Share

Menikahlah Lagi

“Enggak usah repot-repot Bu Rima, bagaimana sekarang, repot kan di tinggal anakku?” sindir Bapak. Ibu langsung menunduk, sedangkan Bapak malah menyunggingkan bibir atasnya. Selang beberapa detik beruntung ibu mertuaku menyenggol lengan suaminya, lantas Bapak langsung tersenyum, seolah penuh kepuasan.

“Bercanda, Bu Rima.”

“Oh iya,” jawab Ibu diiringi senyum paksanya. Suasana mendadak canggung, penuh dengan kepura-puraan. Bukan aku tak mau membela Ibu, entah sampai hari ini saja aku masih enggan mengajaknya bicara, aku takut kelepasan, hingga nanti kehilangan rasa hormat padanya.

“Permisi ya, Bu Rima,” kata Bapak lagi dengan seringai di bibirnya. Mereka bersalaman, tapi jelas sekali di dalam hati mereka ada emosi yang menggebu.

“Dil, ayo pulang, untuk apa di sini,” kata Bapak, yang sudah jalan lebih dulu. Laki-laki paruh baya itu menggenggam istrinya dengan penuh cinta, bisa kulihat sesekali gengga

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Sustria Ningsih
gimana caranya biar bisa baca geratis...
goodnovel comment avatar
Evi Liw
sbg pria, harus bedakan dg jelas. Orangtua memang berjasa tapi istri partner seumur hidup, kalau masalah uang begini dipisahkan bagian ibu dan istri. Tidak enak memang tinggal sama mertua yg otoriter ... semua mau diatur. mending pisah rumah. jl keadaan tidak memungkinkan, suami yg harus tegas.
goodnovel comment avatar
Nur Imani
itu karena terlalu membiarkan orang tuanya ikut campur dalam urusan rumah tangga, tanpa mau mendengarkan sang istri,terlalu percaya sama ibunya, hasilnya seperti ibu,kita memang harus menghormati,to klu salah ya ditegur ......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status