Yusef Makowski adalah pemimpin Keluarga Mackowski di Ibukota Bumi. Dia juga seorang Chakra King Tingkat Sembilan. Karena itu, dia memiliki kekuatan yang sangat besar. “Gerald, apa yang harus kita lakukan sekarang? Dia datang terlalu cepat. Selain itu, kesaktiannya sangat tinggi!” Nori meraih lengan Gerald dengan putus asa. Gerald meremehkan kemampuan Chakra King tingkat Sembilan. Sebenarnya, mata sucinya sudah merasakan itu sebelumnya. Harusnya dia segera pergi saat itu juga. Kesaktian Yusef di luar dugaan. Gerald sedang mencari rencana terbaik di benaknya. Setelah mengalami serangan pertama, Gerald bisa tahu celah antara kekuatannya dan Yusef. Jika dia bertarung secara langsung, sama saja dia cari mati. Lawannya berada di peringkat kesembilan, peringkat yang bahkan dia, yang memiliki Roh Primordial Hercules, sangat sulit untuk dicapai. “Hei, Bocah. Kau cukup mengesankan. Kau sudah menjadi Chakra King Tingkat Delapan dalam usia semuda ini. Tampaknya aku harus melenyapkanmu secepat
Yusef sudah terlambat untuk merespons. Cahaya itu terlalu sulit untuk dihalau karena datangnya sangat tiba-tiba. Cahaya itu mengenai matanya secara langsung dan ia terjungkal beberapa langkah ke belakang. Kepalanya berputar-putar dan dia ambruk ke tanah. Gerald memanfaatkan kesempatan ini lalu berlari menarik Nori. “Berengsek! Beraninya kau mempermainkanku! Hari ini, aku, Yusef Mackowski, akan menghancurkanmu berkeping-keping!” Kekuatan spiritual Yusef rusak parah. Dia menoleh ke belakang melihat Gerald yang melarikan diri. Ia menggertakkan giginya dengan penuh kebencian. Gerald tidak mau menunda lebih lama lagi. Dia tahu bahwa kekuatannya terlalu lemah. Bahkan dengan bantuan mata dewanya, dia hanya bisa menahan Yusef untuk sementara. Sekarang, bersembunyi tidak mungkin lagi. Satu-satunya hal yang bisa dia lakukan adalah mengandalkan peta dan masuk ke Lembah Dunia Bawah. Dengan sedikit tipu muslihat, mereka bisa memanfaatkan itu untuk melarikan diri dari Yusef.Dalam perjalanan ke s
Ledakan keras terdengar. Pedang Gerald menghantam batu besar di belakangnya dan menghancurkannya menjadi abu. Blaaarr! Detik berikutnya, kepulan asap putih keluar dari peti mati. Tutup peti mati itu seketika terbang ke arah Gerald. Brakk! Gerald menghalaunya dengan telapak tangan. Begitu pertempuran dimulai, Gerald terkejut. Sebuah kekuatan muncul dan itu menyeret Gerald beberapa puluh meter ke belakang. "Gerald, kamu baik-baik saja?" Nori bertanya dengan penuh prihatin. Meskipun Nori menggunakan Gerald sebagai tameng untuk bertahan hidup, dia dengan tulus mengkhawatirkannya ketika melihat Gerald terluka. Apalagi itu bukan pertama kalinya Gerald menyelamatkannya. Jika bukan karena Gerald, pasti Nori sudah mati. “Benda ini sangat kuat seperti Yusef Mackowski!” Pembuluh darah biru menonjol di lengan Gerald. Ia bisa merasakan sensasi kesemutan di lengannya. Sementara itu, asap putih masih keluar dari peti mati. Kemudian, mereka melihat sepasang sepatu bot kuno perlahan muncul dar
“Cepat berdiri, Gerald!” teriak Nori sambil berlari untuk membantu menariknya ke atas. Melihat Nori telah meraih pakaian lampin itu—yang sejujurnya lebih terlihat seperti kain sekarang—Gerald kemudian memegangnya di tangan dan mengancam, “Maju satu langkah lagi dan aku akan menghancurkan benda ini! Ayo, aku menantangmu!" Setelah mendengar itu, zombie itu langsung meraung! Namun yang mengejutkan mereka berdua, zombie itu benar-benar mengangkat kedua tangannya lalu mundur beberapa langkah! Itu tanda bahwa ia tidak akan membuat gerakan gegabah. Nori kemudian menghela napas lega dan berkata, "Aku benar-benar tidak menyangka makhluk ini masih punya rasa kemanusiaan!" Tepat ketika Gerald hendak menarik napas lega, tawa yang menderu tiba-tiba terdengar menggelegar di langit. Setelah itu, kilatan menyilaukan muncul dan beberapa detik kemudian, sesosok tubuh turun dari langit dengan diringi cahaya. Ia mendarat di depan Gerald lalu sedikit meraba-raba, mungkin karena efek samping dari serangan
