Untuk jelasnya, dulu, manusia tinggal di bumi, namun sesuatu terjadi hingga bumi tidak bisa lagi ditinggali. Beberapa manusia memilih meninggalkan bumi untuk mencari planet lain. Salah satunya adalah Soul Planet yang setelah berabad-abad di sana, para manusia mulai berevolusi sesuai dengan habitat mereka. Maka lahirnya orang-orang yang memiliki The Flower ini. Untuk nyonya Knox sendiri, nenek moyangnya adalah manusia bumi yang tinggal di daerah Asia Timur. Karena itu saya memasukan seni Ikebana dari Jepang dan pakaian Hanfu dari China sebagai budaya sang nyonya. Untuk bangunan kediaman pun saya mempunyai imajinasi akan terlihat seperti bangunan Forbiden City China atau kompleks istana jaman Joseon Korea Selatan. Terimakasih sudah membaca ~~~
Sudah lebih dari seminggu semenjak pemilihan tertutup keluarga terkenal Knox diadakan. Dari 20 orang gadis, sekarang hanya tersisa 15 orang, dan dari sekian banyak hal yang telah mereka dapatkan, semakin lelah pula batin serta fisik para gadis bangsawan ini.Keluarga yang memiliki dua budaya yang berbeda memiliki budaya berkali-kali lipat lebih banyak dari pada keluarga bangsawan lainnya. Mulai dari merangkai bunga, bertanam, merawat tanaman, acara minum teh, dansa, dan masih banyak lainnya. Itu belum ditambahkan dengan bela diri. Para gadis memiliki isi pikiran yang sama sekarang, bahwa pemilihan keluarga knox lebih mengerikan daripada sekolah maupun pelatihan militer.Quinn— salah satu gadis peserta pemilihan yang datang karena terpaksa— ia tidak punya pilihan lain selain mengikuti pilihan ini, sebab menjadi istri kesekian Jacob Pan bukanlah pilihan. Awalnya Quinn hanya ingin menjadi wanita yang low profil, tidak ingin menonjolkan dirinya, tidak ingin menarik perhatian, sayangnya re
Ketika Quinn membuka pintu rumahnya, sebuah robot menyambutnya dengan suara nan kaku, “selamat datang, nona Flos.” bersama dengan eskpresi di monitornya yang menampilkan wajah senang. “Hallo, Q1. Apa kau merindukanku?” balas Quinn membiarkan saja saat robot itu mengambil barang bawaannya. “Aku sangat merindukanmu, nona Quinn. Kita sudah tidak bertemu selama lebih 14 hari.” empat belas hari. Ia tidak berpikir jika ia sudah berada di rumah keluarga Knox selama lebih dari dua minggu. “Apa kau menjaga rumah dengan baik selama aku pergi?” robot itu bergerak mengikuti Quinn dengan kaki rodanya yang bergulir sepanjang lantai. Ekspresi yang ia tampilkan juga berubah-ubah, mulai dari senang, sedih dan kembali bersemangat lagi. “Tentu saja! Aku membersihkan rumah setiap hari.” Quinn bedecak, “tentu saja. Aku membawamu ke sini untuk melakukan pekerjaan rumah.” “Aku akan menyiapkan minuman untuk anda, nona Flos.” robot itu pergi tanpa meninggalkan suara. Quinn melepaskan penatnya pada sofa b
Quinn langsung teringat dengan ucapan Irish sebelumnya yang mengatakan jika jamuan kali ini akan dihadiri oleh sang jenderal sendiri— yang ternyata benar. Entah informan seperti apa yang Irish punya selama mereka menjalani pemilihan di salah satu kediaman keluarga Knox hingga ia bisa mengetahui berita yang hanya diketahui oleh pemilik rumah. Sang jenderal telah melepaskan pakaian militernya, sekarang ia menggunakan jas dongker yang pas di tubuh. Walaupun terbungkus dengan sempurna, sayangnya pakaian itu malah memperlihatkan keindahan tubuh sang jenderal dengan gayanya tersendiri. Tidak kalah menarik dari pakaian militer yang selalu digunakan saat berita menayangkannya, setelan jas yang sekarang ia pakai juga masih mencerminkan jendereal Xavier yang memiliki aura kuat, namun dengan penampilan yang berbeda. Mungkin mata mereka bertemu untuk sekilas, mungkin tidak, karena Quinn langsung beralih ketika nyonya keluarga Knox berbicara. “Karena semuanya sudah datang, mari kita cicipi makan
“Nah itu juga bukan masalah besar. Bukankah kau pernah mengatakan jika kau memiliki ketertarikan pada tanaman, nona Flos?” masih dengan tidak melepaskan pandangannya dari Xavier, Quinn menanggapi pertanyaan dari nenek Knox. “Ya, aku memiliki sebuah toko di pusat kota. Sebagian besar tanaman yang ada di sana adalah tanaman obat dari kelas A hingga kelas D.” “Oh, bukankah itu juga sangat bagus? Kau pasti mengetahui banyak pengetahuan mengenai tanaman obat dan cara perawatannya. Aku juga menyukai tanaman, namun tidak sampai ke tahap yang bisa merawat serta mengekstraknya sendiri.” Jamuan malam itu berakhir setelah jam menunjukkan pukul 10. Setelah mengantar ibu dan neneknya, sang jenderal yang malam itu melepaskan statusnya dan hanya ingin menjadi putra keluarga Knox, masih bersikap sopan kepada Youna, Quinn dan Seeli. Dari yang ia lihat, walaupun Xavier tidak tertarik, sang jenderal masih bersikap sopan kepada mereka. “Aku akan mengantar kalian semua ke depan.” Quinn baru akan melangk
