Share

Bersama Lelaki dari Masa Lalu

"Hai, Fri! Kamu lihat apa, sih?"

"Eh, i-itu ... ng-nggak, kok. Bukan apa-apa. Udah berapa lama main di bisnis ini, Ar?"

"Hadeuh. Kamu kayaknya lagi banyak pikiran, ya? Tadi aku bilang kalau mulai mencipta mainan ini setelah kamu pergi. Berapa lama berarti?

"Satu tahun?"

"Tepat, Sayang."

"Ar ...."

"Ups, maaf. Gimanapun aku memang masih sayang sama kamu. Sampai lupa kalau yang di depanku ini istri orang."

Pelayan berbaju cokelat menginterupsi kami. Ia membawakan pesananku.

"Bill-nya, Mbak?" tanyaku.

Arsi memberikan kode dengan tangannya, membuat pelayan itu justru berbalik meninggalkan kami.

"Kamu gratis kalau makan dan minum atau belanja di sini saat ada aku."

"Jangan gitu, Ar. Bisnis tetaplah bisnis. Jangan dicampur aduk dengan pertemanan."

"Siapa bilang kamu temanku?"

"Lalu?"

"Maunya jadi apa?"

Aku tahu ke mana arah bicaranya, sehingga malas menanggapi. Ujung mataku kemudian melihat pergerakan di meja Mas Zaki. Sepertinya mereka akan pergi. Sebuah ide yang bisa jadi akan membawa ma
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status