AYO AKU SUDAH DOBEL UP RAMAIKAN VOTE NYA DI TANGGAL 1
Anelies sama sekali tidak memiliki firasat atau melihat kilasan apapun jika hari itu akan terjadi sebuah bencana. Pagi hari berjalan seperti biasanya. Bibi Hulya yang membawakannya sarapan setelah Pangeran Serkan pergi. Pangeran Serkan juga masih seperti kebiasaannya. Anelies cuma sering sedih melihat sikap Pangeran Serkan yang bisa begitu ramah pada semua orang tapi kaku dan dingin pada wanitanya, seolah pria itu tidak ingat ingat samasekali jika sedang punya keinginan dan harus dituruti.Tiba-tiba istana Zubair heboh dengan kedatangan para pengawal istana yang menyuruh semua pelayan keluar."Cepat keluar!" teriak suara-sura lantang pria yang langsung membuat semua pelayan ketakutan."Keluar dan berbaris di halaman! jangan membawa apapun!"Para pelayan segera meninggalkan semua kegiatannya dan berlarian tergopoh-gopoh sambil menyingsingkan gaun panjang untuk berbaris di halaman paving. Mereka ketakutan melihat para mengawal istana menggeledah semua kamar pelayan, entah apa yang sedan
Begitu tahu ada yang menukar botol minumannya Pangeran Serkan langsung memberi perintah untuk melacak siapa pelakunya. Tidak butuh waktu lama bagi Omar untuk menyeret pelakunya kehadapan Pangeran Serkan.Pangeran Serkan sudah duduk menunggu Syarfi yang baru didorong masuk oleh Omar. Dalam seumur hidupnya Syarfi belum pernah merasa ketakutan sehebat ini hanya dengan ditatap oleh Pangeran Serkan. Netra hijaunya memekat dalam seperti lentera api dalam gelap yang berkobar menyala-nyala penuh kemurkaan."Maaf, ampuni aku Pangeran Serkan ..." Syarfi langsung bersujud di lantai dan menangis hingga menggigil."Siapa yang menyuruhmu?" tegas Pangeran Serkan dalam pertanyaan dingin."Saya benar-benar tidak tahu apa isi minuman tersebut, saya hanya menjalankan perintah Yang Mulya Seika."Sudah Serkan duga jika dalangnya adalah ibunya sendiri."Berani sekali kau bekerja untuk orang lain!"Biarpun terkenal sangat ramah dan dermawan tapi Pangeran Serkan juga bisa sangat keras pada penghianat."Saya
"Kau boleh memanjatku!" Tiba-tiba Pangeran Serkan menarik pinggang Anelies, membiarkan pinggulnya merekat.Anelies sudah telanjang tidak memakai apa-apa sementara Pangeran Serkan masih berpakaian utuh dan minta untuk dipanjat. Kedua telapak tangan Anelies cuma mengais di permukaan dada tebal Pangeran Serka karena gelisah merasakan bokongnya mulai diremasi tangan laki-laki."Ayo ...!" Pangeran Serkan masih menunggu tindakan Anelies yang tetap tidak memiliki inisiatif untuk bergerak."Pangeran Serkan ..." Anelies cuma menengadah dengan bibir sedikit terengah ketika menghirup udara dengan rasa kelu.Akhirnya Serkan tetap kehilangan kesabaran, pria itu segera merunduk untuk merampas bibir gadis belianya yang manis. Walaupun menyebalkan dan masih bodoh, Anelies tetap sangat manis untuk dinikmati. Serkan mencengkeram pinggul Anelies untuk dia angkat sampai sejajar pinggang supaya kakinya dapat melingkar.Anelies benar-benar sulit utuk di ajak bermain dalam kondisi sadar. Serkan yang gemas te
