Ramaikan VOTE nya aku akan dobel up
Hari sampai kembali pagi tapi Anelies masih terbangun seorang diri, dia meraba tempat tidur di sampingnya yang masih kosong dan dingin. Dulu sebelum Anelies tahu rasanya mencintai seseorang dia tidak pernah menyangka jika akan memiliki sakit hati seperti ini. Setelah mandi dengan berendam sebentar Anelies segera pergi kekamar bayinya untuk menyusui. Dua bayi yang semakin montok itu langsung ingin berebut untuk menyusu begitu merasakan kehadiran ibunya. Sampai sekarang Anelies masih sering takjup dengan keajaiban yang telah dia dapatkan.Anelies dibantu oleh seorang pelayan untuk membopong bayinya satu persatu. Karena masih terlalu muda untuk menjadi seorang ibu, Anelies selalu terlihat kikuk, belum bisa seperti ibu yang lugas, tapi dia tetap ibu muda yang luar biasa dan mencintai anak-anaknya.Kedua bayi Anelies sangat mirip Serkan dengan netra biru kehijauan identik. Tatapannya polos tanpa dosa, seketika menghangatkan dada Anelies yang sedang bergemuruh untuk kembali mereda. Anelies
Jika Anelies bercerita pada Bibi Hulya atau Mara, mungkin dia akan mendapatkan pelukan hangat sebagai dukungan, tapi karena teman berceritanya kali ini adalah Jeny maka jangan harap demikian. Jeny baru keluar dari kamar mandi, masih memakai jubah handuk dan rambutnya diikat asal sekenanya saat Anelies sudah tidak sabar untuk mengajaknya duduk."Suamiku belum kembali.""Oh!" Jeny menatap sedih sebentar kemudian pangkal alisnya bertaut saling mendekat. "Laki-laki sepertinya memang tidak ada yang bisa dipercaya!"Jeny juga langsung berdiri dan berkacak pinggang. "Kau masih muda, cantik, dan punya banyak keluarga yang mencintaimu, jangan mau bersedih untuk laki-laki yang suka berbohong!"Cara Jeny berpikir dan mengatasi masalah sepertinya memang sangat berbeda dengan Anelies. Pastinya Jeny tidak akan paham berada di posisi Anelies."Yang Mulya Serkan adalah suamiku, dan ayah dari anak-anakku, aku tidak bisa mengabaikannya begitu saja."Jeny cuma langsung terlihat mengetuk-ngetukkan ujung j
NOTE: YANG PUASA BACANYA MALAM AJA YA "Yang Mulya ..." Anelies panik karena benar-benar ditelanjangi di kamar bayi. "Oh!" Anelies tergelak ketika kulit lehernya langsung dihisap. "Aku belum bisa yang Mulya ..." Anelies mengingatkan. "Ya, aku tahu." Serkan juga menghitung dengan teliti. Masih tiga hari lagi sampai Anelies kembali bisa diajak bersetubuh. Serkan masih berpakaian lengkap ketika merangkak naik ke atas tubuh wanitanya untuk dia tekuni. Anelies memang hanya dicumbu, tapi seharusnya dia tidak mau. Serkan mencium, menghisap, dan membuai tubuh Anelies dimana-mana sepertinya lelaki itu juga sudah tidak tahan. Hisapannya berkembang panas, napasnya kasar memburu. Serkan mengeluarkan miliknya untuk disentuhkan, cuma bermain di permukaan tapi Aneleis cemas karena tahu akan tetap kalah. "Yang Mulya ..." Anelies terus merintih. "Aku tidak akan melakukan penetrasi." Serkan mendesak-desakkan pinggul maskulinnya dengan dorongan makin bertenaga. Serkan melakukan semua itu masih de
