Home / Romansa / ME AND PRINCE / BAB 6 BASAH

Share

BAB 6 BASAH

Author: Jemyadam
last update Last Updated: 2022-11-25 10:53:08

Tuan Husain diberitakan meninggal akibat serangan jantung di rumah istri seniornya. Tidak ada yang tahu jika sebenarnya pemimpin besar itu ditemukan sedang dalam kondisi telanjang dan tertelungkup di kamar istri muda yang baru beberapa saat dia nikahi. Pangeran Serkan sengaja menyembunyikan fakta tersebut untuk melindungi reputasi keluarganya.

Serkan adalah putra kedua dari istri senior Tuan Husain. Kakak laki-laki Serkan mengalami koma selama hampir dua puluh tahun dan cuma hidup karena berbagai alat penopang kehidupan yang terpasang di tubuhnya. Tuan Husain juga sudah memiliki dua istri muda, dia punya tiga putra dari istri keduanya dan dua putri dari istri ketiga. Setelah Tuan Husain meninggal otomatis Serkan yang mengantikan posisi ayahnya. Posisi yang sempat ditentang oleh paman-pamannya karena menganggap Serkan masih terlalu muda dan masih lajang di usianya yang ke dua puluh delapan tahun.

Diam-diam Pangeran Serka terus menyelidiki kasus kematian ayahnya yang dia anggap tidak wajar. Tepat setelah pemakaman sang ayah, Serkan diberi tahu jika Tuan Husain baru kembali menikahi seorang wanita muda. Serkan langsung mengutus orang untuk menemukan istri muda ayahnya dan sekarang sengaja dia sembunyikan untuk mengorek informasi. Serkan yakin wanita muda itu pasti bekerja untuk seseorang. Serkan perlu bukti untuk membongkar lingkaran setan kejahatan di sekitarnya. Serkan tidak menyangka jika dia malah dimuntahi dengan campuran wortel dan daging giling beraroma busuk.

"Oh, apa yang terjadi Tuanku?" tanya pengawal yang baru Serkan panggil untuk masuk.

Pengawal itu terkejut melihat jubah putih Pangeran Serkan terlihat menjijikkan dan wanita yang mereka bawa tadi sudah tergeletak di lantai.

"Bersihkan dia dan bawa kepadaku lagi jika sudah tidak menjijikkan!" Serkan menunjuk Anelies seperti sampah kotor yang memang harus segera disingkirkan dari hadapannya.

Serkan benci orang yang muntah, apa lagi muntah karena meneguk minuman kotor.

"Biar kami bersihkan jubah Anda Tuanku." Dua orang pelayan menghampiri Serkan sambil membawa kain lap meja karena cuma itu yang bisa segera mereka temukan ketika gugup dan terburu-buru.

"Tidak perlu!" tolak Serkan karena hanya akan jadi semakin kotor dengan kain bekas lap meja. "Biar kubersihkan sendiri!"

Serkan pergi dengan sangat marah hingga tidak mau menghiraukan kedua pelayan yang sampai gemetaran sangking takutnya melihat pangeran mereka jadi begitu kotor.

Serkan langsung membuang pakaian kotornya ke tempat sampah kemudian mandi dengan menyabuni tubuhnya tujuh kali seperti najis besar yang memang harus disingkirkan.

Anelies yang masih pingsan juga mereka mandikan sampai bersih dan mereka kembalikan ke kamar karena belum juga sadar. Sebenarnya Anelies bukan cuma lelah secara fisik, mentalnya juga sedang sangat tertekan paska dia mengalami tragedi mengerikan dan harus hidup seorang diri dengan begitu keras. Gadis itu pingsan sampai hampir dua jam tapi tidak ada yang terlalu perduli untuk menghiraukannya.

Pelan-pelan Anelies mulai bangun sendiri, dia menghirup aroma parfum yang sangat menyengat dari sekujur tubuhnya dan baru sadar jika rambutnya juga masih agak lembab. Anelies segera terbangun dengan sigap begitu melihat pakaiannya sudah diganti, sepertinya dia juga sudah dimandikan. Berbagai bayangan mengerikan segera melintas dalam pikiran Anelies.

Anelies merasa sangat tidak nyaman mengetahui ada yang telah membuka seluruh pakaiannya, memberi celana dalam serta bran dengan ukuran pas. Anelies sampai meraba seluruh tubuhnya untuk memastikan, sangat mengerikan meski seharusnya tidak ada yang berkurang. Dia masih ingat semarah apa putra Tuan Husain ketika mencekiknya, tapi sekarang Anelies masih hidup karena muntah dan pingsan.

