Share

ME AND PRINCE
ME AND PRINCE
Penulis: Jemyadam

BAB 1 GADIS YANG HILANG

Sebenarnya Anelies adalah putri dari keluarga kaya, dia diculik dari orang tuanya sejak masih bayi. Anelies tidak pernah tahu siapa ayah serta ibunya tapi Anelies selalu ingin kabur untuk mencari mereka . Ketika akhirnya Anelies berhasil kabur dari penculiknya, ternyata gadis itu malah hidup terlunta-lunta di jalanan. Anelies baru tahu jika hidup di dunia luar ternyata sangat keras.

Anelies hanya gadis delapan belas tahun yang masih sangat polos, dia justru kembali terjebak bekerja di sebuah klub malam dan terbelit hutang.

*****

"Hutangnya yang kemarin saja belum bisa dia bayar, dia mau berhutang lagi!" Lapor Pablo pada Madam Lexsis.

"Berikan saja, wanita tetap punya sesuatu yang berharga untuk membayar meskipun dia tidak punya uang."

Madam Lexsis adalah wanita awal empat puluhan, pemilik klub dewasa dan mucikari yang menjual banyak wanita muda. Selama ini Anelies cuma bekerja padanya sebagai pelayan bar dengan jumlah gaji yang tidak akan cukup untuk membayar hutang.

"Bawa dia menemuiku!" Perintah Madam Lexsis setelah mengetukkan abu rokok di tangannya.

Pablo langsung kembali keluar untuk memanggil Anelies. Pablo adalah pria Meksiko berbadan tinggi besar, berkepala plontos jelek dengan gigi keropos akibat heroin. Pablo merupakan pengawal kepercayaan Madam Lexsis dan tidak pernah menyukai Anelies serta kawannya Antonio.

Pablo mendorong bahu Anelies agar maju sendiri menghadap Madam Lexsis.

"Tolong beri aku pinjaman lima puluh ribu lagi."

"Bagaimana kau akan membayar hutangmu?"

"Aku bisa bekerja sebagai kurir."

Selain memiliki bar dan klub dewasa, Madam Lexsis juga penjual obat-obatan terlarang.

"Pekerjaan kurir sangat berbahaya untuk gadis muda sepertimu. Kau bisa ikut masuk jeruji besi seperti kawanmu." Madam Lexsis menyalakan batang rokok baru sambil pura-pura meneliti penampilan Anelies. "Gadis sepertimu akan lebih cepat mendapatkan banyak uang jika bekerja di klub."

"Aku tidak bisa bekerja di klub, Madam."

Tentu Anelies paham pekerjaan apa yang dimaksud Madam Lexsis. Anelies berusaha untuk tetap bersikap sopan untuk menolaknya.

"Kau cantik, kau pasti akan menghasilkan banyak uang agar bisa hidup lebih mudah."

Kali ini Madam Lexsis mengetukkan abu rokoknya ke tepi meja.

"Kau akan mendapat banyak tips dari pekerjaanmu hanya dengan sesekali merentangkan kaki jika ada yang minta."

"Tidak Madam, lebih baik aku bekerja sebagai kurir." Anelies masih menggeleng.

"Semua gadis-gadisku di klub awalnya juga sepertimu, tapi lihatlah mereka sekarang!" Madam Lexsis berdiri dari tempat duduknya untuk menghampiri Anelies. "Mereka justru ketagihan dan nyaman dengan pekerjaannya."

Madam Lexsis menyentuh dagu Anelies untuk dia angkat lebih jelas. "Kau cantik, akan banyak yang menginginkanmu. Jika beruntung kau juga bisa menjadi peliharaan pria kaya yang akan menjamin hidupmu."

"Tidak Madam, aku tidak bisa." Anelies tetap menolak.

"Aku akan menawarkanmu pada pelanggan kelas atas, kau benar-benar bisa beruntung." Madam Lexsis terus meneliti tubuh Anelies. "Kau masih sangat muda dan memiliki tubuh yang bagus, hargamu bisa sangat mahal. Kita akan berbagi lima puluh persen dari penghasilanmu."

"Aku benar-benar tidak bisa Madam, aku bahkan belum pernah ..." Untuk mengucapkannya saja Anelies tidak sanggup. "Aku belum pernah bersama pria."

"Apa!" Madam Lexsis cukup terkejut. "Kau belum pernah berhubungan intim dengan teman laki-laki?"

Dengan polosnya Anelies langsung mengangguk. Pablo juga terkejut ketika mendengar Anelies masih perawan.

