Share

Luka 42

"Mama, Papa datang," teriak Prilly. Aku dan mama saling berpandangan, mama memiringkan sedikit kepalanya dengan ekspresi bibir terlihat malas.

"Iya, tunggu di situ," jawabku, lalu bergegas ke kamar, mengambil ponsel dan juga dua lembar uang ratusan dari dalam dompetku.

Saat aku keluar, papa sudah tak ada. Sepertinha sudah berangkat.

"Jalan kaki?" tanya mas Dipta.

"Iya Papa, olahlaga." Prilly yang menjawab pertanyaan mas Dipta.

"Siap," jawab mas Dipta, senyum tersunging di bibir itu, menampakkan lesung pipi yang sama dengan Prilly.

Kami bertiga berjalan bersisian dengan menggandeng Prilly di tengah. Keceriaan nampak jelas di wajah mungil, milik putri kecilku itu.

"Hai," sapa mas Dipta padamu. Prilly menggoyang tanganku, saat tak dia dengar jawaban keluar dari bibirku.

"Hai," balasku.

"Selalu terlihat cantik, meski cemberut," ucapnya lagi. Aku hanya diam sambil mengedarkan pandangan.

"Sayang, capek nggak, papa gendong ya," tawar mas Dipta kem
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
kmu jangan terpengaruh sama Dipta .kmu hrs tau perasaan Friska dn Ryan .Friska sampe sekarang aja blum mau ketemu kmu apa lagi sampe menerima Dipta yg g punya perasaan sedikit k perempuan yg d pacarinya .bikin sakit hati orang aja ...
goodnovel comment avatar
Wahdawati
jujur ya thor aq suka Alia dgn Ryan
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status