Share

4. Roh Buas

Penulis: Kenziki Kyozaki
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-04 22:32:23

Xiao Chen tidak bergeming dengan semua pertanyaan Du Ze. Alih-alih menjawab, dia justru mempelajari jenis-jenis binatang buas dan kemampuan mereka.

Terdapat beberapa perbedaan antara spesies binatang buas. Seperti halnya makhluk hidup lain yang memiliki banyak ras. Namun, ada cerita kuno yang mengatakan bahwa terdapat empat klan binatang buas kuno yang selamat dari era kekacauan.

Keberadaan empat klan binatang buas ini tidak ada yang tahu. Bahkan, tidak pernah ada catatan atau prasasti apapun yang menjelaskan mereka masih eksis.

Buku yang dimiliki Xiao Chen ini hanya berisi tentang binatang buas yang umum diketahui. Seperti Serigala Api, Buaya Emas, Elang Angin, Ular Racun Hijau dan sebagainya.

Penyerangan yang sekarang terjadi di perbatasan kota kemungkinan besar berasal dari Serigala Api atau Buaya Emas. Xiao Chen menarik kesimpulan ini karena lembah selatan itu adalah wilayah yang paling dekat dengan wilayah kekuasaan dua koloni binatang buas ini.

Serigala Api menguasai gunung berapi yang berada sekitar beberapa kilometer dari perbatasan kota, sedangkan Buaya Emas menguasai danau yang airnya berwarna kuning kecoklatan, itu terletak tidak jauh dari pusat pelatihan junior sekitar setengah dari jarak markas Serigala Api.

Pada saat ini, Du Ze mendekat dan melihat ke buku yang sama sebelum berkata, “Aku tidak tahu pasti binatang buas apa yang menyerang kota, tapi dari kepanikan dan fakta bahwa mereka menarik beberapa tetua dan orang-orang jenius, kemungkinan besar itu adalah binatang ini!”

Du Ze menunjuk ke salah satu gambar, itu adalah gambar Singa Bertaring Pedang. Singa Bertaring Pedang adalah rajanya hutan perbatasan kota, bahkan kawanan Serigala Api tunduk terhadap perintah Singa Bertaring Pedang. Sudah tidak diragukan lagi bahwa pemimpin serangan kali ini kemungkinan adalah Singa Bertaring Pedang.

“Bagaimana kau bisa yakin jika kau tidak melihatnya sendiri?” tanya Xiao Chen sambil membalik lembaran buku tanpa menoleh.

“Um. Aku memang tidak melihatnya sendiri, tapi aku merasakan getaran tanah meningkat di selatan kota dan beberapa perubahan anomali angin. Hanya Singa Bertaring Pedang yang memiliki kemampuan memanipulasi angin dan tanah pada waktu bersamaan,” kata Du Ze sambil mengangguk yakin.

“Tentu saja, mungkin juga ada lebih banyak kawanan Serigala Api yang berada di bagian belakang karena aku melihat beberapa tetua ahli yang berelemen air menyerbu ke perbatasan secara bersamaan,” imbuhnya.

Xiao Chen terdiam sesaat. Kemudian bertanya, “Kau bilang Xiao Langtian bergegas ke sana juga?”

“Ya. Itu benar,” jawab Du Ze mengangguk.

“Pantas. Singa Bertaring Pedang adalah sesuatu yang memang dibutuhkan Xiao Langtian untuk memperkuat roh buasnya. Tidak heran beberapa tetua menyertainya,” kata Xiao Chen menilai.

“Jika itu benar, bukankah dia akan menjadi yang terkuat jika bisa mendapatkan roh buas Singa Bertaring Pedang? Pada saat itu, dia akan menjadi lebih sombong dan lebih buruk dalam mengintimidasi kita, kan?” tanya Du Ze dengan raut wajah ketakutan.

“Jangan khawatir. Dia tidak akan mendapatkannya. Jika aku tidak salah ingat, Singa Bertaring Pedang yang menguasai hutan perbatasan sudah menjadi Demon King. Paling-paling, mereka hanya bisa membuatnya mundur,” kata Xiao Chen yakin, membuat Du Ze menghela lega untuk mencoba percaya.

Singa Bertaring Pedang termasuk spesies langka yang memiliki elemen ganda, angin dan tanah. Dikatakan bahwa Singa Bertaring Pedang memiliki garis keturunan Singa Taring Surgawi yang lebih murni daripada Singa Merah atau pun Singa Hitam. Singa Bertaring Pedang mampu mencapai ketinggian yang lebih tinggi dalam kultivasi mereka daripada spesies singa lain.

