Lipsticks and guns (Book 1 in the lipstick series)

Lipsticks and guns (Book 1 in the lipstick series)

last updateLast Updated : 2022-05-29
By:  Surreal InkCompleted
Language: English
goodnovel16goodnovel
10
7 ratings. 7 reviews
73Chapters
3.2Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Synopsis

Jasmine became a human-robot dead to emotions, the night her parents were murdered in cold blood right in front of her. She was a killer, the type that tempts a man with her body, entices him with her siren-like voice, and then drives a blade into his chest sending him to his Creator. When her uncle and the only family she had is killed by the Governor she sought out to get him in the only way she knows how to, but her plan falls through as she discovered he wasn't in the least interested in her body. In between being his assistant, sharing a floor with him, and wondering why he had such a cold blank look that made her shiver, he slowly was beginning to work his way into a piece of her anatomy she could swear she had tossed into a dumpster - Her heart. Now Jasmine must choose between revenging her uncle's death or try figuring out if there was more to the hardcore desire she felt for a man she was supposed to hate with her being.

View More

Chapter 1

Prologue

Prang!

Tiba-tiba, sebuah suara keras memecahkan keheningan. Seorang gadis yang sedang menyusun kue pada etalase, sontak menoleh ke arah pintu di samping meja kasir.

“Ibu!” seru gadis bersurai hitam. Dia menyimpan nampan kue secara sembarang, lalu berlari menuju ruangan di balik pintu itu.

Mata sang gadis membulat, tatkala melihat ibunya yang sudah terjatuh dari kursi roda. Tak hanya itu, dia bisa melihat loyang kue berserakan di dekat wanita paruh baya—yang nampak rapuh.

“Ibu, sedang apa di sini?” tanya gadis itu. Dia berjongkok, mencoba memastikan kondisi ibunya.

“Floryn, Ibu lupa belum membuat kue blackforest untuk ayahmu. Hari ini hari jadi pernikahan kami,” papar wanita paruh baya itu dengan suara yang lemah. Tatapannya terlihat linglung. Bahkan dia tidak fokus menatap anaknya.

Mendengar penuturan sang ibu, gadis yang bernama Floryn mematung. Dalam hitungan detik, pandangannya terlihat kabur. Genangan air kini menumpuk di pelupuk mata. Bibir Floryn bergetar.

“Ibu.” Suara Floryn bergetar sekarang. Tanpa disadari buliran air mata kini sudah membasahi pipi gadis berumur 24 tahun itu. Floryn terisak, lalu dia segera menghapus pipinya yang terasa basah.

“Ayo aku bantu untuk duduk di kursi roda dulu,” ajaknya.

Floryn membantu ibunya—Viona—untuk kembali duduk di kursi roda. Kemudian dia beranjak ke arah kulkas, dan mengeluarkan kue yang sejak tadi dibicarakan ibunya. Floryn pun mendekat pada Viona.

“Lihat! Kuenya sudah aman, Bu,” ucap Floryn.

Viona menatap kue yang di atasnya terdapat dua buah ceri merah. Sorot matanya berbinar, dan kedua sudut bibirnya terangkat.

“Syukurlah, Kevin pasti suka,” terangnya senang.

Berbeda dengan Viona yang merasa tenang, Floryn menatap nanar wajah sang ibu. Dadanya terasa sesak sekarang, jahitan luka dihatinya perlahan terbuka.

“Sekarang, bagaimana kalau Ibu kembali ke kamar? Bukankah Ibu sedang membuatkan syal untuk hadiah ulang tahunku akhir tahun nanti?” ujar Floryn, mencoba untuk tegar.

Viona pun mengangguk, tak ada yang harus di khawatirkan lagi. Kemudian Floryn mendorong kursi roda Viona, membawa wanita itu menuju kamarnya. Di sana Floryn menyelimuti kaki sang ibu dan memberikan peralatan rajut untuknya.

“Ibu, aku kembali ke toko sebentar, ya,” ucap Floryn.

Melihat ibunya yang sudah tenang dan kembali fokus dengan alat rajutnya. Floryn pun segera kembali ke toko kue, yang memang letaknya tepat di samping rumahnya.

Namun, langkah Floryn terhenti saat melihat foto keluarganya yang menempel di dinding ruang keluarga. Untuk beberapa saat, tatapannya itu tertuju pada sosok pria yang ada pada gambar tersebut.

“Ayah, aku harus bagaimana? Aku nggak tega lihat ibu tersiksa seperti ini. Kenapa Ayah tega meninggalkan kami berdua?” lirihnya. Lagi, buliran bening kini membasahi pipinya.

Kenangan kelam itu kembali membayangi Floryn. Dia masih ingat dengan jelas, momen ketika tiba-tiba ayahnya dinyatakan meninggal oleh dokter. Padahal saat pagi, Floryn masih bercengkrama hangat dengan Kevin, ayahnya.

