Share

02. Rencana Besar

"Baik, Ketua!" sahut Qing Wei dengan suara tegas.

Qing Yuan mengangguk. "Dan ingatlah suatu hal, jangan sebut aku dengan Marga Qing saat kita berada di luar hutan ini," ingatnya, "Panggil aku dengan nama Yang Yuan!"

Lagi-lagi, hanya kata kepatuhan yang keluar dari mulut gadis sang pengawal bayangan.

Andaikata sang tuan memerintahkan untuk membunuh dirinya saat ini juga pun, dia pasti akan melakukan tindak kebodohan itu dengan tanpa keraguan sama sekali.

Hanya saja, kepatuhan Ah Wei membuat perasaan Qing Yuan yang awalnya buruk, semakin buruk. 

"Ah Wei! Mengapa kamu selalu mengiyakan saja apa pun perkataanku! Tidak ada kata lainkah?" 

"Ampun, Ketua. Ah Wei tidak paham dengan apa maksud Ketua," ujar Qing Wei dengan wajah polosnya.

Dia adalah seorang gadis yang dilatih secara khusus oleh Qing Fuyu untuk menjadi salah satu pengawal bayangan dari keluarga Qing.

Dalam dirinya sebagai pengawal bayangan, tertanam tuga untuk melindungi tuannya, sekaligus menjadi pembunuh yang hanya tahu untuk menghilangkan nyawa siapa saja yang menjadi ancaman bagi sang tuan.

Mereka harus mengabaikan segala kepentingan pribadi demi menjalankan tugas sebagai pengawal bayangan. Jadi, mengapa tuannya ini marah?

Di sisi lain, Qing Yuan tampak berdecak malas. "Tentu saja kamu tak akan pernah mengerti." Qing Yuan menyentil hidung Qing Wei dengan menggunakan ujung jari telunjuknya dengan perasaan gemas. "Memangnya, kapan kamu pernah mengerti? Kamu ini hanya tahu hal-hal yang membosankan!"

"Ah Wei mungkin tidak akan mengerti hal lain. Ah Wei hanya tahu untuk membantu dan melindungi Tuan Muda sebagai ketua kami." 

"Dasar bodoh!" Qing Yuan menggerutu sambil melesat pergi untuk menemui pasukannya.

Meski demikian, dia membiarkan Qing Wei mengikutinya.

Kini, mereka menuju ke suatu tempat untuk menjalankan rencana besar yang sudah disusun dengan sangat baik.

Rencana besar yang akan menggemparkan rimba Jianghu dan membawa perubahan luar biasa bagi seseorang.

Sementara itu, di suatu tempat tak jauh dari gurun bunga equinox merah, terdapatlah perkampungan kecil dengan bangunan-bangunan rumah sederhana yang dijadikan tempat untuk berkumpulnya Kelompok Topeng Iblis milik Qing Yuan.

Sebagian dari mereka adalah orang-orang dari Sekte Lembah Kegelapan dan sebagian lainnya dari Keluarga Qing yang rela mengikuti sang tuan muda.

Sekte Lembah Kegelapan sendiri adalah suatu perguruan bela diri milik Yang Hua yang merupakan guru dan ayah tiri dari Qing Yuan.

Yang Hua merawat dan melatih Qing Yuan semenjak bayi sebagaimana anak kandungnya sendiri. Maka tidaklah mengherankan, jika Qing Yuan memilki kemampuan bela diri yang cukup mengagumkan.

Selain itu, Qing Yuan juga telah mempelajari sebuah teknik jurus pedang rahasia yang menurut Qing Fuyu tidak boleh digunakan secara sembarangan. Ibunya itu merasa khawatir, jika anak lelakinya menggunakan semaunya, maka identitas asli Qing Yuan akan terbongkar.

Di tempat tersebut, ada juga seorang pria muda bernama Yang Shui yang berusia dua tahun lebih tua dari Qing Yuan.

Pria berpostur tubuh tinggi dan tegap itu berdiri tegak di hadapan sepasukan orang berpakaian serba hitam dengan topeng berukir bunga equinox yang melekat di wajah mereka.

Pasukan kecil berjumlah tak kurang dari dua ratus orang terlihat telah sangat siaga dan siap menjalankan perintah kapan saja dari tuannya kapan saja.

Woosh!

Bayangan tubuh Qing Yuan dan Qing Wei terlihat berloncatan dan melayang turun dari dahan-dahan pohon hutan, lalu mendarat di atas tanah hampir secara bersamaan. Kedatangan mereka segera disambut oleh pasukannya dengan berlutut disertai salam soja. "Salam hormat, Ketua!"

