Home / Romansa / Love Sugar Daddy / 5.Seberkas Luka

Share

5.Seberkas Luka

Author: KarRa
last update Last Updated: 2021-03-24 11:42:02

      Masih ada beberapa kerabat yang tengah sibuk membukakan kado, pemberian sahabat maupun relasi bisnis sebagai ucapan selamat kepada pernikahan Axelle dan Stela. Zeroun memandang gadis manis yang kini menjadi menantunya tersebut. Ada rasa bersalah bercampur rasa lega. Lelaki tua itu mengingat kembali malam hari sebelum acara pernikahan berlangsung. Sang gadis kecil marah besar dan menolak. Namun, Zeroun membuatnya tak berkutik. Dengan kekuasaannya, lelaki tua itu menghubungi pihak kampus. Alhasil Stela dikeluarkan dengan paksa. Mata bening gadis tersebut berkaca, air mata meleleh, Stela terdiam seribu bahasa tak berkomentar lagi. Dia akhirnya berjalan gontai menuju kamar yang telah Zeroun persiapkan. Gadis itu meringkuk di tengah ranjang. Hidungnya memerah, matanya sembab dalam kelelahan.

    Zeroun mengurut dada berpikir perbuatannya terlalu kejam. Lelaki tua itu sempat ingin membatalkan niatnya. Dia melangkah keluar kamar tersebut dengan hati gundah. Pikirannya kacau, ingin dia meraih sang putra kembali. Dia pun bertekad, tegar, dihela napas panjang dalam. Zeroun memandang ke arah kerabat jauhnya. Mereka menyambut bahagia pernikahan dadakan itu. Rasa bersalahnya sedikit berkurang kala menilik Stela, yang tanpa perlawanan di rias dengan sangat anggun dan cantik.

    "Maafkan orang tua egois ini, Nak," ujar Zeroun, menatap Stela dari cermin.

    "Mulai sekarang saya akan berpikir realistis kakek. Mau melawan juga tidak akan berguna, kan," keluh Stela. Kalimat yang benar-benar menohok mengena pada Zeroun.

     Gelak tawa menggema membuyarkan lamunan Zeroun, lelaki tua tersebut menoleh ke arah sepasang pengantin baru yang tengah menjadi bulan-bulanan kerabatnya. Lelaki tersebut tersenyum melihat gadis muda itu hanya tertunduk malu.

    "Berhentilah menggoda mereka, biarkan sepasang pengantin ini istirahat," ucap Zeroun membuat ketiga bibi Axelle itu terdiam.

    "Aku tahu kakak, aku sangat bahagia. Akhirnya bujang lapuk ini menikah juga. Aku sempat khawatir dia penyuka sesama jenis," kelakar seorang wanita paruh baya mengenakan kebaya warna biru muda tersebut.

     Stela terlihat menutup mulut dengan jari-jemari lentiknya, menahan tawa. Axelle sendiri menggeleng kepala menahan ketidak berdayaan. Lelaki itu memandang sang Ayah dalam. Zeroun mengerti maksud sang anak menyingkir dari kerumunan. Dia menuju ke balkon yang ada di lantai dua. Selang tak lama Axelle muncul.

     "Kenapa?" tanya Zeroun basa-basi, padahal ia sudah tahu maksud sang anak.

     "Aku akan pulang, Ayah setuju atau tidak, aku tetap akan pulang," dengkus Axelle.

    "Baiklah, aku tidak akan melarangmu. Silahkan kau pulang temui wanitamu, jika kau ingin mempermalukan gadis yang kini menjadi istri sahmu," terang Zeroun dengan santai. "Kau pikir bagaimana tanggapan para kerabat jika mereka melihatmu pergi meninggalkan wanita yang baru saja kau nikahi? Jika tidak ingin memikirkan dirimu, pikirkanlah perasaan gadis itu," lanjutnya memprovokasi.

    "Benar-benar keterlaluan, kenapa Ayah selalu menempatkan aku pada posisi sulit?" pekik Axelle.