Meskipun begitu, tidak peduli seberapa jauh Yusef kabur, Fezrumoz terus mengejarnya! Menyadari bahwa berlari tidak ada gunanya, Yusef kemudian berteriak, “Dasar berengsek! Beraninya kau! Kejar saja atau aku akan membakar kain lampin milikmu itu! Setelah itu anakmu yang menyedihkan tidak akan tersisa satu tulang pun. Kau tidak mau itu terjadi, kan?” Menurut rumor yang Yusef dengar, tidak perlu panik atau lari ketika menghadapi Fezrumoz. Yang perlu dilakukan untuk menakut-nakuti makhluk itu adalah dengan mengancam akan merebut kain lampin zombie jika ia mendekat. Tetapi ternyata zombie itu malah menyerang lebih ganas setelah mendengar Yusef mengatakan itu! Kata-kata Yusef tampaknya hanya semakin membuatnya marah! "Apa? Kenapa kau tidak berhenti?” pekik Yusef cemas. Dalam keadaan panik, dia berbalik untuk melihat Gerald dan Nori. Sial! Mereka berdua telah melarikan diri! Tidak mungkin dia bisa mengejar mereka lebih jauh! Kemudian dia melihat benda yang dia pegang dan saat itulah dia a
Setelah mendengar itu, Nori langsung berteriak dan bersembunyi di belakang Gerald! Sebelumnya mereka tidak menyadari keberadaan pedang yang melayang di atas kolam sejak tadi. Yang lebih mengejutkan adalah terlihat sesosok hitam melayang samar di atas pedang.“S-siapa kau?” tanya Nori yang ketakutan. "Aku adalah Si Pedang Giok!" jawab sosok itu dengan nada dingin.“Kau … dasar cabul! Kau sengaja menunggu aku terlanjang?” gumam Nori yang malu untuk mengatakannya dengan lantang. "Kau salah paham, Nona. Aku buta. Aku datang karena aku merasakan aura tuanku di sini," jawab Si Pedang Giok. Begitu dia melangkah lebih dekat, Gerald dan Nori baru bisa melihat dengan jelas bahwa ia adalah seorang prajurit berambut panjang yang mengenakan baju besi hitam. “Tuanmu?” tanya Nori terkejut. "Ya. Kaukah itu, Tuan? Sudah ribuan tahun sejak terakhir kali kita bertemu! Akhirnya kau kembali!” Si Pedang Giok menjawab dengan suara yang agak serak saat dia menghadap ke arah Gerald. Dengan sedik
“Mengerti sesuatu?” tanya Gerald. "Ya! Dari hasil pengamatanku, tampaknya kau adalah reinkarnasi kesembilan dari tuanku! Kalau aku boleh bertanya, apakah kau terlihat sama persis dengan tuanku?” tanya Si Pedang Giokhati-hati. Meskipun Gerald selama ini selalu berusaha menyangkal bahwa dia adalah reinkarnasi Liemis, kali ini sepertinya dia harus menjawab jujur. Gerald kemudian mengangguk, "Itu benar! Aku terlihat persis seperti dia!" “Kalau begitu benar! Kau adalah reinkarnasi kesembilan dari tuanku! Ah, sudah lama sejak terakhir kali aku bertemu dengannya. Saat itu Jaellatra berada dalam kekacauan. Tiga Dewa Matahari dari Liga Matahari berkerjasama melawan tuanku. Sebenarnya mereka bertiga bukan masalah besar baginya, tapi semua mulai berubah ketika Youngvigors masuk. Kemudian terbongkar bahwa Youngvigors dan Dewa Matahari telah merencanakan untuk bergabung—jauh sebelum pertarungan mereka dimulai—untuk menjatuhkan tuanku! Sialnya, rencana mereka berhasil dan mereka akhirnya berh
“Mmm, bolehkah aku tahu kenapa kau datang ke sini, Tuan? Kau juga mengatakan bahwa Nona Lockland saat ini berada di dunia manusia, kan?” tanya Si Pedang Giok sambil berlutut di depan Gerald.“Ya, tapi hanya sisa jiwanya yang berada di dunia. Sayangnya, aku tidak cukup kuat pada saat Portal Raja Penghakiman mengejar kami. Aku bahkan belum bisa melindungi diriku sendiri. Zyla mengalihkan perhatian Portal Raja Penghakiman. Setelah kejadian itu, aku mencarinya ke mana-mana. Sayangnya, aku tidak menemukan petunjuk sedikit pun. Karena itu aku punya firasat mungkin dia kembali ke Jaellatra!”“Untuk alasan aku di sini, bisa dibilang mengembalikan Liemis ke Zyla adalah salah satu alasanku. Alasan lain adalah karena kakakku ditangkap oleh Quartermains! Dia menderita sekarang, jadi aku harus menyelamatkannya! Tapi sebelum itu aku harus menemukan Primocorose dulu untuk membantuku memasuki Alam Sage!”Gerald menghela napas dan menambahkan, “Sayangnya, aku telah berhenti berkembang sejak aku memasuk