Share

Ludus
Ludus
Author: Queen typo

1. Bintang

Terik matahari tak membuat para siswa goyah disiang ini, para penghuni kelas OTKP 2 sedang melaksanakan pemanasan olah raga, Pak Arif selaku guru pengajarnya fokus melihat pergerakan setiap siswanya.

Gerakan demi gerakan dilakukan hingga pemanasan berakhir, pak Arif mulai melangkah menuju depan dimana sang seksi olah raga berada. Salah satu guru killer ini lumayan disegani oleh banyak siswa termasuk siswa siswi kelas ini.

"Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh," salam pak Arif yang langsung dijawab oleh semuanya.

"Dikarenakan bapak ada keperluan mendadak, kalian belajar dikelas saja. Bapak sudah memberi tugas kepada sekretaris kalian, besok pagi harus sudah ada di meja bapak! Paling telat jam 7. Sekian wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh," singkat, padat dan jelas, begitulah pak Arif. Para siswa hanya menggerutu didalam hati dan kemudian membubarkan diri dari barisan dan kemudian kembali ke kelas mereka yang terletak di gedung A lantai 2.

Sampai dikelas sekretaris mulai menuliskan tugas di papan tulis, sedangkan yang lainnya menulis dengan tenang. Namun, berbeda dengan keadaan dibelakang kelas dimana beberapa orang yang sering dijuluki pasukan tak bersayap malah sibuk dengan kegiatan masing - masing.

"Syam, kutek aku bagus ga?" tanya Lili sambil memperlihatkan kukunya kepada Syami. Liliana Aurelia, gadis perawakan tinggi dengan tubuh ideal pecinta kuteks, jika ada orang yang berani merusak karya dikukunya maka siapkan telinga dan rambut anda supaya tidak menjadi korban selanjutnya, walaupun terkesan feminim tapi kelakuannya ga jauh beda dari preman kalo marah tuh, bahkan rambut anda harus wassalam kalo dia sudah marah.

"jelek! Bagus yang warna kemarin sih," balas Syami. Dimana Syami Dania ini sebelas duabelas sama Lili pecinta kuteks, perawakannya tinggi dengan berat badan berbobot, dia akan ngamuk kalo dipanggil gendut, gemblung atau yang lainnya yang mengatakan kalo dia gendut, siap siap saja pantat mulus anda ditendang oleh dia.

"yang itu warnanya kurang pas li," jawab Aryani si anak paskibra yang kelewat tinggi.

"yaudah deh besok ganti lagi," ucap Lili sambil meniup kuku cantiknya.

Brakkk

"ebuset!?"

"anjir."

"monyet."

"Setan!!"

"astagfirullah."

Sang pelaku pemukul meja hanya cengengesan melihat dan mendengar respon teman-temannya yang kaget, berbeda dengan cewek mungil yang duduk paling ujung dekat tembok yang hanya mengangkat alisnya melihat tingkah sahabatnya itu.

"maaf maaf, dedek ga sengaja!?"

"RANTIIIIIIIIII!!!!!" Teriak ke lima temannya itu, sedangkan sang pelaku hanya cengengesan sambil mengangkat  kedua jarinya tanda peace.

"ngeselin banget sih, pale lu kaga sengaja!" kesal Anggun. Nama boleh Anggun tapi kelakuan sama persis kaya preman pasar, bicara sama anggun tuh harus ekstra sabar  karena mudah ngegas orangnya.

"iye iye maaf ish."

"Bacot lu, diem! Nulis noh!"

Malia Nurahma, pemilik wajah galak disertai mulut bon cabe level tinggi yang pastinya mengalahkan mulut cabe cabean yang ada itu mulai jengah dengah tingkah sahabatnya yang kelewat hyperaktif itu.

Sedangkan si gadis mungil pojok itu masih diam tak membuka suara walaupun merasa kesal, terkenal dengan irit bicara, sekalinya bicara kaya ngajak tawuran, tubuh mungil dengan wajah imutnya itu tidak sesuai dengan sifat dinginnya. Dia tidak terlalu pintar dan tidak terlalu bodoh  dia masih menjadi salah satu siswa yang masuk sepuluh besar, andai ia tak malas mungkin untuk masuk tiga besar dia bisa, namun ya sudahlah. Gadis mungil ini bernama Noura Bintang Azkirana.

