Beranda / Romansa / MALAM PANAS DENGAN SUAMI ORANG / Bab 24. Di Dalam Pesawat

Share

Bab 24. Di Dalam Pesawat

Penulis: Jielmom
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-28 11:00:56

“Kenapa kamu ingin tahu negara mana yang akan kamu datangi?” tanya Erick.

“Aku hanya ingin bersiap-siap saja untuk segala kemungkinan.”

“Kamu akan kami kirim ke Manhattan, Amerika. Tuan Lucas sendiri sedang dalam masa pemulihan pasca operasi. Sedangkan istrinya, yang menghandle perusahaan sementara waktu. Jadi, aku harap kamu tidak mengeluh apapun mengenai pekerjaan yang akan diberikan oleh tuan Lucas dan istrinya, nyonya Brigitta.”

“Baik, Tuan.”

Karin keluar ruangan setelah diterima menjadi perawat tuan Lucas dan nyonya Brigitta. “Aku berharap, aku bisa menata hidupku dimasa yang akan datang,” ujar Karin dengan penuh optimis.

***

Seminggu kemudian.

Karin berdiri di depan kaca besar kamar hotel melati yang dia sewa selama ini. Di tangannya, sudah ada tiket pesawat menuju Amerika. Tiket sudah dia terima beberapa hari yang lalu dari Erick yang menerimanya bekerja menjadi perawat untuk tuan Lucas dan nyonya Brigitta. Hatin
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • MALAM PANAS DENGAN SUAMI ORANG   Bab 26. Si Kembar Yang Berisik

    Karin menjawab pesan dari Adam. “Maaf, Adam, sepertinya pekerjaan baruku belum bisa membuatku harus keluar dalam waktu dekat. Mungkin jika aku sudah beradaptasi dengan pekerjaanku, aku akan meminta izin untuk keluar. Nanti aku akan menghubungimu.”Karin berkomitmen untuk berpegang pada perintah Erick. “Maaf, Adam. Rasanya aku belum bisa membuka hatiku untukmu, belum aku pulih dengan penghianatan Martin, kematian anak kembarku, sekarang aku sedang menata hidupku untuk diriku sendiri,” gumamnya dalam hati.“Baiklah Karin, mungkin lain kali kita bisa bertemu kembali. Jangan lupa untuk saling memberi kabar,” balas Adam.“Baik, Adam. Terima kasih atas perhatiannya.”Karin merebahkan dirinya di atas kasurnya yang empuk. Kamar ini cukup sederhana dibandingkan dengan kemewahan ruang utama apartemen, namun tetap nyaman. Kamar ini berada di dekat kamar Tuan Lucas untuk memudahkan akses jika diperlukan kapan saja.Dindingnya berwarna putih lemb

  • MALAM PANAS DENGAN SUAMI ORANG   Bab 25. Tiba Di Apartemen

    Beberapa belas jam kemudian, pesawat mendarat dengan mulus di Bandara Internasional John F. Kennedy, New York. Karin berusaha menenangkan perasaannya yang campur aduk antara lelah dan antusiasme. Udara dingin menyapa kulitnya saat ia keluar dari terminal, membawa koper besar yang berisi semua barang penting yang ia bawa dari Indonesia. Di pintu keluar, seorang pria bertubuh tinggi dengan jas hitam dan sikap profesional berdiri dengan sebuah papan bertuliskan namanya: "Karin.""Tuan Smith?" tanya Karin pelan saat ia mendekati pria itu."Yes, ma'am. Welcome to New York," jawab Smith sambil tersenyum tipis. "I will take you to the apartment."Karin mengangguk dan mengikutinya menuju mobil sedan hitam mewah yang diparkir di luar terminal. Saat ia duduk di dalam mobil, kota New York yang megah mulai menyapa pandangannya. Gedung-gedung pencakar langit, jalanan lebar yang dipenuhi mobil, dan orang-orang yang tampak begitu sibuk membuat Karin merasa seolah berada

