Roh jiwa bintang terus mengamati pelatihan yang dilakukan oleh Xiao Chen hingga waktu satu jam berlalu. Hingga tiba tiba matanya harus terbelalak, karena Xiao Chen mulai memahami teknik langkah seribu petir. Saat ini, tepat ketika Xiao Chen berlari, atau melompat, kecepatannya terlihat seakan seperti bayangan. Tak hanya itu, percikan petir yang dihasilkan oleh gesekan energi Qi diarea kakinya mulai terlihat. Hal ini diartikan, setengah langkah lagi, Xiao Chen akan menguasai salah satu teknik miliknya.
‘Bahkan jika itu aku, pasti membutuhkan waktu berminggu minggu untuk melatih ke teknik dasar sepertinya... Xiao Chen, kelak di masa depan kamu pasti dapat membalaskan dendam yang ada dihatimu itu. Apalagi, untuk memiliki kultivasi tertinggi. Pasti kamu dapat meraihnya, hanya waktu yang akan berbicara nanti!’ dia cukup bangga, sekaligus mengagumi sosok bocah yang dianggapnya malas itu.Hingga melihat muridnya berlatih tanpa istirahat, akhirnya roh jiwa bintang segera menghentikan pelatihan. Dan kembali memberikan teknik lain yang bisa digunakan oleh Xiao Chen.“Chener, teknik seribu langkah guntur akan sempurna sendiri nantinya. Saat ini, gunakan teknik kultivasi Naga Pelahap Langit! Teknik ini meski hanya cocok bagi darah keturunan naga, namun untukmu, mungkin juga dapat berguna layaknya seorang naga... Setelah ini, mulailah petualangan mu dalam berburu hewan iblis... Di Hutan Shao Yang, kamu bisa memanfaatkan hewan iblis menjadi buruanmu...”“Lalu guru ingin kemana?”“Aku bisa kemana selain berada dibawah alam sadar milikmu? Guru hanya ingin mencari ingatan masa lalu milik guru, jika mengalami hal yang berbahaya, bangunkan saja guru...”Swuuuuuush!Roh jiwa bintang lenyap menjadi cahaya emas, lalu memasuki tubuh Xiao Chen. Setelah itu, Xiao Chen segera menuju ke tempat pemakaman ibunya, dan kembali memberi penghormatan terakhirnya.“Ibu, Xiao Chen tidak akan pernah kembali ke tempat peristirahatan terakhir ibu sebelum Xiao Chen membawa kepala pembunuh itu...,” suaranya begitu dingin.Blaaaaaaar!Tiba tiba awan yang cerah menembakan petir besarnya. Sepertinya langit mendukung sumpah yang telah dikatakan oleh Xiao Chen.*Perjalanan menuju hutan Shao Yang cukup jauh dari wilayah Kekaisaran Phoenix. Entah apa tujuan dari gurunya, yang pasti Xiao Chen telah memutuskan perjalanannya untuk menuju ke hutan tersebut.Beberapa saat melihat pemandangan yang mengerikan, tepat dimana ribuan bangunan telah hancur. Xiao Chen akhirnya benar benar telah meninggalkan tanah kelahirannya.Beberapa saat kemudian, tiba di perbatasan hutan yang masih meliputi wilayah Kekaisaran Phoenix. Langkahnya harus terhenti, bagaimanapun insting kehidupannya tiba tiba bergejolak. Saat ini, dia merasakan beberapa pasang mata tengah mengintainya dari balik pepohonan.Swuuuuuush! Swuuuuuush!Dan benar saja, apa yang dia pikirkan terjadi. Lima bayangan hitam tiba tiba keluar dari balik pepohonan, dan mengepung pergerakannya. Mereka adalah lima kawanan harimau bertanduk satu.Meski baru pernah keluar dari tempatnya tinggal. Xiao Chen tahu, di sekitar perbatasan wilayah kekaisarannya. Tepat di hutan yang ia pijaki saat ini memiliki cukup banyak kawanan hewan iblis yang berkuasa. Terkadang, dia juga mendengar kabar pebisnis yang tewas ketika melewati tempat ini.