Begitu tahu Anelis tidak bisa ikut, Jeny segera mencari-cari alasan untuk membatalkan janjinya bersama Pangeran Albany. Padahal sebelumnya Jeny sendiri yang mendesak ingin bertemu. Ketika tiba-tiba Jeny membatalkan janji dengan mendadak, tentunya Pangeran Albany juga tidak akan percaya begitu saja."Yang Mulya Serkan tidak memberiku ijin untuk keluar karena mereka sedang berlibur.""Kau keluar denganku, bukan dengan penculik!" Pangeran Albany terus bersikeras. "Aku bisa menjemputmu!""Tidak, aku tidak boleh keluar sampai mereka kembali atau papaku yang akan menjemput pulang.""Berapa umurmu sekarang?" Albany jadi heran dengan alasan Jeny yang terdengar mengada-ada karena dia bukan anak-anak lagi."Sungguh aku tidak bisa, lain kali saja kita atur janjinya!" Jeny langsung menutup teleponnya untuk kabur dari perdebatan.Pangeran Albany yang tidak terima langsung menelpon balik. Sekali, Jeny tolak, dua kali tetap Jeny tolak, sampai tiga kali langsung Jeny mematikan daya ponselnya agar tida
Ketika Jeny terbangun oleh suara dentingan cangkir, Pangeran Albany sudah tidak ada, hanya Sarah yang sedang mengaduk madu dalam teh yang baru dia sedu."Anda sudah bangun?""Oh, maaf aku tertidur." Jeny masih agak linglung."Saya buatkan teh hangat agar kembali segar."Aroma tehnya sangat harum, Jeny sama sekali tidak menaruh curiga jika tadi Pangeran Albany sudah mengunjunginya. Jeny menyesap tehnya sedikit, rasanya hangat berenergi untuk ikut membuka pori-pori."Aku mau berendam."Jeny lanjut berendam, tubuhnya gak licin dari sisa minyak aroma terapi. Jeny juga tidak lupa untuk memeriksa ponselnya, tidak ada yang aneh dari benda itu. Jeny membaca beberapa pesan terakhir yang dikirim Pangeran Albany kepada Tuan Jalal. Sama sekali bukan informasi penting, jadi langsung Jeny abaikan tanpa menaruh curiga.****Anelies meringkuk rapuh dalam dekapan suaminya yang baru berhasil mereda dari kemarahan serta ledakan hasratnya. Rasanya seperti baru disiksa, Anelies berdenyut-denyut agak perih
Usaha Selir Kumaira yang gagal untuk menjadi istri senior ternyata tidak menumbangkan semangat keluarganya untuk mengejar tahta keluarga Husain. Tentu Pangeran Rasyid yang bakal jadi incaran berikutnya. Pangeran Rasyid benar-benar masih polos mengenai wanita ketika keluarga Selir Kumaira mengutus salah satu anak gadisnya untuk menjerat sang pangeran.Bayangkan semurka apa Yang Mulya Seika ketika mengetahui putra kesayangan akan dirampas dengan sangat licik. Keluarga Selir Kumaira sangat rapi menutupi hubungan antara Pangeran Rasyid dan Maryam.Yang Mulya Seika baru mengetahui pernikahan putranya ketika Pangeran Rasyid mengatakan ingin melepaskan tahtanya untuk bisa hidup bebas bersama istri dan anaknya. Pangeran Rasyid juga tidak kembali ke asrama, ketika para pengawal dari istana ingin menjemputnya Pangeran Rasyid malah kabur dan kecelakan tragis itu terjadi.Meski Pangeran Rasyid berhasil selamat dari benturan keras di kepalanya tapi Yang Mulya Seika benar-benar tidak rela putranya a
Yang Mulya Seika kembali ditemukan jatuh di lantai kamarnya, seorang pelayan istana yang pertama kali melihat Yang Mulya Seika langsung menjerit histeris karena ibu ratu mereka sudah tidak bernapas. Kehebohan segera terjadi, dokter istana segera bertindak cepat dan semua penghuni istana diisolasi sesuai perintah Yang Mulya Serkan.Berita di luar istana sudah ikut heboh memberitakan jika Yang Mulya Seika kembali terjatuh dan meninggal. Tapi ternyata jantungnya masih berdenyut meski sangat lemah. Yang Mulya Serkan juga segera memerintahkan tim dokter untuk memasang alat penyokong jantung agar ibunya dapat bertahan. Segala upaya Serkan lakukan agar ibunya tetap hidup."Yang Mulya Seika masih dalam kondisi koma dan kami tim dokter sama sekali tidak bisa memprediksi kapan bisa siuman karena kondisinya sangat buruk. Gelombang otaknya belum menunjukkan reaksi sama sekali."Istilah medisnya Yang Mulya Seika sudah mengalami kematian otak, dia masih bisa hidup dan bernapas hanya karena alat men
