Anelies semakin menggigil dengan pakaian basah yang menempel di tubuhnya. Suhu ruangan di kamar itu semakin turun. Sepertinya Anelies juga sedang dibawa ke arah utara, entah akan diapakan lagi setelah ini, dia benar-benar tidak tahu nasibnya akan berujung seperti apa.Anelies pikir, jika Omar mengatakan dia akan diadili, seharusnya ia tidak dibawa ke utara tapi ke timur. Rasanya sangat aneh namun Anelies belum sempat memikirkannya, sekarang dia harus segera mengeringkan pakaian jika tidak mau benar-benar membeku.Anelies segera membuka pakain longgar basahnya untuk dia peras. Sama seperti kemarin, Anelies diberi pakaian wanita berpotongan longgar dengan warna serba hitam. Anelies baru akan memeras pakaian basah tersebut ketika tiba-tiba pintu kamarnya terbuka dan Anelies menjerit."Oh Tuhan!" Kaget laki-laki itu tidak kalah syok melihat Anelies telanjang. "Apa yang kau lakukan!"Anelies segera melempar pakaian basahnya ke lantai dan menyambar seprai untuk menggulung tubuhnya yang sedan
"Saudaramu tidak akan bangun lagi!""Bagaimana kau bisa tahu tentang saudaraku!" Serkan langsung waspada karena seharusnya Anelies tidak tahu mengenai Rasyid."Aku tidak tahu ... " Anelies gugup.Sebenarnya, tadi Anelies juga terkejut saat tiba-tiba kemampuannya kembali. Tiba-tiba Anelies bisa mendengar isi pikiran Pangeran Serkan hanya dengan menatap matanya. Pangeran Serkan memiliki pikiran yang sangat kuat mengenai saudara laki-lakinya. Setelah itu Anelies juga melihat sebuah kilasan kepedihan. Kilasan itu cuma muncul sepenggal tidak bisa Anelies kontrol seperti biasanya tapi sangat jelas. Anelies melihat Pangeran Serkan menitikkan air mata di depan makam saudaranya, padahal Anelies tidak tahu jika saat ini Pangeran Rasyid sedang koma.Anelies baru sadar jika lelaki di hadapannya itu sedang sangat sakit hati, seharusnya ia diam saja. Leher Anelies langsung dirampas kasar untuk dicekik."Kau sudah bersekongkol dengan mereka!" desis Serkan mencerminkan kebencianya yang sudah tersimpa
Anelies kembali dikurung dan cuma diberi makan dari lobang pintu seperti napi. Perlakuan yang sangat tidak manusiawi setelah kemarin Anelies juga hampir mati dicekik oleh Pangeran Serkan. Anelies harus lebih cerdas mengikuti alur permainannya, karena jujur juga tidak akan menyelamatkan nyawa.Seorang pengawal meletakkan piring logam berisi makanan ke atas lantai. Bukannya segera mengambil makanan tersebut Anelies malah sengaja mengacungkan jari tengah ke arah kamera untuk menantang Omar.Anelies sudah mogok makan sejak kemarin sebab cuma itu satu-satunya cara protes untuk perlakuan mereka yang semena-mena. Anelies pilih mogok makan karena yakin, jika Pangeran Serkan tidak akan membiarkannya mati selama masih dibutuhkan."Enak saja dia menuduhku menggunakan sihir!" gerutu Anelies yang merasa sudah tidak berbohong tapi masih dituduh berdusta."Seharusnya dia yang bisa menyihir banyak orang dengan matanya yang seperti Jin Baghdad!"Anelies tetap merasa seharusnya tidak diperlakukan seper