Selepas kepergian Kevin, kondisi Viona perlahan memburuk. Awalnya Viona terkena stroke. Namun, seiring berjalannya waktu, Viona terkena penyakit demensia. Akibat rasa traumanya yang mendalam ditinggal oleh malaikat penjaganya.

Ting!

Suara dentingan bel dari toko kue menyadarkan Floryn. Dia mengerejap, lalu segera mengusap pipinya yang basah. Setelah itu, dia bergegas menuju tokonya.

“Selamat datang. Ada yang bisa saya bantu?” tanya Floryn pada sosok pelanggannya yang baru saja tiba.

“Saya ingin bertemu dengan Floryn Viorentina Winata,” terang pria dengan balutan kemeja berwarna hitam. Tangan kanannya menenteng sebuah tas.

Floryn terperanjat, tatkala pria misterius itu mencari dirinya. Bahkan bisa mengetahui nama lengkapnya dengan tepat.

“Ma-maaf, ada urusan apa, ya?” tanya Floryn dengan hati-hati. Matanya sibuk menelisik sosok pria misterius itu.

“Anda Floryn?” tanya pria itu dengan spontan.

Floryn menjilat bibirnya yang terasa kering. Dia merasa tidak nyaman sekarang.

“Y-ya, ta-tapi Anda si-siapa?” Floryn berbicara dengan terbata-bata. Keresahan sudah mulai terasa menjalar di setiap jengkal tubuhnya. Floryn merasa privasi dirinya terusik.

Pria itu tidak langsung menjawab. Dia mengeluarkan sebuah amplop cokelat dari tas hitam dan memberikan pada Floryn.

“Apa ini?” tanya Floryn bingung. Dia segan untuk menerima benda tersebut.

“Buka saja. Saya mendapatkan tugas dari atasan saya untuk memberikan ini pada Anda,” terang pria itu lagi.

Untuk sesaat Floryn terdiam. Matanya menatap gamang pada benda berwarna cokelat itu.

“Ambil dan bukalah,” desak pria itu sambil menyodorkan amplop tersebut.

Rasa penasaran mulai mengusik dirinya, Floryn pun menerima. Dengan hati-hati dia membuka amplop tersebut. Kemudian dia mengeluarkan secarik kertas dari dalamnya. Matanya langsung tertuju pada judul yang tertera di bagian atas tengah.

Surat Perjanjian.

Dua kata itu sukses membuat kedua alis Floryn hampir bertemu. Bola matanya bergerak dari kiri ke kanan. Membaca dengan seksama setiap kata dan kalimat yang tertulis pada secarik kertas tersebut.

“Apa apaan ini?!” pekik Floryn. Dia beralih menatap pada pria misterius itu. Napasnya menderu sekarang.

“Tidak! Aku tidak bisa terima. Tidak mungkin ayahku bikin perjanjian seperti ini. Dia tidak pernah membicarakan hal gila ini padaku!”

Namun, pria itu merespon dengan mengedikkan bahunya. Dan itu sukses membuat Floryn kesal.

“Kembalikan ini pada atasanmu. Bilang padanya, kalau aku menolak perjanjian ini! Aku tidak mau menikah dengan pria yang sama sekali tidak aku kenal!" tegas Floryn. Dia melempar kertas tersebut.

Kertas itu terjatuh ke lantai, pria itu segera memungutnya. Kemudian dia menatap Floryn. “Baiklah, akan aku sampaikan. Tapi, tolong siapkan uang pinalti atas konsekuensi menolak perjanjian ini,” terangnya.

Sontak Floryn terperanjat, “Pinalti?” ulangnya.

“Ya, 1 Miliar. Anda harus membayar uang pinalti, karena menolak perjanjian ini.”

“Apa? 1 Miliar? Gila!”

BERSAMBUNG ….

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Welcome to GoodNovel world of fiction. If you like this novel, or you are an idealist hoping to explore a perfect world, and also want to become an original novel author online to increase income, you can join our family to read or create various types of books, such as romance novel, epic reading, werewolf novel, fantasy novel, history novel and so on. If you are a reader, high quality novels can be selected here. If you are an author, you can obtain more inspiration from others to create more brilliant works, what's more, your works on our platform will catch more attention and win more admiration from readers.

Comments

default avatar
phoebe okonkwo
Do you have plans to upload the second book anytime soon?
2023-02-27 03:50:54
2
default avatar
phoebe okonkwo
Hello???? Are you fine?
2023-02-27 03:50:25
0
default avatar
Okonkwo
Or I should I just give up??
2023-02-05 19:15:29
0
default avatar
Okonkwo
Pleaseee I’m waiting for the second part, are you still uploading it???
2023-02-05 19:15:19
0
default avatar
phoebe okonkwo
The book is one of the best I’ve read on this app
2023-01-03 02:07:14
0
default avatar
phoebe okonkwo
Heyy, hope you’re good, I’ve been waiting for the part 2 of this novel for a long time. When will you be uploading it??
2023-01-03 02:06:12
0
default avatar
Ada Okonkwo
When is the sequel coming out, I can’t wait to start reading ...️...️
2022-06-18 16:10:36
0
73 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status