مشاركة

Bab 765

مؤلف: Pujangga
last update آخر تحديث: 2025-11-20 20:06:18

Wush! Wush! Wush! Jleg!

Lintang, Nayaka, dan Pangeran Arundia berhenti tepat di depan lautan pasukan lawan.

Tidak lama, panglima Hulasa dan 10.000 panglima lain bermunculan mengangkat tangan agar para monster tidak dulu menyerang Lintang.

“Hahaha, bagaimana? Apa kau sudah mulai gentar anak muda?” Panglima Hulasa tertawa ke arah Lintang.

Dia menatap Lintang penuh kesombongan, karena dengan cara apa pun, pasukan Lintang pasti akan binasa.

“Hahaha, aku sangat terkesan panglima. Kalian ternyata memiliki kekuatan yang aku sendiri belum pernah menyaksikannya,” Lintang masih memasang wajah tenang membuat 10.000 panglima lain sangat geram melihatnya. Namun panglima Hulasa tidak demikian, dia tetap tersenyum penuh wibawa mengakui Lintang sebagai lawan terkuatnya.

“Kau sudah tidak memiliki kesempatan lagi, anak muda. Baiklah! Untuk menghormatimu, aku akan memberi kalian pilihan, serahkan pangeran alam dewa kepada kami, maka sisanya kalian akan kami biarkan hidup,” seru Panglima Hulasa.

“Hahaha,
استمر في قراءة هذا الكتاب مجانا
امسح الكود لتنزيل التطبيق
الفصل مغلق

أحدث فصل

  • Legenda Pendekar Biru   Bab 1057

    Mendapati kedatangan Lintang bersama Ruka, 70 kesatria Agartha langsung membungkuk memberi hormat.Para kesatria Agartha tersebut terkejut karena Lintang sudi datang ke tempat sakral mereka.“Tuan Lintang, apa gerangan yang membuat anda datang kemari?” tanya salah satu kesatria heran.Setelah pertarungannya bersama panglima Roroa, Lintang kini dianggap sebagai tamu penting Suku Agartha.Lintang diperlakukan layaknya para pembesar sehingga semua kesatria begitu menghormatinya.“Maafkan aku tuan-tuan, aku kemari hanya untuk melihat arca pemujaan yang diceritakan oleh Ruka. Apa itu boleh?” jawab Lintang.“Galia tuan, panggil hamba Galia saja,” tutur kesatria tadi.“Galia, nama yang unik,” Lintang tersenyum sebagai tanda persahabatan.“Baiklah Galia, apa aku boleh melihat-lihat tempat pemujaan?” Lintang kembali bertanya.“Tentu tuan, tentu saja. Namun ada beberapa hal yang tidak boleh anda lakukan di sini. Termasuk semua suku Agartha juga tidak diperbolehkan,” jawab Galia.“Apa itu Galia?

  • Legenda Pendekar Biru   Bab 1056

    Lintang, Ratu Api, dan Ruka lantas keluar dari dalam dimensi persembunyian.Ratu Api menjelma menjadi kunang-kunang kecil berwarna merah. Dia hinggap di pundak Ruka layaknya kunang-kunang biasa.Setelah melewati kamar dan keluar dari kediaman panatua Biwangga, mereka lalu berjalan ke arah utara sesuai dengan petunjuk Ratu Api.Cukup lama ketiganya melakukan perjalanan karena harus mendaki bebatuan terjal.Bagi Lintang, jalanan tersebut tidak terlalu asing dimana beberapa hari yang lalu, panatua Biwangga sempat membawa dia ke sana. Yakni saat Lintang dan panglima Roroa akan bertarung.Namun bagi Ruka, setiap langkah yang dia lewati begitu mengejutkan karena Ratu Api seperti akan menuntunnya menuju tempat pemujaan.Tempat tersebut sempat musnah terkena dampak pertarungan Lintang dan Panglima Roroa.Tetapi berkat bantuan Garu, gunung Arca pemujaan kembali berdiri seperti sedia kala.Bahkan rumput, pepohonan, bebatuan, serta hewan-hewan yang hidup di sana pun ikut kembali seakan tidak per

  • Legenda Pendekar Biru   Bab 1055

    Yang Lintang maksud dari ucapannya tersebut tentu saja putri Gayatri dan Galuh.Namun dari pada putri Gayatri, Lintang lebih mewarisi sifat ayahnya. Yakni kerap menanggung segala penderitaan orang lain pada pundaknya.Lintang terkadang mengorbankan segalanya demi orang lain bahagia. Bahkan dia tidak segan menyerahkan nyawa asal orang-orang disekitarnya selamat.Hal itu tentu sebuah tindakan bodoh karena selalu ada yang tersakiti.Seperti halnya ketika Lintang tewas demi keselamatan semesta. Dia memang berhasil menjadi pahlawan, namun istri dan keluarganya turut menjadi korban.Mereka menderita dalam waktu yang lama akibat kehilangannya.Dan sekarang, Lintang kembali menghadapi situasi demikian.Namun anehnya, Lintang tidak menyesal. Bahkan dia siap kembali mati asal orang lain bisa hidup damai tanpa terkekang.Sifat itu persis sekali seperti Galuh, mereka berdua sudah beberapa kali mempermainkan kematian demi sesuatu yang penting.“Aku tahu, aku dan ayahku memang bodoh! Namun berkat k