‘Xiao Chen, bunuh lima harimau itu... Tunjukan pada guru, bahwa kamu mampu menghadapi hal sepele seperti ini..’ suara roh jiwa bintang muncul dipikirannya.Xiao Chen mengangguk, dia mengambil kuda kuda, yang dibarengi dengan kelima harimau mulai menyerang dengan cakarnya.Swuuuuuush!Menggunakan teknik langkah seribu gunturnya. Xiao Chen berhasil menghindari serangan lima cakar yang mengarah ketubuhnya. Meski baru pertama kali Xiao Chen bertarung secara nyata. Dia memperlihatkan kepintaran dalam mempermainkan kelima harimau itu yang kini hanya bisa menyerang kekosongan angin.Roaaaaaaaaarh!Kelima harimau mulai menghentikan serangan setelah mengetahui serangan mereka hanya sia sia. Kelimanya meraung kesal, hingga suara roh jiwa bintang mengejutkan Xiao Chen.‘Chener bunuh mereka, selain mutiara jiwanya bisa meningkatkan kultivasimu, kamu juga bisa mendapatkan uang dari hasil menjual mutiara jiwanya... Menjadi kuat memerlukan usaha besar, yang kuat menginjak yang lemah, dan yang kuat akan terus berkuasa, ini adalah hukum langit yang tidak bisa diganti!’‘Yang kuat menginjak yang lemah, benar kata guru. Jika ingin membalaskan dendam orang tuaku. Aku harus berusaha menjadi lebih kuat!’ bergumam, Xiao Chen tiba tiba kembali bergerak.Menggunakan teknik langkah seribu guntur, gerakannya begitu cepat. Hingga tiba di salah satu keberadaan harimau itu, dia mulai meraih ekornya. Sekuat tenaga, dia menarik ekor harimau itu dan mulai membantingnya.Boooooom! Roaaaaarh!Tidak hanya sekali, Xiao Chen membanting tubuh salah satu harimau itu hingga beberapa kali. Hingga sang harimau meraung seolah ingin meminta tolong. Namun kekejaman Xiao Chen ini telah dibutakan oleh keinginan dendamnya. Hingga tak berselang lama, sepuluh bantingan keras, harus membuat harimau itu tewas dengan luka kepala yang hancur.Melihat kekejaman yang dilakukan oleh mangsa mereka. Kawanan harimau yang tersisa mulai menyerang secara membabi buta. Namun Xiao Chen begitu cepat, dia bergerak zig zag, lalu menghindari serangan cakar mereka satu persatu. Hingga mendapatkan celah yang diperlihatkan, dia membanting satu persatu harimau menggunakan tangan kosongnya.Booooooom! Booooooom!Lima belas menit kemudian, Xiao Chen baru pertama kali membunuh, dia yang berhasil mengalahkan lima harimau itu tubuhnya seketika lemas. Namun tiba tiba, suara tepuk tangan menyadarkan Xiao Chen di tengah kebimbangannya.Proooook! Proooook! Proooook!“Tuan muda Phoenix ternyata masih hidup ya?” suara pemuda, yang begitu familiar memasuki telinga Xiao Chen.Xiao Chen membalikan tubuhnya, dia menatap tiga pemuda yang tak lain salah satunya berasal dari kota Han.“Tuan muda Han Fei, tidak hanya hidup... Ternyata dia juga bisa membunuh lima harimau sampah itu sendiri. Bukankah dia hanya seorang sampah saja?”“Yaa! Kamu benar, dia memang sampah! Xiao Chen, entah bagaimana caramu membunuh kawanan harimau ini, tapi... Mutiara jiwa Harimau ini adalah milik kami, sekarang pergi. Atau kamu akan menemani kedua orang tuamu di neraka sana?!” Han Fei menimpal.“Xiao Chen Xiao Chen, apa kamu tahu... Dikatakan bahwa kedua orang tuamu adalah pengkhianat Aula Langit?” Han Fei kembali berkata setelah tidak mendapatkan respon dari Xiao Chen.Wajah Xiao Chen berubah menjadi muram, mungkin hinaan yang terarah padanya tidak akan menyakiti hatinya. Bagaimanapun, tujuh belas tahun selama tidak bisa berkultivasi, hinaan seperti ini adalah makanan sehari harinya. Namun saat ini, mereka menghina kedua orang tuanya yang telah mati. Xiao Chen tidak bisa diam saja, sosoknya bergerak zig zag, yang membuat Han Fei terkejut.Namun Han Fei terlambat menyadari pergerakan Xiao Chen yang telah ada dihadapannya. Hingga suara tamparan yang begitu renyah menggema ditengah hutan perbatasan itu.Plaaaaaaak! Plaaaaaaak!Han Fei mundur, wajahnya memerah menahan amarahnya. Dia berkata dengan lantang, “kenapa hanya diam saja! Cepat lumpuhkan sampah itu untukku! Hari ini, aku ingin membuatnya lumpuh!”Kedua rekan Han Fei mengangguk, mereka melesat dan menyerang Xiao Chen secara bersama-sama. Namun dia hanya sedikit menggeser tubuhnya di saat dua tinju mengarah telak kearah perutnya.Kraaaaaaack!Menangkap kedua tinju itu dengan kedua telapak tangannya, hanya sesaat suara renyah berasal dari tulang lengan terdengar.