Share

Legenda Pendekar Pedang Ganda
Legenda Pendekar Pedang Ganda
Penulis: Serpihan Salju

01. Malam Pengantin

"Fuma, apakah Anda benar-benar tidak ingin melepaskan topengmu? Kita sudah menjadi suami istri sekarang, jadi kita tidak harus saling menutupi wajah masing-masing."

Mendengar itu, Qing Yuan terkejut. Identitasnya tak boleh terbongkar!

 "Maaf, Gongzhu. Wajah ini tidak seperti orang kebanyakan, dan hamba takut, jika nanti Gongzhu akan menjadi tidak nyaman dengan penampilan wajah hamba," ucapnya dengan sikap hormat.

Namun, gadis berpakaian pengantin merah terang itu tak bisa dibantah. "Tapi aku ingin sekali melihat wajah suamiku. Kalau Fuma tidak mau membukanya, maka biar saja aku yang membuka topengmu!" ucapnya, lalu melayangkan tangan dengan cepat untuk meraih paksa topeng suaminya.

Pria berjubah merah begitu gesit menghindari sambaran tangan istrinya dengan sangat ketakutan. Namun, sang istri bak singa kelaparan yang mengejar Qing Yuan, hingga tubuh mereka jatuh saling bertindihan di atas ranjang pengantin.

Tangan gadis bercadar mulai nakal menyentuh apa saja yang dia sukai.

Qing Yuan merasa tak berdaya. Tubuh sangat sulit untuk digerakkan. Seluruh titik akupuntur di sekujur badan seakan terkunci dan tak dapat dibuka paksa.

Dia hanya semakin ketakutan, saat jemari berkuku runcing dengan cat merah itu mulai bergerak lembut menyusuri dadanya, leher dan terus naik hingga sampai ke topeng buruk yang menyembunyikan seraut wajah.

Sentuhan itu teramat lembut, menimbulkan sengatan-sengatan halus dan berhasil membuat wajah di balik topeng menjadi tegang tak berdaya. Ini adalah kali pertama dia merasakan keanehan dari kulit putih yang berkontak secara langsung dengan tubuhnya.

Semestinya dia merasa senang dan ketagihan, bukan?

Namun yang terjadi, Qing Yuan justru sangat ketakutan. "Jangan buka topeng hamba!"

"Aku tidak peduli. Kamu suamiku sekarang dan aku juga berhak untuk melihat wajahmu!" Bola mata gadis bercadar merah terlihat semerah jubahnya, menyala-nyala dengan aura membunuh yang sangat kental. "Suamiku, biar kulihat wajahmu."

Udara di sekitar kamar pengantin tiba-tiba dipenuhi hawa jahat disertai aroma kematian yang seakan hendak mencekik pengantin pria. Napasnya terasa sesak bagai dihimpit batu gunung sebesar gajah.

"Suamiku, aku juga akan melepaskan cadarku, karena kamu tidak juga mau melepasnya." Wanita itu menarik cadarnya dan wajah luar biasa pun terlihat nyata. "Bagaimana, apakah aku cukup cantik, Suamiku?"

Pria muda bertopeng dan berjubah merah semakin ketakutan saat melihat wajah mengerikan di hadapannya. Kulit wanita itu hitam, kasar penuh dengan bintil-bintil merah bernanah yang hampir kesemuanya telah matang.

Beberapa di antaranya bahkan sudah pecah dan meneteskan cairan lendir kental kuning kehijauan dengan bau daging busuk yang dikubur dalam tanah.

Jika tidak ada topeng pelindung, mungkin cairan nanah-nanah busuk itu sudah berjatuhan menetesi kulit wajah si pengantin pria secara langsung.

Qing Yuan menahan mual. 

Namun, wanita itu justru tertawa kecil, memperlihatkan deretan gigi-gigi runcing hitam dilumuri cairan yang berjatuhan. Dia lalu menjulurkan lidahnya, mengusap berputar seperti tidak merelakan air liurnya luruh sia-sia.

