LOGINAiko, wanita yang introvert, berpenampilan kurang menarik namun memiliki kemampuan design yang baik. Jatuh cinta pada COO-nya, Cleosa Nicolas Ivander. Aiko jatuh pada pesona pria tersebut, namun berulang kali pula hatinya dipatahkan olehnya. Aiko memilih menata ulang perasannya, berusaha melupakan Ivander dan berusaha mengubah penampilannya. Namun karena intensnya pertemuan 'tidak sengaja' antara Aiko dan Ivander. Ivander akhirnya menyadari bahwa dirinya telah jatuh pada aura tersembunyi yang dimiliki oleh Aiko. Apakah Aiko berhasil melupakan Ivander atau bahkan terperosok semakin dalam pada pusaran cinta Ivander?
View MoreAiko telah selesai membuat mushroom sauce untuk pasangan steak-nya nanti. Ivander telah mengabarinya bahwa akan kembali dalam stengah jam lagi. Aiko melihat jam di handphonenya, masih ada sedikit waktu untuk mandi dan berdandan sebelum Ivander tiba. Aiko juga meminta bantuan pada Rita untuk menata meja makan ala candle light dinner. Aiko masuk ke dalam kamarnya, melepaskan pakaiannya dan hanya tersisa pakaian dalam saja. Aiko mematut dirinya di depan cermin besar, memperlihatkan perut yang semakin membesar dan dada yang semakin berisi. Belaian lembut di atas perutnya membuatnya menyunggingkan senyum, Aiko akan membuat makan malamnya bersama Ivander terasa spesial. Aiko lalu berjalan menuju walk in closet, memilah dress apa yang akan dikenakannya nanti. Jari lentiknya menyusuri puluhan dress berbagai model dan bahan yang sudah dipersiapkan Ivander untuknya. Pilihannya jatuh pada Long Cocktail Dress berwarna burgundy dengan belahan dada rendah. Aiko tidak menyiakan waktunya, bergegas
Usia kehamilan Aiko sudah memasuki pekan ke 20 dan semakin hari nafsu makan Aiko mulai meningkat. Pipinya terlihat mulai berisi, perutnya terlihat semakin membesar, dan hal itu membuat Ivander selalu gemas padanya. Aiko menikmati harinya dengan memulai rutinitas baru, walaupun hanya di rumah saja, Aiko berusaha mengatur waktunya dengan sebaik mungkin. Sekarang sudah pukul 10, dan Ivander sudah berangkat ke kantor sejak 2 jam yang lalu. Aiko keluar dari kamarnya, membawa handphone, iPad dan sebuah buku sketch menuju ke ruang kerja Ivander. Di ruangan itulah Aiko menikmati kegiatannya, menghabiskan waktunya berjam jam untuk mengeluarkan beberapa design yang saat ini berkutat di pikirannya. Ketukan pelan membuyarkan fokus Aiko yang mulai menorehkan garis garis yang akhirnya membentuk sebuah design yang memukau nantinya. "Nyonya, ini camilan buah untuk Anda. Dan pesan dari Tuan , jangan duduk terlalu lama, Anda harus sesekali bergerak, dan banyak minum air putih." Aiko tertawa pe
Ivander menjemput Aiko untuk datang ke kantor sore ini bersamanya. Aiko sudah sepekan tidak pernah ke kantor karena Ivander melarangnya, dan semua pekerjaannya sebelumnya sudah diserahkan kepada Peter. "Apa yang akan kita lakukan di kantor di jam saat ini sayang? Kau juga memintaku mengenakan gaun yang cukup mewah, apakah ada acara khusus?" Aiko yang sejak tadi tidak menerima jawaban pasti dari Ivander terlihat sangat menggemaskan, pipinya menggembung, wajahnya cemberut.Ivander meraih leher Aiko dan melumat bibirnya, rasa pelembab bibir stroberi melingkupi sekitar bibir Ivander."Manis dan lembab." Ivander membersihkan bibirnya dari bekas pelembab bibir Aiko, namun akhirnya menerima pukulan yang tidak begitu keras di dadanya."Kau selalu saja menggodaku! Jadi kau tidak akan memberitahukan padaku apa tujuan kita ke kantor sore ini? Kalau begitu, baiklah, aku akan mogok bicara. Jadi jangan mengajakku bicara." Aiko menggeser duduknya menjauh dari Ivander, namun Ivander justru lebih sig
Ivander melepaskan celana dalam Aiko dan membuangnya ke sisi lain tempat tidur. Ivander tidak menghiraukan Aiko yang sejak tadi mengerang karena Ivander tidak bisa menjauhkan bibirnya dari lembah kenikmatan Aiko, aroma dan rasanya sangat memabukkan. "Nggh, jangan menjilatnya terus. Lakukan hal yang lain." Aiko terdengar putus asa dan meremas pelan rambut Ivander. "Kau ingin aku melakukan hal lain apa sayang?" Pertanyaan yang dilontarkan Ivander membuat Aiko memandangnya dengan tatapan yang sulit diartikan. Senyum kecil tercetak jelas di sudut bibir Ivander, Aiko mengalihkan pandangannya ke arah lain, wajahnya terasa memerah sampai ke telinga. "Hmm, tidak. Lakukan apapun yang ingin kau lakukan pada tubuhku. Tapi kau harus berjanji akan melakukannya dengan hati hati. Aku tahu sudah mengatakan hal ini berulang kali, tapi aku tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi padanya." Aiko mengelus pelan perutnya yang terlihat mulai membuncit. Ivander lalu melepaskan pegangan tangannya pad












Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.