SREK
Pintu sauna pun terbuka oleh seseorang dan dengan segera baik Alvin ataupun Nayla sama- sama terlihat bak orang bodoh. Saling menjauhkan diri dan bersikap konyol. Alvin yang sibuk menatap langit- langit sauna dan Nayla yang menunduk dan sibuk memainkan jari- jari kakinya. Tentu saja wajah mereka tersipu malu saat ini
“Selamat Tuan Alvin, setelah mendiskusikan bersama tim kami. Kami siap menjadi investor di proyek perusahaan anda yang akan datang” ucap seorang pria tampan berkulit putih dengan mata yang sedikit sipit namun tidak mengurangi kadar ketampanannya“Terimakasih banyak Tuan Liam ! Terimakasih telah memberikan kepercayaan pada Golden Tech” ucap Alvin dengan menjabat uluran tangan pria tampan yang akan menjadi rekan kerjanya itu
(Warning 21+)Nayla pun hanya mendengus kesal mendengar perkataan pria dihadapannya ini“Kau jangan egois Alvin Edward Kim! Bukankah impian semua orang memilih bekerja diperusahaan yang lebih baik dan terlebih lagi Presdirnya menyukaiku. Itu akan sangat cerah bagi masa depan !” ucap Nayla
“APA YANG KAU LAKUKAN PADA NAYLA !! ALVIN EDWARD KIM ???” teriak seseorang dari arah pintuMata Alvin pun membulat sempurna ketika melihat seseorang itu yang kini tampak menatapnya dengan terkejut terlihat marah“A.. a.. ayah” ucap Alvin dengan degupan jantungnya yang tak beraturan melihat Ayahnya yang tampak murka dan ingin sekali menendangnya hingga kutub utara.
Saat ini Alvin sedang berhadapan dengan seseorang yang memicu kinerja jantung serta tubuhnya seakan- akan membeku. Keringat dingin perlahan mulai meluncur tipis dari kening kirinya. Seolah- olah dirinya adalah mangsa empuk yang siap dilahap oleh pemangsa yang ada dihadapannya kiniAlvin tahu, dibalik mata tuanya, seseorang yang ada dihadapannya kini akan meluncurkan beberapa anak panah perkataan yang bisa saja menembus ujung jantungnya.
“DIA SUDAH PUNYA KEKASIH SIALAN !” pekik Alvin, membuat dua orang sahabatnya menatapnya dengan mata membola dan mulut menga-nga lebar “APAAA ?” teriak dua orang manusia itu yang sama- sama terkejut mendengar ucapan Alvin&
Benar apa yang dikatakan oleh Alvin, jika pesta ulang tahun Nyonya di rumah ini memanglah sangat meriah dan tampak mewah. Rumah besar keluarga Kim, kini tampak begitu elegan. Tamu yang datang bahkan tak hanya orang- orang perusahaan namun pesta ini juga dihadiri oleh beberapa kolega bisnis Golden Tech Corporation.“Wah, pesta keluarga konglomerat memang selalu tampak sempurna dan begitu luar biasa” puji setiap karyawan ataupun undangan yang datang dalam pesta ulang tahun Nyonya Kim.Tak lupa juga di dalam pesta besar di kediaman keluarga Kim kini terlihat beberapa orang tampak tertawa dan larut dalam sebuah percakapan hangat.“Selamat ulangtahun untuk Nyonya Kim, sang ratu malam ini” ujar Mino dengan menundukkan kepala dan mengecup pelan tangan dari seorang wanita paruh baya yang tak lain adalah ibu dari Alvin Edward KimSedangkan wanita yang mendapatkan ucapan selamat ulangtahun dengan hal yang sangat manis itu hanya mampu t
“Apa maksudmu Alvin ?” tanya Yoga dengan suara rendah dan menatap Alvin begitu tajam.Alvin tersenyum sinis, tangan kirinya terangkat keatas dan meremas telapak tangan milik Yoga lalu menghempaskannya cukup keras.“Bukankah sudah aku katakan, jika aku mencumbu kekasihku sendiri Yoga Sebastian Min.” Alvin berujar dengan menatap remeh kepada Yoga.
“Kau ingin membawaku kemana ?” tanya Nayla yang kini sedang terduduk di dalam mobil, tepat disebelah sang suami resminya setelah pemberkatan yang dilakukan beberapa jam yang lalu.Alvin tersenyum kecil menanggapi pertanyaan istrinya “Lihat saja nanti kau pasti tahu,” ujar Alvin dan membawa salah satu telapak tangan Nayla dalam genggamannya.Nayla tak bertanya lagi, matanya kembali menelisik kearah jalanan yang bukan menunjukkan kediaman keluarga Kim, rumahnya atupun apartement milik Alvin.Tak lama kemudian, mobil yang mereka gunakan memasuki sebuah perumahan elit. Nayla pun mengernyitkan dahinya ‘untuk apa mereka kemari ?’ ujar Nayla dalam hatinya.Terlebih lagi ia merasa heran ketika mobil yang membawa mereka terhenti disalah satu rumah mewah yang ada di kawasan perumahan tersebut.“Ayo kita turun,” ujar Alvin yang membuyarkan lamunan Nayla yang tengah menerka- nerka untuk apa mereka kemari.