    "Aku tidak pernah menempatkan dirimu pada posisi sulit. Kau sendiri yang salah jalur sejak awal, aku hanya berusaha meluruskan, agar saat kau jatuh nanti tidak terlalu sakit," kata Zeroun datar. "Semua tergantung keputusanmu, pergilah jika ingin pergi aku tidak akan melarang," imbuh Zeroun. Lelaki tersebut melenggang pergi dengan langkah panjangnya.

      Axelle meraup wajah, bingung, dia kemudian mengambil ponsel di saku celananya, mengabarkan pada Freya bahwa ia tak dapat pulang malam ini. Beruntung Freya sangat percaya padanya, wanita tersebut tak pernah sekalipun marah ataupun kesal pada sikap mertuanya. Mereka sama-sama saling memahami, karena sejak awal pernikahan jua sangat berat terasa. Axelle berjalan menelusuri koridor, naik ke lantai tiga, yang merupakan kamarnya terdahulu ketika ia masih muda. Lelaki itu membuka pintu.

   "Aaa?!" teriak Stela yang langsung menutup bagian payudaranya yang terbuka. Axelle langsung membalikkan badan. Dia tak mungkin keluar kamar sekarang. Jalan terbaik satu-satunya adalah masuk ke kamar mandi.

     "Maafkan aku," ujar Axelle melengos, menutup pintu kamar mandi dengan kasar.

    Lelaki tersebut masih terkejut sangat, melihat gadis muda yang baru dinikahinya hampir bertelanjang dada. Rambutnya basah kuyup. Dipastikan Stela baru saja usai mandi dan tengah mengganti pakaian. Tubuh mulus terpampang jelas, payudaranya terlihat ranum dan kencang, meski ukurannya tak sebesar milik Freya. Paha mulusnya begitu menggiurkan untuk di sentuh. Wajah Axelle merah padam memikirkan bayangan gadis muda tersebut.

     "Astaga! Apa yang aku pikirkan?" keluh Axelle. Dia melucuti semua pakaian yang dikenakan. Kemudian mengguyur badan dengan air dingin yang mengalir lewat shower. Axelle berusaha menghilangkan bayang-bayang tubuh sang gadis nan kencang menggoda tersebut.

    Axelle keluar kamar mandi, mengenakan mantel handuk. Dia menghela napas panjang, berjalan mendekat ke arah istri yang baru ia nikahi. Gadis itu menutup rapat tubuh kecilnya dengan selimut.

    "Stela, maafkan aku, aku benar-benar minta maaf. Aku tidak tahu jika kamu berada di kamar ini," keluh Axelle. Lelaki itu duduk di sudut tempat tidur.

    "Tidak apa," jawab Stela singkat. "Anggap saja kejadian baru saja tidak pernah terjadi," imbuhnya. "Tuan bisa istirahat dengan tenang," lanjutnya masih membekap tubuh dengan selimut.

     "Baiklah, selamat tidur, aku akan tidur di ruang kerja, ada sofa di sana?" terang Axelle kikuk.

    "Om bisa tidur di ranjang, aku sudah menyiapkan guling sebagai pembatas," jelas Stela.

    Axelle menilik ke ranjang, dia mendapati guling dan bantal bertumpuk di tengah. Saking fokusnya ia sampai tak sadar melihat itu tadi. Tanpa berkomentar Axelle merebahkan tubuh di kasur.

     "Jangan panggil aku Tuan, akan terasa canggung jadinya," kata Axelle mengingatkan.

     "Baiklah, Om," jawab Stella.

     Axelle menoleh ke arah Stela, hanya bantal yang dapat ia tatap. Lelaki itu bangkit duduk. "Stela, kau percaya aku tidak akan melakukan hal aneh-aneh padamu?" selidik Axelle.

    "Justru karena saya percaya dengan Om, saya mengizinkan anda tidur di kasur yang sama," jelas Stela.

