Share

23

Waktu istirahatnya selama seminggu liburan sekolah telah selesai, dan sekarang dia sedang menunggu hasil pengumuman bersama si kembar dan yang lainnya. Ada juga beberapa anak yang baru saja masuk mendaftar dan menunggu pengumuman apakah mereka lulus atau tidak.

"Apa aku bisa sekelas sama Sandy dan kalian berdua?" Nana sedang memangku dagunya, menatap lapangan basket dan menunggu guru keluar dari ruangan tata usaha.

"Harus optimis dong, Na! Kita semua pasti bakalan sekelas!" Rion dengan suara berapi-api menyemangati Nana yang sedang down.

"Semangat Nana! Kamu pasti bisa! Kita sudah belajar bareng selama satu semester, masa bisa gagal?" Kali ini Leon juga ikut menyemangati Nana.

"Aku malah takut pisah dari Sandy, kan kalau pisah dari dia bakalan gawat! Udah gak ada stok hadiah dari para gadis." Kali ini Taufik ikut bersua, karena untuk pertama kali dia duduk bersama genk Nana.

"Emang Sandy sering dapet hadiah yah?" Nana mulai bertan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status