BAB 151 MENDATANGKAN MASALAHMeski sadar tidak bisa mendekat dan menyentuh Mia, Theo tetap diam-diam mengawasi dan menjaga gadis itu dari ancaman para lycan. Setelah berdiri hampir lima jam di tengah taman, tapi lantai apartemen Mia tetap gelap gulita. Akhirnya Theo memutuskan untuk memanjat naik. Theo melompat dari balkon kemudian menyelinap masuk ke kamar Mia yang gelap.Selain otot tubuh yang semakin liat dan keras, menjadi lycan juga membuat penglihatan Theo semakin tajam meski di tempat tanpa cahaya. Theo melihat ke sekeliling, mengendus semua benda di kamar Mia karena khawatir Mia telah diculik oleh para Lycan. Tapi anehnya, seluruh kamar Mia terlihat rapi, bahkan tidak ada satupun gelas kotor di area pantry. Artinya Mia memang sudah merapikan rumah sebelum pergi.Theo berjalan menghampiri meja di dekat jendela denga tumpukan buku. Theo melihat mab transparan berisi file tugas Mia yang belum selesai, dari situ Theo membaca nama panjang Mia dan menemukan kartu mahasiswanya. Theo
BAB 152 DEMI MIAJared dan anak-anaknya yang lain berdiri di teras untuk menyaksikan kepergian Emillie. Gerald dan Emillie pergi paling dulu."Gerald harus segera pergi ke Istana Zubair untuk membantu Yang Mulya Serkan." Jared memberitahu yang lain kenapa Gerald harus pergi lebih dulu. Mia tidak terlalu perduli dengan urusan itu, yang terpenting dia lega karena akhirnya Lana dibawa kembali ke utara. Mia juga bakal bebas, tidak ada yang mengawasi ponselnya lagi."Anak nakal itu memang lebih baik tinggal di habitatnya!" Mia menggerutu di telinga Jacob yang sedang mengajarkan putranya untuk melambai."Kau memang bibi yang paling jahat!" Jacob melirik Mia."Aku baru delapan belas tahu, aku tidak mau menjadi bibinya!" Mia langsung menimpali dengan seringai jijik."Ao!"Kali ini Kai yang langsung mengetuk kepala Mia dari belakang."Kenapa dengan kalian!" Mia menoleh Jacob dan Kai bergantian."Kai!" Mia memekik nyaring karena Kai langsung mengangkat tubuhnya dengan satu lengan untuk pura-pu
BAB 153 AKHIRNYA MIA TAHUMia melotot terkejut melihat lycan berbulu hitam pekat di hadapannya perlahan kembali berubah ke wujud manusia. Bulu tebal di sekujur tubuh monster besar itu tiba-tiba lenyap berganti kulit pucat gemetar yang sedang menggigil penuh luka sayatan."Theo!"Rasanya Mia tidak percaya melihat orang yang dia kenal telah berubah menjadi seekor lycan."Para lycan mengubahku!" Theo memberi tatapan pedih yang sungguh tidak tertahankan untuk memberitahu jika jiwanya juga sedang sangat hancur.Pelan-pelan seluruh luka sayatan di sekujur tubuh Theo kembali menutup kering dan memudar lenyap tanpa jejak. Mia ikut melihat keajaiban itu, tapi tetap ikut duduk bersimpuh di lantai tidak menjerit ketakutan."Kau tidak takut padaku?" Theo tidak tahu jika Mia sudah pernah melihat berbagai hal yang jauh lebih mengerikan. Saat itu Theo masih meringkuk telanjang di sudut tumpukan jerami."Kau butuh pakaian!" Mia lekas bangkit berdiri. "Tunggu aku di sini jangan pergi ke manapun!"Mia
