Maaf telat, lagi kurang enak badan sejak kemarin .... yuk jangan lupa Vote biar semangat.
"Aku menyukaimu!"Kata 'suka' bagi Gerald cuma terkesan seperti suka terhadap rasa manis atau asam dalam makanan yang kebetulan cocok di ujung lidah ketika dicicipi, karena itu dia bisa begitu enteng mengucapkannya."Kau milikku!"Penegasan itu juga cuma makin membuat Emillie merinding."Sampai kapan?" Emillie pilih memancing pertanyaan. "Sampai kapan kau akan menyukaiku?""Aku tidak tahu ...."Sudah Emillie duga, Gerald memang bukan tipe yang akan membuang energi untuk merayu wanita."Apa kau tidak menyukaiku?" Tiba-tiba Gerald membalik pertanyaan."Oh!" Emillie mendadak gugup karena memang sedang dalam misi curang untuk menipu Gerald."Kadang!" Emillie pilih jawaban aman. "Aku suka jika kau tidak memaksa."Gerald terlihat berpikir sebentar tapi sepertinya dia benar-benar percaya."Aku suka mandi denganmu!" Gerald meletakkan pisau pemotong wortelnya utuk menghampiri Emillie di seberang meja."Aku juga suka telanjang denganmu!"Bibir Emillie diraih dengan ujung jari."Aku suka mema
Diam-diam Sanaz datang ke tempat tinggal Tobias. Selama mengambil cuti dari semua pekerjaan, Tobias tinggal seorang diri di sebuah resort pulau buatan yang dia beli beberapa bulan lalu. Resort bergaya mediterania itu memiliki halaman cukup luas, dengan berbagai fasilitas super mewah yang menempati tanah seluas hampir lima belas hektar. Terdapat istal kuda lengkap dengan arena pacuan eksklusif, landasan pacu jet pribadi serta lapangan golf dan polo. Tobias Harlot adalah pria kaya dengan gaya hidup super mahal, bergaul di lingkungan kelas atas, pengusaha, politisi, bahkan 'royal family', serta kalangan intelektual. Maka jangan heran jika jaringan koneksinya juga sangat luas. Nama Tobias Harlot bukan cuma dikenal sebagai pebisnis sukses dan CEO Loghan Global, Tobias juga merupakan atlit polo, menembak, serta berkuda yang masih sangat aktif di kalangan masyarakat kelas atas Hampton. Ketika Sanaz tiba, Tobias terlihat sedang menembak sasaran lontar mengunakan senapan. Tembakan Tobias sel
Setelah mengamankan Anelies, Serkan kembali harus berpikir keras mengatur strategi untuk mengalahkan George Loghan. Pria itu bukan cuma harus mereka lenyapkan tapi seluruh jaringannya juga harus dimusnahkan. Mereka bukan cuma telah menculik para ilmuan untuk menciptakan virus serta senjata pemusnah masal, tapi juga membangun militer dengan merekayasa DNA manusia. Sebuah kejahatan besar yang benar-benar berbahaya untuk masa depan dunia. "George Loghan!" ulang Serkan sambil berjalan mondar-mandir di hadapan Pangeran Albany. "Apa yang sebenarnya dia inginkan dari menciptakan semua bencana?" Pangeran Albany ikut muak dengan perbuatan George Loghan yang semakin di luar nalar. "Ingat jika tetap akan ada yang mengambil keuntungan dari sebuah bencana!" Serkan benar, kadang bencana sengaja dibuat untuk menciptakan ketakutan. Sekali lagi, selama manusia masih terpisah oleh ego, keserakahan, dan ketakutan, maka kejahatan tetap akan ikut subur mereka pelihara. Pada dasarnya manusia takut tera
