Devan perlahan mulai menggerakkan kakinya, dia ingin segera bisa bergerak dan keluar dari rumah ini pada dia mau menghentikan rencana Alicia yang sangat jahat."Selamat pagi Tuhan, Saya perawat baru di sini dan saya yang akan merawat Tuan Devan. "Ucap seorang wanita yang masuk ke dalam kamar Devan."Alicia ke mana? ""Nyonya Alisia sedang pergi, kemungkinan dia pergi sangat lama katanya ada sesuatu yang harus dia selesaikan. "Akhirnya Devan bisa sedikit lega, karena dia terbebas dari Alisia dan dia akan memikirkan cara untuk keluar dari rumah ini."Perawat itu pun memberikan sebuah nampan berisikan makanan, Irfan meminta dia keluar karena devan ingin berusaha keras untuk bisa menggerakkan kakinya, dia tidak menyangka akan tidur terlalu lama dalam koma, belum lagi yang ternyata wajahnya telah ditukar oleh sepupunya sendiri, karena ingin membalaskan dendamnya pada Alina.***"Kenapa kamu mengajakku ketemuan di restoran ini Alicia aku mah bagaimana kalau ada yang melihat kita?""Kamu t
Tok...tok... Pagi-pagi sekali, sudah ada tamu di rumah Alina dan di saat dia membukakan pintu ternyata itu adalah Devan. Alina mencoba menutup pintunya kembali karena dia tidak mau bertemu dengan Devan dia tidak mau lagi ada kesalahpahaman di antara mereka."Alina, Aku tahu kamu marah pada aku tapi aku minta sama kamu jangan menikah dengan Fathir dia bukanlah laki-laki yang baik aku takut jika dia menyakiti kamu lagi. "Teriak Devan di depan pintu rumah Alina."Sudahlah Devan lebih baik kamu pergi dari kehidupanku jangan pernah lagi ganggu aku dan juga Mas Fatir Aku akan menikah dengannya Bulan depan aku mohon terima keputusanku itu. "Jawab alina.Nasya melihat Alina berdiri di depan pintu, dia sekolah tidak mengizinkan seseorang masuk ke dalam rumah Nasya pun menghampiri Alina."Kenapa Kak Alina melakukan hal itu? ""Maksud kamu apa Nasya, Aku hanya tidak mau bertemu lagi dengan Devan Aku akan menikah dengan mas Fathir jika dia datang ke sini hanya untuk menemuiku lebih baik dia pergi
Devan salah, dia justru malah dijebak oleh perawat tersebut yang menjadi suruhan alesia bukannya diantar ke alamat yang dia inginkan, namun Devan justru disekap di sebuah ruangan yang entah di mana.Devan pun tidak mampu berkutik, karena dia tidak bisa melawan Alicia dalam kondisinya yang masih seperti ini."Maafkan aku pak Devan, aku sudah berjanji untuk tetap terus berada di pihak Mbak Alisia jadi aku tidak bisa berada di pihakmu. "Jawab perawat tersebut yang justru meninggalkan Devan sendirian.***Waktu terus berlalu, tidak terasa pernikahan Alina dan juga Fathir memang sudah dekat mereka sudah mempersiapkan segala persiapan pernikahan yang memang akan direncanakan dengan sangat sederhana Alina tahu ini bukan pernikahan pertama dalam hidupnya bukan seperti pernikahan bersama dia dengan Raka tapi mau tidak mau Alina memang harus menikah dengan Fathir agar Devan tidak lagi mengganggu kehidupannya.Sementara itu, Nasya memang memutuskan untuk menetap di Bandung dia tidak kembali ke J
"jadi, Aisyah adalah putriku dia Putri kandungku bersama dengan Alina? "Tanya Raka terbelalak ketika tahu bahwa kenyataannya selama ini dia memang sudah bertemu dengan Putri kandungnya."Iya Raka, Aisyah adalah putrimu bersama dengan Alina apa kamu ingat sebelum sebuah kecelakaan itu terjadi kamu mengantarkan aku pergi ke bandara agar aku bisa melamar Nasya segera mungkin tapi ternyata justru kecelakaan malah menimpa kita hingga akhirnya wajah kita malah rusak namun hal itu malah dimanfaatkan oleh Alicia yang ternyata selama ini berpura-pura gila di depan kita semua. "Jawab Devan seketika membuat kepala Raka pun sakit.Ingatan Raka perlahan mulai kembali dia tidak mampu menahan rasa sakit kepalanya kalau mengingat sedikit demi sedikit apa yang diucapkan oleh Devan, hingga akhirnya dia pun tersungkur ke lantai dan pingsan Devan tidak bisa berkutik karena dia diikat oleh Alisia."Raka, sadar aku mohon kamu sadar kita harus cepat-cepat pergi dari tempat ini sebelum Alicia kembali ataupun