BAB 154 KEBOHONGAN MIASetelah melihat mobil Theo menjauh pergi, Mia buru-buru kembali masuk ke dalam rumah. Mia memanjat pohon yang dahannya sudah licin dengan jejak kakinya, kemudian meloncat ke balkon seperti tupai kecil yang sudah sangat ahli menyelinap di tengah malam.Beruntung tidak ada pekerjan istal yang melihatnya mencuri mobil Jeep dari gudang. Meskipun sudah lega tapi seluruh kejadian malam ini rasanya masih seperti mimpi buruk yang mengerikan. Otak Mia juga masih terlalu buntu untuk berpikir.Mia memang sudah berjanji untuk tidak mengkhianati zontus, tapi mustahil Mia tidak perduli ketika tahu Theo telah ikut celaka karena dirinya. Theo telah dijadikan seekor monster, entah apa dia masih bisa kembali menjadi manusia normal. Mia belum tahu bagaiman harus menolong Theo.Mia baru menghempaskan tubuh ke atas ranjang saat terkejut dengan suara hembusan angin dari balkon."Oh, Tuhan!" Mia melotot terkejut melihat Zontus sudah berdiri di dalam kamarnya, benar-benar gawat.Jantun
BAB 155 MIA SUDAH BESARMia masih virgin dan sudah cukup besar untuk telanjang."Zontus hentikan aku bukan anak-anak!"Mia berusaha merebut spon dari tangan Zontus, tapi malah salah menarik lepas kancing depan kemeja Zontus sampai terbuka. Mia tidak sengaja menyentuh dada tebal keras kecoklatan dengan taburan bulu maskulin kasar. Walapun Mia tidak pernah menganggap Zontus sebagai manusia tapi wujutnya tetap seorang pria dewasa yang sangat mengganggu."Oh, sorry!"Mia gugup, dia beringsut mundur, tapi malah tidak kembali tidak sengaja menekan tombol shower. Air deras seketika menguyur kepala Zontus yang langsung melotot marah."Maaf, aku tidak sengaja." Mia mengerjap ketakutan dengan punggung menempel ke dinding dinginZontu sudah terlanjur basah kuyup. Setelah mendengus kasar, Zontus langsung menyambar tubuh Mia untuk ikut dia seret ke bawah shower deras. Saat itu Mia sudah tidak terlalu perduli dengan ketelanjangannya, Mia berusaha berontak dengan sangat kacau, memukul dan mencakar Z
BAB 156 THEO DALAM BAHAYA.Jared ikut pergi ke gudang untuk memeriksa mobil Jeep nya."Semua baik-baik saja!" Gerik memberitahu Jared. "Mesin mobilnya juga tidak bermasalah."Tapi Jared tetap mengendus kedalam kabin mobilnya."Kenapa ada bau anjing!"Mia yang masih duduk di meja makan mendadak sudah tidak bisa menelan makanan. Setelah mendengar mobil jeep yang dipakai Theo ditinggalkan terlantar di tepi jalan, sungguh Mia jadi sangat cemas. Mia takut Zontus telah menghadang Theo di jalan dan mencelakainya. Berbagai bayangan mengerikan langsung berputar di kepala Mia, Mia sangat takut dan mual."Kenapa denganmu?" Jacob melihat Mia meremas perut.Parahnya Mia tidak bisa membagi ketakutannya dengan siapapun."Aku tidak apa-apa!" Mia buru-buru menggeleng kemudian berdiri dari kursi untuk berlari ke toilet.Mia benar-benar muntah sampai semua menu sarapannya yang belum sempat tercerna kembali keluar semua."Kasihan Mia."Dari luar Jacob dan Ami mendengar suara Mia masih tersengal muntah. A
BAB 157 DIBAKAR Zontus mengutus Drako untuk mengawasi para lycan di dalam klub, tapi burung gagak bodoh itu malah terlibat keributan. Saat Zontus ikut menyusul masuk, Drako sudah dikepung oleh kawanan lycan yang telah meledak dalam wujud anjing kotor bertaring. Zontus bukan cuma jijik dia juga sangat marah dengan keberanian para lycan. Seharusnya lycan tidak boleh berubah wujud di tempat publik, itu sebuah aturan keras. Sebagian pengunjung bar menjerit histeris, berlari panik karena melihat manusia bisa berubah menjadi monster. Drako yang sudah terkepung menoleh ketakutan pada rajanya. Zontus baru melangkah masuk dari pintu tapi Drako sudah bisa merasakan aura kemurkaan hebat. "Berhenti atau kalian akan ikut hancur lebur bersama tempat kotor ini!" Drako memperingatkan tapi kawanan lycan yang mengepungnya malah berdesis menyeringai kan gigi. "Drako!" Zontus memanggil gagaknya. Pria kurus bungku itu langsung berkelebat cepat, dalam sekejap berubah wujud menjadi gagak hitam.
