dimiliki alam mereka.Sementara raja yang menjadi pemimpin Nagari itu sendiri saat ini masih terombang ambing di dalam portal alam, karena tepat saat memasuki batas ruang dan waktu, Lintang lagi-lagi mendapat masalah seperti dulu, di mana di sana kembali terjadi kebocoran dimensi akibat ulah Asgar.Alhasil dilatasi waktu terus berubah-ubah, membuat rombongan Lintang tidak berani menyebrang khawatir akan kembali terlempar ke masa yang tidak seharusnya.“Sial! Dasar ular tengik, kau masih saja membawa petaka,” umpat Lintang.“Apa? Aku? Bukankah kau sendiri yang meminta kita bergerak cepat. Aku hanya ingin membantu sialan,” sergah Asgar tidak terima.Hal itu memang benar, di mana saat memasuki portal alam, Lintang sempat menanyakan batu dimensi kepada Asgar. Maksud Lintang tadinya hanya ingin memasti

  • Legenda Pendekar Biru   Bab 550

    “Mungkin sepulang nanti dari semesta Banyuraksa, kak Linguy juga harus ikut ke Maniloka,” tutur Lintang.“Hahaha, tentu saja, terlebih tuan Galuh sudah berjanji akan menobatkanku menjadi salah satu kesatria semesta,” angguk Linguy sembari tertawa.“Aku senang mendengarnya,” Lintang tersenyum.“Baiklah! Sepertinya aku harus beristirahat sekarang. Perjalanan ke semesta Banyuraksa pasti akan menguras energi, jadi ayo kita pulang,” Lintang kemudian berdiri yang langsung diikuti oleh Linguy.Sementara Yunla bangun secara perlahaan seakan tidak ingin berpisah dengan Lintang.Tetapi keadaan saat ini memang tidak memungkinkan dia bisa berbagi kasih dengan orang yang dicintainya. Di mana selain ada Linguy, Lintang juga memang harus beristirahat karena akan melakukan perjalanan panjang.Alhasil, ketiga pendekar muda tersebut berlesatan secara bersamaan menuju kediaman Lintang.Baru setelah tiba di dalam istana, mereka pun akhirnya berpisah.Lintang pergi menuju kamarnya, sementara Linguy dan Yu

  • Legenda Pendekar Biru   Bab 549

    Malam hari di taman istana kuil Madhava, Lintang terlihat sedang merenung seorang diri.Dia berbaring di atas rerumputan di sisi kolam dekat pancuran air berwujud Arca ular.Entah apa yang sedang dipikirkannya, yang jelas Lintang tampak seperti tengah gundah.“Kau sama keras kepalanya Tari, di mana sebenarnya dirimu?” gumam Lintang lirih.Ternyata sedari tadi, Lintang sedang merindukan Anantari (Salah satu istrinya yang menurut penuturan Galuh, Anantari hilang akibat kesedihan kematian Lintang dahulu).Galuh, bersama Dewi Rembulan, Zufu, dan Putri Widuri sudah berangkat sesaat sebelum menjelang senja.Mereka pergi melewati portal dimesi antar semesta yang menuju langsung ke istana Atas Angin.Namun sebelum pergi, Galuh sempat mengingatkan Lintang agar segera mencari Anantari di mana Galuh memiliki firasat buruk akan dirinya.Itulah mengapa Lintang terlihat gelisah, karena dia sendiri tidak tahu entah ke mana perginya Anantari.Lintang sempat menduga bahwa Anantari pulang ke kerajaan H

  • Legenda Pendekar Biru   Bab 548

    Memang benar, Lintang tidak pernah menyatakan diri sebagai raja. Tetapi tetap saja, semua orang mengakui Lintang sebagai raja diraja bagi mereka.Bahkan Ratu Betari Shaki dan Dewi Sundari juga setuju akan hal itu, sehingga saat terjadi pertemuan besar, Ratu Betari Shaki memberi gelar kebangsawanan dewa kepada Lintang sebagai Maha Prabu Tunggadewa.Sementara Dewi Sundari memberi Lintang gelar sebagai Maha Batara Madhava.Kedua nama itu melekat di dalam diri Lintang, bahkan kuil yang Lintang dirikan pada akhirnya diberi nama kuil Madhava. Sedangkan wilayahnya sendiri bernama Benua Tungga.Daratan yang akan menaungi seluruh kerajaan di dunia manusia. Sementara kekuasaannya mencakup seluruh semesta Rayapurba.Dalam pertemuan itu, Lintang membagi wilayah secara adil, dia juga menerapkan beberapa aturan sakral yang tidak boleh dilanggar oleh setiap kerajaan.Namun tetap, masing-masing kerajaan yang ada di semesta Rayapurba masih terikat aliansi sebagai pelindung semesta.Sehingga ketika ter

  • Legenda Pendekar Biru   Bab 547

    Sepeninggal Ratu Betari Shaki bersama para pasukannya, Lintang benar-benar mengadakan pesta jamuan untuk puluhan juta pasukan.Dia memasak sendiri menggunakan teknik ilusi penciptaan, Lintang memperbanyak tubuhnya agar bisa memasak cepat sesuai jumlah pasukan yang ada.Alhasil sebelum memasuki tengah malam, dia mampu menyelesaikan seluruh hidangan dengan sangat sempurna.Dengan dibantu para siluman buaya dan bangsa Yada, Lintang menyajikan semua hidangan yang dia masak kepada seluruh pasukan berikut para pembesar yang ada. Termasuk Galuh, Arga, dan Putri Arum.Lintang memasak bubur beras merah yang di campur dengan daging sapi cacah berbumbu sayur mayur.Sementara untuk cemilannya, dia menyuguhkan aneka olehan dari buah-buahan yang diracik sedemikian rupa hingga membentuk makanan bertekstur padat namun kenyal dan lembut saat dimulut.Sedangkan untuk memuaskan dahaga saat makan, Lintang menciptakan anggur terbaik dari beberapa tanaman herbal dengan cita rasa manis dan berbau harum laya

  • Legenda Pendekar Biru   Bab 546

    “Sial!” Arga segera mengakhiri mandinya.Begitu juga dengan Balada, dan Bawana. Mereka bergegas naik ke tepi kolam untuk mengenakan pakaian.Seperti sudah saling mengenal lama, ketiga pemuda itu tidak peduli dengan tubuh mereka yang bugil.Mereka malah secara terang-terangan mengenakan pakaian di depan mata masing-masing.Beruntung putri Arum berada jauh di dekat halaman belakang kediaman Warta. Sehingga dia tidak bisa melihat apa yang sedang dilakukan para pria.Andai saja sang putri melihat kelakuan mereka, dia pasti menjerit histeris ketakutan.Baik Arga, Bawana, dan Balada, mereka mengganti pakaian dengan pakaian baru seperti Lintang.Balada membawa pakaian sendiri dari dalam rumah, sementara Arga dan Bawana memunculkan pakaian baru mereka dari dalam penyimpanan dimensi.Balada tidak heran menyaksikan itu, karena dia sudah beberapa kali melihat Lintang melakukannya.Namun meski begitu, Balada tetap merasa kagum kepada keduanya, di mana Arga dan Bawana memiliki kesaktian yang sanga

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status