Banyak orang memiliki minat untuk menjadikan Singa Bertaring Pedang sebagai roh buas mereka, namun dari seratus orang, hanya satu yang memiliki kesempatan untuk mendapatkannya. Itu karena sifat buas Singa Bertaring Pedang sangat sulit untuk ditaklukkan, juga mereka sangat sulit untuk dilawan apalagi ditundukkan.

Adapun Serigala Api termasuk jenis binatang buas umum yang seringkali menjadi pilihan terakhir seseorang untuk memperoleh roh buasnya. Apalagi ketika tidak memiliki cukup kekuatan dan kesempatan untuk mendapatkan yang lebih baik. Ini terutama berlaku untuk para kultivator yang memiliki kedekatan dengan elemen api yang lemah.

Sebenarnya Serigala Api tidaklah lemah, yang pernah diketahui manusia sejauh ini, Serigala Api dengan garis keturunan murni dapat maju menjadi Demon Emperor, meskipun sangat langka.

Jika seseorang mendapatkan roh buas Serigala Api pada tingkat itu, maka kekuatannya akan jauh lebih menakutkan daripada mendapatkan roh buas Buaya Emas atau Elang Angin ditingkat yang sama. Itu karena Serigala Api memiliki kemampuan menyerang yang layak sebagai pemburu cepat.

Adapun Buaya Emas, meskipun mereka tidak memiliki kemampuan serangan yang layak, tetapi pertahanan mereka sangat luar biasa. Kulit keras seekor Buaya Emas tingkat Alam Iblis Besar bahkan tidak dapat ditembus oleh senjata kelas Raja biasa.

Buaya Emas juga termasuk yang paling tidak lincah, itu karena mereka cenderung mengandalkan kekuatan pertahanan mereka ketika berhadapan dengan predator maupun lawan mana pun. Menjadikan Buaya Emas lebih baik dihindari untuk menjadi roh buas seseorang.

Namun meski begitu, ada kasus bahwa dulu ada seseorang yang menjadikan Buaya Emas sebagai roh buas satu-satunya, meskipun ada pilihan yang lebih baik dari itu. Orang itu hanya mengandalkan energi elemen emas di jalan kultivasinya, dan Buaya Emas dirasa cocok untuk meningkatkan ketangguhan pertahanannya.

Pegunungan Bumi Senja yang membentang luas juga memiliki banyak jenis binatang buas lain, termasuk yang paling terkenal adalah Gagak Pemakan Jiwa dan Slime.

Kedua binatang buas ini sangat bertolak belakang. Gagak Pemakan Jiwa adalah spesies binatang pemburu teratas yang menguasai langit dan permukaan tanah hampir seluruh sisi Pegunungan Bumi Senja.

Gagak Pemakan Jiwa memiliki jumlah yang jauh lebih sedikit dibanding binatang buas lain, hanya ada sekitar seratus ekor dengan salah satunya berada di Demon Emperor dan memiliki kemampuan untuk berbicara. Jika mereka berkembang biak lebih banyak, tentu mereka akan menjadi ancaman bagi spesies lain termasuk penduduk kota.

Adapun Slime, ini adalah jenis binatang paling tidak jelas, kenapa bisa begitu? Itu karena Slime tidak memiliki kedekatan apapun dengan elemen yang ada, juga mereka adalah binatang paling lambat dan paling tidak berguna. Bisa dikatakan Slime ini seperti manusia yang memiliki roh bawaan tanpa wujud, keduanya sama-sama dianggap sampah.

Setelah mempelajari beberapa waktu tentang beberapa spesies dan jenis binatang buas, Xiao Chen menutup bukunya dan menghela ringan, “Mungkin, akan ada saatnya para Slime ini menjadi kuat dan melancarkan serangan brutal ke kota. Mereka mungkin dikenal lemah dan lambat, tapi ada catatan tidak lengkap yang mengatakan bahwa Slime adalah sisa pecahan tidak langsung Iblis Roh Darah yang mampu menyerap segalanya dan mendapatkan kekuatan tempur dua kali lebih besar setiap kali menyerap suatu objek.”

Pada saat ini Du Ze terkejut dan berkata, “Chen Chen, jangan bilang kalau kau berniat untuk menjadikan Slime sebagai roh buas pertamamu!”

Dia kemudian buru-buru menjelaskan situasinya pada Xiao Chen, “Hei, dengar. Bahkan dalam keadaan putus asa yang sangat buruk pun, setidak-tidaknya Serigala Api atau Buaya Emas adalah yang paling bijaksana untuk dipilih. Aku tidak akan mendukungmu jika kau memilih jelly transparan menjijikkan itu sebagai roh buasmu! Kau akan menjadi bahan tertawaan seluruh kota!”

