While Lawton Daniels was abroad fighting to protect his country, someone slaughtered most of what was left of his family. Now he’s back state side and all that’s keeping him standing after the destruction he’d come home to face is the vengeance that strums in his blood. He has no time for entanglements of any kind while he hunts down the ones responsible and when the bedraggled little urchin dragged her beat to shit ass into his yard he had no idea the havoc she was about to wreak on his life.Anarchist is created by Jordan Silver, an eGlobal Creative Publishing signed author.
View MoreMei 2025,
The Grandmoon negara S
“Terima kasih … The Star and the Wind,” Ayleen Hazel berkata sembari menyebutkan nama bukunya yang telah diiumumkan akan difilm-kan. Dia mengerling ke arah kanan, tempat di mana para aktor dan aktris sedang diwawancarai oleh wartawan dari berbagai media. Tiba-tiba dahinya mengerut saat dia menatap salah satu aktor yang merupakan pemeran utama laki-laki di dalam novelnya. “Wah! Sea Finley memang sangat cocok memerankan karakter ‘Ian Hasting’,” puji Ayleen jujur. Ayleen mendadak membeku di tempatnya berdiri, di saat sang aktor yang sedang ditatapnya itu menoleh ke arahnya. Segera saja Ayleen mengalihkan perhatiannya dan berpura-pura tidak melihat ke arah aktor tampan itu, seakan tidak ingin tertangkap sedang melakukan hal yang tidak pantas dengan memandangi pria menawan itu. Melody Gigs, sang editor yang sekaligus teman dekatnya mendekat kepadanya menawarkan sebuah tumpangan kepadanya, tapi sang penulis berbakat itu menolaknya dengan halus. Dia buru-buru berpamitan pada Melody dengan alasan dia harus mampir ke sebuah tempat dan tidak ingin membuat putrinya terlalu lama berada di rumah mertuanya. Sekitar lima menit kemudian Ayleen sudah berjalan ke luar gedung dengan langkah kaki yang sedikit cepat. Namun, sebelum dia sampai di gedung perusahaan tempat sang sahabat bekerja, hujan turun. Wanita itu pun segera berlari menuju gedung yang hanya tinggal beberapa puluh meter. Setelah dia sampai di lobby gedung itu, dia segera meminta izin untuk menemui sang sahabat. Sang petugas segera memberi Ayleen sebuah kartu untuk naik ke lantai 26. Di dalam lift, dia melamun, memikirkan semua percakapannya dengan Melody. Dia pun menggelengkan kepala, mengenyahkan segala pikiran buruk. Dengan membawa dua kotak yang berisi makanan wanita itu ke luar dari lift dan berjalan menuju ke arah kanan. Dia telah beberapa kali pergi ke perusahaan sahabatnya itu sehingga dia pun telah mengenal beberapa di antara mereka. Bahkan, dia bisa langsung pergi ke ruangan Natasha Mylan, sahabat baiknya yang memiliki kecantikan yang sangat terawat. Dengan senyum merekah di bibir, Ayleen membuka pintu ruang kerja Natasha. “Kejutan!” ucap Ayleen dengan ceria. Tak disangka-sangka dia malah melihat dua orang yang sedang melakukan kegiatan panas di depan matanya.Ayleen pun mematung. Dua kotak makanan yang dia bawa pun meluncur dari kedua tangannya.
Dua orang yang ditatapnya itu menoleh ke arah dirinya, menampilkan ekspresi kaget. “Natasha!” Dia menatap ke arah pasangan Natasha dan memanggil, “Liam!” “A-apa yang kalian lakukan?” bibir Ayleen bergetar. “Ayleen, kenapa kamu bisa ada di sini?” Liam balik bertanya dengan ekspresi wajah terganggu. Lelaki yang menikahi Ayleen lima tahun yang lalu itu terlihat tidak berniat menjauhkan tangannya dari tubuh Natasha. Tapi, dia mencoba untuk menguatkan diri dan berkata lagi, “Nat, kamu itu … sahabat baikku.” “Dan … Liam, aku salah apa sama kamu?” lanjutnya dengan napas tercekat. Bukannya menjawab pertanyaan Ayleen, dua orang itu akhirnya memisahkan diri dan dengan enggan mulai merapikan baju mereka. Natasha menatap Ayleen dan hanya berkata dengan nada malas, “Yah, menurutmu kenapa? Tentu saja karena kami saling menyukai, kami tertarik satu sama lain.” “Hm, sahabatmu sangat cantik dan seksi. Akan sangat aneh jika aku tidak tertarik,” Liam menimpali sembari mengancingkan kancing bajunya. Ayleen lagi-lagi membatu. “T-tapi, Liam … kita sudah punya Lunara.” Liam mengangkat alis, jelas tidak peduli meskipun Ayleen menyebut nama buah hati mereka berdua. Tetapi, Ayleen tetap menambahkan, “Aku bahkan membantu perekonomian kita. Aku melakukan semuanya sampai aku tidak sempat mengurusi diriku sendiri. Aku-” “Ayolah, Leen! Inilah yang membuatku sangat bosan padamu,” sahut Liam, sambil menatap Ayleen dengan tatapan bosan yang tidak coba disembunyikan. “Bo-bosan?” ulang Ayleen dengan ekspresi bingung. Liam mendecakkan lidah dan berujar dengan tatapan sinis, “Lihatlah dirimu, Ayleen!” “Sangat membosankan. Kamu itu sama sekali nggak menarik,” ejek Liam. Liam lalu bersedekap dan menatap Ayleen dari atas hingga bawah seolah sedang menilai, “Tubuh kurus kering, dada rata, wajah polos tanpa make-up. Selera berpakaian kamu juga sangat kuno, norak. Terus kamu