    Axelle terkekeh, "Hei, kau tidak kegerahan membalut dirimu dengan selimut seperti kepompong?" kelakarnya mulai nyaman bercakap.

    "Sebenarnya saya tidak merasa nyaman. Saya ingin kembali ke kamar semula saja. Tapi kakek tidak mengizinkan," ucap Stela.

    "Maaf, karena kau harus terlibat dalam masalah keluarga kami," tutur Axelle.

     "Tidak masalah, mulai saat ini saya akan berpikir realistis saja. Toh saya tidak rugi, saya bisa tinggal di tempat yang nyaman untuk sementara waktu, bisa makan enak," ucap Stela bergetar.

    Axelle sadar gadis tersebut sedang menangis sekarang, hantinya trenyuh. Lelaki itu menyingkirkan bantal pembatas ke samping. Tangannya kemudian menarik selimut yang dikenakan Stela.

    "Jangan ditarik!" pekik Stela menahan.

    "Memangnya kenapa? Aku tidak nyaman berbincang dengan kau memunggungiku. Mari kita duduk berhadapan dan saling bicara, kita selesaikan masalah ini bersama," ujar Axelle. Dia ingin menghibur Stela. Karena Axelle berpikir pasti sangatlah berat beban untuknya saat ini.

     "Jangan!" pekik Stela sekali lagi saat, selimut benar-benar terlepas. Stela tertunduk malu, Axelle sendiri ternganga melihat gadis tersebut.

Bersambung….

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Rudi
sangat Bagus
goodnovel comment avatar
Imelda Marcos
belom apa2 sudah hrs koin
goodnovel comment avatar
KA Rin KA
bkin penasarn
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Love Sugar Daddy   Give Away & Pemberitahuan Novel Baru

    Novel Baru Judul : Jaran Goyang Ratu Rengganis "Berikan aku ragamu, maka akan aku kabulkan segala keinginanmu, Rengganis.” Suara melantun itu membuat wanita berparas rupawan yang dipanggil Rengganis, menengadah dari posisi bersimpuh, menatap sosok wanita setengah tembus pandang yang melayang di hadapannya dengan kabut tebal menyelimuti tubuh wanita itu. Manik hitam segelap malam milik Rengganis terlihat basah, memancarkan kesedihan yang begitu dalam. Debu dan kotoran tebal menghiasi wajahnya, menunjukkan betapa tersiksa dan terabaikan dirinya untuk waktu yang cukup lama. Melihat keterpurukan Rengganis, wanita itu menyeringai, kakinya turun menapak tanah. “Aku bisa membantumu membalaskan dendam, entah kepada jalang bernama Madhavi … ataupun bajingan yang kau panggil Kakang Prabu Abra itu.” Rengganis mengepalkan tangan, membayangkan wajah kedua orang yang membuat hidupnya terasa bak neraka. Namun, melihat kabut hitam yang menyelimuti wanita di hada

  • Love Sugar Daddy   196. Tamat

    Axelle menoleh ke arah sumber suara, ada Mirza dan juga Marvel. Keduanya berjalan mendekat, Axelle sedikit terkejut, baru saja dia memikirkan anak malang itu kini telah berada di hadapannya beserta sang ayah. Axelle menyalami keduanya, saling bercanda dan juga bertukar kabar. Axelle lalu mengajak mereka menyusuri balkon dan kemudian turun melewati anak tangga menuju taman di samping kediaman megah tersebut. harum bunga mawar menguar tercium ketika mereka berjalan menapaki tanah basah yang baru saja disiram oleh para maid. Bunga-bunga indah tumbuh subur berkat perawatan yang baik pula. Mereka berjalan melewati pohon mangga kenangan. Axelle menoleh ke arah Mirza lalu tersenyum, Mirza yang tidak tahu apa-apa membalas senyuman Axelle seadanya. Mereka kemudian duduk di saung menikmati matahari sore. Warna jingga itu terlihat menenangkan, yah, tenang. Setelah kekacauan yang terjadi selama ini. Ketiga orang yang tengah mengalami hal tidak mengenakkan. Mereka paham

  • Love Sugar Daddy   195. Menahan Itu?