Suasana di istana Zubair sedang panas pasca kemarahan Pangeran Serkan pada Yang Mulya Seika."Sudah kuduga wanita itu tidak bisa kita percaya dia telah mengkhianati kita, Bibi."Putri Kalifa dan Yang Mulya Seika sedang membicarakan notaris kepercayaan Pangeran Serkan yang terlalu bodoh untuk menukar botol minuman di depan area publik dengan kamera CCTV. Syarfi memang benar-benar tidak tahu apa isi botol tersebut dia hanya percaya Yang Mulya Seika tidak mungkin meracuni putranya sendiri karena itu Syarfi sangat tenang ketika menukar botol minum Pangeran Serkan."Aku harus bisa membuat Serkan kembali mempercayaiku!" Yang Mulya Seika terus memijit-mijit sendiri pelipisnya yang nyeri.Kemarahan Pangeran Serkan kemarin benar-benar bukan main-main. Pangeran Serkan berani mengancam akan mengasingkan ibunya sendiri dari lingkungan istana Zubair jika sang ibu tetap tidak menyukai wanita pilihannya. Benar-benar mimpi buruk bagi seorang ibu ketika dimusuhi oleh putranya sendiri. Putra satu-satun
Baru kali ini Anelies tahu rasanya menyukai lawan jenis. Sebenarnya sangat wajar menyukai pria yang sudah berulang kali menyentuhnya dengan begitu intim, tapi Anelies malah terus dibuat takut dan cemas.Siapapun pasti akan jatuh cinta pada sosok pria seperti Pangeran Serkan, dia muda, tampan, kaya-raya, serta berkedudukan tinggi. Tipe pria yang akan dikelilingi banyak wanita dan boleh memiliki banyak istri. Seharusnya Anelies tidak boleh jatuh cinta, tapi gadis itu benar-benar masih awam mengenai perasaan terhadap pria. Berbeda dengan Pangeran Serkan yang sudah jauh lebih dewasa dan matang untuk memilah perasaannya. Pria juga cenderung berpikir masuk akal, meski ketika memiliki keinginan bisa sulit untuk dihentikan.Malam semakin larut tapi Pangeran Serkan belum juga kembali ke istana Zubair. Meski tadi pagi Pangeran Serkan sudah mengatakan jika dia akan pulang malam tapi Anelies tetap cemas. Anelies tidak bisa tidur, dari tadi gelisah tidak nyaman seolah dia punya firasat buruk.Aneli
Syarfi benar-benar sudah nekat dengan mengakui perasaanya pada seorang pria seperti pangeran Serkan. Syarfi sangat tersiksa ketika Pangeran Serkan yang mengusirnya, dan telah menemukan jalan buntu untuk bisa dimaafkan. "Maafkan aku karena berani mencintai Anda Pangeran Serkan." Pangeran Serkan masih tidak bergeming mendengar kejujuran Syarfi. "Sungguh aku rela untuk melakukan apapun demi untuk mendapatkan maaf dari Anda, Pangeran Serkan." Syarfi menengadahkan wajahnya yang lembab karena air mata. Cukup lama Pangeran Serkan hanya mentapnya tanpa bergeming. "Aku bukan pria yang bisa kau miliki!" Jika Pangeran Serkan menyatakan tegas tidak akan menyentuh Putri Kalifa. Pangeran Serkan juga mempertegas di hadapan Syarfi jika dirinya tidak akan bisa untuk dia dapatkan. "Carilah laki-laki baik yang bisa memilikimu!" Kebijakan Pangeran Serkan benar-benar membuat Syarfi malu. Ternyata Pangeran Serkan bisa memaklumi perasaan Syarfi yang telah mengaku jatuh cinta padanya. Mungkin karena P