berharap aku tetap setia sama kamu?” Terdengar cekikikan dari suara wanita yang dia anggap sahabat baiknya. Ayleen hanya sanggup melihat sekilas ke arah Natasha. Tangan wanita itu digenggam erat oleh suaminya. Ayleen menggigit bibir bawahnya saat mendengar kata-kata suaminya dan tawa ejekan dari sahabat baiknya semakin menambah perih hatinya. “Laki-laki itu makhluk visual. Aku perlu melihat yang indah-indah. Seperti Natasha contohnya,” lanjut Liam. Ayleen tercengang. Natasha kembali tertawa dan dengan nada menjengkelkan wanita berambut pirang panjang itu berkata, “Makanya, Ayleen! Jangan protes kalau suami kamu lebih milih aku. Lagi pula, siapa yang bisa menolakku?” Ayleen tidak bisa berkata-kata. Tapi, sebuah pertanyaan membuatnya membuka mulut lagi. “Sejak kapan?” Ayleen bertanya dengan hati hancur. “SEJAK KAPAN?” wanita itu kembali mengulang pertanyaannya di saat tidak ada satupun dari dua orang itu yang menjawab. Keduanya bungkam, terlihat tidak mau menjawab. Kaki Ayleen lemas. Dia bahkan terpaksa harus berpegangan pada pintu. Bukannya peduli dengan keadaan Ayleen, Natasha justru berujar sebal, “Awas! Jangan pingsan di sini! Jangan buat aku kesusahan.” Ayleen menggelengkan kepala dan berusaha menguatkan diri, “Baiklah, kalau begitu lebih baik kita bercerai.” Natasha bertepuk tangan dengan gembira. Sementara Liam berkata, “Keputusan bagus. Begitu kita bercerai, kamu harus ke luar dari rumah.” Ayleen melongo, “A-apa maksudmu? Aku yang membeli rumah itu." Liam menyeringai, “Tapi rumah itu atas namaku dan tidak hanya itu. Ah, mobil itu juga atas namaku, lalu-” “Kamu ….” Ayleen kembali tidak bisa berkata-kata. “Hm, Ayleen. Jangan pikir kamu lebih pintar dariku! Bahkan, semua hasil royalti bukumu itu masuk ke dalam rekeningku,” kata Liam yang kemudian diiringi tawa mengejek dari Natasha. Ayleen memejamkan mata dan dengan sisa tenaganya wanita itu meninggalkan pasangan terkutuk itu. Beberapa orang melihatnya dengan tatapan sedih. Ayleen langsung tahu bahwa kemungkinan besar mereka mengetahui apa yang sedang terjadi. “Hanya aku saja yang tidak menyadarinya,” gumamnya pelan. Ketika dia berada di dalam lift, kilatan-kilatan ingatan masa lalu tiba-tiba muncul begitu saja. Dia tiba-tiba mengingat hal-hal yang aneh sejak dirinya menikah. Kala itu, bahkan Natasha mengenakan gaun yang sangat cantik, bisa dikatakan lebih indah dari miliknya. Dia pun menjadi pusat perhatian. Sedangkan dirinya yang merupakan pengantin wanita justru terabaikan. Air matanya pun kembali mengalir. Tapi, dia cepat-cepat menghapus air matanya dan segera bergegas berjalan ke luar lift. Meskipun hujan masih turun dengan begitu deras, wanita itu nekad untuk segera pergi dari gedung itu. Dia memberhentikan sebuah taksi yang pertama melintas di depannya dan langsung masuk ke dalam mobil itu dengan tubuh yang sedikit agak basah akibat kehujanan. “Orchid street.” “Baik, Madam.” Mobil taksi itu pun segera meluncur di tengah hujan yang makin mengganas. Hanya beberapa menit baru saja berjalan, mata Ayleen yang kebetulan menatap ke arah jalan di depannya membelalak. “AWAS!” BRAAKKK!Hah, Colton Lyon thinks he's slick, but he forgot that I know him very well. I didn't spend the last eighteen years with him not to learn a thing or two. I knew when he sidled up to me this afternoon and sweet-talked me into throwing this impromptu barbecue that there was something more behind it.I didn't ask too many questions, though, because I was sure that whatever he was up to had to do with our friends, so I'd warned the girls to be on the lookout and just go with the flow.The sheriff showing up here was unexpected, though, but apparently, that was part of Colt's plan whatever it was. "Look!" I pointed out Law walking away with the baby after the little talk he'd just had with Colt and Creed."Whatever it is has been taken care of. Now we can breathe easy.""If you hadn't warned us in advance, I would've died of fright when your man came over and told me to take the baby to Law."Dana-Sue actually shivered as she looked in the direction of our men. I've told them a million
Mancini had called earlier with the news that it was taking him longer than expected to smoke Junior out. Kyle, Travis, Lyon, and Creed have been acting shifty-shady since this afternoon, and now this."Fuck!" How could I be this stupid? Mancini found the Fox in the desert a few thousand miles away, how is it that he can't find one spineless asshole stateside? Shit!"Lyon, what did you do?"He had his burger halfway to his mouth when I asked, and just then his phone rang. He didn't say anything more than hello before he smiled and hung up again."***LYON***That was perfect fucking timing. Now there's no question of the asshole sheriff coming at my boy for this shit. I'm pretty sure he won't be heading back this way anytime soon since his hands were about to be full. The only thing left to do now was tell Law and get the hell back home.I walked over to Creed, who looked like he was holding his very pregnant wife up while she chowed down on some grub. "Creed, a minute." He