Malam sudah larut, Pangeran Serkan masih duduk di depan layar monitornya untuk kembali menyelidiki beberapa situs perdagangan manusia. Serkan mendapatkan informasi baru dari anak buahnya mengenai keberadaan beberapa situs lelang terselubung yang menjual gadis-gadis muda. Sebenarnya Serkan hanya ingin tahu siapa pembeli pertama Anelies, karena mustahil ayahnya membeli sendiri tanpa perantara. Jikapun ayah Serkan ingin menikah lagi, pasti dia akan pilih wanita dengan latar belakang keluarga baik-baik, bukan wanita kotor dari rumah bordil. Tidak perduli secantik apapun wanita muda itu, rasanya tetap tidak masuk akal.Serkan coba masuk ke salah satu situs paling populer sebagai calon pembeli atau peserta lelang. Setelah akun pendaftaran keanggotaannya dikonfirmasi, Serkan dapat langsung melihat beberapa kode untuk para gadis muda. Tidak ada foto yang dapat dilihat, semua kode cuma di sertai animasi foto semacam avatar. Rasanya akan semakin sulit untuk mengklaim seseorang hanya dengan foto
Serkan buka orang yang jahat, kasar, dan tidak berbudaya, dia hanya harus membongkar sebuah persekongkolan keji dan sekarang sedang menghadapi pelaku kejahatan. Dia sedang menghadapi seorang wanita muda yang telah membunuh ayahnya. Tidak perduli secantik apapun wanita muda yang telah dinikahi ayahnya itu, Serkan tetap merasa jijik karena menganggapnya sebagai wanita kotor.Serkan telah di didik untuk menjadi seorang pemimpin yang bijak, dia tidak akan memandang orang lain dari rupa, warna kulit, atau jumlah kekayaannya. Tapi dia bisa sangat keras pada pelaku kriminal, perbuatan asusila, pembunuh, orang-orang yang mengunakan sihir, dan wanita-wanita yang menjual kesucian dirinya dengan murah."Sekarang katakan padaku! berapa hargamu dari rumah bordil?" tegas Serkan dengan jijik. "Berapa ayahku membelimu?""Aku tidak menjual diri!" keras Anelies setelah tersengal karena dipaksa menelan kapsul yang tidak dia inginkan. "Mereka yang menjualku karena terlibat hutang."Sebuah alasan yang masu
"Pablo Morez juga berada di tempat kejadian!"Dari cerita Anelies, Pangeran Serkan tahu jika Pablo Morez juga berada di mansion ketika malam ayahnya dibunuh."Aku yakin ada yang membantu mereka kabur!" "Dia dibunuh di gudang yang jaraknya beberapa puluh kilo meter dari mansion." Omar mengingatkan. "Mungkin mereka memang sengaja di bawa cukup jauh untuk dilenyapkan guna menghilangkan jejak." "Tapi wanita itu masih hidup! Mustahil dia bisa lolos sementara pria bertubuh besar itu tidak selamat."Itu juga yang membuat mereka semakin curiga pada Anelies."Periksa lagi semua kamera CCTV untuk memastikan siapa yang membawa mereka keluar dari mansion, karena aku yakin dia tidak akan bisa bekerja sendiri!"Mansion mewah tempat terjadinya pembunuhan terhadap Tuan Husain adalah property pribadi keluarga yang selalu dijaga dengan keamanan ketat. Siapapun yang membatu atau mengeluarkan Anelies dan Pablo Morez seharusnya mereka juga orang-orang dari lingkungan yang di kenal oleh Tuan Husain. Dari
"Wanita sepertimu mengaku belum pernah disentuh laki-laki!" Serkan cuma tersenyum remeh kemudian berdiri untuk menghampiri Anelies yang ketakutan.Anelies segera beringsut mundur dengan waspada tapi Serkan lebih dulu menarik lengan Anelies dan mencekal rahangnya yang menggigil."Jangan coba menipuku!" Serkan berdesis keji karena sangat membenci pendusta."Karena hal itu mereka menjualku di situs lelang. Aku dipaksa, mereka menyekapku. Aku tidak mau melayani Tuan Husain dan aku tidak sengaja menendangnya."Anelies mulai berurai air mata karena takut dan tidak tahu bagaimana harus menyelamatkan dirinya karena jika mau Pangeran Serkan juga bisa membuat rahangnya remuk dengan caranya mencengkram kaku seperti itu. Bagaimanapun Anelies memang telah membunuh, dia tidak bisa menyalahkan kebencian Pangeran Serkan. Anelies telah membunuh ayahnya."Maafkan aku atas ayahmu, sungguh aku tidak sengaja melakukannya hanya untuk membela diri."Anelies terus berusaha memohon dan menangis untuk menunjukan