Gerald langsung meraup tubuh Emillie yang bersimbah dara, memeluk erat tubuh pucat lemas itu kedalam dekapannya dan seketika Emillie menjerit."Ao!!!" Tangan Emillie yang sakit tergencet.Mereka sama-sama terkejut. Gerald terkejut Emillie masih hidup, sementara Emillie syok dipeluk sesak seperti itu."Apa yang kau lakukan!" Emillie juga langsung melotot dengan mata lebar."Kau masih hidup!" Gerald benar-benar panik. "Kau benar-benar hidup?""Lepaskan aku!"Gerald masih memeluk erat."Aku tidak bisa bernapas dan tanganku sakit!"Gerald melepas pelukannya kemudian buru-buru memeriksa sekujur tubuh Emillie. Yang pertama Gerald lakukan adalah membuka pakaian Emillie dengan menaikkan kaos longgarnya sampai ke dada.Apa yang kau lakukan!"Pinggul, perut serta buah dada Emillie diraba. Emillie bukan cuma heran tapi kesal dengan kelancangan Gerald."Kau tidak terluka?""Jariku sakit jika kau tidak segera menyingkir!"Gerald juga masih setengah menindih Emillie di atas sofa, dia baru sadar ji
"Aku tidak akan menikahkan putriku!" tegas Omar yang sudah merasa terhina dengan sikap Hannan."Bukankah kalian yang mendesak agar aku segera menikahi Sanaz?""Tidak untuk kau permainkan!" Omar terlanjur murka.Hannan menatap ke sekeliling keluarga Sanaz. "Putri kalian juga sudah cukup umur, apa sebenarnya mau kalian?"Usia dua puluh enam bisa dianggap terlambat menikah di lingkungan keluarga mereka."Aku sudah meluangkan waktu untuk pulang dan kalian sangat tidak masuk akal!""Jadi kau hanya akan menikahi putriku di waktu luang!" Omar makin tersinggung."Aku sedang sangat sibuk dengan pekerjaan baruku, banyak yang harus aku korbankan untuk datang kemari!"Saat itu juga Omar langsung menunjuk ke arah pintu. "Keluar dari rumahku!"Wajah Hannan memerah karena Omar mengusirnya di depan semua orang."Baiklah, aku akan pergi tapi ingat jangan pernah memohon lagi agar aku kembali dan menikahi putri kalian!""Aku tidak menyesal untuk pemuda sepertimu!"Omar juga baru tahu jika jabatan telah
Ludwik mendapati putrinya sudah meringkuk menggigil di belakang pintu kamar."Apa yang kau lakukan!"Wajah Daraya masih pucat, bibirnya gemetar."Aku sangat takut, mutan itu benar-benar bisa membunuhku.""Kau memberitahu tempat tinggal Gerald!" Ludwik sangat marah pada putrinya. "Kau telah menghancurkan semuanya!"Ludwik telah membesarkan Daraya untuk menjadikannya pasangan Gerald. Menjaga gadis itu dari sentuhan siapapun hanya untuk Gerald. "Gerald tidak akan mengambilku, dia sudah bersama gadis lain.""Kau terlalu gegabah!""Kau tetap harus bisa mendapatkan bayi dari Gerald!" Ludwik menarik kasar tubuh putrinya agar berdiri. "Kita butuh bayi itu dan ingat jika masa depan kita semua ada di tanganmu!"*****Hari masih pagi ketika Tobias sudah sibuk mencari Pangeran Albani."Di mana suamimu?""Dia baru pergi ke ruang kerjanya."Tobias juga langsung kabur tanpa mencium Jeny atau bayinya."Papa!" panggil Jeny untuk protes tapi Tobias sudah tidak mendengarkan dia tetap kabur.Tobias men
Genangan air yang tumpah dari bak jacuzzi membasahi hampir seluruh lantai kamar mandi. Jantung Emillie masih berdegup kencang, membekap mulut sambil meremas gumpalan selimut yang dia gunakan untuk membelit tubuh bugilnya. Pelan-pelan Emillie melangkah mundur, menarik ujung kaki dari tepi genangan darah bercampur air encer. "Jangan takut, aku masih belum mati!" Emillie langsung terlonjak hingga menjatuhkan lilitan selimutnya. Kelopak mata Gerald masih terpejam, tapi mutan itu belum mati. "Kemari lah, aku tidak akan marah lagi." Suara Gerald terdengar berat tapi sangat tenang. Emillie masih takut tapi tidak tahu harus kabur ke mana, sementara dia juga tidak mau mendatangi Gerald. Kemarahan Gerald benar-benar masih membuat Emillie takut. Netra gelapnya bukan seperti manusia, dia seperti monster. Karena Emillie belum juga bergerak sura Gerald terdengar kembali memanggil. "Kemari lah!" Kali ini Gerald membuka mata menatap Emillie yang berdiri polos telanjang di ambang pintu. Emillie
