Share

Bab 180

Penulis: Zizara Geoveldy
last update Terakhir Diperbarui: 2025-08-25 16:47:57

"Ngelamun mulu dari tadi?"

Suara Ello yang terdengar begitu jelas di telinganya membuat Andara sontak tersadar dari lamunannya yang panjang. Ia bahkan sampai lupa kapan mobil berhenti. Pandangannya bergeser ke arah kaca jendela, menyadari kalau mereka sudah berada di parkiran basement apartemen Ello.

"Udah nyampe ya?"

Lelaki di sebelahnya itu mengangguk sambil tersenyum kecil. “Iya, cantik. Dari tadi aku perhatiin kamu diam aja. Capek?”

Andara buru-buru menghela napas, seolah dengan begitu ia bisa mengusir bayangan yang masih mengendap di kepalanya. Bayangan tatapan Ananta, cardigan yang sengaja diikatkan ke tubuhnya, dan lirikan-lirikan singkat di studio tadi. Semua itu masih segar di ingatannya.

"Nggak, cuma lagi mikir aja."

“Mikir apa? Tentang aku, kan?”

Bibir Andara melengkung. “Iya, tentang kamu.”

Ello membalas senyuman itu. Ia meraih tangan Andara dan menggenggamnya erat. “Aku kira kamu mikirin yang lain. Jangan bikin aku cemburu.”

Andara tidak menjawab. Rongga dadanya terasa s
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (15)
goodnovel comment avatar
Miumiu Dara
di 173 Mohan ga ada bilang beresin itu kasus sama cewe kak, di ep brp si Mohan ngomong gth ke elo ?
goodnovel comment avatar
Aurora Aurora
kayaknya ga sebaik yg di kira, buktinya si Mohan manajer Ello yg pernah turun tangan, beresin itu kasus elo sama cewe ..!!!!
goodnovel comment avatar
Sri Hartati
semoga emang ello anak baik dia juga kerja sambil kuliah juga mau bantu kuliah Andara, a senang klo Andara melawan Ananta, q ingin Ananta balik ngejar cinta nya Andara... ya ditunggu bab berikut nya gak sabaran nih
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Lelaki Yang Terpaksa Menikahiku   Bab 181

    Sepuluh menit sudah berlalu dari pukul dua belas malam. Namun, hingga detik ini Andara belum juga pulang. Berulang kali Shankara menelepon dan mengiriminya pesan. Tidak ada respons apa pun dari Andara. Pria itu mondar-mandir di ruang tamu dengan wajah tegang. Ponsel di tangannya tak henti-henti ia lirik, berharap ada balasan masuk. Namun, yang muncul hanya layar kosong. “Dia ke mana lagi?” gumamnya frustrasi. Shankara berhenti sejenak, menatap pintu rumah yang tertutup rapat. Jantungnya berdebar tidak karuan. Pikiran buruk mulai berdatangan, terutama karena ia tahu Andara bukan tipe yang suka pulang larut tanpa memberi kabar. Ia kembali menekan tombol panggilan. Suara nada sambung terdengar, tapi tetap berakhir tanpa jawaban. Hanya ada dua kemungkinan di kepalanya. Andara benar-benar sibuk hingga tidak sempat mengangkat telepon atau sesuatu benar-benar terjadi padanya. Dan kedua kemu

  • Lelaki Yang Terpaksa Menikahiku   Bab 180

    "Ngelamun mulu dari tadi?" Suara Ello yang terdengar begitu jelas di telinganya membuat Andara sontak tersadar dari lamunannya yang panjang. Ia bahkan sampai lupa kapan mobil berhenti. Pandangannya bergeser ke arah kaca jendela, menyadari kalau mereka sudah berada di parkiran basement apartemen Ello."Udah nyampe ya?"Lelaki di sebelahnya itu mengangguk sambil tersenyum kecil. “Iya, cantik. Dari tadi aku perhatiin kamu diam aja. Capek?”Andara buru-buru menghela napas, seolah dengan begitu ia bisa mengusir bayangan yang masih mengendap di kepalanya. Bayangan tatapan Ananta, cardigan yang sengaja diikatkan ke tubuhnya, dan lirikan-lirikan singkat di studio tadi. Semua itu masih segar di ingatannya."Nggak, cuma lagi mikir aja."“Mikir apa? Tentang aku, kan?”Bibir Andara melengkung. “Iya, tentang kamu.”Ello membalas senyuman itu. Ia meraih tangan Andara dan menggenggamnya erat. “Aku kira kamu mikirin yang lain. Jangan bikin aku cemburu.”Andara tidak menjawab. Rongga dadanya terasa s

