Share

Part 17

Tepukan lembut membangunkanku, aku mengerjabkan mata beberapa kali, mengumpulkan kesadaran sepenuhnya, sepertinya aku ketiduran selepas mengerjakan shalat subuh.

Kulihat mas Pras berjongkok dihadapanku, memakai baju muslim deng peci yang bertengger dikepalanya, masya Allah tampan sekali suamiku, aku memiliki suami yang begitu tampan, ahklak yang baik, memiliki cinta yang begitu besar, dan aku juga memiliki mertua yang begitu menyayangiku, ekonomi kamipun tidak ada masalah, malahan kami bisa dibilang memilik segalanya, ujian kami hanya satu, keturunan ... Allah masih belum mempercayai kami,

Aku bersama mas Pras tidak masalah, kami berdua selalu memberikan dukungan satu sama lain karena kami selalu meyakinkan jika suatu saat nanti Allah pasti menitipkannya untuk kami.

Tapi papa ... papa mempermasalahkan hal tersebut, dua tahun penantian menurutnya sudah cukup, dengan kondisi kesehatannya yang menurun papa meminta hal yang tidak mungkin bisa kuberikan.

Lambaian tangan didepan wajahku mem
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status