Share

Bab 32 Obrolan di Warung Nasi

Ganis kembali masuk kantor. Membagikan oleh-oleh baju batik khas Papua, ke teman-teman yang ada di ruang kerja. Felix juga tampak ikut bergabung dengan mereka.

"Tadinya aku berharap dapat oleh-oleh Koteka, Nis." candanya sambil tertawa.

Ganis ikut tertawa menanggapi. "Tidak terpikirkan untuk membawa barang itu. Takut terkena razia pornografi." balasnya dengan candaan juga.

"Buat mereka, itu merupakan pakaian adat, yang dikenakan oleh para prianya." sambung Mila, ikut bergabung dalam obrolan.

"Terima kasih, Nis. Oleh-olehnya." kata Felix. Menatap Ganis dan dapat membaca jelas arti tatapan itu. Felix merindukannya.

"Maaf. Aku tidak punya banyak waktu untuk memilih barang-barang souvenirnya, karena waktu yang sangat mepet."

"Ini juga sudah sangat berterima kasih, Nis. Kamu ingat sama kita." ujar Mila. "Tanpa kamu, ruangan ini terasa sepi." tambahnya. Ganis tersenyum sama sahabat terbaiknya itu.

Karena sudah mulai jam kerja, mereka kembali ke meja masing-masing.

Sebelum berlalu, Felix
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Agustia Mentiri
menariiiiik, dn penasaran utk bacanya teruuuus
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status