Qing Yuan tersenyum tipis sambil mengangguk. Ia bahkan masih sempat membasahi bibirnya yang sedikit kering dengan usapan lidahnya. Qing Yuan dengan suara tegas berwibawa lalu berseru, "Bangunlah, kalian semua!"

Orang-orang bertopeng itu pun segera bangkit dari berlututnya dan kembali berdiri dengan tegak menunggu perintah dari sang pimpinan.

Qing Yuan lalu berjalan mendekati Yang Shui yang menjadi komandan utama pasukan tersebut. Pria muda itu tetap menundukkan wajahnya tanpa berani bersihtatap dengan murid kesayangan dari Yang Hua, ketua utama Sekte Lembah Kegelapan tempat dirinya berasal.

"Kakak Shui, tugasmu malam ini adalah memimpin sebagian pasukan untuk mengepung kediaman Keluarga Guo dari arah belakang!" Qing Yuan berucap sambil meletakkan telapak tangannya di atas bahu Yang Shui.

"Siap, Ketua!" sahut Yang Shui dengan tegas. "Aku akan membawa mereka melewati jalur lain, memutar dan tiba di kediaman itu dengan tanpa dicurigai oleh para pengunjung perjamuan."

Yang Shui berkata demikian, dikarenakan dirinya memang sudah mempelajari peta wilayah yang akan menjadi sasaran penyerangan.

"Baguslah, Kakak Shui." Qing Yuan tersenyum puas.

"Ah Wei, kamu dan pasukan bayangan cukup berjaga saja dan bergeraklah saat ada tanda bahaya dariku," ujar Qing Yuan sambil berbalik dan menatap Qing Wei.

"Ketua, bukankah lebih baik Ah Wei mendampingi Anda?" tanya Qing Wei. Ada kekhawatiran dalam nada suaranya.

"Tidak perlu, Ah Wei. Aku akan bergerak dengan sepuluh orang saja. Kalian semua tinggal lakukan apa yang aku perintahkan," sahut Qing Yuan dengan nada tegas.

"Tapi, Ketua ...."

Qing Wei merasa keberatan dengan rencana Qing Yuan. Entah mengapa ada suatu hal yang membuatnya ingin tetap mendampingi sang ketua.

"Sejak kapan kamu menjadi tidak patuh kepada perintahku?" Qing Yuan merasa sangat tidak senang jika ada salah seorang pengikut yang tak mematuhinya.

"Maaf, Ketua! Ah Wei hanya mencemaskan Anda. Tidak ada niat Ah Wei untuk tidak mematuhi Ketua." Qing Wei berlutut di hadapan Qing Yuan.

"Kalau begitu, lakukan saja apa yang telah aku rencanakan! Tugasmu adalah mengawasi keadaan dan hanya boleh bergerak jika aku sudah terdesak," kata Qing Yuan.

Entah mengapa hatinya merasakan ada sesuatu yang sulit untuk dijelaskan.

Pria muda itu pun hanya mengangguk, lalu  mengenakan topeng hitamnya. "Bersiaplah kalian semua!"

"Ingat juga, jangan sampai ada korban jiwa atau melukai para tamu jika tidak diperlukan. Tujuan penyerangan ini adalah dua orang kepala keluarga, yaitu Shen Ming dan Yu Shan. Selebihnya tidak ada lagi." Qing Yuan berkata seraya mengikat tali topengnya.

"Baik, Ketua!" jawab seluruh pasukan dengan semangat yang berkobar di dada masing-masing.

Qing Yuan tersenyum sambil berjalan beberapa langkah membelakangi pasukan Kelompok Topeng Iblis. Tangan kiri pria muda itu kembali berada di pinggang belakang dengan telapak yang terkepal kuat dibalik jubah hitam yang menutupi punggungnya.

Tiba-tiba wajah sang ibu terbayang di pelupuk mata. "Ah Yuan! Ingatlah pesan ibu, jika kamu bertemu dengan pria yang bernama Yu Shan, maka bunuhlah dia untuk ibu!"

"Baik, Ibu. Aku akan melakukannya hanya demi Ibu!" sahut Qing Yuan dengan nada tegas dan datar.

"Baguslah, Qing Yuan Anakku Sayang," ucap Qing Fuyu lalu tertawa. 

Hanya saja, wanita itu tiba-tiba menghentikan tawanya, lalu bertanya, "Ah Yuan, kenapa kamu bahkan tidak bertanya alasan ibu ingin kamu membunuh Yu Shan?"

Komen (2)
goodnovel comment avatar
Qian San Tang
Mulai beraksi
goodnovel comment avatar
Lafiza
Apa Yu Shan mantan ibu Qing Yuan? Jangan2 ayahnya sendiri ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status