"Aku juga akan membawamu pulang ke Washington, semua orang harus tahu siapa wanita yang telah aku nikahi." Tobias membelai pipi lembut Sanaz. "Tapi untuk kali ini biarkan aku memilikimu seorang diri."Sanaz kembali merinding, bibirnya dikecup."Andai kau tahu sebesar apa aku sudah menginginkanmu ...." Tobias menghela napas hangat untuk dia sapukan ke ceruk leher Sanaz kemudian menghirup kulitnya yang manis lembut dan langsung dia lumat.Saraf Sanaz seketika bangkit menegang tapi Tobias menahan tubuhnya agar tidak berkelit. Walaupun ingin pelan-pelan nyatanya Tobias tetap gemas tidak sabar. Sanaz benar-benar polos bahkan dia tidak tahu bagaiman harus menanggapi ajakan pria."Jangan tegang ... rileks ..." Tobias terus berbisik sambil mulai membuka kancing depan pakaian Sanaz."Aku merasa buruk ...." Akhirnya Sanaz bersuara.Tobias seketika berhenti untuk menatap gadis mudanya."Apa aku membuatmu takut?"Sanaz ditanya dengan lembut sambil terus Tobias belai rona pipinya."Ini semua meng
BAB 66 MEMBUJUK PANGERAN HABIBIKetika rombongan pengawal Pangeran Hamdan ingin berangkat ke Istana Tamir, Pangeran Habibi langsung berlari ke halaman, menangis tantrum, meraung-raung di depan barisan mobil. Habibi ingin ikut tapi Pangeran Hamdan tidak mau membawa adiknya yang jumbo dan suka ribut dengan adik-adik Pangeran Al-Waleed.Akhirnya Faaz yang turun tangan, Faaz mengendong Pangeran Habibi untuk dia bawa menyingkir dari depan mobil. Begitu dibawa naik ke atas gendongan Faaza, Habibi malah langsung bergosip, menirukan Sura lembut Putri Sofia ketika terdesak gerah akibat efek samping saffron.Faaz berusaha tetap lanjut berjalan tenang untuk membawa Pangeran Habibi ke seberang teras istana. Setelah itu Faaz juga harus membujuk Pangeran Habibi agar tidak kembali tantrum."Jangan menangis lagi, nanti lain kali saya akan menemani Anda berkuda, Pangeran Habibi."Faaz menurunkan tubuh gembul Pangeran Habibi di koridor teras istana anak laki-laki."Kau mau mengajari aku berkuda?""Ya."
BAB 65 DI ISTANA ZUBAIRDi Istana Zubair terdapat area khusus untuk anak laki-laki dan untuk anak perempuan. Masing-masing bangunannya terpisah dengan istana utama, tapi saling berhadapan sejajar, cuma terpisah oleh halaman tengah komplek istana. Pangeran Hamdan, Pangeran Husain, dan Pangeran Habibi, menempati kamar di area laki-laki. Putri Sofia beserta adik perempuannya yang lain berada di area anak perempuan. Yang Mulya Serkan dan Anelies menempati istana utama yang berada di komplek bangunan paling depan.Putri Sofia sengaja belum tidur, berdiri di balkon menatap ke seberang halaman tempat Pangeran Hamdan. Kamar Pangeran Hamdan juga masih terang benderang. Pangeran Hamdan baru kembali ke istana setelah berkumpul dengan teman-teman di yacht."Selamat malam, Pangeran Hamdan." Faaz mengantar sampai di depan pintu kamar."Besok Anda ada jadwal berkuda dengan Pangeran Al-Waleed." Faaz juga mengingatkan jadwal kegiatan Pangeran Hamdan."Beritahu Husain untuk ikut." Hamdan memberi perint