    Sampai di rumah Axelle segera memeluk sang istri, dia mengangkat lalu memutar tubuh Stela bersama dengan dirinya. Kebahagiaan tiada tara yang tercurah. Layaknya selongsong kosong kini menumpuk bernas kebahagiaan yang semakin bertambah. Ada benih di dalam rahim sang istri yang harus dijaga kini. Sungguh sesuatu yang sangat tidak terkira. Kembali pada masa lalu pertemuan keduanya yang tidak pernah terduga. Auristela gadis mungil teman anaknya, yah, gadis yang selalu bersama Mirza. Lebih tepatnya, Mirza yang selalu menyeret gadis tersebut ke mana pun dia pergi. Axelle yang awalnya mengira Freya adalah cinta sejatinya, siapa yang menyangka wanita tersebut mengkhianati dan mempermainkan perasaan dirinya juga Marvel Junior, ayah biologis dari Mirza. Hidup layaknya bianglala yang berputar, begitu pula dengan takdir yang semestinya memang harus terjadi. Kehidupan ibarat topeng yang menyembunyikan jati diri. Dunia bawah penuh kekejaman, mem

  • Love Sugar Daddy   194. Tetap Putri Manja

    Rafael tersenyum dengan kebahagiaan yang dirasakan Stela, hasil pemeriksaan menyatakan Stela sehat. Rafael mengernyitkan kening melihat senyum Stela itu berubah sedikit menyeramkan, dia seolah melihat aura Zayn dari dalam diri wanita muda yang duduk manis di hadapannya. Dingin AC tidak membuatnya dingin, Rafa kesulitan bernapas juga mendadak, aura ruangan menyeramkan, keringat dingin mengucur di pelipis. “Ini pasti akan menjadi kejutan bagi Mas Axelle dan juga Papa,” kelakar Stela. “Mereka, mereka pasti akan bahagia,” ujar Rafael terbata. ‘Astaga, kenapa aku jadi segugup ini dengan seorang wanita muda, sangat menyeramkan, apakah semua keturunan darah biru memang memiliki aura mematikan,’ keluh Rafa dalam benaknya sendiri. “Lebih tepatnya mungkin mereka akan terkejut,” ujar Stela. “Apa!” pekik Rafael. “Dokter

  • Love Sugar Daddy   193. Kebahagiaan

    Pagi hari ketika bangun tidur, Stela merasa enggan sekali bangkit. Tubuh terasa benar-benar nyeri dan remuk, dia mengamati sekeliling. Sang suami tidak ada di sampingnya, terdengar suara bunyi air di kamar mandi. Wanita muda itu tersenyum lalu meraup wajahnya dengan kedua tangan. Axelle keluar dari kamar mandi dengan keadaan basah dan hanya mengenakan handuk seukuran pinggang. Lelaki tersebut tersenyum sumringah melihat Stela melambaikan tangan. “Selamat pagi, istriku,” sapa Axelle berjalan mendekati ranjang. Lelaki tersebut duduk di samping lalu mengecup kening sang istri dengan sayang. Wajah sang istri nampak lesu dan kelelahan. “Tidurlah lagi jika masih mengantuk!” perintah Axelle mengumbar senyum. Stela menggeleng, dia berusaha beringsut bangkit namun, perutnya terasa nyeri. “Aw!” pekiknya, membuat dirinya meringis, Axelle yang melihat gelagat aneh langsung membantu sang istri duduk. &nb

  • Love Sugar Daddy   Pengumuman!

