Share

20

Elora terbangun karena merasa silau, sinar matahari menembus masuk dari tirai jendela yang terbuka sedikit.

"Eh, Mbak El... Udah bangun?" suara Adinda memanggil. "Sorry ya, aku berisik ya? Aku habis mandi..." Adinda berdiri di dekat meja rias, di depan cermin besar. Dia tersenyum malu-malu, rambutnya masih kelihatan basah.

"Nggak...," gumam Elora. "Jam berapa ya?"

Rasanya malas sekali untuk bangun, kepalanya masih agak berdenyut.

"Jam tujuh lewat, Mbak..."

"Astaga!" Elora tersentak bangun. "Pesawat kita jam sepuluh kan?"

"Tenang, Mbak... Cuma setengah jam kok ke bandara," Adinda menenangkan Elora. "Kita masih sempat sarapan juga."

Elora buru-buru bangun, padahal kepalanya masih pusing. Uh, dia selalu begitu kalau kurang tidur! Akhirnya, dia mandi dengan cepat. Lalu turun ke restoran bersama Adinda untuk sarapan.

Semua anggota tim yang lain juga masih sarapan, sambil mengobrol dengan santai. Elora mulai w
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status