"Suamiku, bagaimana kalau kita mulai saja acaranya?" Pengantin wanita yang berkuasa sudah tidak bisa bersabar lagi.

"Acara apa? Aku bukan suami siapa pun!" teriak Qing Yuan lantang, "Pergi dariku sekarang jugaaaa!"

"Pergi?" Wanita berwajah menjijikkan semakin mendekatkan mukanya hingga hidung mereka nyaris bersentuhan. "Ini adalah malam pengantin kita dan aku menginginkan suamiku seutuhnya. Fuma, apakah kamu benar-benar tidak menginginkan aku?"

Qing Yuan merasa lebih baik mati saja daripada harus bercinta dengan wanita berwajah monster, meskipun statusnya seorang putri kaisar.

Hanya saja, penolakan dan tatap menentang dari Qing Yuan justru membuatnya semakin merasa tertantang.

Ketika dia hendak  menarik paksa topeng yang menutupi wajah Qing Yuan, pria itu tanpa sengaja mendorong keras tubuh wanita di atasnya dan berlari menuju ke arah pintu.

"Hahaha...: Gelak tawa keras dan panjang terdengar dari arah ranjang. "Larilah! Larilah secepat kamu bisa! Tapi jangan harap kamu dapat lepas begitu saja dariku, Fuma!" ucapnya, lalu menyambar kaki Qing Yuan.

Seketika pria itu limbung dan ....

Bugg!

"Aaaa!"

Seorang pria muda berpakaian serba hitam terlihat bergulingan di antara hamparan rumpun bunga semerah darah yang bercahaya keemasan, akibat tertimpa sinar matahari sore.

Qing Yuan membuka matanya secara mendadak dengan napas tak beraturan. Mulutnya berseru, "Ternyata hanya mimpi!"

Menyadari itu, dia terlihat sangat lega dan berusaha untuk bangkit. 

Mimpi menjadi 'fuma' yang merupakan sebutan untuk laki-laki biasa yang menikahi seorang putri raja atau kaisar sungguh mengerikan!

"Sampai kapanpun, aku tidak akan menjadi fuma," tekadnya.

Tak lama, sekelebat bayangan hitam yang melompat turun dari sebatang pohon yang tinggi dengan gerakan seringan kertas.

Bayangan ramping itu mendarat di dekat Qing Yuan yang masih berdiri di antara bunga-bunga equinox merah.

Tanpa menoleh, Qing Yuan pun bertanya, "Ah Wei, bagaimana dengan semua persiapannya?"

Wanita cantik berpakaian serba hitam dengan rambut panjang itu pun berlutut di belakangnya.

"Lapor, Ketua. Semua hanya tinggal menunggu perintah dari Anda." Qing Wei menjawab sang tuan dengan masih tetap menundukkan kepalanya.

Qing Yuan atau yang dikenal dengan nama Yang Yuan tersenyum senang.

Sang Ketua Kelompok Topeng Iblis dari Hutan Seribu Malam itu memang sudah menantikan hari kemenangannya ini. "Baguslah. Malam ini juga kita bergerak ke kediaman Keluarga Guo Jin dan saat acara perjamuan itu dimulai, kita sudah harus berada di sana!"

"Siap, Ketua!" Qing Wei masih dalam posisi berlutut.

"Bangunlah, Ah Wei!" Qing Yuan memberi perintah sembari melangkahkan kakinya secara perlahan menyusuri pematang gurun bunga equinox merah dengan langkah sedikit bersemangat. "Sasaran kita kali ini adalah Keluarga Shen dan Keluarga Yu. Dua keluarga yang cukup tangguh dengan para praktisi bela dirinya. Jadi, kita harus sangat berhati-hati saat menghadapi mereka."

"Tidak boleh ada kesalahan." 

Komen (5)
goodnovel comment avatar
Setangkai Lotus
Mimpi buruk bikin tegang
goodnovel comment avatar
Serpihan Salju
sangat jelek ...
goodnovel comment avatar
Serpihan Salju
Hihihi, udah dikira beneran ya ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status