Siang itu juga Anelies langsung menghubungi Pangeran Serkan tapi justru Syarfi yang mengangkat pangilan teleponnya. "Aku ingin bicara pada Pangeran Serkan." "Pangeran Serkan masih ada acara penting dia belum bisa mengangkat panggilan telepon." Notaris Pangeran Serkan menjawab dengan suara ramah. "Tolong sampaikan padanya aku ingin bicara, ini penting!" "Ya, nanti akan segera saya sampaikan setelah Pangeran Serkan selesai." Syarfi menutup pangilan telepon Aneleis lebih dulu. Anelies masih belum tahu jika kemarin Pangeran Serkan sudah sempat memberhentikan Notarisnya. Ini merupakan kesempatan kedua untuk Syarfi setelah kemuraan hati Pangeran Serkan yang masih mau memaafkannya. Syarfi masih memperhatikan layar ponsel Pangeran Serkan yang baru padam dan tetap tidak bisa menghentikan rasa cemburunya pada gadis muda yang telah dinikahi tuannya. Selama ini hanya syarfi yang tahu jika Pangeran Serkan membuat kontrak pernikahan dengan istrinya. Seandainya saja Pangeran Serkan hanya mengin
Anelies membuka tirai dari jendela kaca berbingkai besar yang berada tepat di samping mereka, menarik lebar hingga tinggal menyisakan kelambu putih tipis yang tembus cahaya. Seketika sudut kamar itu jadi terang benderang karena sinar matahari langsung yang menimpa lantai marmer dan Pangeran Serkan yang masih duduk di sofa.Anelies kembali gugup ketika berpaling pada lelakinya yang sudah menunggu dengan kaki terbuka dan otot jantan mencuat tegang. Lilitan urat tebalnya semakin jelas dalam cahaya benderang, puncaknya kemerahan lembut meski pria itu terlihat kasar. Taburan bulu-bulu maskulinnya juga terlihat semakin jelas, menyebar mulai dari betis hingga ke pangkal paha, sangat elok tapi Anelies merinding."Ayo, kemari!"Anelies meraih resleting di belakang punggungnya untuk dia turunkan sambi berjalan pelan dan menjatuhkan gaunnya ke lantai. Satu-persatu pembalut tubuhnya tanggal hingga menyisakan tubuh molek berlekuk feminim yang sedang penuh luapan hormon.Wujud gadis muda yang sangat
BAB 64Sejak pertama kali melihat aksi Faaza di pertandingan berkuda, Pangeran Hamdan sudah sangat mengagumi kemampuan pemuda itu. Omar juga memberitahu jika Faaz adalah adik laki-laki Zahra dan dia seorang pilot. Kemarin, ketika Pangeran Hamdan mendengar semua kehebatan serta keberanian Faaz dalam menghancurkan kapal induk musuh, saat itu juga Pangeran Hamdan memohon pada Yang Mulya Serkan agar menjadikan Faaza sebagai pengawal pribadinya."Aku akan mempercayakan Pangeran Hamdan padamu."Faaz sangat terkejut mendengar ucapan Yang Mulya Serkan."Kau akan menjadi pengawal pribadi untuk putraku.""Sungguh Yang Mulya, saya merasa tidak layak untuk mendapat kepercayaan sebesar itu.""Hanya Kau yang dapat aku percaya untuk menjaga Putra Mahkota!" Serkan justru mempertegas ucapannya.Pastinya Yang Mulya Serkan juga tidak akan sembarangan memberi kepercayaan untuk menjaga keselamatan Pangeran Hamdan. Faaz pilihan yang sangat tepat, pemuda itu bukan cuma handal, cerdik, dan pemberani, dia jug
BAB 63 BERTEMU KEMBALIDua bulan pasca perang berakhir, ketegangan politik dunia berangsur mereda perekonomian global kembali tumbuh berkembang. Tapi bagi beberapa negara korban perang mereka masih harus kembali membangun negara mereka dari kehancuran. Mereka bukan bukan cuma harus membangun infrastruktur, tapi juga membangun pemerintahan, memulihkan ekonomi dan lingkungan sosial. Semua tugas yang tidak mungkin selesai dalam satu atau dua dekade.Warga sipil korban bencana perang bukan cuma kehilangan rumah dan keluarga, mereka juga masih mengalami trauma, terutama anak-anak. Yang Mulya Serkan serta Raja Khaleed mendirikan yayasan sosial untuk membantu anak-anak korban perang. Sebelumnya Yang Mulya Serkan juga telah memiliki yayasan serupa yang didanai langsung oleh Istana Zubair, tapi kali ini Istana Tamir juga akan ikut serta menjadi penyokong dana utama dan membuat yayasan yang lebih besar.Masih dengan misi tujuan yang sama, yayasan kemanusiaan yang didirikan oleh Yang Mulya Serka