BAB 158 DARAH TERKUTUKTheo masih syok melihat Mia yang baru melempar seekor lycan tanpa kepala. Tubuh Mia juga penuh percikan darah kotor setelah membantai tiga ekor lycan besar. Entah bagaimana Mia bisa melakukannya, bahkan dia tidak memiliki taring atau cakar.Mia sama sekali tidak seperti monster, tapi seperti iblis wanita!"Bakar jasad mereka!" Mia yang bicara.Masih dengan wujud lycan hitam besar, Theo menyeret tiap potong tubuh lycan yang telah tercerai berai untuk dia masukkan ke daam lobang limbah pabrik.Setelah menyingkirkan semua sisa bangkai, Theo kembali menghampiri Mia."Grrrr...!"Theo merundukkan kepala untuk Mia sentuh, kemudian merendahkan tubuh depannya agar Mia kembali naik keatas punggung. Begitu Mia duduk memeluk leher Theo yang berbulu lebat, lycan besar itu kembali melesat berlari dan melompat secepat kilat. Mia terus berpegangan erat, tidak perduli akan dibawa kabur ke mana.Napas Theo terus bergemuruh panas, berlari kencang dengan jantung berdebar hebat. Mia
BAB 64Sejak pertama kali melihat aksi Faaza di pertandingan berkuda, Pangeran Hamdan sudah sangat mengagumi kemampuan pemuda itu. Omar juga memberitahu jika Faaz adalah adik laki-laki Zahra dan dia seorang pilot. Kemarin, ketika Pangeran Hamdan mendengar semua kehebatan serta keberanian Faaz dalam menghancurkan kapal induk musuh, saat itu juga Pangeran Hamdan memohon pada Yang Mulya Serkan agar menjadikan Faaza sebagai pengawal pribadinya."Aku akan mempercayakan Pangeran Hamdan padamu."Faaz sangat terkejut mendengar ucapan Yang Mulya Serkan."Kau akan menjadi pengawal pribadi untuk putraku.""Sungguh Yang Mulya, saya merasa tidak layak untuk mendapat kepercayaan sebesar itu.""Hanya Kau yang dapat aku percaya untuk menjaga Putra Mahkota!" Serkan justru mempertegas ucapannya.Pastinya Yang Mulya Serkan juga tidak akan sembarangan memberi kepercayaan untuk menjaga keselamatan Pangeran Hamdan. Faaz pilihan yang sangat tepat, pemuda itu bukan cuma handal, cerdik, dan pemberani, dia jug
BAB 63 BERTEMU KEMBALIDua bulan pasca perang berakhir, ketegangan politik dunia berangsur mereda perekonomian global kembali tumbuh berkembang. Tapi bagi beberapa negara korban perang mereka masih harus kembali membangun negara mereka dari kehancuran. Mereka bukan bukan cuma harus membangun infrastruktur, tapi juga membangun pemerintahan, memulihkan ekonomi dan lingkungan sosial. Semua tugas yang tidak mungkin selesai dalam satu atau dua dekade.Warga sipil korban bencana perang bukan cuma kehilangan rumah dan keluarga, mereka juga masih mengalami trauma, terutama anak-anak. Yang Mulya Serkan serta Raja Khaleed mendirikan yayasan sosial untuk membantu anak-anak korban perang. Sebelumnya Yang Mulya Serkan juga telah memiliki yayasan serupa yang didanai langsung oleh Istana Zubair, tapi kali ini Istana Tamir juga akan ikut serta menjadi penyokong dana utama dan membuat yayasan yang lebih besar.Masih dengan misi tujuan yang sama, yayasan kemanusiaan yang didirikan oleh Yang Mulya Serka
