Share

Bab 184

last update Last Updated: 2025-08-27 15:24:23

Embusan napas berat terdengar keluar dari mulut Shankara. Ia tahu kalau beginilah respon yang akan diterimanya dari sang adik. Berada di posisi seperti dirinya bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan.

"Abang bukan pengkhianat, Ra," ucapnya pelan.

"Jadi apa namanya kalau bukan pengkhianat?!" sengit Andara.

Shankara terdiam. Sepasang matanya menatap dinding, seolah sedang mencari jawaban yang bisa membela dirinya. Namun, semakin lama ia diam, semakin terasa sesak di dada Andara.

"Abang nggak pernah berniat membuat kamu merasa dikhianati."

Andara tertawa getir. Tawa yang penuh dengan luka. "Faktanya memang begitu. Abang lebih memilih dia yang nggak ada hubungan apa-apa dengan kita. Katanya darah lebih kental daripada air, tapi yang terjadi nggak begitu tuh."

"Dek, kamu salah. Abang selalu menyayangi kamu. Abang juga akan selalu memilih kamu. Tapi ini bukan tentang pilihan. Kamu dan Nata dua-duanya penting buat Abang. Percayalah, Abang udah melewati tahap di mana tangan Abang udah hampir
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (7)
goodnovel comment avatar
Rostina
semoga shankara saja yg sakit paraaaaahhhh,kk apaan kayak gitu jual adeknya pula,penghianat juga...thor tolong bongkar kebusukan shankara biar andara pergi yg jauh2 dari 2 orang itu(ananta.shankara)
goodnovel comment avatar
Megar Sari
udah lah ga usah terlalu mendewa kan Ananta, mau bagaimana pun dia yg udah hancurin hidupnya dara, mending menepi yang jaauuuuhhh..
goodnovel comment avatar
Ririn Indah
terlalu banyak rahasia...
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Lelaki Yang Terpaksa Menikahiku   Bab 185

    Shankara sudah keluar dari kamar setelah Andara memaksanya tadi. Lalu kini Andara duduk sendiri di sudut kamarnya sambil menyandarkan punggung ke dinding.Andara sengaja mengurung diri karena ia tahu Ananta masih berada di rumahnya. Ia tidak ingin bertemu dengan laki-laki itu.Entah berapa lama ia terdiam sambil bermenung. Tiba-tiba ia teringat kembali mimpinya. Mimpi yang mengguncang perasaannya.Entah mengapa Andara merasa bimbang. Apakah benar ia memimpikan Ananta atau jangan-jangan... Ellolah yang menggerayangi dadanya saat ia sedang tidur?'Nggak, nggak, Ello nggak mungkin gitu. Dia orangnya baik.' Andara menepis pikiran buruknya.Kendati demikian, Andara tetap merasa gelisah. Andara membuka baju kaos Ello yang masih dikenakannya.Berdiri di depan cermin, matanya meneliti setiap inci permukaan kulitnya, mencari-cari bekas hickey di sana. Jemarinya menyusuri leher hingga ke bagian dada. Degup jantungnya semakin cepat, seolah takut menemukan sesuatu.Tidak ada tanda merah mencolo

  • Lelaki Yang Terpaksa Menikahiku   Bab 184

    Embusan napas berat terdengar keluar dari mulut Shankara. Ia tahu kalau beginilah respon yang akan diterimanya dari sang adik. Berada di posisi seperti dirinya bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan."Abang bukan pengkhianat, Ra," ucapnya pelan."Jadi apa namanya kalau bukan pengkhianat?!" sengit Andara.Shankara terdiam. Sepasang matanya menatap dinding, seolah sedang mencari jawaban yang bisa membela dirinya. Namun, semakin lama ia diam, semakin terasa sesak di dada Andara."Abang nggak pernah berniat membuat kamu merasa dikhianati."Andara tertawa getir. Tawa yang penuh dengan luka. "Faktanya memang begitu. Abang lebih memilih dia yang nggak ada hubungan apa-apa dengan kita. Katanya darah lebih kental daripada air, tapi yang terjadi nggak begitu tuh.""Dek, kamu salah. Abang selalu menyayangi kamu. Abang juga akan selalu memilih kamu. Tapi ini bukan tentang pilihan. Kamu dan Nata dua-duanya penting buat Abang. Percayalah, Abang udah melewati tahap di mana tangan Abang udah hampir