Telinga Anelies samar-samar mendengar suara langkah kaki melalui lorong dan diapun segera pura-pura kembali pingsan agar tidak diganggu. Terdengar suara pintu kamarnya yang dibuka, Anelies terus memejamkan mata rapat-rapat sambil berusa mengatur napasnya agar tetap tenang supaya mereka tidak curiga jika sebenarnya ia sudah sadar.

"Kami membawakan makanan, cepat makan karena kau harus segera kembali menemui Pangeran Serkan!"

Anelies tetap memejamkan mata dan pura-pura masih pingsan.

"Periksa dia!" perintah Omar pada dua pelayan wanita yang ikut dengannya.

Salah satu pelayan itu mendekati ranjang tempat Anelies berbaring kemudian menepuk-nepuk pipinya. Aneleis tidak mau bangun, dia tidak mau disuruh kembali menemui sang pangeran yang akan mencekiknya lagi.

"Dia tidak mau bangun." wanita paruh baya itu menoleh pada Omar.

"Ambil ember air dan siram dia!"

Anelies kaget mendengar perintah Omar tapi dia sudah terlanjur berpura-pura pingsan. Anelies tidak mau ketahuan berbohong dan mereka benar-benar menyiram tubuh Anelies dengan seember air dingin. Anelies tetap meringkuk meski sudah basah kuyup.

"Jangan pernah berani menipu kami lagi, aku tahu kau sudah bangun dari tadi!"

Tiba-tiba Anelies merasa bodoh karena tidak pernah berpikir jika mungkin di kamar tersebut juga terdapat kamera CCTV tersembunyi, makanya tadi mereka langsung datang begitu tahu Anelies sudah sadar.

"Kenapa kalian tidak membunuhku saja?" tanya Anelies sambil menggigil dan masih meringkuk karena airnya benar-benar dingin.

"Bukan kami yang nanti memancung seorang pembunuh, tapi kami bisa memotong lidah pembohong!" tegas Omar.

"Aku tidak sengaja melakukannya untuk membela diri!" Anelies segera bangkit untuk duduk menatap Omar.

"Pangeran Serkan yang akan memutuskan!" Omar berjalan mendekat. "Mungkin dia akan sedikit bermurah hati jika kau tidak terus berbohong!"

"Aku tidak berbohong!" tegas Anelies.

"Kau akan diadili di depan semua dewan senior dan tidak akan ada siapapun yang bisa menolongmu jika Pangeran Serkan sudah membawamu pada mereka!" Omar mengingatkan.

"Aku benar-benar tidak berbohong kalian boleh membaca pikiranku!" Anelies sungguh-sungguh tapi jelas tidak akan ada yang mendengarkan saran konyol macam itu.

Omar dan kedua pelayan itu malah pergi begitu saja.

"Apa kalian tidak punya pakaian kering untukku?"

"Silahkan lepas pakaian basahmu jika kau tidak suka!" acuh Omar tetap pergi dan kembali mengunci pintu.

Anelies benar-benar bisa mati membeku kedinginan dengan suhu udara serendah ini dan pakaian basah. Kasur tempat tidur Anelies juga ikut basah.

"Oh, sial!"

Sepertinya Anelies memang harus melepas pakaian basahnya yang masih menetes-netes itu untuk diperas. Anelies segera melihat ke sekeliling kamarnya coba mencari di mana kira-kira kamera CCTV tersembunyi itu di pasang. Walaupun cuma dari kamera, Anelies tidak mau Omar melihatnya yang sedang telanjang.

Setelah memeriksa ke sekeliling, memang sama sekali tidak ada yang nampak seperti kamera. Anelies curiga dengan lampu bohlam di atas pintu, dia coba mendekatinya dan semakin yakin jika benda itu sebenarnya kamera karena nampak baru di pasang dan sebenarnya mereka tidak butuh dua buah lampu untuk ruangan yang lebarnya cuma tiga-kali tiga meter.

Anelies segera berpikir cepat dan lebih dulu melepas branya dari dalam pakaian basah. Setelah bra berwarna hitam itu terlepas, Anelies segera meloncat untuk melemparnya ke bohlam kamera.

"Sial!"

Anelies meleset dan segera memungut bra basahnya dari lantai untuk dia lempar lagi sambil terus meloncat-loncat. Anelies melakukanya berulag -ulang sampai benda itu berhasil tersangkut dan menutup bohlam kamera.

