Share

Part 18

Dering ponsel yang berada diatas meja dihadapanku membuyarkan lamunan, aku hanya menatap sekilas tanpa berniat untuk mengangkat panggilannya.

Tapi lagi dan lagi panggilan dari nomor yang sama memanggil dengan beruntun seperti tak kenal lelah membuat bibir ini berdecak kesal.

"Iya, assalamualaikum?" ucapku dengan nada ketus.

"Wa'alaikumsalam! maaf mbak, bisa jemput suaminya sekarang, soalnya dia mabuk berat ini." ujar pria diseberang sana.

"A-apa? mabuk." tanyaku tidak percaya, sejak kapan mas Pras mengenal minuman haram seperti itu.

"Iya mbak! tolong dijemput ya, soalnya kami mau tutup mbak." balas pria tersebut.

"Aku akan segera kesana!" balasku lalu mematikan sambungan telpon setelah pria tersebut memberikan alamatnya.

Terpaksa aku mengendarai mobil sendiri jika memesan taxi online pasti akan memakan waktu lama, mobil membelah jalanan yang sudah mulai sepi karena jam sudah menunjukkan pukul 11 malam.

Lima belas menit aku sampai didepan sebuah cafe yang sebelah pintunya sudah ditutup,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status