Home / Romansa / MANTANMU JADI ISTRI BOS / Kutunggu Jandamu, Lia

Share

Kutunggu Jandamu, Lia

Author: Money Angel
last update Last Updated: 2025-07-06 08:00:34

“Mungkin sekian untuk perkenalan kita. Saya sudah mengatur jadwal untuk besok agar kita membahas bagian-bagian penting di kantor cabang Bandung ini. Tapi dalam setengah jam ke depan saya beri waktu bebas bertanya apa saja yang mungkin bisa saya jawab, sebelum acara penyerahan kenaikan jabatan untuk beberapa staff yang sudah bekerja keras selama enam bulan di Papua.” Ali berucap lagi sebelum diam dan kembali mencuri pandang pada Dahlia.

“Waktu santai sudah CEO berikan. Perlu diingat, setelah ini mungkin akan jarang ada waktu bersantai dan mengenal sesama anggota perusahaan, karena mungkin hari-hari seterusnya CEO akan fokus pengembangan cabang baru,” kali ini Rudi bersuara, membuat semua orang di sana berbisik satu sama lain.

Satu persatu staff mulai bertany

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • MANTANMU JADI ISTRI BOS   MENJEMPUT CUCU MANTU AKUNG

    Ali yang tadinya berpamitan dengan candaannya, ternyata memang benar menuju ke Dahlia, tepatnya di kantor cabang Star Snack Bandung. Namun, sesampainya di sana Ali harus kecewa karena sang wanita pujaan tidak lagi ada.“Baru setengah jam lalu Mbak Lia pergi, Pak. Mbak Lia izin pamit ke semuanya. Dia bilang ini hari terakhirnya di kantor, Pak,” asisten Lia—Tiwi—menjelaskan pada Ali saat ditanya.Wanita itu juga menyatakan bahwa dirinya tidak pernah mengetahui apapun masalah keluarga Dahlia, karena atasannya itu cenderung pendiam dan fokus bekerja dengan baik.‘Pergi ke mana kamu, Lia…’ gumam Ali yang mulai frustasi.Lalu, bagaimana dengan Dahlia sendiri saat ini?Ternyata wanita yang disayangkan semua orang kini tengah berada di bandara. Prepare yang mantap dan teratur sesuai jadwal memudahkannya untuk tepat waktu melakukan apapun yang diinginkannya.Setelah menyelesaikan urusan kantor, Dahlia ternyata memang sudah berkemas. Ia bermaksud menenangkan diri ke kota kelahirannya, Medan. Te

  • MANTANMU JADI ISTRI BOS   Kembali Ke Awal Tapi Tidak Nol

    Dua minggu berlalu, akhirnya pengajuan cerai disetujui dan sidang digelar di pengadilan agama. Hari ini Dahlia datang sendirian, tanpa teman ataupun saudara yang nantinya akan menjadi penopang kepalanya saat menangis. Tidak, tidak satupun. Dahlia memang sebatang kara yang menyedihkan.Dahlia menyelesaikan siding dengan tekun dan kooperatif. Tidak adanya anak ataupun sengketa harta gono-gini membuat semuanya mudah. Ada secuil syukur karena ia tahu Juan melarang ibunya untuk datang dan mempersulit keadaan di persidangan.Kini Juanda dan Dahlia sudah resmi bercerai. Tidak ada lagi ikatan suami istri di antara keduanya. Mungkin sekitar 1-2 minggu akta cerai selesai dan dikirimkan ke alamat masing-masing.