BAB 62 BERSABAR DALAM PENANTIANSiapa yang tidak menginginkan Putri Sofia. Putri Sofia bukan cuma sekedar gadis cantik jelita yang dikagumi oleh banyak pria. Putri Sofia adalah seorang Putri raja terhormat dari kerajaan kaya raya. Putri Sofia memiliki kualitas kecantikan sempurna, status sosial, serta keturunannya tidak diragukan lagi. Karena itu Putri Sofia harus bersama pria yang sepadan, pria setara yang dapat meletakkan mahkota paling mulia di kepalanya.Sebagai seorang anak gadis yang lahir dan tumbuh besar di lingkungan istana. Putri Sofia juga sangat terjaga. Sungguh beruntung bagi pria yang kelak mendapatkannya. Tapi seistimewa apapun Yang Mulya Serkan telah menjaga putri cantiknya. Sejatinya Putri Sofia tetap seperti gadis muda pada umumnya, kadang juga ingin rewel dan kesal."Kau jelek dan menyebalkan!"Kali ini Putri Sofia masih sangat kesal dengan adik laki-laki Zahra yang juga sering menyebutnya jelek dan rewel. Putri Sofia mengomel sendiri di depa cermin, sesekali merab
BAB 61Sebenarnya FX-99 dapat menembak target dari jarak jauh, tapi untuk meminimalisir dampak ledakan nuklir, Faaz harus meledakkan target dari jarak dekat. Faaz bukan cuma harus mengambil keputusan sulit, dia juga sangat berani. Faaz menabrakkan FX-99 dengan kecepatan penuh ke sisi lambung kapal induk, meledakkan pulau baja terapung itu dari bawah permukaan laut.Suara berdentum membentuk gelombang dahsyat di bawah permukaan laut, membawa sambaran api ke permukaan dengan bentangan luas. Seketika seluruh konstruksi kapal induk runtuh hingga hancur lebur tak bersisa. Tidak ada satupun yang dapat selamat, seluruh persenjataan dan tentara mereka lenyap tenggelam. Radar peringatan bahaya sampai ke pelabuhan, mereka mendeteksi ledakan nuklir serta jangkauan radiasi yang tidak aman untuk didekati.Tubuh Faaz ikut tengelam dalam, telinganya sudah tidak mendengar suara dentuman di permukaan. Faaz sudah tidak berdaya untuk menyelamatkan diri tapi pemuda itu samasekali tidak menyesal karena ta
BAB 60 PERANG BERAKHIRSeluruh media pemberitaan dunia seketika heboh dengan aksi bunuh diri dari jet tempur FX-99 untuk meledakkan kapal induk lawan dan menghentikan invasi militer. Seketika kekuatan lawan lumpuh total, kapal induk, persenjataan, serta ribuan tentara ikut tengelam bersama bom nuklir mereka sendiri. Pasukan lawan sudah tidak berdaya dengan kerugian besar yang belum tentu pulih untuk mereka bangun kembali dalam sepuluh dekade.Selanjutnya seluruh sisa pasukan lawan berhasil dipukul mundur oleh para tentara relawan bersama kapal induk bantuan dari Istana Tamir. Berbagai kejahatan pihak lawan ikut terbongkar di mata dunia, termasuk aksi kejahatan mereka menyalahgunakan laboratorium sebagai praktik pencucian otak. Seluruh data korban juga Gerald serahkan pada pihak intelijen.Sayangnya sampai FX-99 ikut meledak sama sekali tidak ada yang tahu jika pilot didalamnya adalah Faaz. Faaz adalah pahlawan yang sesungguhnya, aksi heroiknya telah berhasil menghentikan pertempuran
