Home / Romansa / Love Me, Like I Do / Bab 16 - Cantik

Share

Bab 16 - Cantik

last update Last Updated: 2024-12-05 11:27:02

Aiko berusaha mengabaikan setiap perkataan orang orang yang membicarakannya. Toh, Aiko tidak berhak menahan orang lain untuk berasumsi apapun tentang dirinya. Aiko kembali fokus melihat Ivander yang ternyata memilih olahraga basket bersama tim divisi keamanan. Sorak sorai para penonton yang didominasi kaum hawa membuat suasana hall semakin meriah.

Para penonton dari kursi belakang maju ke kursi depan untuk memastikan bisa melihat Ivander yang sebentar lagi akan bermain. Aiko yang pada dasarnya tidak begitu suka keramaian merasa tertekan. Namun Aiko tidak mungkin meninggalkan tempat ini dan membuat Ivander kepikiran, lalu menghentikan permainan dan membuat dirinya dalam masalah. Membayangkan bagaimana wanita wanita itu akan marah dan melemparkan tatapan tidak suka padanya membuat bulu kuduk Aiko berdiri.

Tak berapa lama kemudian, pertandingan pun dimulai. Tim yang solid membuat tim Ivander unggul beberapa poin dari tim marketing. Aiko sesekali mengkespresikan kegembiraannya saat Iva
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Love Me, Like I Do   Bab 53 - Buku

    Usia kehamilan Aiko sudah memasuki pekan ke 20 dan semakin hari nafsu makan Aiko mulai meningkat. Pipinya terlihat mulai berisi, perutnya terlihat semakin membesar, dan hal itu membuat Ivander selalu gemas padanya. Aiko menikmati harinya dengan memulai rutinitas baru, walaupun hanya di rumah saja, Aiko berusaha mengatur waktunya dengan sebaik mungkin. Sekarang sudah pukul 10, dan Ivander sudah berangkat ke kantor sejak 2 jam yang lalu. Aiko keluar dari kamarnya, membawa handphone, iPad dan sebuah buku sketch menuju ke ruang kerja Ivander. Di ruangan itulah Aiko menikmati kegiatannya, menghabiskan waktunya berjam jam untuk mengeluarkan beberapa design yang saat ini berkutat di pikirannya. Ketukan pelan membuyarkan fokus Aiko yang mulai menorehkan garis garis yang akhirnya membentuk sebuah design yang memukau nantinya. "Nyonya, ini camilan buah untuk Anda. Dan pesan dari Tuan , jangan duduk terlalu lama, Anda harus sesekali bergerak, dan banyak minum air putih." Aiko tertawa pe

  • Love Me, Like I Do   Bab 52 - Perpisahan Manis

    Ivander menjemput Aiko untuk datang ke kantor sore ini bersamanya. Aiko sudah sepekan tidak pernah ke kantor karena Ivander melarangnya, dan semua pekerjaannya sebelumnya sudah diserahkan kepada Peter. "Apa yang akan kita lakukan di kantor di jam saat ini sayang? Kau juga memintaku mengenakan gaun yang cukup mewah, apakah ada acara khusus?" Aiko yang sejak tadi tidak menerima jawaban pasti dari Ivander terlihat sangat menggemaskan, pipinya menggembung, wajahnya cemberut.Ivander meraih leher Aiko dan melumat bibirnya, rasa pelembab bibir stroberi melingkupi sekitar bibir Ivander."Manis dan lembab." Ivander membersihkan bibirnya dari bekas pelembab bibir Aiko, namun akhirnya menerima pukulan yang tidak begitu keras di dadanya."Kau selalu saja menggodaku! Jadi kau tidak akan memberitahukan padaku apa tujuan kita ke kantor sore ini? Kalau begitu, baiklah, aku akan mogok bicara. Jadi jangan mengajakku bicara." Aiko menggeser duduknya menjauh dari Ivander, namun Ivander justru lebih sig

  • Love Me, Like I Do   Bab 51 - Terlalu Nikmat (21+)