“Akkkkkh! Ta-tanganku!” kedua rekan Han Fei berteriak ketika menyadari bahwa lengan mereka telah patah.Swoooooooshh! Hanya membutuhkan waktu satu menit. Serangan akhir dari segalanya telah tercipta didepan mulut keduanya. Xiao Jian berhasil membentuk tombak raksaksa dengan mengandalkan seluruh energi Qin nya yang tersisa. Namun tidak dengan Xiao Chen, dia yang ingin mengakhiri pertempuran ini segera menyatukan seluruh eksistensi kemampuan dari tiga elemennya yang telah membentuk bintang raksaksa tiga warna. Belum kedua serangan itu bertabrakan, akan tetapi fluktuasi energi dari gesekan eksistensi tahap Abadi telah terjadi pada keduanya. Gelombang energi menyebar begitu mengerikan. Hingga keduanya memekik kembali diikuti oleh melesatnya serangan keduanya yang saling berlawanan arah. Swuuuuuuuuuung! Tekanan fluktuasi bertambah kuat, lalu diikuti oleh menyebarnya cahaya dan rusaknya ruang sejauh seribu kilometer dari tempat pertempuran. Suara ledakan bagaikan hancurnya satu benua pun ikut menyebar. Booooommm! Saaat ini, suasana menjadi hening. Namun kerusakan masih terjadi
"A-apa tumbuh lagi..." Xiao Jian sedikit terkejut, namun setelahnya senyum kemenangannya lenyap. Yang diikuti oleh pernyataan anaknya yang selalu meminta bantuan bagaimana cara menghadapi Xiao Chen yang tubuhnya abadi. "Ternyata ini keluhan Yue'er selama perintah ku untuk membunuhmu... Xiao Chen, aku benar benar meremehkan mu..." Xiao Chen tidak menjawab apapun, Kultivasi tahap Abadi adalah segalanya. Selagi apa yang dia inginkan, pasti dia dapat menciptakannya dengan kekuatannya itu. Swuuuuuuuush! Tidak ingin menghadapi Xiao Chen dan berniat kabur untuk saat ini. Xiao Jian akan memikirkan bagaimana cara membunuh sosok Xiao Chen dimasa depan nanti. Akan tetapi, kejutan terjadi. Ruang seakan terkuci. Apa yang ditakuti oleh Penguasa Ashura juga muncul di benak Xiao Jian. "Po-pohon kepahitan... Se-sepertinya aku sudah tidak bisa untuk melarikan diri lagi?!" Melihat ke arah Xiao Chen, tiba tiba rantai emas mengikat tubuhnya secara cepat. Tidak bisa reflek menghancurkan, bahkan m
Merasa tidak ada gunanya untuk terus berbicara, karena musuh utama belum tereliminasi. Tiba tiba kesadaran Roh jiwa didalam tubuhnya bergejolak. Resonansi dari kelahiran kekuatan Abadi dapat dirasakan secara jelas oleh Xiao Chen saat ini. "Apa energi ini berasal dari paman?" Swuuuuuuuuush! Lenyap dari tempatnya, Xiao Chen muncul di perbatasan barat wilayah Aula Langit yang disambut oleh pasukan elite milik ayahnya. "Penguasa... Sepertinya ada kelahiran Abadi yang baru..." Xiao Chen menganggukan kepalanya untuk membenarkan ungkapan itu. "Benar... Kalian berjagalah disini, ingat beri pesan jika ada sesuatu yang buruk..." "Baik penguasa... Tapi kemana Penguasa akan pergi?" Tersenyum tipis, Xiao Chen segera menjawab pertanyaan itu. "Menyambut, dan memberi selamat kepada paman setelah naik menjadi tahap Abadi..." Sempat merasakan energi yang mencapai tahap Abadi memiliki aura Phoenix, Xiao Chen sudah mengetahui siapa entitas itu. "Baiklah..." Swuuuuuuuush!
