Share

Lotus: Sang Penguasa
Lotus: Sang Penguasa
Penulis: Sherlynursafitri

BAB 1

Kerajaan Lykantor

Di dalam ruangan yang gelap dan dingin, lantai yang lembab serta penerang ruangan dari obor, ada Duke yang duduk termenung menatap langit malam dari celah jendela.

Duke Hagen Martus, pewaris tunggal sekaligus putra mahkota kerajaan Lykantor.

Karena kekuatan yang Duke miliki dia diasingkan oleh ayahnya, Hagen.

Semua orang menyakini jika kekuatan yang dimiliki Duke adalah sebuah kutukan gelap dan misterius, di mana kekuatannya bisa membahayakan orang- orang di sekitarnya.

Karena itu Moon Goddes tidak memasangkan Duke dengan matenya di usia yang sudah berkepala tiga demi keselamatan bersama.

Duke melirik sekilas kala pintu tua nan besar itu dibuka.

Terlihat beberapa guard berdiri tak jauh dari Duke.

"Maaf Alpha, Raja Hagen meminta kami untuk menjemputmu," beritahu guard pada Duke dengan penuh hormat.

Duke yang mendengar hal itu, perlahan merubah posisinya menghadap mereka, tatapan datar sekilas melihat pintu tua yang terbuka.

Udara segar di malam hari serta angin sepoi- sepoi yang masuk ke dalam ruangan gelap itu, mampu membuat Duke merasakan sejuk nan segar angin luar.

Tanpa bertanya sepatah katapun, Duke meraih pedangnya dan pergi keluar dari ruangan gelap yang mengurung dirinya selama 5 tahun ini.

Duke memejamkan mata,menikmati udara segar yang bisa ia hirup dengan bebas.

Langkah kaki Duke semakin lebar dan cepat untuk segera menemui raja.

Duke memasuki ruang singgasana dengan senyum yang lebar.

"Ayah," panggil Duke dengan suara yang girang dan langkah yang lebar menghampiri Hagen.

"Tetap berdiri di tempatmu," titah Hagen membuat Duke langsung berhenti di tempat ia berdiri.

Hagen kembali duduk di singgasananya dengan tatapan yang datar pada Duke.

Duke terlihat sedikit kecewa, kala ayahnya begitu percaya dengan kutukan akan kekuatan yang ia miliki.

Di mana Hagen begitu menjaga jarak dengannya seperti orang-orang yang lain.

"Bagaimana setelah bebas? Kamu senang?" tanya Hagen tentang perasaan Duke setelah bebas dari kurungan selama 5 tahun terakhir.

Duke membuang napas sekilas, mengedarkan pandangan ke sekitar, dan kembali menatap Hagen.

"Sama saja," jawab Duke singkat membuat Hagen hanya mengangguk sekilas.

"Sudah 5 tahun, sekarang waktu yang tepat untuk menunjukkan kekuatanmu pada semua orang," beritahu Hagen pada Duke.

Duke terlihat bingung, merasa curiga dengan ucapan terselubung ayahnya.

"Bukankah kekuatan ini kutukan bagi kerajaan? Kenapa ayah meminta Duke untuk menunjukkan pada semua orang?" tanya Duke penasaran akan perintah Hagen.

Hagen menghembuskan napas panjang sebelum ia menjelaskan pada Duke.

"Beberapa hari yang lalu kerajaan Sylvamoon di serang sekelompok rogue, Talamus bilang jika mereka memiliki kekuatan yang luar biasa. Kemungkinan mereka adalah suruhan seseorang," jelas Hagen pada Duke.

Duke hanya diam mendengarkan, hingga ia mengajukan pertanyaan, "Lalu apa yang harus Duke lakukan?"

membuat Hagen menatap dengan amat serius.

"Talamus meminta kamu untuk menjaga kerajaannya," jawab Hagen dengan singkat.

Duke tampak menghembuskan napas gusar.

"Bukankah dia punya banyak guard dan warior, kenapa harus meminta bantuan Duke? Apa ia lupa dengan ucapannya dulu? Kenapa ayah menyetujui hal itu setelah Talamus menyebarkan rumor kutukan pada semua kerajaan di hutan tentang kekuatan Duke?" tanya Duke yang tak habis pikir dengan Hagen.

Hagen menghela napas dan tampak manggut- manggut paham akan perasaan Duke.

"Ayah tahu kamu masih belum bisa melupakan akan perbuatan Talamus 5 tahun lalu, tapi jika ayah memberitahumu satu rahasia penting, sepertinya kamu akan berubah pikiran," kata Hagen mencoba menyakinkan Duke tentang membantu Talamus.