  • Lelaki Yang Terpaksa Menikahiku   Bab 183

    Andara yang terkejut memundurkan tubuhnya ke belakang. Gerakannya yang cepat membuatnya terjengkang ke lantai. Namun, Andara segera berdiri dan menatap Ananta dengan tatapan waspada. "Ngapain kamu di sini?" tanyanya ketus. Andara tentu terkejut. Setelah peristiwa besar yang pernah terjadi di antara mereka, tidak ada satu pun alasan yang masuk akal yang membuat Ananta berada di rumahnya. Sebelum Ananta menjawab, Shankara keluar dari kamar dengan wajah mengantuk dan menengahi keduanya. "Kamu dari mana? Dari kemarin Abang tunggu tapi kamu nggak pulang, nggak kasih kabar. Abang nggak bisa tidur dari kemarin." "Maaf, Bang, aku ketiduran," jawab Andara dengan suara pelan. Takut Shankara akan memarahinya. "Ketiduran di mana?" Shankara menaikkan intonasi suaranya. Biasanya pria itu tidak pernah bicara dengan nada tinggi pada Andara. "Di apartemen Ello." Suara Andara semak

  • Lelaki Yang Terpaksa Menikahiku   Bab 182

    Shankara terlihat sedang duduk gelisah di kursi beranda ketika Ananta tiba di sana. Ia langsung berdiri melihat kedatangan Ananta."Mobil lo mana?" tanyanya lantaran tidak melihat kendaraan Ananta."Gue parkir di sebelah."Ada lahan kosong di sebelah rumah Shankara. Di sanalah Ananta meletakkan mobilnya."Barusan gue telepon lagi masih nggak dijawab," lapor Shankara panik."Tenang dulu, Ka, lo nggak perlu sampe sepanik ini.""Gimana gue bisa tenang?!" Suara Shankara langsung meninggi. "Andara adek kandung gue, Ta. Satu-satunya keluarga gue yang tersisa. Dan dia juga masih istri lo.""Mantan," koreksi Ananta."Belum," sangkal Shankara. "Kita sama-sama tahu lo nggak pernah ngucapin kata cerai. Dan apa yang lo lakuin ke dia nggak otomatis bikin kalian bercerai karena kita juga sama-sama tahu."Shankara terdiam setelahnya, merasa tadi sudah terlalu banyak bicara mengungkapkan hal yang tidak perlu diungkit-ungkit."Andara lagi sama pacarnya," ujar Ananta, tidak sedikit pun mau membahas per

  • Lelaki Yang Terpaksa Menikahiku   Bab 181

    Sepuluh menit sudah berlalu dari pukul dua belas malam. Namun, hingga detik ini Andara belum juga pulang. Berulang kali Shankara menelepon dan mengiriminya pesan. Tidak ada respons apa pun dari Andara. Pria itu mondar-mandir di ruang tamu dengan wajah tegang. Ponsel di tangannya tak henti-henti ia lirik, berharap ada balasan masuk. Namun, yang muncul hanya layar kosong. “Dia ke mana lagi?” gumamnya frustrasi. Shankara berhenti sejenak, menatap pintu rumah yang tertutup rapat. Jantungnya berdebar tidak karuan. Pikiran buruk mulai berdatangan, terutama karena ia tahu Andara bukan tipe yang suka pulang larut tanpa memberi kabar. Ia kembali menekan tombol panggilan. Suara nada sambung terdengar, tapi tetap berakhir tanpa jawaban. Hanya ada dua kemungkinan di kepalanya. Andara benar-benar sibuk hingga tidak sempat mengangkat telepon atau sesuatu benar-benar terjadi padanya. Dan kedua kemu

  • Lelaki Yang Terpaksa Menikahiku   Bab 180

    "Ngelamun mulu dari tadi?" Suara Ello yang terdengar begitu jelas di telinganya membuat Andara sontak tersadar dari lamunannya yang panjang. Ia bahkan sampai lupa kapan mobil berhenti. Pandangannya bergeser ke arah kaca jendela, menyadari kalau mereka sudah berada di parkiran basement apartemen Ello."Udah nyampe ya?"Lelaki di sebelahnya itu mengangguk sambil tersenyum kecil. “Iya, cantik. Dari tadi aku perhatiin kamu diam aja. Capek?”Andara buru-buru menghela napas, seolah dengan begitu ia bisa mengusir bayangan yang masih mengendap di kepalanya. Bayangan tatapan Ananta, cardigan yang sengaja diikatkan ke tubuhnya, dan lirikan-lirikan singkat di studio tadi. Semua itu masih segar di ingatannya."Nggak, cuma lagi mikir aja."“Mikir apa? Tentang aku, kan?”Bibir Andara melengkung. “Iya, tentang kamu.”Ello membalas senyuman itu. Ia meraih tangan Andara dan menggenggamnya erat. “Aku kira kamu mikirin yang lain. Jangan bikin aku cemburu.”Andara tidak menjawab. Rongga dadanya terasa s

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status