Puluhan ribu kultivator yang tak lain anggota halaman dalam berdatangan kearah sumber suara. Meski mereka belum mengenal siapa sosok Chen Xiao, tapi dari daftar buronan yang Xiao Jian sebarkan. Sosok Chen Xiao adalah Xiao Chen, yang memiliki wajah tampan, disertai rambut panjang terurai memutih dengan tampilan elegan. "Kaa-kamu Xiao Chen! Berani sekali datang kemari!" "Xiao Chen apa kamu ingin menyerahkan dirimu?!" "Tahu diri juga kamu datang tanpa dicari?!" Raut wajah Xiao Chen berubah menjadi datar, tidak ada rasa takut yang terlintas di wajahnya. Yang pasti, ribuan pasukan lain, yangg merupakan anak buah dari Kaisar Phoenix di masa lalu telah berkumpul di satu titik, tepat di istana utama perkumpulan lima penguasa di halaman dalam. "Aku tidak memiliki waktu untuk meladeni kalian, sekarang... Katakan dimana Xiao Jian, dan tiga penguasa lainnya!" Swuuuuuuuuuung! Hanya menunjuk satu jari kebawah, sontak tekanan gravitasi yang mengerikan harus membuat puluhan ribu kultivator
Swoooooosh! Dibarengi dengan ungkapan rasa terkejutnya, Xiao Chen telah berhasil menciptakan bintang tiga warna diatas telapak tangannya. Berkelebat cepat, sosoknya kemudian lenyap dari pandangan. Seketika tubuh bagian punggung dari Penguasa Ashura terasa dingin. Hingga dia membalikan tubuhnya, dia hanya bisa membelalakan matanya diikuti oleh rasa sakit yang menghantam tubuhnya. Boooooooooosh! Bintang kecil itu telah terlepas dari kendali tangan Xiao Chen. Untuk memastikan sosok Penguasa Ashura akan tewas, Xiao Chen menikmati pemandangan itu hingga tak lama. Ledakan maha dahsyat, diikuti oleh robekan ruang terjadi sejauh seratus kilometer dari area pertempuran keduanya. Situasi menjadi hening setelah ledakan maha dahsyat itu. Hingga mata Xiao Chen harus menyipit. Pasalnya dia melihat bayangan Roh yang berusaha kabur dari tempatnya berada. "Tidak cukup untuk menghancurkan Roh abadinya?" Swoooooooosh! Seuliet bayangan membentuk sebuah pedang melesat cepat kearah pelarian
Menghentikan apa yang akan dia lakukan kembali. Kini Penguasa Ashura segera mundur setelah lonjakan energi dahsyat keluar dari tubuh Xiao Chen. "Tidak mencapai satu hari... I-ini mustahil... Ternyata semengerikan itu energi jiwa bintang..." Ungkapan kejutnya berhenti. Saat ini, dia melihat bintang raksasa diatas langit telah lenyap. Bahkan sosok Xiao Chen yang tadinya terbaring itu mulai berdiri, dan membuka matanya. "Inikah kultivasi yang diinginkan semua orang? Bahkan, mereka yang menginginkan tahap ini, akan melegalkan semua cara demi mencapainya..." Suaranya terdengar biasa, namun jelas Penguasa Ashura dapat mendengar nada kebencian didalam suara itu. "Kamu baru naik menjadi tahap Langit Abadi... Untuk apa aku takut padamu?" "Benarkah?" Swuuuuuuuuuuung! Xiao Chen meledakan sedikit aura didalam tubuhnya. Sontak udara di tiga daratan Benua Langit bergetar hebat. Fenomena alam yang tadinya terus meramaikan suasana kini bertambah menjadi lebih mengerikan. "Membunuh semua o