Jika dulu Serkan banyak berpetualang dengan berbagai olahraga ekstrim sebagai hiburan, sekarang hiburan Serkan adalah anak-anak dan istrinya. Setiap pagi, setelah memeriksa kamar bayi, biasanya Serkan akan kembali ke kamar utuk mencari Anelies. Kadang cuma untuk mencium istrinya beberapa kali lagi sebelum pergi beraktifitas dengan jadwalnya yang begitu padat. Serkan tetap harus bisa bijaksana sebagai seorang ayah, suami, dan pemimpin besar. Pria yang dibahunya terletak sebuah tangung jawab besar.Serkan sangat dicintai masyarakatnya dengan berbagai doa dan kemuliaan agar selalu terjaga. Serkan selalu dianggap mirip sang kakek, Tuan Hamdan Husain yang terkenal berani, penuh wibawa, penyayang, dan bijaksana. Meski tidak ada kepemimpinan yang sempurna, karena sehebat apapun seorang pemimpin dia tetap tidak akan bisa menjamin semua orang yang dia pimpin bisa patuh aturan."Aku selalu berdoa untuk Anda, Yang Mulya ..." Anelies juga akan selalu memberi doa untuk suaminya.Serkan kembali meru
BAB 63 BERTEMU KEMBALIDua bulan pasca perang berakhir, ketegangan politik dunia berangsur mereda perekonomian global kembali tumbuh berkembang. Tapi bagi beberapa negara korban perang mereka masih harus kembali membangun negara mereka dari kehancuran. Mereka bukan bukan cuma harus membangun infrastruktur, tapi juga membangun pemerintahan, memulihkan ekonomi dan lingkungan sosial. Semua tugas yang tidak mungkin selesai dalam satu atau dua dekade.Warga sipil korban bencana perang bukan cuma kehilangan rumah dan keluarga, mereka juga masih mengalami trauma, terutama anak-anak. Yang Mulya Serkan serta Raja Khaleed mendirikan yayasan sosial untuk membantu anak-anak korban perang. Sebelumnya Yang Mulya Serkan juga telah memiliki yayasan serupa yang didanai langsung oleh Istana Zubair, tapi kali ini Istana Tamir juga akan ikut serta menjadi penyokong dana utama dan membuat yayasan yang lebih besar.Masih dengan misi tujuan yang sama, yayasan kemanusiaan yang didirikan oleh Yang Mulya Serka
BAB 62 BERSABAR DALAM PENANTIANSiapa yang tidak menginginkan Putri Sofia. Putri Sofia bukan cuma sekedar gadis cantik jelita yang dikagumi oleh banyak pria. Putri Sofia adalah seorang Putri raja terhormat dari kerajaan kaya raya. Putri Sofia memiliki kualitas kecantikan sempurna, status sosial, serta keturunannya tidak diragukan lagi. Karena itu Putri Sofia harus bersama pria yang sepadan, pria setara yang dapat meletakkan mahkota paling mulia di kepalanya.Sebagai seorang anak gadis yang lahir dan tumbuh besar di lingkungan istana. Putri Sofia juga sangat terjaga. Sungguh beruntung bagi pria yang kelak mendapatkannya. Tapi seistimewa apapun Yang Mulya Serkan telah menjaga putri cantiknya. Sejatinya Putri Sofia tetap seperti gadis muda pada umumnya, kadang juga ingin rewel dan kesal."Kau jelek dan menyebalkan!"Kali ini Putri Sofia masih sangat kesal dengan adik laki-laki Zahra yang juga sering menyebutnya jelek dan rewel. Putri Sofia mengomel sendiri di depa cermin, sesekali merab