***

Tak terasa waktu cepat berlalu, lima belas menit lagi bel pulang akan berbunyi. Keadaan kelas OTKP 2 masih terlihat ribut dikarenakan masih banyak soal yang belum selesai dijawab. Berbeda dengan ke tujuh siswi yang ada dibelakang yang masih terlihat santai meskipun masih mengisi nomor 2, Karena mereka yakin si gadis mungil pojok itu akan memberikan contekan pada mereka. Terlihat semenit kemudian Bintang memberikan bukunya kepada Aryani.

"kumpulin!"

Senyum ke enam sahabatnya mengembang sambil mulai menyalin jawaban dari buku Bintang. Sedangkan sang pemilik langsung memundurkan kursinya kemudian melangkah keluar menuju toilet, sudah menjadi hal biasa melihat Bintang keluar kelas disaat dia sudah beres menulis tugas, kebiasaan.

Langkah demi langkah akhirnya Bintang sampai ke tempat tujuan, suasana sepi terpampang jelas didalam toilet, biasanya kaum hawa pasti ada ditoilet meski hanya satu atau dua orang, namun kali ini tidak, hanya ada Bintang seorang.

Air mulai mengalir ketika Noura menyalakannya kemudian membasuh tangannya hingga bersih, merasa lelah ia mulai membasuh wajahnya agar merasa segar. Melihat jam ditangannya menunjukan waktu kurang dari 5 menit lagi untuk bel pulang, ia pun segera meninggalkan toilet dan kembali ke kelas.

Namun belum sampai ke kelas ia dihadang orang yang cukup ia benci, dimana sosok didepannya ini menyebalkan dan selalu menganggu Bintang.

"Hei Noura!" sapa sosok makhluk astral bagi Bintang. Sedangkan yang disapa hanya memutar bola mata malas.

"bales dong sapaan aa!" goda sosok yang memanggil dirinya sendiri aa itu.

"minggir!" ketus Noura.

"bales dulu sapaannya dong, ntar aa biarin neng lewat," godanya lagi.

"Najis!"

"eits, neng mulutnya makin pedes aja. Aa ga suka," si sosok itu menunjukan raut wajah pura pura kecewa.

"minggir!!" bukan lagi ketus, ini sudah bentakan.

"Astagfirullah de, mulutnya dicabein mulu ya!" balasnya sambil mengusap dada.

Tanpa memperdulikan sosok itu, Bintang mendorong lengan sosok itu kemudian melenggang melanjutkan perjalanannya menuju kelas yang sempat terhenti.

"Sabar Yasa sabar, orang sabar kegantengannya nambah!" ucap sosok yang mengaku Yasa itu masih mengusap dada.

Tak lama kemudian suara nyaring bel pulang pun terdengar. Suaranya bahkan belum berhenti namun para murid sudah berlarian keluar kelas, kelas XI OTKP 2 tinggal 7 orang yang masih betah, kenapa? Karena wifi sekolah yang membuat mereka betah berlama lama disekolah.

"Eh lu tau ga ka-" belum beres kalimat Ranti para sahabatnya sudah duluan memotong kalimatnya.

"GA TAU!!"

"ebuset, santai atuh kalian tuh! Lagian ini tuh berita menggemparkan," kesal Ranti.

"apaan emang?" tanya Lili.

"hilih penasaran jugakan!" batin Ranti menggerutu.

"SMA tetangga ada murid baru katanya, ganteng pula," ghibah dimulai.

"masa sih? Tai dari siapa lu?" tanya anggun.

"TAU NYET!! tai tai, pale lu tai," kesal Lili yang tak direspon oleh anggun.

"kata si Tami, sepupu gue!" balas Ranti.

"seganteng apa? Paling masih gantengan Bang Putra," balas Aryani malas, Putra adalah pujaan hati Aryani sejak 2 tahun lalu dan ketampanannya cukup banyak membuat kaum hawa meleleh.

"GANTENG ANJIR!!" teriak ranti sambil menggebrak meja hingga membuat beberapa sahabatnya terlonjak kaget.

"Bangke pelan dikit dong!" gas Malia yang dari tadi fokus menatap hp nya yang menampilkan film india lawas shahrukhan.

"ASLI ANJIR INI MAH GANTENG OY!!" teriak Ranti lagi hingga handphone nya direbut langsung oleh Syami, lalu...

"OH MY GOD!!" Teriak Syami tak kalah heboh sehingga menimbulkan saling rebutan hp Ranti yang menampilkan sosok tampan yang terlihat candid difoto itu.

Sedangkan si mungil hanya diam sambil mendengarkan lagu lawas kesukaannya lewat headset yang ia pakai ditelinganya sambil menutup matanya seolah tak perduli dengan apa yang para sahabatnya bahas.

••••••••••

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status