Anelies tetap akan selalu cemas setiap kali berhadapan dengan Pangeran Serkan. Meski bibi Hulya sudah berulang kali mengatakan jika Pangeran Serkan sangat baik, tapi nyatanya pria itu tidak pernah ramah terhadapnya.Setelah Omar mengetuk pintu besar di depan mereka, Anelies dipersilahkan masuk sendiri. Omar cuma mengantar sampai di depan pintu. Omar mengucapkan salam kemudian permisi.Seperti biasa Anelies melihat Pangeran Serkan sedang duduk di sofa dan langsung menutup layar laptop di depannya begitu melihat Anelies masuk.Jika biasanya Anelies cuma diberi pakaian hitam atau warna-warna gelap, kali ini dia terlihat berbeda dengan warna hijau toska yang dia kenakan. Pipinya terlihat lebih merona meski sorot matanya masih mencerminkan ketakutan. Serkan tahu gadis itu memang masih sangat muda dan masih suci, belum dinodai oleh ayahnya."Duduklah!"Kali ini Anelies langsung dipersilahkan untuk duduk tidak dibiarkan berdiri seperti biasanya.Anelies berjalan agak merunduk kemudian memilih
BAB 63 BERTEMU KEMBALIDua bulan pasca perang berakhir, ketegangan politik dunia berangsur mereda perekonomian global kembali tumbuh berkembang. Tapi bagi beberapa negara korban perang mereka masih harus kembali membangun negara mereka dari kehancuran. Mereka bukan bukan cuma harus membangun infrastruktur, tapi juga membangun pemerintahan, memulihkan ekonomi dan lingkungan sosial. Semua tugas yang tidak mungkin selesai dalam satu atau dua dekade.Warga sipil korban bencana perang bukan cuma kehilangan rumah dan keluarga, mereka juga masih mengalami trauma, terutama anak-anak. Yang Mulya Serkan serta Raja Khaleed mendirikan yayasan sosial untuk membantu anak-anak korban perang. Sebelumnya Yang Mulya Serkan juga telah memiliki yayasan serupa yang didanai langsung oleh Istana Zubair, tapi kali ini Istana Tamir juga akan ikut serta menjadi penyokong dana utama dan membuat yayasan yang lebih besar.Masih dengan misi tujuan yang sama, yayasan kemanusiaan yang didirikan oleh Yang Mulya Serka
BAB 62 BERSABAR DALAM PENANTIANSiapa yang tidak menginginkan Putri Sofia. Putri Sofia bukan cuma sekedar gadis cantik jelita yang dikagumi oleh banyak pria. Putri Sofia adalah seorang Putri raja terhormat dari kerajaan kaya raya. Putri Sofia memiliki kualitas kecantikan sempurna, status sosial, serta keturunannya tidak diragukan lagi. Karena itu Putri Sofia harus bersama pria yang sepadan, pria setara yang dapat meletakkan mahkota paling mulia di kepalanya.Sebagai seorang anak gadis yang lahir dan tumbuh besar di lingkungan istana. Putri Sofia juga sangat terjaga. Sungguh beruntung bagi pria yang kelak mendapatkannya. Tapi seistimewa apapun Yang Mulya Serkan telah menjaga putri cantiknya. Sejatinya Putri Sofia tetap seperti gadis muda pada umumnya, kadang juga ingin rewel dan kesal."Kau jelek dan menyebalkan!"Kali ini Putri Sofia masih sangat kesal dengan adik laki-laki Zahra yang juga sering menyebutnya jelek dan rewel. Putri Sofia mengomel sendiri di depa cermin, sesekali merab