    Assalamu'alaikum Halo, saya author KarRa. Dengan segala kerendahan hati, saya mohon maaf tidak bisa up date untuk beberapa hari ke depan. Baik Love Sugar Daddy mau pun Godaan Memikat. Saat ini author sedang sakit, mohon do'anya agar cepat pulih untuk bisa melanjutkan up date seperti biasanya 🙏 Untuk giveaway menuju akhir Love Sugar Daddy masih berjalan dengan semestinya ya, dan pemenang yang mendapat souvenir akan diumumkan ketika novel tersebut Tamat. Tetap ikuti selalu ya guys, untuk informasi lebih lanjut bisa lihat di akun sosial media author. Add: KarRa atau Follow: @karra_lovely. Sekian dan terima kasih, sekali lagi mohon maaf yang sebesar-besarnya 🙏

  • Love Sugar Daddy   192. Pemakaman Arsen

    Joy mengganti pakaian di kamar mandi. Dia mengingat beberapa serpihan masa lalu, ketika sang ibu menyuruh untuk mencari kebenaran tentang kematian Nyonya Zeroun. Semua bukti tertutup rapat, lebih gila lagi, saat semua ditemukan segalanya mengarah kepada Zayn. Joy yang notabene putra kedua berbeda ibu tersebut, menjelajahi tempat-tempat kumuh, lontang-lantung mirip gelandangan. Hingga takdir mempertemukan dengan Roland, sang sahabat karib, perbedaan kasta tidak membuat mereka saling mendominasi. kerja sama yang baik mampu menumbuhkan terasa kekeluargaan bagi dirinya dan juga Roland. Begitu keras Olivia mendidik putranya agar mampu menjadi pelindung dan calon pemimpin dari dunia bawah yang Olivia geluti. Maut menjadi lawan seimbang bagi Joy yang pernah beberapa kali hampir mati. Bagi orang yang diinginkan, Joy menampakkan sosok lembut, konyol dan baik hati. Namun, bagi lawan, Joy seperti sosok iblis yang siap mencincang habis mangsanya. Lelaki t

  • Love Sugar Daddy   191. Salah Siapa?

    Gadis itu meringis kesakitan, hal wajar itu pengalaman pertama baginya. Saat hendak melangkah, jalannya seperti tidak lagi sama, kakinya terbuka cukup lebar, mengangkang. Joy menoleh ke belakang, menatap gadis yang menundukkan kepala dengan kedua tangan bersedekap di perut. Langkah gadis itu seakan rapuh, yah dia yang menggagahi hingga membuatnya kesulitan berjalan. Lelaki tersebut masih memperhatikan langkah wanita muda tadi, merasa sangat lamban. Joy melebarkan mata bergegas meraih tubuh gadis yang hampir tersungkur ke bawah tersebut. “Hati-hati,” ujar Joy. “Terima kasih,” jawab Violet. Joy tersenyum, lelaki tersebut kemudian memapah Violet memasuki sebuah butik. Beberapa pengunjung menatap dengan Joy dengan perasaan terpukau, kagum, dia lelaki tampan mempesona, meski kemeja yang dikenakan terlihat lusuh, berpeluh, dia belum sempat mandi. Beberapa orang wanita saling berbisik, Joy t

  • Love Sugar Daddy   190. Joy dan Seorang Gadis

    Membantai para bawahan Arsen juga membakar ruang yang terhubung ke penjara bawah tanah, menghilangkan jejak. Menutup mulut para maid yang berada di sana dengan mengantongi identitas mereka, mengawasi keluarga masing-masing mereka tanpa terkecuali. Agar semua mulut bungkam, kejam yah satu kata itu yang dapat dikatakan kejam. Bahkan untuk seorang gadis berlesung pipit dengan rambut bergelombang. Iris mata terlihat hitam pekat, kulitnya kuning langsat khas orang pribumi dari kota tersebut. Menatap ke arah Joy dan Roland dengan senyum manis. Joy memandang ke arah Roland mencari jawaban, Roland mengedikkan bahu pertanda tidak tahu menahu. Manis, satu kata yang terlontar dalam pikiran Joy melihatnya. “Ah, maaf, Tuan, bisa saya meminta ijin pulang?” tanya gadis tersebut menundukkan kepala. “Hei, aku sudah katakan dari awal, selama seminggu ke depan kalian masih dalam pantauan kami!” ujar Rolan

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status