Share

Gara-Gara Keramas

“Dil gak usah dipikirkan ya, soal omongan Ibu tadi.”

“Ya, sudah biasa Mas, bahkan sejak dulu, makanya minta dibuatkan toilet di kamar, aku merasa enggak nyaman saja.”

“Mulai besok biar Mas yang bantu mengeringkan rambut kamu, biar Ibu enggak iseng lagi sama kita, maaf ya, Ibu selalu saja bikin kamu enggak nyaman.”

Meski wanita di hadapanku ini tersenyum, aku tahu dengan jelas, hatinya tidak begitu.

“Besok aku paksa Ibu pulang, janji.” 

“Terserah.”

Kau tahu artinya kata ini? Itu sama dengan iya.

Wanita seringnya begitu, seolah-olah memberi pilihan tapi saat pilihannya jatuh tak sesuai dengan keinginannya, pasti timbul masalah baru, dan benar saja dia kembali ke kamar, lalu mendekati lemari.

“Loh kok kamu beres-beres?”

“Aku tahu Mas enggak bakal tega, bingung kan mah suruh ibu pergi pakai cara apa? Lebih baik aku dan Dion yang pergi dari sini.”

&ld
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
AnašŸ’ž
betul banget,,cari jodoh buat ibu kamu Lang,,,
goodnovel comment avatar
Adianto
lelaki bodoh .. inilah si Galang kesal aku baca cerita ini. inilah lelaki yang tidak tegas
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status