Duke memalingkan muka, menunjukkan rasa tidak suka.

"Moon Goddes baru saja memberitahu ayah tentang menghilangkan kutukanmu," ujar Hagen yang mana sepertinya Duke tertarik akan pembicaraan hal ini.

Duke menelan air liurnya, menatap lekat Hagen.

"Moon Goddes bilang jika Talamus menyembunyikan satu rahasia besar tentang putri semata wayangnya, Selene Talamus. Moon Goddes belum yakin itu, tapi ia merasakan jika putri Talamus, adalah satu- satunya orang yang bisa menghilangkan kutukan kekuatanmu," jelas Hagen dengan wajah yang sedikit senang membuat Duke merasa ikut bahagia mendengar berita baik tersebut.

"Sungguh Moon Goddes mengatakan hal itu?" tanya Duke memastikan.

"Kamu bisa menemuinya sendiri setelah ini untuk bertanya lebih lanjut," jawab Hagen membuat Duke terlihat begitu berbinar dan sumringah.

Bibir seksi Duke terlihat melengkung ke atas kala mendengar hal baik tersebut.

Hagen yang melihat hal itu turut senang.

Sebenarnya Hagen sendiri tidak tega mengurung Duke selama ini.

Hanya saja, Moon Goddes bilang jika banyak marabahaya yang mengincar Duke jika ia dibiarkan berkeliaran di luar sana.

Hingga waktu yang tepat, Moon Goddes meminta Hagen untuk mengeluarkan Duke.

Karena dunia werewolf membutuhkan Duke untuk saat ini.

"Tapi ayah, bukankah Duke dilarang untuk berdekatan dengan putri kerajaan? Bagaimana Duke bisa mendekati putri Talamus?" tanya Duke yang cemas akan hal itu.

Karena sejak beredarnya rumor tentang kutukan kekuatan Duke, semua kerajaan melarang Duke untuk mendekati putri mereka, termasuk Talamus.

"Talamus menawarkan imbalan apapun yang kamu minta setelah kamu berhasil menyingkirkan kelompok rogue yang belakangan ini meresahkan kerajaan, kenapa kamu tidak memanfaatkan hal itu untuk bisa mendapatkan keuntungan dari Talamus?" Duke yang mendengar saran tersebut beberapa detik kemudian tersenyum penuh arti.

Hagen yang melihat Duke tampak setuju dengan tugas dari Talamus, terlihat menampilkan senyum samar.

"Kalau begitu Duke akan menemui beta dan yang lain, setelah itu Duke akan pergi ke kerajaan Sylvamoon," beritahu Duke pada Hagen.

Hagen hanya mengangguk membuat Duke membungkukkan setengah badannya dan melenggang pergi meninggalkan ruangan Hagen.

Duke berjalan keluar istana untuk menghirup udara segar.

Terlihat semua guard dan warior, menundukkan kepala serta menjaga jarak dari Duke.

Tak masalah, Duke tak menghiraukan hal itu.

Hal terpenting saat ini adalah menyingkirkan kutukan dalam dirinya.

Duke berjalan ke taman untuk bisa menemukan teman- temannya.

"ALPHA!" teriak seseorang dengan lantang membuat senyum manis terlihat pada bibir seksi Duke.

"Oh tidak, Duke yang agung telah kembali," sahut lainnya.

"Salam hormat baginda," sambut Matteo yang langsung bersimpuh di depan Duke dengan dramatis.

Duke berdecak kala melihat reaksi mereka yang terlihat begitu berlebihan.

"Apa kalian sungguh merindukanku? Reaksi kalian begitu menggambarkan betapa rindunya kalian padaku," akui Duke dengan bangga dan penuh percaya diri.

Mereka bertiga yang mendengar hal itu dengan kompak memalingkan muka dan berlagak mual.

"Maaf, tapi setiap hari kami selalu berdoa untuk tidak bertemu denganmu," kata Matteo dengan jujur yang diangguki oleh Galen membuat Duke tersenyum miring.

Matteo dan Galen adalah seorang Gama, di mana mereka berdua saudara kembar identik.

Karena itu Duke menunjuk mereka berdua sebagai gama karena kekompakan keduanya dalam menanggapi sesuatu.

"Sekarang kamu sudah bebas? Itu artinya kamu akan kembali memimpin kerajaan Lykantor bukan?" tanya Astra, Beta yang memiliki kekuatan hampir setara dengan Duke.

Duke menghembuskan napas panjang, menatap mereka bertiga.

"Kalian harus ikut aku!" pinta Duke pada mereka.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status