BAB 64Sejak pertama kali melihat aksi Faaza di pertandingan berkuda, Pangeran Hamdan sudah sangat mengagumi kemampuan pemuda itu. Omar juga memberitahu jika Faaz adalah adik laki-laki Zahra dan dia seorang pilot. Kemarin, ketika Pangeran Hamdan mendengar semua kehebatan serta keberanian Faaz dalam menghancurkan kapal induk musuh, saat itu juga Pangeran Hamdan memohon pada Yang Mulya Serkan agar menjadikan Faaza sebagai pengawal pribadinya."Aku akan mempercayakan Pangeran Hamdan padamu."Faaz sangat terkejut mendengar ucapan Yang Mulya Serkan."Kau akan menjadi pengawal pribadi untuk putraku.""Sungguh Yang Mulya, saya merasa tidak layak untuk mendapat kepercayaan sebesar itu.""Hanya Kau yang dapat aku percaya untuk menjaga Putra Mahkota!" Serkan justru mempertegas ucapannya.Pastinya Yang Mulya Serkan juga tidak akan sembarangan memberi kepercayaan untuk menjaga keselamatan Pangeran Hamdan. Faaz pilihan yang sangat tepat, pemuda itu bukan cuma handal, cerdik, dan pemberani, dia jug
BAB 63 BERTEMU KEMBALIDua bulan pasca perang berakhir, ketegangan politik dunia berangsur mereda perekonomian global kembali tumbuh berkembang. Tapi bagi beberapa negara korban perang mereka masih harus kembali membangun negara mereka dari kehancuran. Mereka bukan bukan cuma harus membangun infrastruktur, tapi juga membangun pemerintahan, memulihkan ekonomi dan lingkungan sosial. Semua tugas yang tidak mungkin selesai dalam satu atau dua dekade.Warga sipil korban bencana perang bukan cuma kehilangan rumah dan keluarga, mereka juga masih mengalami trauma, terutama anak-anak. Yang Mulya Serkan serta Raja Khaleed mendirikan yayasan sosial untuk membantu anak-anak korban perang. Sebelumnya Yang Mulya Serkan juga telah memiliki yayasan serupa yang didanai langsung oleh Istana Zubair, tapi kali ini Istana Tamir juga akan ikut serta menjadi penyokong dana utama dan membuat yayasan yang lebih besar.Masih dengan misi tujuan yang sama, yayasan kemanusiaan yang didirikan oleh Yang Mulya Serka
BAB 62 BERSABAR DALAM PENANTIANSiapa yang tidak menginginkan Putri Sofia. Putri Sofia bukan cuma sekedar gadis cantik jelita yang dikagumi oleh banyak pria. Putri Sofia adalah seorang Putri raja terhormat dari kerajaan kaya raya. Putri Sofia memiliki kualitas kecantikan sempurna, status sosial, serta keturunannya tidak diragukan lagi. Karena itu Putri Sofia harus bersama pria yang sepadan, pria setara yang dapat meletakkan mahkota paling mulia di kepalanya.Sebagai seorang anak gadis yang lahir dan tumbuh besar di lingkungan istana. Putri Sofia juga sangat terjaga. Sungguh beruntung bagi pria yang kelak mendapatkannya. Tapi seistimewa apapun Yang Mulya Serkan telah menjaga putri cantiknya. Sejatinya Putri Sofia tetap seperti gadis muda pada umumnya, kadang juga ingin rewel dan kesal."Kau jelek dan menyebalkan!"Kali ini Putri Sofia masih sangat kesal dengan adik laki-laki Zahra yang juga sering menyebutnya jelek dan rewel. Putri Sofia mengomel sendiri di depa cermin, sesekali merab
BAB 61Sebenarnya FX-99 dapat menembak target dari jarak jauh, tapi untuk meminimalisir dampak ledakan nuklir, Faaz harus meledakkan target dari jarak dekat. Faaz bukan cuma harus mengambil keputusan sulit, dia juga sangat berani. Faaz menabrakkan FX-99 dengan kecepatan penuh ke sisi lambung kapal induk, meledakkan pulau baja terapung itu dari bawah permukaan laut.Suara berdentum membentuk gelombang dahsyat di bawah permukaan laut, membawa sambaran api ke permukaan dengan bentangan luas. Seketika seluruh konstruksi kapal induk runtuh hingga hancur lebur tak bersisa. Tidak ada satupun yang dapat selamat, seluruh persenjataan dan tentara mereka lenyap tenggelam. Radar peringatan bahaya sampai ke pelabuhan, mereka mendeteksi ledakan nuklir serta jangkauan radiasi yang tidak aman untuk didekati.Tubuh Faaz ikut tengelam dalam, telinganya sudah tidak mendengar suara dentuman di permukaan. Faaz sudah tidak berdaya untuk menyelamatkan diri tapi pemuda itu samasekali tidak menyesal karena ta