Setelah merasa aman dari pengawas, barulah Anelies berani melepas satu-persatu pakaiannya yang basah kuyup itu untuk dia peras.

*****

"Apa dia sudah sadar?" tanya Pangeran Serkan yang baru keluar dari kamarnya.

Omar segera memeriksa ponselnya yang tersambung pada kamera CCTV di atas pintu.

"Oh, dia mematikan kameranya!" kaget Omar langsung panik melihat seluruh layarnya padam menjadi gelap. "Mustahil dia bisa melakukannya sendiri tanpa bantuan orang lain!"

Serkan dan Omar langsung curiga ada orang di kapal tersebut yang membantu tawanan mereka kabur.

"Periksa semua sistem keamanan, aku akan memeriksanya sendiri!" tegas Serkan yang sudah kehabisan kesabaran hingga pilih mendatangi kamar itu sendiri.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (17)
goodnovel comment avatar
Getrudis Ikun Bria
sangat menarik
goodnovel comment avatar
Getrudis Ikun Bria
bagus sekali cerita membuatnya penasaran.
goodnovel comment avatar
Wiwit Usaeni
ceritanya bagus sekali
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • ME AND PRINCE   BAB 66 MEMBUJUK PANGERAN HABIBI

    BAB 66 MEMBUJUK PANGERAN HABIBIKetika rombongan pengawal Pangeran Hamdan ingin berangkat ke Istana Tamir, Pangeran Habibi langsung berlari ke halaman, menangis tantrum, meraung-raung di depan barisan mobil. Habibi ingin ikut tapi Pangeran Hamdan tidak mau membawa adiknya yang jumbo dan suka ribut dengan adik-adik Pangeran Al-Waleed.Akhirnya Faaz yang turun tangan, Faaz mengendong Pangeran Habibi untuk dia bawa menyingkir dari depan mobil. Begitu dibawa naik ke atas gendongan Faaza, Habibi malah langsung bergosip, menirukan Sura lembut Putri Sofia ketika terdesak gerah akibat efek samping saffron.Faaz berusaha tetap lanjut berjalan tenang untuk membawa Pangeran Habibi ke seberang teras istana. Setelah itu Faaz juga harus membujuk Pangeran Habibi agar tidak kembali tantrum."Jangan menangis lagi, nanti lain kali saya akan menemani Anda berkuda, Pangeran Habibi."Faaz menurunkan tubuh gembul Pangeran Habibi di koridor teras istana anak laki-laki."Kau mau mengajari aku berkuda?""Ya."

  • ME AND PRINCE   BAB 65 DI ISTANA ZUBAIR

    BAB 65 DI ISTANA ZUBAIRDi Istana Zubair terdapat area khusus untuk anak laki-laki dan untuk anak perempuan. Masing-masing bangunannya terpisah dengan istana utama, tapi saling berhadapan sejajar, cuma terpisah oleh halaman tengah komplek istana. Pangeran Hamdan, Pangeran Husain, dan Pangeran Habibi, menempati kamar di area laki-laki. Putri Sofia beserta adik perempuannya yang lain berada di area anak perempuan. Yang Mulya Serkan dan Anelies menempati istana utama yang berada di komplek bangunan paling depan.Putri Sofia sengaja belum tidur, berdiri di balkon menatap ke seberang halaman tempat Pangeran Hamdan. Kamar Pangeran Hamdan juga masih terang benderang. Pangeran Hamdan baru kembali ke istana setelah berkumpul dengan teman-teman di yacht."Selamat malam, Pangeran Hamdan." Faaz mengantar sampai di depan pintu kamar."Besok Anda ada jadwal berkuda dengan Pangeran Al-Waleed." Faaz juga mengingatkan jadwal kegiatan Pangeran Hamdan."Beritahu Husain untuk ikut." Hamdan memberi perint

  • ME AND PRINCE   BAB 64

    BAB 64Sejak pertama kali melihat aksi Faaza di pertandingan berkuda, Pangeran Hamdan sudah sangat mengagumi kemampuan pemuda itu. Omar juga memberitahu jika Faaz adalah adik laki-laki Zahra dan dia seorang pilot. Kemarin, ketika Pangeran Hamdan mendengar semua kehebatan serta keberanian Faaz dalam menghancurkan kapal induk musuh, saat itu juga Pangeran Hamdan memohon pada Yang Mulya Serkan agar menjadikan Faaza sebagai pengawal pribadinya."Aku akan mempercayakan Pangeran Hamdan padamu."Faaz sangat terkejut mendengar ucapan Yang Mulya Serkan."Kau akan menjadi pengawal pribadi untuk putraku.""Sungguh Yang Mulya, saya merasa tidak layak untuk mendapat kepercayaan sebesar itu.""Hanya Kau yang dapat aku percaya untuk menjaga Putra Mahkota!" Serkan justru mempertegas ucapannya.Pastinya Yang Mulya Serkan juga tidak akan sembarangan memberi kepercayaan untuk menjaga keselamatan Pangeran Hamdan. Faaz pilihan yang sangat tepat, pemuda itu bukan cuma handal, cerdik, dan pemberani, dia jug

