Share

Bagian 18

Kulajukan kendaraan roda dua matic menyusuri jalan yang penuh kenangan. Hingga tak kuat menahan sebuah sesak yang aku rasa, motor kutepikan. Aku kembali menelungkupkan kepala di atas kemudi.

Ada sebuah sesal, mengapa aku dulu begitu mudahnya pergi, mengikuti seseorang yang tidak aku kenal sebelumnya serta asal usulnya.

Setiap jengkal tanah yang aku lewati selalu terlihat kenangan semasa aku masih menjadi sosok yang sangat beruntung.

Beberapa pohon yang berdiri di sepanjang jalan mengingatkanku pada saat aku masih berjalan bersama beberapa teman ketika berangkat ataupun pulang sekolah.

Iya, jalan kaki. Karena sekolah kami terletak di jalan besar sebelum masuk jalan gang menuju komplek rumah tempat aku tinggal.

Dulu, saat bulan puasa, kami sering berteduh di bawahnya. Bukan karena lelah, hanya mengulur waktu sampai di rumah.

Teman? Kemana mereka semua? Aku suda

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Ruqi Ruqiyah
semoga rasti tidak lugu lagi y thor
goodnovel comment avatar
Ruqi Ruqiyah
ada titik terang bertemu putri bik sum....lanjuttt thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status