BAB 61Sebenarnya FX-99 dapat menembak target dari jarak jauh, tapi untuk meminimalisir dampak ledakan nuklir, Faaz harus meledakkan target dari jarak dekat. Faaz bukan cuma harus mengambil keputusan sulit, dia juga sangat berani. Faaz menabrakkan FX-99 dengan kecepatan penuh ke sisi lambung kapal induk, meledakkan pulau baja terapung itu dari bawah permukaan laut.Suara berdentum membentuk gelombang dahsyat di bawah permukaan laut, membawa sambaran api ke permukaan dengan bentangan luas. Seketika seluruh konstruksi kapal induk runtuh hingga hancur lebur tak bersisa. Tidak ada satupun yang dapat selamat, seluruh persenjataan dan tentara mereka lenyap tenggelam. Radar peringatan bahaya sampai ke pelabuhan, mereka mendeteksi ledakan nuklir serta jangkauan radiasi yang tidak aman untuk didekati.Tubuh Faaz ikut tengelam dalam, telinganya sudah tidak mendengar suara dentuman di permukaan. Faaz sudah tidak berdaya untuk menyelamatkan diri tapi pemuda itu samasekali tidak menyesal karena ta
BAB 60 PERANG BERAKHIRSeluruh media pemberitaan dunia seketika heboh dengan aksi bunuh diri dari jet tempur FX-99 untuk meledakkan kapal induk lawan dan menghentikan invasi militer. Seketika kekuatan lawan lumpuh total, kapal induk, persenjataan, serta ribuan tentara ikut tengelam bersama bom nuklir mereka sendiri. Pasukan lawan sudah tidak berdaya dengan kerugian besar yang belum tentu pulih untuk mereka bangun kembali dalam sepuluh dekade.Selanjutnya seluruh sisa pasukan lawan berhasil dipukul mundur oleh para tentara relawan bersama kapal induk bantuan dari Istana Tamir. Berbagai kejahatan pihak lawan ikut terbongkar di mata dunia, termasuk aksi kejahatan mereka menyalahgunakan laboratorium sebagai praktik pencucian otak. Seluruh data korban juga Gerald serahkan pada pihak intelijen.Sayangnya sampai FX-99 ikut meledak sama sekali tidak ada yang tahu jika pilot didalamnya adalah Faaz. Faaz adalah pahlawan yang sesungguhnya, aksi heroiknya telah berhasil menghentikan pertempuran
BAB 59 AKSI TERAKHIR Bias langit jingga terlihat memantul dari cakrawala, permukaan samudra yang sedang hening serempak berkilau seperti lautan api. Sama sekali tidak ada yang sadar akan datangnya bencana dahyat. Dengan tatapan tegas tajam tanpa sedikitpun keraguan, Faaz berangkat melaksanakan tugasnya yang paling berbahaya. Tugas paling berbahaya karena bakal ikut menentukan masa depan dunia. Ingat tentang sedikit percikan yang bakal mengobarkan api besar? Sekarang Faaz sedang memegang pemantik apinya. Mungkin ini akan menjadi tugas terakhir bagi Faaza tapi sebagai seorang prajurit dia tidak boleh gentar, matipun dia rela demi menjalankan tugasnya. Deru mesin jet berdesis keras dari sisi ekor belakang, sebuah pendorong mekanik ikut melontarkan jet tempur meluncur ke langit hanya dengan landasan pendek. Untuk sekejap, cakrawala seperti ikut terbelah oleh suara desingan super sonic. Faaz membawa sebuah bom dahsyat melesat bersama dirinya. Kolonel Bravin ikut menyaksikan sendiri
BAB 58 KEBOHONGAN YUSUFKetika sedang bertugas menyalurkan bantuan pangan, ketiga helikopter milik tim relawan diserang sebuah jet tempur di atas perbukitan. Ketiga badan helikopter ditemukan sudah meledak hancur, termasuk helikopter yang sedang dikendarai oleh Pangeran Yusuf. Evaluasi serta pencarian korban segera dikerahkan. Dua orang pilot ditemukan sudah tidak bernyawa dalam kondisi sangat mengenaskan. Tapi Pangeran Yusuf tidak ditemukan.Helikopter yang di kendarai oleh Pangeran Yusuf juga jatuh agak terpisah di lembah bukit. Proses evakuasi dan pencarian jadi agak sulit karena kendala Medan yang terjal. Kemungkinan Pangeran Yusuf juga sudah tidak selamat, tapi Pangeran Albani bersikeras harus menemukan tubuh putranya.Setelah hampir dua puluh empat jam pencarian akhirnya Pangeran Yusuf ditemukan di tebing lereng. Pemuda itu ditemukan dalam kondisi tubuh lemas pingsan tapi ajaibnya masih hidup. Nyaris tidak masuk akal karena Pangeran Yusuf juga cuma mendapat luka ringan benturan