BAB 60 PERANG BERAKHIRSeluruh media pemberitaan dunia seketika heboh dengan aksi bunuh diri dari jet tempur FX-99 untuk meledakkan kapal induk lawan dan menghentikan invasi militer. Seketika kekuatan lawan lumpuh total, kapal induk, persenjataan, serta ribuan tentara ikut tengelam bersama bom nuklir mereka sendiri. Pasukan lawan sudah tidak berdaya dengan kerugian besar yang belum tentu pulih untuk mereka bangun kembali dalam sepuluh dekade.Selanjutnya seluruh sisa pasukan lawan berhasil dipukul mundur oleh para tentara relawan bersama kapal induk bantuan dari Istana Tamir. Berbagai kejahatan pihak lawan ikut terbongkar di mata dunia, termasuk aksi kejahatan mereka menyalahgunakan laboratorium sebagai praktik pencucian otak. Seluruh data korban juga Gerald serahkan pada pihak intelijen.Sayangnya sampai FX-99 ikut meledak sama sekali tidak ada yang tahu jika pilot didalamnya adalah Faaz. Faaz adalah pahlawan yang sesungguhnya, aksi heroiknya telah berhasil menghentikan pertempuran
BAB 59 AKSI TERAKHIR Bias langit jingga terlihat memantul dari cakrawala, permukaan samudra yang sedang hening serempak berkilau seperti lautan api. Sama sekali tidak ada yang sadar akan datangnya bencana dahyat. Dengan tatapan tegas tajam tanpa sedikitpun keraguan, Faaz berangkat melaksanakan tugasnya yang paling berbahaya. Tugas paling berbahaya karena bakal ikut menentukan masa depan dunia. Ingat tentang sedikit percikan yang bakal mengobarkan api besar? Sekarang Faaz sedang memegang pemantik apinya. Mungkin ini akan menjadi tugas terakhir bagi Faaza tapi sebagai seorang prajurit dia tidak boleh gentar, matipun dia rela demi menjalankan tugasnya. Deru mesin jet berdesis keras dari sisi ekor belakang, sebuah pendorong mekanik ikut melontarkan jet tempur meluncur ke langit hanya dengan landasan pendek. Untuk sekejap, cakrawala seperti ikut terbelah oleh suara desingan super sonic. Faaz membawa sebuah bom dahsyat melesat bersama dirinya. Kolonel Bravin ikut menyaksikan sendiri
BAB 58 KEBOHONGAN YUSUFKetika sedang bertugas menyalurkan bantuan pangan, ketiga helikopter milik tim relawan diserang sebuah jet tempur di atas perbukitan. Ketiga badan helikopter ditemukan sudah meledak hancur, termasuk helikopter yang sedang dikendarai oleh Pangeran Yusuf. Evaluasi serta pencarian korban segera dikerahkan. Dua orang pilot ditemukan sudah tidak bernyawa dalam kondisi sangat mengenaskan. Tapi Pangeran Yusuf tidak ditemukan.Helikopter yang di kendarai oleh Pangeran Yusuf juga jatuh agak terpisah di lembah bukit. Proses evakuasi dan pencarian jadi agak sulit karena kendala Medan yang terjal. Kemungkinan Pangeran Yusuf juga sudah tidak selamat, tapi Pangeran Albani bersikeras harus menemukan tubuh putranya.Setelah hampir dua puluh empat jam pencarian akhirnya Pangeran Yusuf ditemukan di tebing lereng. Pemuda itu ditemukan dalam kondisi tubuh lemas pingsan tapi ajaibnya masih hidup. Nyaris tidak masuk akal karena Pangeran Yusuf juga cuma mendapat luka ringan benturan