"Kak Devan, maafkan aku aku tidak pernah tahu apa yang sebenarnya terjadi pada hidup kak Devan aku pikir keadilan selama ini mencintai kalian yang ternyata dia adalah kak Raka." Ucap Nasya dengan menitikan air mata di hadapan Devan, Dia sangat merasa bersalah karena menjadi wanita yang tidak percaya dengan kekuatan cinta yang dia miliki Dan dia juga tidak bisa percaya dengan cinta yang Devan berikan padanya selama ini."Nasya, kamu tidak salah kok justru aku yang minta maaf sama kamu karena aku tidak bisa memenuhi janjiku tepat waktu untuk menemuimu saat itu aku dan raka justru mengalami kecelakaan dan membuat hidup kita benar-benar hancur sekarang satu-satunya cara bagaimana agar kita bisa menyelamatkan hidup kalian dan Aisyah. "Papar Devan dengan senyuman."Sudah, jangan bersedih seperti itu Kamu jelek tahu aku lebih suka lihat kamu tersenyum. "Goda Devan pada wanita yang dia cintai itu."Hmmmm, romantisnya sudah selesai ya sekarang waktunya kita memikirkan Bagaimana caranya agar me
"Alina bagaimana keputusan kamu nak?" Tanya sang ibu menatap putrinya."Maafin Alina yah Bu, aku menolak lamaran mas Salim. " jawab Alina dengan tatapan kosong."Kenapa nak?"Tanya Kembali sang ibu lirih "Ini sudah lamaran kesekian kali dari seorang pria namun kamu tetap saja menolaknya," ujar Bu asih menunduk dan menitikan air mata didepan Putri semata wayangnya tersebut."Aku mohon bu jangan paksa aku menikah apalagi dengan pria yang tidak aku kenal sama sekali" ucap Alina memohon "Tapi dia anaknya baik, sopan, juga mapan terlebih dia adalah lulusan sarjana dan paham agama sangat cocok untuk kamu nak." papar Bu asih memberikan pengertian pada putrinya itu.Kini Alina sudah berusia 27 tahun, usia yang menurutnya masih sangat muda. karena dia belum memikirkan bagaimana melanjutkan langkah dalam sebuah pernikahan. ada rasa trauma yang masih sangat menyisakan luka dalam dirinya, di saat masa kecil yang begitu sangat indah bahkan, orang yang dianggap sebagai cinta pertama dalam hidupnya
"Ternyata kamu disini aku cari kamu kerumah tadi ibumu bilang kamu keluar." ucap Raka.seorang pemuda yang sangat manis dengan tinggi yang semampai juga berkulit putih, dia adalah salah satu teman pria Alina sekaligus menjadi sahabat Alina sejak kecil. Hanya Raka yang mampu memahami Alina dan dia begitu sangat dekat dengan Alina dan keluarganya. Usia mereka tidak cukup jauh hanya berbeda satu tahun Raka di atas Alina yaitu 28 tahun."Kamu mau apa?" Tanya Alina mengintrogasi."Pasti mau ikut-ikutan ibu yah maksa aku buat menikah?" Tanya kembali Alina menatap sinis pria itu."Menikah? Jadi kamu dipaksa menikah lagi?"Tanya Raka terbelalak."Memang apa sih yang buat kamu tidak mau menikah?" Tanya Raka sembari berjalan perlahan mendekati wanita cantik dengan balutan hijab panjang itu, dan diapun duduk disamping alina. "Aku tidak percaya cinta!" jawab tegas Alina."Lagipula untuk apa menikah kalau pada akhirnya malah bercerai," jawab Alina menatap kosong kedepan."Kamu tahu, tidak semua p
"Oh iya, lusa aku harus kembali ke Jakarta bertemu kedua orang tuaku. " ucap Raka seketika membuat Alina terkejut."Lalu kapan pulang?"Tanya Alina menatap Raka."Alina aku berangkat saja belum kamu sudah nanya pulang, pasti kamu takut yah aku tinggal lama-lama?" ledek Raka pada Alina."Kenapa aku harus takut?"Tanya alina sembari membuang nafas kasar. "Aku hanya bingung nanti yang bantu aku jualan gamis siapa" jawab Alina cuek."Hanya itu?"tanya Raka menatap tajam Alina. "Ayolah Raka kita bersahabat sudah lama, lagipula kamu tidak pernah kejakarta kan? Kenapa sekarang mau pulang?" Tanya Alina cemas."Aku rindu dengan mamahku, karena sejak dia menikah lagi aku jarang sekali mengabarinya apalagi menemuinya. " Jawab Raka"Mamah kamu menikah lagi? Pasti papah kamu selingkuh yah kaya ayah aku dulu. " sahut Alina menyeka sudut matanya, seolah merasa bahwa semua ayah itu sangat jahat, selalu mementingkan hawa nafsunya hingga rela meninggalkan istri dan juga anaknya."Bukan gitu Alina Dzaki