Plakk!

Xiao Chen memukul kepala Du Ze dan berkata, “Bicara omong kosong apa? Tentu saja aku tidak seputus asa itu. Lagipula, aku tidak akan memilih roh buas apapun untuk sekarang. Aku memiliki sesuatu yang lain untuk diperhatikan.”

“Ya, tapi kenapa harus memukulku? Sakit tahu,” keluh Du Ze sambil memegangi kepalanya.

Xiao Chen tentu saja tidak ingin mengatakan yang sebenarnya kepada Du Ze, karena bagaimana pun, orang ini memiliki mulut yang lebar dan tidak bisa menjaga hal-hal yang bersifat rahasia.

Xiao Chen berkeinginan untuk lebih memfokuskan pada pengembangan sigil dan mantra yang dia temukan. Tidak akan terlambat baginya untuk mencari roh buas tiga atau empat tahun mendatang. Roh buas hanya faktor pendukung, yang terpenting adalah roh bawaan.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Eka Cahya Dimulya
ya sy setuju. ... mohon diperhatikan thor
goodnovel comment avatar
Andy Vandeko
inti cerita di setiap bab gk da, terlalu byk penjelasan yg gk berguna, terkesan cm untuk memperbanyak halaman aja
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Legenda Penguasa Takdir Surga   170. Cari Masalah

    “Sampah! Beraninya kau bersikap kurang ajar kepada Tuan Muda Wang He! Izinkan aku memberitahumu, Tuan Muda Wang He adalah tuan muda nomor satu di Kota Awan. Cucu kesayangan Tetua Wang!” Salah satu pemuda memarahi Xiao Chen sambil menunjuk wajahnya dengan sombong.“Kau hanya cari mati! Biar kuberitahu, jika kau berlutut dan meminta pengampunan, aku akan membiarkan nyawa anjingmu tetap hidup atas nama tuan mudaku!” Pemuda lainnya menimpali dengan marah.Orang-orang yang berada di sekitar langsung tertarik. Mereka semua penasaran dengan apa yang terjadi, tapi begitu mereka melihat Wang He, ekspresi mereka berubah.“Bukankah itu Wang He? Apa yang dia lakukan kali ini? Kurasa, orang itu dalam masalah,” kata seseorang di kerumunan.“Wang He telah lama mendapatkan semua manfaat karena statusnya. Jika dia bertindak sombong, lalu kenapa? Dia adalah tuan muda yang dibesarkan dengan banyak sumberdaya. Tidak ada yang bisa menentangnya,” gumam pemuda lainnya.Kerumunan ini sebagian besar adalah mu

  • Legenda Penguasa Takdir Surga   169. Sebuah Masalah?

    Hanya sedikit yang tahu bahwa usia Hua Yuchen sebenarnya masih awal dua puluhan. Bahkan, Penatua Gu Mei lebih cocok dianggap sebagai ibu jika tidak mempertahankan penampilan mudanya.Tidak ada yang tahu pasti alasan sebenarnya Hua Yuchen bisa menjadi pemimpin Paviliun Barat Istana Menara Harta. Padahal, ada banyak ahli tua yang lebih dari memenuhi syarat sebagai pemimpin. Namun, semua itu menjadi tidak penting karena Hua Yuchen sangat berbakat dan merupakan salah satu dari pilar penting kekuatan Istana Menara Harta.Penatua Gu Mei berjalan mendekat dengan ekspresi bimbang. Dia kemudian berkata, “Yuchen, kondisi Yinxi semakin mengkhawatirkan. Tidakkah ada cara untuk menghilangkan Energi Yin Beku dalam dirinya? Jika ini dibiarkan, anak itu akan mengalami kelumpuhan jangka panjang!”Jika itu orang lain, mereka akan sangat berhati-hati ketika berbicara dengan Hua Yuchen. Bahkan, sebagian besar orang harus memiliki rasa hormat yang tinggi. Namun, itu tidak berlaku bagi Penatua Gu Mei. Seti

  • Legenda Penguasa Takdir Surga   168. Ratu Teratai

    Penatua Gu Mei melambaikan tangannya, mengungkapkan sebuah benda dan berkata, “Ini adalah kartu giok. Poin kontribusi adalah mata uang utama bagi semua kultivator. Dengan poin kontribusi, seseorang bisa membeli apapun yang dia inginkan, dan pada saat yang sama tidak membutuhkan tempat penyimpanan besar untuk menyimpan uang. Poin kontribusi bisa didapatkan dengan berbagai cara, salah satunya dengan menukarkan koin emas dan kristal roh. Cara lainnya adalah dengan menyelesaikan misi.”“Untuk jenis vila, kau akan mengerti setelah mengetahuinya sendiri,” imbuh Penatua Gu Mei. Dia kemudian memberikan kartu giok itu pada Xiao Chen dengan berkata, “Ini adalah kartu giok baru. Kau bisa memilikinya, tapi kau harus meneteskan darahmu di atasnya sebagai klaim kepemilikan.”“Oh, jadi begitu?” Xiao Chen cukup terkejut dengan penjelasan Penatua Gu Mei. Dia tidak menduga ada sesuatu seperti ini di dunia kultivator. Jelas, dengan keberadaan kartu giok ini, segalanya menjadi sangat simple dalam urusan