  • ME AND PRINCE   BAB 63 BERTEMU KEMBALI

    BAB 63 BERTEMU KEMBALIDua bulan pasca perang berakhir, ketegangan politik dunia berangsur mereda perekonomian global kembali tumbuh berkembang. Tapi bagi beberapa negara korban perang mereka masih harus kembali membangun negara mereka dari kehancuran. Mereka bukan bukan cuma harus membangun infrastruktur, tapi juga membangun pemerintahan, memulihkan ekonomi dan lingkungan sosial. Semua tugas yang tidak mungkin selesai dalam satu atau dua dekade.Warga sipil korban bencana perang bukan cuma kehilangan rumah dan keluarga, mereka juga masih mengalami trauma, terutama anak-anak. Yang Mulya Serkan serta Raja Khaleed mendirikan yayasan sosial untuk membantu anak-anak korban perang. Sebelumnya Yang Mulya Serkan juga telah memiliki yayasan serupa yang didanai langsung oleh Istana Zubair, tapi kali ini Istana Tamir juga akan ikut serta menjadi penyokong dana utama dan membuat yayasan yang lebih besar.Masih dengan misi tujuan yang sama, yayasan kemanusiaan yang didirikan oleh Yang Mulya Serka

  • ME AND PRINCE   BAB 62 BERSABAR DALAM PENANTIAN

    BAB 62 BERSABAR DALAM PENANTIANSiapa yang tidak menginginkan Putri Sofia. Putri Sofia bukan cuma sekedar gadis cantik jelita yang dikagumi oleh banyak pria. Putri Sofia adalah seorang Putri raja terhormat dari kerajaan kaya raya. Putri Sofia memiliki kualitas kecantikan sempurna, status sosial, serta keturunannya tidak diragukan lagi. Karena itu Putri Sofia harus bersama pria yang sepadan, pria setara yang dapat meletakkan mahkota paling mulia di kepalanya.Sebagai seorang anak gadis yang lahir dan tumbuh besar di lingkungan istana. Putri Sofia juga sangat terjaga. Sungguh beruntung bagi pria yang kelak mendapatkannya. Tapi seistimewa apapun Yang Mulya Serkan telah menjaga putri cantiknya. Sejatinya Putri Sofia tetap seperti gadis muda pada umumnya, kadang juga ingin rewel dan kesal."Kau jelek dan menyebalkan!"Kali ini Putri Sofia masih sangat kesal dengan adik laki-laki Zahra yang juga sering menyebutnya jelek dan rewel. Putri Sofia mengomel sendiri di depa cermin, sesekali merab

  • ME AND PRINCE   BAB 61

    BAB 61Sebenarnya FX-99 dapat menembak target dari jarak jauh, tapi untuk meminimalisir dampak ledakan nuklir, Faaz harus meledakkan target dari jarak dekat. Faaz bukan cuma harus mengambil keputusan sulit, dia juga sangat berani. Faaz menabrakkan FX-99 dengan kecepatan penuh ke sisi lambung kapal induk, meledakkan pulau baja terapung itu dari bawah permukaan laut.Suara berdentum membentuk gelombang dahsyat di bawah permukaan laut, membawa sambaran api ke permukaan dengan bentangan luas. Seketika seluruh konstruksi kapal induk runtuh hingga hancur lebur tak bersisa. Tidak ada satupun yang dapat selamat, seluruh persenjataan dan tentara mereka lenyap tenggelam. Radar peringatan bahaya sampai ke pelabuhan, mereka mendeteksi ledakan nuklir serta jangkauan radiasi yang tidak aman untuk didekati.Tubuh Faaz ikut tengelam dalam, telinganya sudah tidak mendengar suara dentuman di permukaan. Faaz sudah tidak berdaya untuk menyelamatkan diri tapi pemuda itu samasekali tidak menyesal karena ta

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status