  • MALAM PANAS DENGAN SUAMI ORANG   Bab 24. Di Dalam Pesawat

    “Kenapa kamu ingin tahu negara mana yang akan kamu datangi?” tanya Erick.“Aku hanya ingin bersiap-siap saja untuk segala kemungkinan.”“Kamu akan kami kirim ke Manhattan, Amerika. Tuan Lucas sendiri sedang dalam masa pemulihan pasca operasi. Sedangkan istrinya, yang menghandle perusahaan sementara waktu. Jadi, aku harap kamu tidak mengeluh apapun mengenai pekerjaan yang akan diberikan oleh tuan Lucas dan istrinya, nyonya Brigitta.”“Baik, Tuan.”Karin keluar ruangan setelah diterima menjadi perawat tuan Lucas dan nyonya Brigitta. “Aku berharap, aku bisa menata hidupku dimasa yang akan datang,” ujar Karin dengan penuh optimis.***Seminggu kemudian.Karin berdiri di depan kaca besar kamar hotel melati yang dia sewa selama ini. Di tangannya, sudah ada tiket pesawat menuju Amerika. Tiket sudah dia terima beberapa hari yang lalu dari Erick yang menerimanya bekerja menjadi perawat untuk tuan Lucas dan nyonya Brigitta. Hatin

  • MALAM PANAS DENGAN SUAMI ORANG   Bab 23. Interview

    “Tidak perlu saya ulangi lagi. Tidak perlu memakai make up berlebih! Silahkan catat alamatnya!” “Ba, baik, Tuan.” Karin mencatat alamat kantor untuk datang melamar besok pagi, lalu sambungan telepon pun berakhir. “Cocok nih!” ujarnya sambil tersenyum, lalu menyimpan alamat kantor itu untuk besok dia cari. Karin menikmati makan siang yang sudah mulai agak sore. Sebelum dia ke kantor besok, dia akan mencari kartu nomor baru untuk ponselnya dan mencoba mencari makam si kembar. Karin membersihkan diri. Walau masih ada luka di perutnya akibat operasi cesar, mau tidak mau dia harus merawat lukanya agar tidak terjadi infeksi. Karin memakai jaket hoddie untuk menutupi tubuhnya, kacamata dan masker agar tidak dikenali orang. Rambutnya yang panjang diikatnya dan dimasukkan kedalam topi. Memakai celana training agar aman untuk luka yang belum kering. Dengan perlahan, Karin keluar dari kam

  • MALAM PANAS DENGAN SUAMI ORANG   Bab 22. Kabur

    “Karin!!”Karin melihat daddy-nya berserta berapa orang laki-laki berlari di antara lorong rumah sakit. Melihat itu, Karin bergegas melambaikan tangan untuk menarik perhatian mobil taksi yang lewat agar berhenti.“Jangan kabur, Karin!” terdengar kembali suara Ricardo berteriak sambil mencoba menahan Karin agar tidak masuk ke dalam mobil.Mobil taksi berhenti tepat di depan Karin, dan langsung saja, Karin masuk ke dalamnya. “Cepat, Pak! Pergi dari sini!” perintahnya.“Tunggu!!” Ricardo tiba di tempat Karin berdiri, namun sayang Karin sudah masuk ke dalam mobil dan melaju menjauhi area rumah sakit.“Sial!!” umpat Ricardo beserta 2 orang bersamanya sambil terengah-engah karena berlari.“Jadi gimana tuan Ricardo?”“Gimana-gimana apanya? Kalian sudah lihat kalau Karin sudah pergi!!” makinya kepada kedua orang itu.Ricardo pusing. Kali ini dia sudah membawa Elmer ke rumah sakit dan membawa penghulu untuk langsung meni

  • MALAM PANAS DENGAN SUAMI ORANG   Bab 21. Baju Rajut Si Kembar

    “Suster, maaf, apakah bajunya perlu diganti dengan milik pribadi?” tanya Ehan pada salah satu perawat yang ada disana.Perawat memperhatikan baju rajut yang dipakai oleh bayi-bayi Ethan. Berwarna biru dan pink, benar-benar seperti memang dibuat untuk mereka.“Maaf, Tuan, rumah sakit tidak mempunyai baju rajut bayi. Mungkin ini dipersiapkan oleh nyonya sendiri untuk mereka.”Ethan manggut-manggut, mengerti. Mungkin dia pikir, walaupun Safira tidak menyukai anak-anak, tapi pasti setidaknya dia menyayangi anaknya sendiri, makanya dia mempersiapkan baju rajut ini untuk mereka. Ethan tersenyum melihatnya. “Baiklah Suster, kami pamit. Terima kasih semuanya.”Ethan tidak menyangka Safira memperhatikan juga bayi-bayinya. Selama ini dia yang antusias membeli keperluan bayi dibantu oleh Erick asisten pribadinya.“Erick, ternyata Safira perhatian juga dengan si kembar,” ujar Ethan tersenyum melihat si kembar dengan baju rajutannya.“Apa nyonya sudah mulai menyadari dirinya sebagai ibu?” tanya Er

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status