Share

Bab 33

"Gaun itu untuk resepsi kita."

Langkahku tertahan. Untuk sesaat hanya tertegun lalu kemudian berbalik.

"Bisa jelaskan apa yang sebenarnya terjadi? Jangan biarkan aku seperti orang buta yang kehilangan tongkat. Tidak tau apa pun. Semakin aku raba, semakin aku bingung. Karena selalu saja aku menemukan hal baru yang sama sekali belum aku kenali," ujarku menatap lekat wajah itu.

Farhan terkekeh pelan.

"Bunda duduk di sini dulu dong!" Ia menepuk sofa di sisinya.

Aku cemberut, namun tetap mendekat seperti yang ia minta.

"Bagian mana yang membuat Bunda seperti orang buta?" tanyanya setelah aku menghempaskan diri di sampingnya.

"Semuanya,” sahutku.

Ia menautkan alis. Tak sadarkah dengan bersikap seperti itu membuat ia terlihat kian tampan berkali-kali lipat?

"Coba Bunda urutkan, biar aku bisa jelaskan dengan mudah," sahutnya mengulum senyum.

Farhan lalu memutar tubuh. Melipat kaki kanannya di sofa hingga posisi duduk laki-laki itu kini menghadapku.

Sesaat tatapan kami bertemu. T
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Mary Angel
kok sedih yaa... sabar Bang Fajar ini sesuatu yg harus diambil hikmahnya... mulut jangan terlalu lemes bilang cerai...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status