"Kau masih virgin?" Madam Lexsis memastikan keterkejutannya.

Anelies mengangguk lagi tanpa menaruh curiga sama sekali. Anelies tidak sadar jika siapapun akan langsung tergiur untuk melelang keperawanannya. Gadis perawan bisa dihargai sangat mahal, Madam Lexsis tidak akan melepaskannya begitu saja.

"Apa kau tahu berapa harga gadis virgin sepertimu?"

Anelies menggeleng tapi mulai was-was ketika menangkap lirikan Madam Lexsis ke arah Pablo.

"Kau pasti akan terkejut dan berlutut di depanku, memohon agar melelangmu!"

"Aku tidak mau menjual diri!" jawab Anelies dengan nada lebih tegas.

"Kau masih sangat muda, cantik, memiliki tubuh bagus, dan masih Virgin, kami bisa mendapatkan harga yang sangat mahal jika menjualmu pada lelaki kaya!" tegas Madam Lexsis dengan intonasi yang sudah jelas berbeda.

"Tidak! Aku tidak mau!" Anelies mulai panik karena tahu sepertinya dia akan tetap dipaksa. "Aku tidak mau menjual diri!"

"Pablo bawa dia ke kamarnya!"

"Tidak!" Anelies langsung menjerit dengan Pablo yang sudah menjerat tubuhnya untuk diseret.

Anelies berontak keras tapi Madam Lexsis hanya melipat tangan di dada dengan wajah dingin tidak bergeming. Anelies baru sadar jika telah datang ke tempat yang salah.

"Tidak!" Anelies menendang-nendang lantai untuk melepaskan diri. "Lepaskan aku!" Dia harus kabur, Anelies tidak mau dijual.

"Jaga barangku tetap bagus!" Madam Lexsis mengingatkan.

Pablo mengangkat tubuh Anelies untuk dia bawa keluar dari ruangan Madam Lexsis.

"Kalian tidak bisa menjualku!" Anelies terus berteriak. "Ini tindakan kriminal dan ilegal!"

Pablo tidak perduli dengan omelan Anelies karena gadis itu sedang sangat berharga untuk dijual daripada disiksa. Mereka akan mendapatkan pria kaya yang akan membayar berapapun untuk gadis muda yang masih virgin.

Anelies masih berteriak-teriak ketika Pablo memasukkannya ke salah satu kamar di sisi lorong.

"Kau tidak akan bisa kabur, Manis!" Pablo menepuk pipi Anelies yang merasa jijik dengan sentuhannya.

"Jangan banyak berulah, kami akan segera menemukan pria kaya yang akan membelimu dengan harga mahal!" Pablo menyeringaikan senyum jeleknya. "Kau sedang sangat beruntung karena aku tidak jadi menyiksamu pelan-pelan di gudang penyimpanan!"

Anelies terus merinding sekaligus murka karena diperlakukan tidak manusiawi.

"Kalian tidak bisa memaksaku!"

Pablo justru langsung menutup pintu kamar tersebut dan menguncinya dari luar.

"Keluarkan aku!" Anelies mengedor-gedor daun pintu tebal yang sudah tertutup rapat. "Keluarkan aku! Kalian tidak bisa menjualku!" Anelies terus berteriak-teriak sampai tenggorokannya serak.

Anelies jadi ingat kali pertamanya dia diajak oleh Antonio ke klub dan mendengar suara rintihan serta teriakan dari kamar-kamar di sisi lorong.

Anelies langsung merosot kelantai, menangis sampai menggigil karena ketakutan dan merasa bodoh. Anelies disekap oleh Madam Lexsis karena ketahuan masih virgin. Dia akan dijual, Anelies tidak akan bisa kabur dan tidak akan ada yang menolongnya karena Antonio masih di dalam penjara.

Antonio adalah satu-satunya teman Anelies, dia yang mengajak Anelies bekerja di bar. Antonio tertangkap ketika sedang menjadi kurir heroin dan Anelies belum tahu bagaimana nasibnya.

*****

Komen (6)
goodnovel comment avatar
Sri Handayani
baca novel ini karena penasaran dengan novel sebelumnya yang saling berhubungan...dan sepertinya novel kak jem gak ada yang gagal loh... semua keren and hot seperti judul judul novel sebelumnya .........
goodnovel comment avatar
Nova suryanti
ceritanya bagus banget sampai akhir ..jangan malas bacanya ya, ngak bakalan nyesel deh soalnya bagus bangetttt...ditunggu judul berikutnya kak jem
goodnovel comment avatar
Daimira Wandik
Baru tau. Cerita ini
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status