BAB 62 BERSABAR DALAM PENANTIANSiapa yang tidak menginginkan Putri Sofia. Putri Sofia bukan cuma sekedar gadis cantik jelita yang dikagumi oleh banyak pria. Putri Sofia adalah seorang Putri raja terhormat dari kerajaan kaya raya. Putri Sofia memiliki kualitas kecantikan sempurna, status sosial, serta keturunannya tidak diragukan lagi. Karena itu Putri Sofia harus bersama pria yang sepadan, pria setara yang dapat meletakkan mahkota paling mulia di kepalanya.Sebagai seorang anak gadis yang lahir dan tumbuh besar di lingkungan istana. Putri Sofia juga sangat terjaga. Sungguh beruntung bagi pria yang kelak mendapatkannya. Tapi seistimewa apapun Yang Mulya Serkan telah menjaga putri cantiknya. Sejatinya Putri Sofia tetap seperti gadis muda pada umumnya, kadang juga ingin rewel dan kesal."Kau jelek dan menyebalkan!"Kali ini Putri Sofia masih sangat kesal dengan adik laki-laki Zahra yang juga sering menyebutnya jelek dan rewel. Putri Sofia mengomel sendiri di depa cermin, sesekali merab
BAB 61Sebenarnya FX-99 dapat menembak target dari jarak jauh, tapi untuk meminimalisir dampak ledakan nuklir, Faaz harus meledakkan target dari jarak dekat. Faaz bukan cuma harus mengambil keputusan sulit, dia juga sangat berani. Faaz menabrakkan FX-99 dengan kecepatan penuh ke sisi lambung kapal induk, meledakkan pulau baja terapung itu dari bawah permukaan laut.Suara berdentum membentuk gelombang dahsyat di bawah permukaan laut, membawa sambaran api ke permukaan dengan bentangan luas. Seketika seluruh konstruksi kapal induk runtuh hingga hancur lebur tak bersisa. Tidak ada satupun yang dapat selamat, seluruh persenjataan dan tentara mereka lenyap tenggelam. Radar peringatan bahaya sampai ke pelabuhan, mereka mendeteksi ledakan nuklir serta jangkauan radiasi yang tidak aman untuk didekati.Tubuh Faaz ikut tengelam dalam, telinganya sudah tidak mendengar suara dentuman di permukaan. Faaz sudah tidak berdaya untuk menyelamatkan diri tapi pemuda itu samasekali tidak menyesal karena ta
BAB 60 PERANG BERAKHIRSeluruh media pemberitaan dunia seketika heboh dengan aksi bunuh diri dari jet tempur FX-99 untuk meledakkan kapal induk lawan dan menghentikan invasi militer. Seketika kekuatan lawan lumpuh total, kapal induk, persenjataan, serta ribuan tentara ikut tengelam bersama bom nuklir mereka sendiri. Pasukan lawan sudah tidak berdaya dengan kerugian besar yang belum tentu pulih untuk mereka bangun kembali dalam sepuluh dekade.Selanjutnya seluruh sisa pasukan lawan berhasil dipukul mundur oleh para tentara relawan bersama kapal induk bantuan dari Istana Tamir. Berbagai kejahatan pihak lawan ikut terbongkar di mata dunia, termasuk aksi kejahatan mereka menyalahgunakan laboratorium sebagai praktik pencucian otak. Seluruh data korban juga Gerald serahkan pada pihak intelijen.Sayangnya sampai FX-99 ikut meledak sama sekali tidak ada yang tahu jika pilot didalamnya adalah Faaz. Faaz adalah pahlawan yang sesungguhnya, aksi heroiknya telah berhasil menghentikan pertempuran
BAB 59 AKSI TERAKHIR Bias langit jingga terlihat memantul dari cakrawala, permukaan samudra yang sedang hening serempak berkilau seperti lautan api. Sama sekali tidak ada yang sadar akan datangnya bencana dahyat. Dengan tatapan tegas tajam tanpa sedikitpun keraguan, Faaz berangkat melaksanakan tugasnya yang paling berbahaya. Tugas paling berbahaya karena bakal ikut menentukan masa depan dunia. Ingat tentang sedikit percikan yang bakal mengobarkan api besar? Sekarang Faaz sedang memegang pemantik apinya. Mungkin ini akan menjadi tugas terakhir bagi Faaza tapi sebagai seorang prajurit dia tidak boleh gentar, matipun dia rela demi menjalankan tugasnya. Deru mesin jet berdesis keras dari sisi ekor belakang, sebuah pendorong mekanik ikut melontarkan jet tempur meluncur ke langit hanya dengan landasan pendek. Untuk sekejap, cakrawala seperti ikut terbelah oleh suara desingan super sonic. Faaz membawa sebuah bom dahsyat melesat bersama dirinya. Kolonel Bravin ikut menyaksikan sendiri