  • Legenda Pendekar Biru   Bab 1054

    Ratu Api menggambarkan bagaimana keadaan alam surgawi secara gamlang kepada Lintang, berharap agar Lintang tidak pernah pergi ke sana.Namun siapa sangka, Lintang ternyata sudah tahu banyak mengenai alam tersebut.Bahkan dia tahu siapa dan seperti apa para penghuninya.Lintang mengungkapkan bahwa sebelum memasuki alam Agartha, dia telah memiliki kilasan tentang segala resiko yang akan ditanggungnya terkait alam Surgawi. Dan Lintang tidak akan pernah mundur dari jalannya.“Kedatanganku kemari bukan hanya sekedar pengembaraan, tetapi aku membawa tanggungjawab besar akan kelangsungan hidup keluarga dan kaumku,” tegas Lintang membuat Ratu Api merinding.“Kau sungguh keras kepala manusia, alam Surgawi tidaklah sesederhana seperti apa yang kau pikirkan!” Ratu Api masih belum menyerah.“Aku cukup terkejut kau memiliki informasi tentang para mahluk suci. Aku tidak tahu entah dari mana kau mendapatkannya. Apa yang dirimu katakan memang merupakan kenyataan, bahkan cerita mengenai perebutan pusa

  • Legenda Pendekar Biru   Bab 1053

    “Pembual! Tidak ada manusia yang mengerti bahasaku selain dia yang aku kehendaki. Tapi dirimu, kau mampu berbicara denganku tanpa bantuan apa pun!” bentak Ratu Api kesal.Tetapi Lintang masih terlihat tenang, alih-alih marah, Lintang malah tersenyum lebar sebelum kemudian kembali berbicara kepada Ruka.“Ruka, paman tidak memiliki niat apa-apa selain yang sudah sempat paman ceritakan kepadamu. Namun mengenai Ratu Api, kau harus mencurigainya karena dari apa yang paman baca dalam kitab sejarah suku Agartha, mahluk dari tempatnyalah yang telah membuat suku Agartha terasing seperti sekarang. Mereka telah membunuh banyak leluhurmu, dan akibat mereka jugalah suku Agartha terpendam di dasar bumi,” ungkap Lintang membuat Ruka tersentak kaget.Sedangkan Ratu Api menggeram menahan marah, mengeluarkan aura membunuh yang amat pekat, seperti berniat menekan Lintang.Dan hal itu sungguh kenyataan, dimana oleh aura membunuhnya, Lintang langsung ambruk berlutut.Namun tindakan tersebut justru malah m

  • Legenda Pendekar Biru   Bab 1052

    Sembari menikmati pemandangan daratan dimensi milik Ruka, Lintang juga terus mengedarkan mata, mencari keberadaan Ratu Api yang Ruka maksud.Namun sejauh mata memandang, Lintang tetap tidak menemukan apa pun selain pohon, rerumputan dan bunga-bunga.Tanpa Lintang sadari, Ruka juga ternyata tengah memperhatikannya. Ruka terkekeh pelan melihat apa yang Lintang lakukan.Sampai ketika Lintang menarik napas panjang karena tidak berhasil melihat apa yang dia cari, Ruka tiba-tiba bersiul, membuat daratan dimensi berguncang hebat.Kemudian dari dalam tanah muncul sesosok kunang-kunang raksasa setinggi 200 meter.Namun kunang-kunang ini berbeda dengan kunang-kunang pada umumnya, dimana di atas kepalanya terdapat dua tanduk tajam seperti badak.Cahaya terang dari bokong kunang-kunang tersebut menyilaukan mata Lintang.Sedangkan aura panas dari cahayanya membuat Lintang bercucuran keringat, dimana cahaya tersebut jauh lebih panas dari bunga api hitam miliknya.“Ti-tidak mungkin, seluruh energi a

فصول أخرى
استكشاف وقراءة روايات جيدة مجانية
الوصول المجاني إلى عدد كبير من الروايات الجيدة على تطبيق GoodNovel. تنزيل الكتب التي تحبها وقراءتها كلما وأينما أردت
اقرأ الكتب مجانا في التطبيق
امسح الكود للقراءة على التطبيق
DMCA.com Protection Status