Share

Part 14. Mimpi Itu Datang Lagi.

Pukul 24.00 tengah malam.

Mohzan menyimpan motornya diteras rumahnya. Ia mengetuk pintu perlahan dan memanggil dengan suara lembut. Ia memang selalu begitu, Mohzan tidak mau jika ia mengetuk pintu dengan keras tentu akan mengagetkan penghuni rumah dan juga mungkin mengganggu tetangga.

Perlahan pintu dibuka oleh Nenek Aisyah. Sedangkan Desma nampak masih sibuk menata makanan didapur. Mohzan lalu menyalami neneknya dan tak lupa mencium punggung tangan wanita yang sudah semakin tua itu. Seperti biasa sang nenek selalu memeluk tubuh Mohzan dan mencium kepala cucu kesayangannya itu.

"Nenek belum tidur ?" 

"Belum, besok ada orderan makan siang 250 nasi kotak." Jawab Nenek Aisyah.

"Ooh, jangan terlalu capek Nek. Kalau bisa berhenti saja berjualan biar nenek sama Mama bisa istirahat dirumah. Biar Mohzan saja yang cari uang." Mohzan membimbing nenek Aisyah yang berjalan terpincang-pincang. 

"Eh mana boleh begitu Nak. Selagi masih bisa berusaha ki
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status