BAB 61Sebenarnya FX-99 dapat menembak target dari jarak jauh, tapi untuk meminimalisir dampak ledakan nuklir, Faaz harus meledakkan target dari jarak dekat. Faaz bukan cuma harus mengambil keputusan sulit, dia juga sangat berani. Faaz menabrakkan FX-99 dengan kecepatan penuh ke sisi lambung kapal induk, meledakkan pulau baja terapung itu dari bawah permukaan laut.Suara berdentum membentuk gelombang dahsyat di bawah permukaan laut, membawa sambaran api ke permukaan dengan bentangan luas. Seketika seluruh konstruksi kapal induk runtuh hingga hancur lebur tak bersisa. Tidak ada satupun yang dapat selamat, seluruh persenjataan dan tentara mereka lenyap tenggelam. Radar peringatan bahaya sampai ke pelabuhan, mereka mendeteksi ledakan nuklir serta jangkauan radiasi yang tidak aman untuk didekati.Tubuh Faaz ikut tengelam dalam, telinganya sudah tidak mendengar suara dentuman di permukaan. Faaz sudah tidak berdaya untuk menyelamatkan diri tapi pemuda itu samasekali tidak menyesal karena ta
BAB 60 PERANG BERAKHIRSeluruh media pemberitaan dunia seketika heboh dengan aksi bunuh diri dari jet tempur FX-99 untuk meledakkan kapal induk lawan dan menghentikan invasi militer. Seketika kekuatan lawan lumpuh total, kapal induk, persenjataan, serta ribuan tentara ikut tengelam bersama bom nuklir mereka sendiri. Pasukan lawan sudah tidak berdaya dengan kerugian besar yang belum tentu pulih untuk mereka bangun kembali dalam sepuluh dekade.Selanjutnya seluruh sisa pasukan lawan berhasil dipukul mundur oleh para tentara relawan bersama kapal induk bantuan dari Istana Tamir. Berbagai kejahatan pihak lawan ikut terbongkar di mata dunia, termasuk aksi kejahatan mereka menyalahgunakan laboratorium sebagai praktik pencucian otak. Seluruh data korban juga Gerald serahkan pada pihak intelijen.Sayangnya sampai FX-99 ikut meledak sama sekali tidak ada yang tahu jika pilot didalamnya adalah Faaz. Faaz adalah pahlawan yang sesungguhnya, aksi heroiknya telah berhasil menghentikan pertempuran
BAB 59 AKSI TERAKHIR Bias langit jingga terlihat memantul dari cakrawala, permukaan samudra yang sedang hening serempak berkilau seperti lautan api. Sama sekali tidak ada yang sadar akan datangnya bencana dahyat. Dengan tatapan tegas tajam tanpa sedikitpun keraguan, Faaz berangkat melaksanakan tugasnya yang paling berbahaya. Tugas paling berbahaya karena bakal ikut menentukan masa depan dunia. Ingat tentang sedikit percikan yang bakal mengobarkan api besar? Sekarang Faaz sedang memegang pemantik apinya. Mungkin ini akan menjadi tugas terakhir bagi Faaza tapi sebagai seorang prajurit dia tidak boleh gentar, matipun dia rela demi menjalankan tugasnya. Deru mesin jet berdesis keras dari sisi ekor belakang, sebuah pendorong mekanik ikut melontarkan jet tempur meluncur ke langit hanya dengan landasan pendek. Untuk sekejap, cakrawala seperti ikut terbelah oleh suara desingan super sonic. Faaz membawa sebuah bom dahsyat melesat bersama dirinya. Kolonel Bravin ikut menyaksikan sendiri
BAB 58 KEBOHONGAN YUSUFKetika sedang bertugas menyalurkan bantuan pangan, ketiga helikopter milik tim relawan diserang sebuah jet tempur di atas perbukitan. Ketiga badan helikopter ditemukan sudah meledak hancur, termasuk helikopter yang sedang dikendarai oleh Pangeran Yusuf. Evaluasi serta pencarian korban segera dikerahkan. Dua orang pilot ditemukan sudah tidak bernyawa dalam kondisi sangat mengenaskan. Tapi Pangeran Yusuf tidak ditemukan.Helikopter yang di kendarai oleh Pangeran Yusuf juga jatuh agak terpisah di lembah bukit. Proses evakuasi dan pencarian jadi agak sulit karena kendala Medan yang terjal. Kemungkinan Pangeran Yusuf juga sudah tidak selamat, tapi Pangeran Albani bersikeras harus menemukan tubuh putranya.Setelah hampir dua puluh empat jam pencarian akhirnya Pangeran Yusuf ditemukan di tebing lereng. Pemuda itu ditemukan dalam kondisi tubuh lemas pingsan tapi ajaibnya masih hidup. Nyaris tidak masuk akal karena Pangeran Yusuf juga cuma mendapat luka ringan benturan