  • MANTANMU JADI ISTRI BOS   Ada Gadis Kenapa Pilih Janda

    Yang niat awalnya ingin ke café seberang kantor untuk makan siang, Dahlia malah berakhir duduk di pinggir jalan sendirian, tepatnya di sebuah batu berukuran besar yang cukup bisa diduduki.Cuaca yang terik juga membuat kepalanya kembali pusing, ditambah lagi dengan kejadian barusan, di mana Juan melemparinya dengan banyak pertanyaan.“Mataharinya kembaran kali, ya? Terik banget. Harusnya tadi diam di kantor aja pesan makanan online. Eh, malah begini jadinya. Mana kepala aku sakit banget lagi…” sambil berulang kali memijat dahinya pelan, Lia bergumam.Sedang sibuk menikmati kesakitan kepala yang berdenyut, tiba-tiba seorang pria berdiri di dekat Lia, memunggungi sinar matahari dengan punggungnya yang lebar agar tidak menerpa ke Lia secara langsung.Menyadari ada seseorang di dekatnya, Lia mengangkat wajah dan menoleh ke samping, “M-Mas Ali? Eh, Pak. Kok di sini?” tanya Lia terbata-bata dengan panggilannya pada Ali yang sering tertukar.“Panggil Mas aja udah… Lebih gampang sebutinnya, k

  • MANTANMU JADI ISTRI BOS   Kutunggu Jandamu, Lia

    “Mungkin sekian untuk perkenalan kita. Saya sudah mengatur jadwal untuk besok agar kita membahas bagian-bagian penting di kantor cabang Bandung ini. Tapi dalam setengah jam ke depan saya beri waktu bebas bertanya apa saja yang mungkin bisa saya jawab, sebelum acara penyerahan kenaikan jabatan untuk beberapa staff yang sudah bekerja keras selama enam bulan di Papua.” Ali berucap lagi sebelum diam dan kembali mencuri pandang pada Dahlia.“Waktu santai sudah CEO berikan. Perlu diingat, setelah ini mungkin akan jarang ada waktu bersantai dan mengenal sesama anggota perusahaan, karena mungkin hari-hari seterusnya CEO akan fokus pengembangan cabang baru,” kali ini Rudi bersuara, membuat semua orang di sana berbisik satu sama lain.Satu persatu staff mulai bertany

  • MANTANMU JADI ISTRI BOS   Bertemu Kembali

    Dahlia merasa muak. Dia ingin segera beranjak dari hadapan orang-orang tersebut. Matanya kini tertuju pada Nila, sang sahabat yang menusuknya dengan kejam.“Terima kasih karena selama ini kamu mau jadi sahabatku, walau nyatanya ada obsesi yang kamu ingin capai,” Dahlia mulai bicara, “setelah semuanya terjadi sampai detik ini, aku udah berulang kali nyoba cari celah supaya aku nggak benci kamu. Tapi sialnya nggak bisa. Aku memang harus benci kamu, dan mirisnya karena laki-laki,”Dahlia menunduk lagi sebelum melanjutkan bicaranya, “Tapi sekarang demi Tuhan aku relakan dia buat kamu. Ambil dan simpan baik-baik. Jangan sampai ada pelakor seperti kamu di masa depan yang bakalan rebut pecundang sepertinya,” senyum dan tatapan m

  • MANTANMU JADI ISTRI BOS   Aku Tidak Mandul

    "Akung makan dulu. Tadi dokter bilang kalau Akung harus rutin makan. Jangan ogah-ogahan lagi,” Rudi di samping brankar terlihat risau membujuk sang kakek makan. Tapi ia tahu kalau sikap beliau yang seperti ini karena sedih setelah mendengar tentang Dahlia.“Lidahku ora eneng roso e, Rud. Koe mangan dewe kono,” hanya itu yang bisa Akung jawab untuk Rudi. Setelah itu Akung membalikkan badannya lalu merebahkan tubuh renta itu menghadap Ali yang duduk diam di pinggir jendela, “Le, kamu nggak lagi bohongin Akung, kan? Dadaku loro iki, Le…”Suara Akung mulai terdengar serak. Guncangan lembut pada tubuh Akung terlihat oleh Rudi yang masih duduk di belakangnya, “Kung, kalau belum jodoh kita bisa bilang apa? Jangan sedih gini,” Rudi mencoba menegarkan Akung yang sedih.Tidak hanya Rudi, Ali juga iba. Bahkan dialah yang paling terkejut karena telinganya sendiri yang mendengar langsung penolakan Dahlia. Tapi untuk saat ini, Ali men

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status