I'm not trusting this shit, one fuck! I looked around at the BBQ pits that were already smoking and the men and women who stood around my yard. I'm not sure even Dana-Sue, who was the one to come to me with the idea for the impromptu get together, knew what was really going on.After I'd caught Lyon and the others with their heads together this afternoon, I've been on high alert, but they weren't giving away anything, even Kyle, who I could usually threaten into telling me the truth.That boy had grown up way too fast in the last year or so, something I regret but understand. He's my little brother, the only one of my blood left after the massacre, but he's still a man. Now he has our cousin here to back his plays I can't keep a leash on either of their asses.I didn't suspect anything right away when Dana-Sue came to me with the idea, but as time went by, I started to get that feeling. Lyon's sneaky ass is up to something. I'm not sure what, though, since he'd turned my place into
"Travis pullout!""No fucking dice." I rocked my cock into her harder and grinned at the fury on her little face. All these years later, her pussy's still tight as fuck. "I think it's time we give the kids a sib."She tried pushing me off her with her hands on my chest and out of her snatch with her tight pussy muscles. A hand wrapped tight around her throat soon put a stop to that shit. I leaned in close and licked her lips before drawing her tongue out with mine.She wrapped her legs around my hips and pushed her pussy harder along my cock, no longer interested in me pulling out. I knew that would do it, little freak. I fucked her like it was the first time, hard and deep with a finger-tickling her puckered ass hole as my cock drilled into her and my tongue playing hide and go seek in her mouth.Our youngest just turned five, three boys and one little princess who's all her mother, and I'm already missing the sound of little feet running around the house. "Give me another child."
I've already fielded calls from Lyon and Creed, both wanting the heads up once I get a bead on him. I'm pretty sure Law doesn't know what the two of them are up to, and I'm not getting in the middle of their shit. I've suffered more headaches since getting tangled up with those boys than at any other time in my life. Especially Colton Lyon, this fucking guy. I'd have thought with my aversion to authority that I'd be butting heads with the SEALs and maybe even Creed since they've all done time in the military.But funnily enough I get along just fine with them; it's Lyon, the only other one of us who didn't see any action that gives me the most grief. I'm convinced the generals in the army have nothing on his ass. At least he's just as opposed to anything in authority as I am.As my mind played over this latest debacle of theirs, my hand found its way to the hard mound of my wife's tummy where my kid laid. I still get a kick out of the way my life has changed in a little more than a
She wrapped her arms around me and sniffed my shirt before rubbing her nose across my chest. It's one of those weird things she does that makes no sense but gives me the warm and fuzzies all the same. And just that easily, I put everything else away and just enjoyed the feel of having my woman in my arms.With nine kids underfoot, these moments have become too fucking scarce. I realized then that it had been a long time since we'd had a moment to ourselves, not since the trips were born, in fact.With all the shit that's been going on, I'd dropped the ball. Have to get back to spending time with my girl; fuck everything else. I didn't bother calling her out on her shit, what's the point? She's following in her mother in law's footsteps complete with her own hen pack. As long as she's happy, we're good. I have ways of keeping her ass from going too far, but damn she's a sneaky one.I had no idea she was involved in this shit, but from what Mancini said earlier, it seems like all th
Welcome to GoodNovel world of fiction. If you like this novel, or you are an idealist hoping to explore a perfect world, and also want to become an original novel author online to increase income, you can join our family to read or create various types of books, such as romance novel, epic reading, werewolf novel, fantasy novel, history novel and so on. If you are a reader, high quality novels can be selected here. If you are an author, you can obtain more inspiration from others to create more brilliant works, what's more, your works on our platform will catch more attention and win more admiration from readers.
Comments