BAB 57 PERGI KE MEDAN PERTEMPURAN BERSAMA GERALD"Aku ingin ikut berangkat bersama tentara kita untuk menghentikan agresi militer.""Tidak!" Serkan langsung menolak tegas permintaan putranya untuk ikut berangkat ke medan perang. "Kau tetep akan berada di sini!""Yusuf akan pergi." Hamdan membandingkan dirinya dengan Yusuf. "Kenapa aku tidak bisa?""Perjuanganmu bukan di tengah medan pertempuran dengan senjata."Serkan tidak memberitahu jika dia telah mengutus Gerald bersama pasukannya. Putra mahkota tetap harus mereka jaga."Aku akan pulang untukmu Baba." Hamdan masih memohon kerelaan Yang Mulya Serkan agar memberi ijin."Aku tidak akan mengambil resiko untuk putra mahkotaku!" Serkan menatap tegas. "Bahkan seandainya negara kita yang sedang diserang, aku sendiri yang akan melindungi mu di tengah benteng yang paling tebal!"Serkan terus menatap tajam ke manik mata Pangeran Hamdan."Bukan karena kau putraku, tapi karena darahmu terlahir untuk sebuah tujuan yang lebih besar bagi rakyat k
BAB 56 IKUT BERTEMPURSetelah menandatangi kerjasama militer dengan Raja Khaleed, Yang Mulya Serkan menyampaikan pidatonya di hadapan seluruh media serta tamu undangan penting yang ikut hadir menyaksikan pertemuan penting tersebut. Pertemuan penting yang akan menjadi bagian dari sejarah kemajuan peradaban militer di masa depan.“Penandatanganan perjanjian kerjasama jangka panjang ini mengkonfirmasi ketahan hubungan antara dua negara yang dibangun di atas kepercayaan, dibentuk oleh sejarah, dan didorong oleh visi bersama kami tentang masa depan yang penuh peluang, inovasi, dan kemakmuran berkelanjutan.”Gemuruh tepuk tangan diberikan untuk keberanian Yang Mulya Serkan yang juga telah mengkonfirmasi keikut sertaan negaranya untuk mengirim pasukan tempur guna menghentikan agresi militer. Ditengah semua orang yang sedang bertepuk tangan Putri Sofia justru sedang diliputi rasa tegang. Putri Sofia melihat babanya yang sangat pemberani, tanpa gentar meletakkan dirinya di garda paling depan
BAB 55 PERTARUNGAN Beruntung para tentara relawan sudah cukup waspada, setiap malam mereka sengaja hanya menyalakan lilin di dalam tenda kemudian tidur di balik barisan bukit kecil di seberang sungai. "Brengsek!" Kemal mengumpat keras. "Mereka benar-benar datang!" Ketika serangan udara datang menghujani seluruh camp dengan berbagai peluru misil, para tentara relawan cuma menyaksikan gemuruh ledakan itu dari lereng bukit. Kilat api terlihat berkobar dari jejak ledakan menggelegar. Asap pekat bercampur pasir gurun membumbung ke langit gelap. Benar-benar gempuran yang brutal, kemal dan yang lain yakin mereka tidak mungkin akan selamat bila masih berada di camp. Sehebat apapun bala tentara musuh dan persenjataan mereka. Pertolongan dari langit tetap bisa tiba-tiba datang untuk mereka yang diberi keberuntungan. Kemal dan seluruh kawannya selamat tanpa ada yang terluka. ******* Putri Sofia sedang duduk seorang diri di sofa balkon kamarnya, langit malam mulai ditumbuhi percikan bi