Home / Romansa / Love Sugar Daddy / 4.Pernikahan Kedua

Share

4.Pernikahan Kedua

Author: KarRa
last update Last Updated: 2021-03-23 21:23:05

   Axelle nampak gagah dalam balutan set tuxedo warna putih yang ia kenakan. Rambut klimisnya tersisir rapi ke belakang. Dia memandang cermin di dalam kamar. Rasa bersalah melanda, tak pernah terpikir dia akan menduakan sang istri. Terlebih lagi pernikahan kali ini secara resmi. Axelle begitu diliputi ketidak berdayaan, di sisi lain dia melakukan demi anak. Di satu sisi lagi Axelle pasti melukai Freya pada akhirnya. Wanita itu selama ini menguatkannya, selalu di samping mendukung dalam setiap langkah. Axelle menghela napas panjang.

     "Sayang, kau belum berangkat?" tanya Freya saat keluar dari kamar mandi. Axelle menoleh ke arahnya. Wanita tersebut tersenyum manis sembari menggosok rambut basah dengan handuk kecil. Freya melepas mantel handuk, mengganti dengan dress setinggi lutut, berwarna biru nampak sintal. Payudara bagian atasnya menyembul seperti meluber keluar.

    "Freya, kau yakin akan mengizinkan aku menikahi gadis itu?" tanya Axelle, lelaki tersebut menatap nanar sang istri.

    Freya berjalan mendekat ke arah meja rias. Dia melingkarkan kedua tangan pada leher sang suami. Menggelayut badan manja. "Semua demi anak kita, Sayang. Lagi pula kau hanya menikahinya, setelah kita dapatkan hak Mirza, kau bisa menceraikannya," tutur Freya.

     "Aku paham benar hal tersebut, akan tetapi bagaimana dengan dirimu, kau terlalu banyak menanggung rasa sakit selama ini," keluh Axelle. Lelaki tersebut memeluk Freya hangat.

    "Aku baik-baik saja, Sayang. Pergilah, nanti kau terlambat," ucap Freya. 

   Axelle merangkum wajah sang istri, mencium kening dan beralih melumat bibir ranum tersebut. Freya membalas balutan bibir sang suami dengan girang. Keduanya saling memberi dan menerima, saling bertukar saliva masing-masing. Merengkuh setitik kebahagiaan dan rasa sayang. Kecapan bibir keduanya menggema di ruang kedap suara tersebut. Keduanya berhenti di saat kadar oksigen yang mereka hirup menipis. Axelle memeluk Freya sekali lagi sebelum benar-benar melepas badan sexy sang istri.

    "Aku pamit," ujar Axelle.

     Lelaki tersebut melengos pergi, meninggalkan sang istri. Sesuai permintaan sang ayah, Axelle harus berangkat sendiri tanpa Freya maupun Mirza putranya. Mobil milik sang ayah telah terparkir di teras rumah. Axelle sampai menggelengkan kepala. Betapa berhati-hatinya sang ayah.

    "Papa, aku akan ikut," ujar Mirza berteriak. Pemuda itu sedikit berlari ke luar rumah menghampiri ayahnya.

    "Kau tidak bisa ikut Mirza, tolong mengerti posisiku sekarang. Jangan semakin mempersulit keadaan," ucap Axelle menepuk pundak putranya.

    "Tapi, Pa," ucap Mirza terhenti.

     "Sayang, jangan membuat Papa kamu kesulitan. Semua kami lakukan demi masa depan kamu," ujar Freya yang telah berdiri di belakang putranya.

    "Aku tidak mengharapkan apapun kecuali kebahagiaan keluarga kita. Saat ini bagiku sudah cukup, aku tidak mengharap warisan ataupun gelar, aku ..." Mirza menundukkan kepala.

    "Nak, jangan berkata demikian, toh Papa hanya akan menikahi Stela sampai, kakekmu memasukkan nama kamu dalam daftar keluarga Zeroun. Setelah semua selesai. Papa dan Stela akan berpisah," tutur Freya.

    Axelle menatap Freya, dia sangat terharu akan ketegaran wanita tersebut. Dihela napas panjang untuk kemudian memeluk hangat anak dan istrinya. Sangat berat terasa, ingin Axelle mengumpat sang Ayah hingga puas. Namun, umpatan tak akan membuat semuanya terselesaikan. Hanya menambah masalah yang belum terselesaikan.