  • Legenda Penguasa Takdir Surga   167. Tempat Para Ahli

    “Gu Mei, apa yang kau lakukan? Kau benar-benar bertingkah memalukan untuk gelarmu,” ejek salah seorang dari ketiganya dengan tatapan main-main.Penatua Gu Mei langsung terdiam begitu mendengar suara ini. Begitu pula dengan Xiao Chen. Keduanya sama-sama kaget namun memiliki reaksi yang berbeda.Sepertinya Penatua Gu Mei sangat mengenali orang ini dengan tidak baik. Itu terlihat dari wajah jengkelnya ketika dia berkata, “Wang Yang, katakan sekali lagi!”Sebelum Wang Yang berkomentar, pria gagah di sampingnya menyela, “Jangan terlalu diambil hati ucapan Wang Yang. Dia memang seperti itu sejak dulu. Tapi, kalau boleh tahu, siapa anak muda yang kau bawa ini?”Pria ini sebenarnya adalah orang yang bergelar Master Petir Ungu, namanya Dugu Zhantian. Dia juga merupakan murid dari wali pelindung Istana Menara Harta yang dikenal sebagai Kaisar Petir Ungu.“Anak ini kelihatannya bukan berasal dari kota sekitar, dan aku juga belum pernah melihatnya. Jangan bilang kalau kau memungutnya dari suatu t

  • Legenda Penguasa Takdir Surga   166. Cari Masalah

    Sepanjang perjalanan menuju Istana Menara Harta, Xiao Chen tidak memiliki banyak keluhan hanya saja ada sesuatu yang sedang dia pikirkan. Dia sebenarnya mengharapkan ini terjadi. Masalahnya, dia sudah meninggalkan Zha Shu dan Ye Hou di penginapan selama berhari-hari.Xiao Chen tidak tahu bagaimana keadaan mereka dan apakah mereka sedang mencari-cari dirinya atau tidak. Namun, Xiao Chen tidak memiliki kesempatan untuk menemui mereka saat ini. Penatua Gu Mei juga pasti tidak akan mengizinkannya.“Tenang saja. Aku sudah meminta seseorang untuk menjemput teman-temanmu. Mungkin, mereka sudah lebih dulu tiba di sana saat ini,” kata Penatua Gu Mei yang tampaknya mengerti isi pikiran Xiao Chen.“Bagaimana wanita ini bisa tahu apa yang aku pikirkan?” Mendengar ini, Xiao Chen jelas merasa senang tapi tetap tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya.Penatua Gu Mei tersenyum, sebelum mendarat di salah satu dahan pohon dan menurunkan Xiao Chen. Dia kemudian bertanya, “Bagaimana caramu berlatih? Be

  • Legenda Penguasa Takdir Surga   165. Pemuda Pemberani

    Xiao Chen berhasil membawa Ning Yinxi kembali ke Klan Ning setelah disekap selama beberapa hari di Klan Wu. Namun, sampai saat ini Ning Yinxi masih tidak sadarkan diri dengan tubuhnya yang sedingin es.Karena Ning Fuchen sedang sakit dan juga dalam kondisi tidak sadarkan diri, semua tetua Klan Ning yang keluar menyambut kedatangan Xiao Chen dengan berbagai reaksi.Tetua Ning Zhao segera menuduh Xiao Chen melakukan hal jahat pada Ning Yinxi, sementara Tetua Ning Mao menganggap Xiao Chen sebagai pembawa sial. Adapun tetua Ning Biming, dia melayangkan tuntutan untuk menghukum mati Xiao Chen karena dianggap sebagai orang yang bertanggung jawab atas penculikan Ning Yinxi.Padahal semua orang tahu bahwa Xiao Chen adalah tahanan rumah para tetua yang bisa saja memilih kabur daripada menyelamatkan Ning Yinxi.Untungnya Penatua Gu Mei muncul. Dia segera menyambut Xiao Chen dan mengarahkannya ke kediaman patriark klan, meskipun para tetua tidak senang dengan tindakan Penatua Gu Mei tapi mereka

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status