  • Lelaki Yang Terpaksa Menikahiku   Bab 179

    Andara yang terkejut mendengar pertanyaan itu menatap Ananta dengan lebih intens. Mencari tahu apakah pria itu sedang bercanda atau serius. Tatapan Ananta tidak bisa dibaca. Tenang, datar, tidak menyiratkan gejolak emosi sekecil apa pun. Andara heran, bagaimana bisa ada orang yang menyimpan begitu banyak hal tapi tidak pernah sedikit pun menunjukkannya keluar?Apa Ananta lupa semua yang telah dilakukannya? Apa dia tidak ingat malam itu? Malam yang sampai detik ini masih membekas begitu dalam di hati Andara? Luka itu belum kering, bahkan rasanya masih basah, perih setiap kali tersentuh.Konyol sekali hidup ini.“Berteman? Setelah semua yang terjadi? Setelah semua yang kamu lakukan padaku?” lirih suara Andara, antara marah dan tidak percaya.“Aku bilang ‘berteman’, bukan karena aku ingin kembali, tapi karena aku menghargai apa yang pernah ada."Andara mengerjap, menahan perih yang menyeruak di dadanya. “Menghargai? Kamu

  • Lelaki Yang Terpaksa Menikahiku   Bab 178

    Ananta tetap anteng di tempatnya. Ia menangkap dengan jelas Andara sedang melampiaskan emosi padanya. Saking emosinya Andara sampai lupa mengenai satu hal.Mereka tidak pernah menikah secara resmi. Jadi silakan kalau Andara mau menggugat sampai ke ujung dunia sekalipun."Pacarmu tahu kamu pernah menikah?"Andara terdiam. Pertanyaan itu menohok langsung ke ulu hatinya. "Aku sarankan sebaiknya berterus terang agar hubungan kalian ke depannya tetap lancar. Walau bagaimanapun kejujuran itu sangat penting. Kalau dia memang cinta sama kamu, dia pasti akan menerima kamu apa adanya. Dan satu lagi, carilah laki-laki yang jauh lebih matang. Jangan yang seumuran. Karena apa, Andara? Karena kamu masih sama. Masih senaif dulu. Yang berubah cuma dandanan kamu. Tapi pikiran kamu masih kayak anak-anak. Sorry to say.""Aku nggak butuh saran apalagi nasihat dari kamu, Ananta," sahut Andara cepat. "Kamu juga nggak berhak untuk menilaiku." Andara jelas tersinggung oleh Ananta yang menyebutnya sebagai

  • Lelaki Yang Terpaksa Menikahiku   Bab 177

    Andara menanti dengan tegang tamu istimewa tersebut masuk ke ruangannya. Ia mengatur perasaannya agar biasa saja. Tapi ternyata sesulit itu. Jantungnya berdebar, telapak tangannya dingin, dan matanya tanpa sadar terus menatap ke arah pintu yang tertutup rapat.Saat Andara berdiri menghadap kaca untuk memerhatikan penampilannya, di saat itulah ia melihat pintu terbuka di belakangnya.Sosok itu melangkah masuk. Dan dia benar-benar sendiri.Andara langsung memutar tubuh. Di detik itu tatapan mereka bertemu. Ananta berdiri tegap dengan wajah tenangnya, dengan ekspresi yang seperti biasa tidak bisa Andara baca. Andara tidak tahu harus menatap ke mana. Rasanya seluruh ruang menyempit, membuatnya sulit untuk bernapas."So you're the one handling me?" ucap pria itu seolah bertanya pada orang asing, bukan pada orang tempatnya pernah berbagi ranjang dan kehangatan.Andara menelan ludah lalu menjawab, "Silakan duduk."Ia mencoba untuk bersikap profesional meskipun getar suara dan gemetar tubuhny

  • Lelaki Yang Terpaksa Menikahiku   Bab 176

    Hari ini Andara bebas dari segala kegiatannya. Jadi ia bisa sedikit bersantai. Ia menghabiskan waktu dengan leye-leye di kamar sambil menonton series Ello yang ongoing di platform streaming. Andara menahan napas ketika tiba-tiba layar menyajikan adegan ciuman antara Ello dan Yashinta, lawan mainnya. Ello terlihat sangat menghayati perannya, seakan adegan tersebut bukan bagian dari skenario. “Ya ampun, kok bisa semulus itu sih aktingnya?” gumamnya pelan antara kagum dan... kesal mungkin? Andara berusaha meyakinkan diri kalau itu hanya tuntutan peran. Tapi tetap saja rasa tidak nyaman itu membuncah. Apalagi tatapan mata Ello di layar, tatapan yang penuh cinta dan kelembutan pada lawan mainnya, membuat dada Andara berdebar dengan aneh. “Itu cuma drama, bukan kenyataan,” ucapnya sambil menepuk pelan pipinya sendiri. Namun semakin ia menonton, semakin ia sadar bahwa ia tidak hanya sekadar menjadi p

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status