Share

Bagian 10

“Alhamdulillah iya, Eyang. Bapak memberiku banyak kasih sayang dan nasehat untuk selalu menghargai orang lain, bagaimanapun keadaannya. Termasuk juga, harta yang banyak. Bapak meninggalkan harta yang sangat banyak untukku. Asal Eyang tahu, ibu berlimpah harta hidup bersama bapak. Bapak memiliki showroom mobil yang besar di sana.”

Muryani membelalak tidak percaya dengan apa yang disampaikan oleh sang cucu.

“Menjadi kaya tidak harus orang yang berpendidikan tinggi, Eyang,” imbuh Rasti.

“Ya sudah, kamu memang mirip dengan bapak kamu. Kalau kamu tidak mau, tidak usah ceramah banyak hal.” Usai berkata demikian, Muryani bangkit dan meninggalkan rumah Watri.

***

“Kami pulang ya, Mbah? Kapan waktu, kami ke sini lagi,” ucap Rasti saat bersiap untuk masuk mobil. Huda sudah datang sejak semalam untuk menjemput mereka.

Watri mengusap mata yang basah. Berat rasanya melepas kepergian cucunya. “Jangan lupa pulang ya, Rasti. Ini rumah kamu,” jawab Watri terbata.

“Pasti, Mbah ….”

Mereka berpelukan seb
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status