BAB 58 KEBOHONGAN YUSUFKetika sedang bertugas menyalurkan bantuan pangan, ketiga helikopter milik tim relawan diserang sebuah jet tempur di atas perbukitan. Ketiga badan helikopter ditemukan sudah meledak hancur, termasuk helikopter yang sedang dikendarai oleh Pangeran Yusuf. Evaluasi serta pencarian korban segera dikerahkan. Dua orang pilot ditemukan sudah tidak bernyawa dalam kondisi sangat mengenaskan. Tapi Pangeran Yusuf tidak ditemukan.Helikopter yang di kendarai oleh Pangeran Yusuf juga jatuh agak terpisah di lembah bukit. Proses evakuasi dan pencarian jadi agak sulit karena kendala Medan yang terjal. Kemungkinan Pangeran Yusuf juga sudah tidak selamat, tapi Pangeran Albani bersikeras harus menemukan tubuh putranya.Setelah hampir dua puluh empat jam pencarian akhirnya Pangeran Yusuf ditemukan di tebing lereng. Pemuda itu ditemukan dalam kondisi tubuh lemas pingsan tapi ajaibnya masih hidup. Nyaris tidak masuk akal karena Pangeran Yusuf juga cuma mendapat luka ringan benturan
BAB 57 PERGI KE MEDAN PERTEMPURAN BERSAMA GERALD"Aku ingin ikut berangkat bersama tentara kita untuk menghentikan agresi militer.""Tidak!" Serkan langsung menolak tegas permintaan putranya untuk ikut berangkat ke medan perang. "Kau tetep akan berada di sini!""Yusuf akan pergi." Hamdan membandingkan dirinya dengan Yusuf. "Kenapa aku tidak bisa?""Perjuanganmu bukan di tengah medan pertempuran dengan senjata."Serkan tidak memberitahu jika dia telah mengutus Gerald bersama pasukannya. Putra mahkota tetap harus mereka jaga."Aku akan pulang untukmu Baba." Hamdan masih memohon kerelaan Yang Mulya Serkan agar memberi ijin."Aku tidak akan mengambil resiko untuk putra mahkotaku!" Serkan menatap tegas. "Bahkan seandainya negara kita yang sedang diserang, aku sendiri yang akan melindungi mu di tengah benteng yang paling tebal!"Serkan terus menatap tajam ke manik mata Pangeran Hamdan."Bukan karena kau putraku, tapi karena darahmu terlahir untuk sebuah tujuan yang lebih besar bagi rakyat k
BAB 56 IKUT BERTEMPURSetelah menandatangi kerjasama militer dengan Raja Khaleed, Yang Mulya Serkan menyampaikan pidatonya di hadapan seluruh media serta tamu undangan penting yang ikut hadir menyaksikan pertemuan penting tersebut. Pertemuan penting yang akan menjadi bagian dari sejarah kemajuan peradaban militer di masa depan.“Penandatanganan perjanjian kerjasama jangka panjang ini mengkonfirmasi ketahan hubungan antara dua negara yang dibangun di atas kepercayaan, dibentuk oleh sejarah, dan didorong oleh visi bersama kami tentang masa depan yang penuh peluang, inovasi, dan kemakmuran berkelanjutan.”Gemuruh tepuk tangan diberikan untuk keberanian Yang Mulya Serkan yang juga telah mengkonfirmasi keikut sertaan negaranya untuk mengirim pasukan tempur guna menghentikan agresi militer. Ditengah semua orang yang sedang bertepuk tangan Putri Sofia justru sedang diliputi rasa tegang. Putri Sofia melihat babanya yang sangat pemberani, tanpa gentar meletakkan dirinya di garda paling depan