Share

Bab 22

Bak seorang ksatria melindungi junjungannya, Falisha melawan ketakutan di dalam dirinya untuk bangkit dari duduk. Dia tegak membelakangi ayahnya. Menyembunyikan lelaki rapuh itu dari pandangan orang asing.

Baru saja Falisha hendak membuka mulut untuk memaki Codet dan gerombolannya, bunyi gedebuk keras mengunci mulutnya yang ternganga.

Codet dan anak buahnya berlutut di lantai dengan kepala tertunduk.

 “Maafkan kami, Tuan Ghifari! Katakan apa yang harus kami lakukan untuk menebus kesalahan kami!”

Apa matahari terbit dari Barat? Falisha mengucek mata, seperti baru saja bangun dari tidur dan belum terlepas dari pengaruh mimpi.

Uhuk! Uhuk!

Suara batuk Ghifari menyadarkan Falisha.

“Pergi! Jangan ganggu ayahku! Apa kalian belum puas telah membuatnya terbaring di sini?”

Codet merangkak maju, menjangkau kaki Falisha. Kaget dengan gerakan tak terduga Codet, Falisha bergerak mundur hingga pantatnya membentur

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
true Bcv8637
siak kebanyakkan bacot
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status