“Yo Quinn, sekarang kau benar-benar terkenal!” Quinn Flos baru saja datang. Ia baru saja turun setelah perjalanan panjang dari rumahnya menuju tempat ini. Sebuah tempat yang berbeda dari tempat terakhir mereka bertemu. Seperti sedang mengkonfirmasi dugaan mereka mengenai aset kekayaan keluarga Knox, hari ini semua gadis yang masih bertahan untuk melanjutkan pemilihan berkumpul di sebuah villa yang berada jauh dari pusat kerajaan. Melewati pegunungan dan ladang rumput luas yang sudah jarang mereka temui di ibu kota. Mereka disambut di kediaman keluarga Knox yang lain. “Aku suka suasana di tempat ini. Aku bisa merasakan jika kegiatan kali ini akan jauh lebih menantang! Tidak seperti kegiatan membosankan yang telah kita lalui minggu lalu.” Irish Gold, dengan pakaiannya yang sangat mencolok merangkul bahu Quinn seraya menunjukkan semangat yang berbeda dari minggu lalu. “TIdak ada lagi pakaian menyebalkan! Tidak ada lagi kegiatan membosankan! Tidak ada lagi duduk bermenung, membaca puisi a
Kenyataannya, pada setiap pemilihan yang Quinn ikuti, dirinya selalu menarik perhatian keluarga yang tengah mengadakan pemilihan itu. Mulai dari nyonya rumah, kepala keluarga, hingga pemuda yang sedang mencari calon istri tersebut. Siapa yang tidak akan terhipnotis dengan Quinn? Dia memiliki paras yang rupawan, setiap gerakan yang ia lakukan meneriakan jika ia adalah gadis berkelas, setiap tutur kata yang ia keluarkan seperti emas, setiap ia mengeluarkan pendapatnya, ia menunjukkan kualitas yang melebihi gadis yang lain. Sayangnya, semua keluarga itu akan menatapnya dengan pandangan kecewa sambil mengatakan, “sayang sekali. Kau memiliki banyak keunggulan. Tidak masalah dengan warna hijau ataupun biru, kami bisa menerimanya, namun untuk bunga abu-abu? Kami rasa kami tidak bisa.” setiap kali Quinn mendengar kata-kata seperti itu, seolah ia bisa mendengar isi pikiran mereka semua. “Sangat disayangkan.” mereka tidak pernah mencoba untuk menyembunyikan apa yang mereka pikirkan. Setelah i
Berada di tengah pegunungan, hutan yang harus mereka jelajahi juga memiliki medan yang tidak rata. Bekas-bekas hujan semalam meninggalkan tanah yang lembab beserta embun di dedaunan. Pohon-pohon tinggi yang hampir menutupi langit di atas kepala, beberapa hewan liar yang entah apa. “Informanmu begitu luar biasa. Kau mengetahui banyak hal.” saat memasuki hutan, ia bertemu dengan Irish Gold. Hingga beberapa menit setelahnya, mereka masih belum berpisah untuk memahami hutan yang tengah mereka jelajahi. “Nah, aku adalah Irish Gold. Jika kau ingin mengetahui sesuatu, kau bisa tanyakan padaku.” hal yang ingin ia ketahui? Sesuatu terlintas di kepala Quinn. “Sepertinya kau benar-benar ingin mengetahui sesuatu dariku.” Quinn menggeleng, “tidak ada. Aku akan memberitahumu jika aku butuh sesuatu.” wanita bermata cerah itu mengurungkan niatnya. “Ahhhhh!” suara teriakan seseorang terdengar tidak jauh dari mereka, akan tetapi, karena tumbuhan tinggi nan lebat membatasi penglihatan serta gerak, ia
Ini seperti kegiatan sia-sia bagi Queen. Mereka berjalan tanpa arah di dalam hutan sedangkan matahari sudah hampir tenggelam. Akan lebih mudah jika ia meryerah, sayangnya ia masih harus berada di sini untuk waktu yang lebih lama— hingga Jacob Pan tidak lagi peduli padanya, atau mungkin hingga pria playboy itu menemukan tergetnya yang baru, jika ia harus pergi, maka ia akan pergi ketika nyonya Knox sendiri yang mengusirnya. Ini bukan lagi menelusuri hutan untuk menemukan batu berharga milik sang nyonya rumah, namun lebih kepada pengusiran secara halus kepada gadis-gadis bangsawan manja yang tidak mampu bertahan.Di tengah malam yang semakin dekat, bias cahaya matahari masih nampak di ufuk barat. Quinn— salah satu gadis yang tergabung dalam pemilihan keluarga Knox berhenti sejenak. Tubuhnya sudah lelah, makanan ringan yang menjadi bekal sudah tidak lagi mampu menahan rasa laparnya. Kakinya sudah bergetar di setiap langkah yang ia buat, jika dibiarkan lebih lama lagi, ia tidak akan mampu