Share

Bagian 72

Hartono memandang wening lekat. “kita ke rumah Danang,” ajaknya.

“Kenapa ke sana? Ibu malas ke sana,” tolak Wening.

“Karena bapak tahu, siapa yang ambil sertifikat kita,” jawabnya tegas.

Meskipun dalam keadaan bingung, Wening akhirnya menurut saja. Ia segera berdandan dan bersiap ke rumah menantu yang tidak diinginkannya.

Wanita yang umurnya sudah tidak muda lagi itu, memang selalu menjaga penampilannya, agar terlihat berkelas. Wening akan selalu mempertahankan trah ningrat supaya di mata siapapun, ia akan dipandang sebagai bangsawan.

Celana panjang warna abu-abu, dipadukan dengan blouse lengan tiga perempat motif bunga dan riasan yang sempurna serta rambut sepanjang leher yang disisir rapi, membuat tampilannya terlihat mewah dan elegan.

Hartono mengendarai mobil dengan masih diam. Pun dengan Wening. Ia sama sekali tidak mengeluarkan sepatah kata pun. Karena pikiran dan hatinya sibuk dengan perasaan enggan untuk bertemu dengan Rasti.

Halaman rumah Danang tidak cukup untuk parkir kenda
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Uswatul Muzayyanah
kalau baca ceritanya Mbak Nay ini selalu saja bikin jantungku berdetak lebih cepat. berdebar-debar, tegang, dan serasa jadi tokoh utama. selalu bikin geram sama sama antagonisnya. sukses mak Thor
goodnovel comment avatar
Ruqi Ruqiyah
Hartono takut akan kelakuannya sendiri.....lanjuutt thor
goodnovel comment avatar
Nurhayati Wonggo
semoga aja,tutorx tdk menciptakan sosok rasti yg bodoh awalx tetap bodoh dan ceroboh
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status