    "Aku pamit ya," ucap Axelle mengecup kening sang istri. Untuk kemudian Mirza menyalami sang Papa.

    "Hati-hati Papa," ucap Mirza. Axelle mengangguk dan masuk ke dalam mobil.

*****

    Hiruk pikuk kerumunan orang-orang nampak terlihat dari kaca mobil, yang membawa Axelle masuk ke rumah utama keluarga besar Zeroun. Lelaki sexy tersebut terlihat gugup, turun dari dalam mobil. Ada beberapa wartawan di sana, langsung menghambur lari ke arahnya mengambil foto Axelle. Lelaki tersebut berusaha tersenyum manis ke arah kamera. Kecanggungan ia tutup baik-baik. Beberapa relasi bisnis datang menyapa memberi selamat.

     Dia menyapa seadanya, untuk kemudian berjalan masuk ke dalam rumah. Dekorasi minimalis terpampang indah di sudut dinding. Bunga-bunga segar menjadi hiasan indah, harum semerbak. Tirai warna cream bercampur putih terpasang menutupi dinding-dinding dan pilar di ruang tamu rumah tersebut. Di sudut lain nampak empat buah kursi tertutup kain warna putih. Ada meja di tengahnya, dengan hiasan bunga mawar merah segar bergerombol di dalam pot bening. Kerabat mendekat ke arah Axelle, semua orang mengucapkan selamat dan berbahagia. Yah, mereka yang memang tak pernah tahu-menahu mengenai pernikahan siri lelaki tersebut bersama Freya. Hanya ayah dan sahabat dekatnya Marvel yang tahu tentang hubungan rumit tersebut.

    "Kau melihat Ayahku?" tanya Axelle pada Marvel.

    "Dia ada di kamar mempelai perempuan," jawab Marvel. "Selamat atas pernikahanmu ya," kelakar Marvel terkekeh.

    "Ingin aku tonjok?" kata Axelle terjeda, "kau paling paham mengerti posisi sulitku, kenapa ucapanmu seolah bahagia melihat penderitaanku?" keluh Axelle kemudian.

    "Justru karena aku tahu kebenarannya sobat," cecar Marvel masih menahan tawa.

    "Marvel Alister, mau kau gantikan posisiku menikah dengan gadis belia?" keluh Axelle.

    "Jangan berpikir untuk kabur, kau akan mempersulit posisi istri dan anakmu nanti," saran Marvel. "Lagi pula, Freya tidak keberatan karena dia pasti percaya denganmu. Kau dan Stela juga akan berpisah ketika keinginan kalian terwujudkan," imbuh Marvel menjelaskan.

     "Aku akan ke atas mencari Ayah," dengkus Axelle kesal. Marvel terkekeh menatap sahabatnya yang melengos pergi.

    Tak butuh waktu lama untuk menuju tempat yang di maksud. Axelle sudah dapat bersua Zeroun di lantai dua, tanpa harus susah payah naik ke lantai tiga. Keduanya berjalan, semakin dekat. Mereka berdiri tegak saling menatap. Aura berubah dingin seketika membuat tiga orang bodyguard yang mengekor di belakang Zeroun merinding.

     "Ayah, kenapa ada wartawan juga di bawah?" keluh Axelle.

    "Memang kenapa jika aku ingin mengumumkan pernikahan putra tunggalku?" kata Zeroun dengan mimik wajah pura-pura terharu.

     "Ayah, berhentilah bersikap menjijikan. Aku tidak akan termakan ucapan konyol yang tidak sesuai dengan umur Ayah," cemooh Axelle.

     Zeroun terbahak, "Kau ini benar-benar," ucapannya kemudian. "Aku hanya mengundang beberapa wartawan dan kerabat serta relasi bisnis terdekat saja. Sesuai permintaanmu, pestanya aku buat sesederhana mungkin. Mari kita turun, ijab qobul akan segera dimulai," terang Zeroun tak mau kalah.