    Ivander melepaskan celana dalam Aiko dan membuangnya ke sisi lain tempat tidur. Ivander tidak menghiraukan Aiko yang sejak tadi mengerang karena Ivander tidak bisa menjauhkan bibirnya dari lembah kenikmatan Aiko, aroma dan rasanya sangat memabukkan. "Nggh, jangan menjilatnya terus. Lakukan hal yang lain." Aiko terdengar putus asa dan meremas pelan rambut Ivander. "Kau ingin aku melakukan hal lain apa sayang?" Pertanyaan yang dilontarkan Ivander membuat Aiko memandangnya dengan tatapan yang sulit diartikan. Senyum kecil tercetak jelas di sudut bibir Ivander, Aiko mengalihkan pandangannya ke arah lain, wajahnya terasa memerah sampai ke telinga. "Hmm, tidak. Lakukan apapun yang ingin kau lakukan pada tubuhku. Tapi kau harus berjanji akan melakukannya dengan hati hati. Aku tahu sudah mengatakan hal ini berulang kali, tapi aku tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi padanya." Aiko mengelus pelan perutnya yang terlihat mulai membuncit. Ivander lalu melepaskan pegangan tangannya pad

  • Love Me, Like I Do   Bab 50 - Butuh Pelepasan (21+)

    Ivander merasa sangat lega ketika melihat Aiko melahap makanan yang telah dipesannya di rumah makan Thailand yang sebelumnya disebutkan olehnya. Beberapa jenis makanan yang Ivander pesan hampir dihabiskan sendiri oleh Aiko. Rasanya cukup takjub melihat sang istri makan sebanyak itu, berbanding terbalik dengan beberapa pekan lalu, bahkan untuk mencium aroma makanan pun membuat dirinya merasa mual.Ivander menyodorkan es krim kesukaan Aiko sebagai pencuci mulut. Mata Aiko terlihat berbinar lalu meraih es krim dengan rasa bluberry pisang yang telah sedikit meleleh dibagian pinggirnya. Aiko menyendokkan dan merasakan bagaimana rasa manis, dingin dan lembut es krim tersebut menyatu di mulutnya. Kakinya mengayun, ekspresi bahagia yang dirasakannya."Apakah rasanya seenak itu?" Ivander tidak tahan melihat tingkah lucu istrinya. Aiko menganggukkan kepalanya menanggapi pertanyaan Ivander. Aiko kembali memusatkan perhatiannya pada mangkuk yang isinya sudah habis setengahnya."Makan pelan pelan

  • Love Me, Like I Do   Bab 49 - Merasa Bersalah

    Ivander berjalan menuju Unit Gawat Darurat, menanyakan keberadaan sang istri pada tenaga medis yang ada di sana. Seorang perawat bertubuh mungil mengantarnya pada bilik kamar dengan tirai biru yang tertutup sepenuhnya. Ivander melihat Aiko yang masih terlelap, bekas air mata jelas tercetak di pipi dan sudut matanya. Ivander meraih tangan Aiko, menggenggamnya, mencium puncak kepalanya. "Sayang, maafkan aku karena tidak menyadari bahwa kau sedang tidak baik baik saja. Aku hampir saja membahayakan dirimu dan calon anak kita. Maafkan aku Ai." Ivander tidak bisa menyembunyikan rasa bersalahnya. Air matanya menetes, suara tangisan lirihnya terdengar. Aiko menggerakkan tangannya, melihat Ivander yang menangis di sampingnya sambil menggenggam tangannya. Aiko tidak mengatakan apapun, hanya mengulurkan tangannya untuk mengusap pelan kepala Ivander. Ivander menyadari pergerakan Aiko, mengangkat kepalanya, melihat tatapan mata sang istri yang sangat dirindukannya. Ivander merapatkan tub

  • Love Me, Like I Do   Bab 48 - Asing

    Max telah memarkirkan mobil yang membawa Ivander dan Aiko ke gedung puluhan tingkat milik Aldan Enterprise. Waktu sudah menunjukkan pukul 04.10 kurang lebih 20 menit lagi pertemuan dengan Mr. Aldan akan dilakukan. Ivander meminta Max untuk menunggu di cafe lantai 1 dekat dari lobi. Ivander meraih tangan Aiko, menggenggamnya, berjalan bersama menuju tempat pertemuan diadakan. Ivander menerima kartu setelah melapor pada bagian resepsionis, lalu berjalan menuju lift terdekat menekan tombol 33. Beberapa menit kemudian Aiko dan Ivander telah tiba di lantai 33, luas dan megah. Aiko cukup terpaku dengan interior koridor dan ruang pertemuannya nanti. Peter berdiri menyambut kedatangan Ivander dan Aiko di ruangan tersebut. Belum ada orang lain. Hanya mereka bertiga. Sambil menunggu pihak lain, Peter memperlihatkan beberapa file pendukung yang akan ditampilkan nanti. Tak lama kemudian satu persatu orang memasuki ruang meeting itu. Ruangan yang awalnya sepi berubah menjadi ramai, mereka bersa

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status