Share

Bagian 4

Arini mengangguk paham atas pernyataan Rasti. “Tidak ingin membuka hati untuk lelaki lain?” tanyanya lagi.

Rasti tertawa kecil mendengar pertanyaan dari sahabatnya itu. Sebelum akhirnya berkata, “pikiranku tidak melulu tentang pernikahan, tentang seorang lelaki. Dan mencintai atau menerima seseorang yang baru dalam hidup kita, itu bukan hal yang mudah.”

“Tapi, kamu perlu seorang pendamping hidup.”

“Setidaknya tidak untuk saat ini. Bila pun harus ada sebuah keinginan, aku hanya ingin tahu siapa dan dimana keluargaku yang lain berada. Aku merasa hidup sebatang kara. Aku ingin seperti orang lain, yang bila lebaran datang, ada tempat untuk pulang.” Berkata demikian, pandangan kosong Rasti menatap langit biru.

‘Aku yakin, keluargaku memandang langit yang sama denganku. Aku berharap, jika aku bisa bertemu dengan mereka. Menunjukkan makam bapak dan ibu pada kakek nenekku. Itu jika mereka juga masih hidup,’ ucap Rasti dalam hati.

Ia lalu berpamitan pada Arini untuk pulang.

***

“Aku tahu, mama
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status