    Axelle menggelengkan kepala, mendengkus kesal. Ia kemudian berjalan turun tangga berdampingan dengan sang Ayah, menuju kursi yang tertata rapi. Mereka kemudian duduk di tempat masing-masing. Tak lama muncul gadis manis yang terlihat cantik dalam balutan kebaya putih dan jarik batik. Rambutnya tertutup jilbab dengan mahkota berlian di kepala, yang membuat para hadirin terpesona. Axelle menatap dalam ke arah Stela. Hatinya tak dapat memungkiri akan kecantikan gadis belia tersebut. Axelle menghela napas panjang. Ia merasa sedikit gugup, tak pernah ia segugup ini bahkan dengan pernikahan bersama Freya terdahulu. Upacara pernikahan dilaksanakan beserta hadirnya wali hakim yang menjadi pendamping Stela. Tangan Axelle sedikit gemetar kala ia berjabat tangan dengan penghulu, beruntung saat mengucapkan kalimat ijab dengan bahasa arab terucap lancar. Kini Axelle dan Stela sah menjadi suami istri.

      "Ayah, aku akan pulang," bisik Axelle menjelang tengah malam.

     "Kau menginap disini sampai seminggu ke depan!" perintah Zeroun. Axelle menatap tajam Ayahnya.

Bersambung….

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Monsye Aqil
gw rasa mirza bkn anak y axell deh
goodnovel comment avatar
KarRa
ada kak itu Freya rela di madu😅😂😂
goodnovel comment avatar
Haryanti Yhaentie
Axele ini bodoh apa gimana sih? Gampang banget dibodoh2in istrinya. Freya ikhlasin kamu nikahin Stellah hanya karna harta. Hey ... selain itu mana ada istri rela diduakan 😫 Ciyee yang nginap ... ekhem ... ekhem🤭
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Love Sugar Daddy   Give Away & Pemberitahuan Novel Baru

    Novel Baru Judul : Jaran Goyang Ratu Rengganis "Berikan aku ragamu, maka akan aku kabulkan segala keinginanmu, Rengganis.” Suara melantun itu membuat wanita berparas rupawan yang dipanggil Rengganis, menengadah dari posisi bersimpuh, menatap sosok wanita setengah tembus pandang yang melayang di hadapannya dengan kabut tebal menyelimuti tubuh wanita itu. Manik hitam segelap malam milik Rengganis terlihat basah, memancarkan kesedihan yang begitu dalam. Debu dan kotoran tebal menghiasi wajahnya, menunjukkan betapa tersiksa dan terabaikan dirinya untuk waktu yang cukup lama. Melihat keterpurukan Rengganis, wanita itu menyeringai, kakinya turun menapak tanah. “Aku bisa membantumu membalaskan dendam, entah kepada jalang bernama Madhavi … ataupun bajingan yang kau panggil Kakang Prabu Abra itu.” Rengganis mengepalkan tangan, membayangkan wajah kedua orang yang membuat hidupnya terasa bak neraka. Namun, melihat kabut hitam yang menyelimuti wanita di hada

  • Love Sugar Daddy   196. Tamat

    Axelle menoleh ke arah sumber suara, ada Mirza dan juga Marvel. Keduanya berjalan mendekat, Axelle sedikit terkejut, baru saja dia memikirkan anak malang itu kini telah berada di hadapannya beserta sang ayah. Axelle menyalami keduanya, saling bercanda dan juga bertukar kabar. Axelle lalu mengajak mereka menyusuri balkon dan kemudian turun melewati anak tangga menuju taman di samping kediaman megah tersebut. harum bunga mawar menguar tercium ketika mereka berjalan menapaki tanah basah yang baru saja disiram oleh para maid. Bunga-bunga indah tumbuh subur berkat perawatan yang baik pula. Mereka berjalan melewati pohon mangga kenangan. Axelle menoleh ke arah Mirza lalu tersenyum, Mirza yang tidak tahu apa-apa membalas senyuman Axelle seadanya. Mereka kemudian duduk di saung menikmati matahari sore. Warna jingga itu terlihat menenangkan, yah, tenang. Setelah kekacauan yang terjadi selama ini. Ketiga orang yang tengah mengalami hal tidak mengenakkan. Mereka paham

  • Love Sugar Daddy   195. Menahan Itu?