BAB 57 PERGI KE MEDAN PERTEMPURAN BERSAMA GERALD"Aku ingin ikut berangkat bersama tentara kita untuk menghentikan agresi militer.""Tidak!" Serkan langsung menolak tegas permintaan putranya untuk ikut berangkat ke medan perang. "Kau tetep akan berada di sini!""Yusuf akan pergi." Hamdan membandingkan dirinya dengan Yusuf. "Kenapa aku tidak bisa?""Perjuanganmu bukan di tengah medan pertempuran dengan senjata."Serkan tidak memberitahu jika dia telah mengutus Gerald bersama pasukannya. Putra mahkota tetap harus mereka jaga."Aku akan pulang untukmu Baba." Hamdan masih memohon kerelaan Yang Mulya Serkan agar memberi ijin."Aku tidak akan mengambil resiko untuk putra mahkotaku!" Serkan menatap tegas. "Bahkan seandainya negara kita yang sedang diserang, aku sendiri yang akan melindungi mu di tengah benteng yang paling tebal!"Serkan terus menatap tajam ke manik mata Pangeran Hamdan."Bukan karena kau putraku, tapi karena darahmu terlahir untuk sebuah tujuan yang lebih besar bagi rakyat k
BAB 56 IKUT BERTEMPURSetelah menandatangi kerjasama militer dengan Raja Khaleed, Yang Mulya Serkan menyampaikan pidatonya di hadapan seluruh media serta tamu undangan penting yang ikut hadir menyaksikan pertemuan penting tersebut. Pertemuan penting yang akan menjadi bagian dari sejarah kemajuan peradaban militer di masa depan.“Penandatanganan perjanjian kerjasama jangka panjang ini mengkonfirmasi ketahan hubungan antara dua negara yang dibangun di atas kepercayaan, dibentuk oleh sejarah, dan didorong oleh visi bersama kami tentang masa depan yang penuh peluang, inovasi, dan kemakmuran berkelanjutan.”Gemuruh tepuk tangan diberikan untuk keberanian Yang Mulya Serkan yang juga telah mengkonfirmasi keikut sertaan negaranya untuk mengirim pasukan tempur guna menghentikan agresi militer. Ditengah semua orang yang sedang bertepuk tangan Putri Sofia justru sedang diliputi rasa tegang. Putri Sofia melihat babanya yang sangat pemberani, tanpa gentar meletakkan dirinya di garda paling depan
BAB 55 PERTARUNGAN Beruntung para tentara relawan sudah cukup waspada, setiap malam mereka sengaja hanya menyalakan lilin di dalam tenda kemudian tidur di balik barisan bukit kecil di seberang sungai. "Brengsek!" Kemal mengumpat keras. "Mereka benar-benar datang!" Ketika serangan udara datang menghujani seluruh camp dengan berbagai peluru misil, para tentara relawan cuma menyaksikan gemuruh ledakan itu dari lereng bukit. Kilat api terlihat berkobar dari jejak ledakan menggelegar. Asap pekat bercampur pasir gurun membumbung ke langit gelap. Benar-benar gempuran yang brutal, kemal dan yang lain yakin mereka tidak mungkin akan selamat bila masih berada di camp. Sehebat apapun bala tentara musuh dan persenjataan mereka. Pertolongan dari langit tetap bisa tiba-tiba datang untuk mereka yang diberi keberuntungan. Kemal dan seluruh kawannya selamat tanpa ada yang terluka. ******* Putri Sofia sedang duduk seorang diri di sofa balkon kamarnya, langit malam mulai ditumbuhi percikan bi