Share

Bab 155

last update Last Updated: 2025-08-16 15:32:56

Andara terbangun dengan kepala berat, mata sembab, dan perasaan yang tidak baik-baik saja.

Semalam, setelah pingsan ia mendapati dirinya di kamar rumah sakit lalu pingsan lagi setelah menyadari yang terjadi.

Wajah Shankara adalah orang pertama yang dilihatnya. Kakaknya itu duduk di kursi di sisi tempat tidur Andara. Wajahnya terlihat lelah bercampur dengan khawatir. Mengetahui Andara sudah bangun, Shankara menggenggam tangannya.

"Dia udah nggak ada, Bang. Dia udah pergi," ujar Andara lirih. Bersama dengan itu matanya kembali menganak sungai yang menetes pelan-pelan.

"Udah ya, Ra. Dia udah di tempat terbaik. Kalau kamu terus nangisin dia dan sedih kayak gini, dia nggak akan tenang. Abang minta tolong ikhlasin semua yang terjadi. Ini semua sudah menjadi takdir Tuhan. Kita harus ikhlas, Dek."

"Mas Nata pasti marah. Aku udah janji akan jaga diri dan anak kami baik-baik, tapi aku gagal." Andara terisak lirih.

"Dia nggak akan marah. Dia nggak berhak untuk marah," tampik Shankara. "Kamu uda
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (15)
goodnovel comment avatar
Wiwik Sepsiani
emang bener gak ada manfaatnya jg booking RSB, gak belajar dr pengalaman Calista lahiran, bikin dada panas aja.
goodnovel comment avatar
Aulia YuliUtami Wantasen
sebenarnya penasaran dengan POV Ananta gmn
goodnovel comment avatar
Widdi Yati
iyaa nih masak zaman udah melenial gini masih aja perempuan di jajah laki" diem gak ada perlawanan nya......di buat bodoh ......goblok....yg berkelas sedikit atuh thor....malu saya sebagai wanita
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Lelaki Yang Terpaksa Menikahiku   Bab 340 (Tamat)

    Tiga tahun telah berlalu sejak acara resepsi besar mereka.Waktu terus berjalan tanpa bisa dihentikan. Sama dengan cinta mereka yang terus berembus seperti angin laut di belakang villa Zevalena, villa milik mereka berdua.Anak-anak tumbuh dengan sehat, pintar dan ceria. Ketiganya mewarisi gen ayah mereka.Zelena dan Zevia, si kembar yang menjadi kebanggaan mereka berdua, keduanya begitu mirip dengan Ananta.Mereka bagai pinang dibelah dua, dengan kulit seputih susu, hidung mancung kecil, bibir tipis nan cerah, dan sepasang mata indah berwarna coklat. Jangan pernah lupakan lesung pipi menggemaskan di wajah mereka yang merupakan ciri khas utama dari sang ayah. Andara kini memprotes. "Pa, mereka semua kenapa mirip sama kamu? Aku sampai nggak kebagian."Ananta tertawa mendengarnya. "Aku punya ide.""Ide apa?" Andara memandangi dengan serius.Lelaki yang seolah tidak menua itu mengerling nakal. "Gimana kalau kita bikin lagi?"Andara spontan melempar bantal kecil ke arah Ananta yang duduk

  • Lelaki Yang Terpaksa Menikahiku   Bab 339

    Ada pengumuman di akhir bab.***Shankara sempat mempertimbangkan permintaan Thalia. Ada perasaan kasihan melihat keinginan menggebu-gebu anak itu untuk melihat bayi yang ia anggap sebagai adiknya. Tapi di sisi lain ia juga harus realistis. Melihat anak tersebut sama artinya dengan memberi peluang pada Calista untuk berharap padanya.Shankara akhirnya menolak. “Nggak usah, Thal. Kita ke sini buat lihat Tante Dara, ingat?”“Tapi--"“Dengar Papa baik-baik,” potong Shankara lembut namun tegas. “Adek yang kamu maksud itu bukan tanggung jawab kita. Dia bukan anak Papa, artinya dia bukan adek kamu. Sekarang Tante Dara baru punya bayi kembar. Itu yang mau kita lihat, kan?”Thalia diam. Bibirnya mengerucut kecewa, tapi ia menurut."Din, tolong nggak usah bilang ke Calista kalau aku ada di sini," kata Shankara pada Dina."Iya, Mas," jawab perempuan itu.Setelahnya, Shankara menggandeng tangan sang putri menuju kamar VVIP, tempat di mana Andara berada.Begitu masuk ke kamar itu, aroma wangi kha