    Sampai di rumah Axelle segera memeluk sang istri, dia mengangkat lalu memutar tubuh Stela bersama dengan dirinya. Kebahagiaan tiada tara yang tercurah. Layaknya selongsong kosong kini menumpuk bernas kebahagiaan yang semakin bertambah. Ada benih di dalam rahim sang istri yang harus dijaga kini. Sungguh sesuatu yang sangat tidak terkira. Kembali pada masa lalu pertemuan keduanya yang tidak pernah terduga. Auristela gadis mungil teman anaknya, yah, gadis yang selalu bersama Mirza. Lebih tepatnya, Mirza yang selalu menyeret gadis tersebut ke mana pun dia pergi. Axelle yang awalnya mengira Freya adalah cinta sejatinya, siapa yang menyangka wanita tersebut mengkhianati dan mempermainkan perasaan dirinya juga Marvel Junior, ayah biologis dari Mirza. Hidup layaknya bianglala yang berputar, begitu pula dengan takdir yang semestinya memang harus terjadi. Kehidupan ibarat topeng yang menyembunyikan jati diri. Dunia bawah penuh kekejaman, mem

  • Love Sugar Daddy   194. Tetap Putri Manja

    Rafael tersenyum dengan kebahagiaan yang dirasakan Stela, hasil pemeriksaan menyatakan Stela sehat. Rafael mengernyitkan kening melihat senyum Stela itu berubah sedikit menyeramkan, dia seolah melihat aura Zayn dari dalam diri wanita muda yang duduk manis di hadapannya. Dingin AC tidak membuatnya dingin, Rafa kesulitan bernapas juga mendadak, aura ruangan menyeramkan, keringat dingin mengucur di pelipis. “Ini pasti akan menjadi kejutan bagi Mas Axelle dan juga Papa,” kelakar Stela. “Mereka, mereka pasti akan bahagia,” ujar Rafael terbata. ‘Astaga, kenapa aku jadi segugup ini dengan seorang wanita muda, sangat menyeramkan, apakah semua keturunan darah biru memang memiliki aura mematikan,’ keluh Rafa dalam benaknya sendiri. “Lebih tepatnya mungkin mereka akan terkejut,” ujar Stela. “Apa!” pekik Rafael. “Dokter

  • Love Sugar Daddy   193. Kebahagiaan

    Pagi hari ketika bangun tidur, Stela merasa enggan sekali bangkit. Tubuh terasa benar-benar nyeri dan remuk, dia mengamati sekeliling. Sang suami tidak ada di sampingnya, terdengar suara bunyi air di kamar mandi. Wanita muda itu tersenyum lalu meraup wajahnya dengan kedua tangan. Axelle keluar dari kamar mandi dengan keadaan basah dan hanya mengenakan handuk seukuran pinggang. Lelaki tersebut tersenyum sumringah melihat Stela melambaikan tangan. “Selamat pagi, istriku,” sapa Axelle berjalan mendekati ranjang. Lelaki tersebut duduk di samping lalu mengecup kening sang istri dengan sayang. Wajah sang istri nampak lesu dan kelelahan. “Tidurlah lagi jika masih mengantuk!” perintah Axelle mengumbar senyum. Stela menggeleng, dia berusaha beringsut bangkit namun, perutnya terasa nyeri. “Aw!” pekiknya, membuat dirinya meringis, Axelle yang melihat gelagat aneh langsung membantu sang istri duduk. &nb

  • Love Sugar Daddy   Pengumuman!

    Assalamu'alaikum Halo, saya author KarRa. Dengan segala kerendahan hati, saya mohon maaf tidak bisa up date untuk beberapa hari ke depan. Baik Love Sugar Daddy mau pun Godaan Memikat. Saat ini author sedang sakit, mohon do'anya agar cepat pulih untuk bisa melanjutkan up date seperti biasanya 🙏 Untuk giveaway menuju akhir Love Sugar Daddy masih berjalan dengan semestinya ya, dan pemenang yang mendapat souvenir akan diumumkan ketika novel tersebut Tamat. Tetap ikuti selalu ya guys, untuk informasi lebih lanjut bisa lihat di akun sosial media author. Add: KarRa atau Follow: @karra_lovely. Sekian dan terima kasih, sekali lagi mohon maaf yang sebesar-besarnya 🙏

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status