  • Lelaki Yang Terpaksa Menikahiku   Bab 338

    Shankara berjalan sambil menggandeng tangan Thalia menyusuri koridor rumah sakit. Ia baru saja mendapat kabar bahwa Andara telah melahirkan."Pa, nanti setelah melihat Tante Dara kita lihat adek juga ya, Pa?" pinta Thalia di sela-sela langkah mereka. "Adek yang mana?" tanya Shankara."Adek aku, Pa. Bayinya Mama."Shankara mengembuskan napas lelah. Ini adalah untuk kedua kalinya Thalia meminta mengunjungi anak Calista setelah Shankara menolak permintaannya waktu itu. Gadis kecil itu masih belum benar-benar mengerti situasi."Mana ada dia di sini," jawab Shankara. Ia yakin Calista tidak mungkin bersalin di rumah sakit sekelas tempat Andara melahirkan. Calista mana punya uang. Tapi entahlah. Shankara baru saja hendak berbelok ketika pintu sebuah kamar terbuka dari arah berlawanan.Seorang perawat keluar dari dalamnya sambil menenteng map rekam medis. Shankara mengenal wajah itu. Dina. Salah satu teman lama Calista yang dulu pernah datang ke rumah saat Calista masih menjadi istrinya.Di

  • Lelaki Yang Terpaksa Menikahiku   Bab 337

    Mobil Ananta meluncur cepat di jalanan pagi itu.Lampu hazard menyala, klakson dibunyikan agar pengendara lain memberi jalan.Dio memandangi rear view mirror berkali-kali, melihat Andara yang berbaring di pangkuan Ananta dengan wajah pucat dan keringat bercucuran membasahi tubuhnya."Sakit, Mas, sakit banget. Aku udah nggak tahan," rintih Andara lirih. Suaranya hampir tidak terdengar karena tertelan oleh rasa sakit itu sendiri. Setelah dua kali persalinan yang menyedihkan, kini Andara memiliki tempat untuk mengadu."Iya, Andara. Sabar ya. Sebentar lagi kita sampai," jawab Ananta. Tangannya tidak beranjak dari perut Andara dan terus mengelus-elusnya.Andara mencekal lengan Ananta kuat-kuat, mencari tempat menumpukan segala rasa sakitnya. Gelombang air mata berdesakan di pelupuk matanya yang kemudian menuruni kedua sisi pipinya. Bukan hanya karena sakit tapi juga karena merasa haru. Pada akhirnya ada Ananta di sisinya yang menemani menyambut detik-detik kelahiran buah cinta mereka."Ma

  • Lelaki Yang Terpaksa Menikahiku   Bab 336

    Shankara menyilang satu lagi tanggal di kalender meja. Satu hari lagi telah terlewati dan masih tidak ada kabar dari Vanka.Kadang Shankara berpikir, apa laporan orang hilang yang dibuatnya benar diproses polisi? Atau tidak pernah dilakukan pencarian sama sekali?Di mana Vanka saat ini? Apa dia masih hidup? Atau ...Shankara mengusap mukanya dengan kasar. Ia buru-buru menepis pikiran buruk tersebut."Papa masih mikirin Tante Vanka?"Suara itu mengeluarkan Shankara dari lamunannya. Thalia kini sudah berada di dekatnya dengan tangan menggenggam handphone. "Nggak. Papa nggak mikirin apa-apa," dusta Shankara."Move on dong, Pa. Jangan mikirin Tante Vanka terus," kata Thalia tidak percaya. Shankara pun tertawa. Anak sekecil ini bisa mengucapkan kata-kata seperti itu. "Move on itu apa, Thal?" ujinya.“Kayak ... berhenti sedih. Mulai bahagia lagi,” jawab Thalia sambil menatap ayahnya dengan serius, seperti menasihati orang dewasa.Shankara terdiam lama. Matanya menatap ke arah jendela, k

  • Lelaki Yang Terpaksa Menikahiku   Bab 335

    Tujuh bulan kemudian ... Andara sangat menikmati hari demi hari selama kehamilannya. Hari-harinya memang berat karena kehamilan kembarnya, tapi Andara tidak ingin menyerah. Hanya tinggal sedikit lagi maka buah hatinya akan lahir ke dunia. Tanpa terasa saat ini sudah menginjak bulan ke sembilan kehamilan Andara. Menurut prediksi dokter sekitar satu minggu lagi bayinya akan lahir. Andara semakin kewalahan berjalan akibat bobot tubuhnya yang berat. Apalagi ia mengandung dua bayi. Jangankan dua, mengandung satu anak saja bukanlah hal yang mudah. Tapi Andara tidak henti bersyukur karena memiliki Ananta yang selalu ada di sisinya. Perlengkapan bayi sudah dibeli sejak lama. Kamarnya juga sudah disiapkan untuk menyambut anak kembar itu. Kamar tersebut didominasi oleh nuansa biru dan putih. Sedangkan untuk rumah sakit, Ananta juga sudah sejak jauh-jauh hari mem-boooking-nya. Ananta memberikan yang terbaik untuk orang-orang yang dicintainya. Semakin mendekati hari kelahiran si kembar, A

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status