BAB 59 AKSI TERAKHIR Bias langit jingga terlihat memantul dari cakrawala, permukaan samudra yang sedang hening serempak berkilau seperti lautan api. Sama sekali tidak ada yang sadar akan datangnya bencana dahyat. Dengan tatapan tegas tajam tanpa sedikitpun keraguan, Faaz berangkat melaksanakan tugasnya yang paling berbahaya. Tugas paling berbahaya karena bakal ikut menentukan masa depan dunia. Ingat tentang sedikit percikan yang bakal mengobarkan api besar? Sekarang Faaz sedang memegang pemantik apinya. Mungkin ini akan menjadi tugas terakhir bagi Faaza tapi sebagai seorang prajurit dia tidak boleh gentar, matipun dia rela demi menjalankan tugasnya. Deru mesin jet berdesis keras dari sisi ekor belakang, sebuah pendorong mekanik ikut melontarkan jet tempur meluncur ke langit hanya dengan landasan pendek. Untuk sekejap, cakrawala seperti ikut terbelah oleh suara desingan super sonic. Faaz membawa sebuah bom dahsyat melesat bersama dirinya. Kolonel Bravin ikut menyaksikan sendiri
BAB 58 KEBOHONGAN YUSUFKetika sedang bertugas menyalurkan bantuan pangan, ketiga helikopter milik tim relawan diserang sebuah jet tempur di atas perbukitan. Ketiga badan helikopter ditemukan sudah meledak hancur, termasuk helikopter yang sedang dikendarai oleh Pangeran Yusuf. Evaluasi serta pencarian korban segera dikerahkan. Dua orang pilot ditemukan sudah tidak bernyawa dalam kondisi sangat mengenaskan. Tapi Pangeran Yusuf tidak ditemukan.Helikopter yang di kendarai oleh Pangeran Yusuf juga jatuh agak terpisah di lembah bukit. Proses evakuasi dan pencarian jadi agak sulit karena kendala Medan yang terjal. Kemungkinan Pangeran Yusuf juga sudah tidak selamat, tapi Pangeran Albani bersikeras harus menemukan tubuh putranya.Setelah hampir dua puluh empat jam pencarian akhirnya Pangeran Yusuf ditemukan di tebing lereng. Pemuda itu ditemukan dalam kondisi tubuh lemas pingsan tapi ajaibnya masih hidup. Nyaris tidak masuk akal karena Pangeran Yusuf juga cuma mendapat luka ringan benturan
BAB 57 PERGI KE MEDAN PERTEMPURAN BERSAMA GERALD"Aku ingin ikut berangkat bersama tentara kita untuk menghentikan agresi militer.""Tidak!" Serkan langsung menolak tegas permintaan putranya untuk ikut berangkat ke medan perang. "Kau tetep akan berada di sini!""Yusuf akan pergi." Hamdan membandingkan dirinya dengan Yusuf. "Kenapa aku tidak bisa?""Perjuanganmu bukan di tengah medan pertempuran dengan senjata."Serkan tidak memberitahu jika dia telah mengutus Gerald bersama pasukannya. Putra mahkota tetap harus mereka jaga."Aku akan pulang untukmu Baba." Hamdan masih memohon kerelaan Yang Mulya Serkan agar memberi ijin."Aku tidak akan mengambil resiko untuk putra mahkotaku!" Serkan menatap tegas. "Bahkan seandainya negara kita yang sedang diserang, aku sendiri yang akan melindungi mu di tengah benteng yang paling tebal!"Serkan terus menatap tajam ke manik mata Pangeran Hamdan."Bukan karena kau putraku, tapi karena darahmu terlahir untuk sebuah tujuan yang lebih besar bagi rakyat k
BAB 56 IKUT BERTEMPURSetelah menandatangi kerjasama militer dengan Raja Khaleed, Yang Mulya Serkan menyampaikan pidatonya di hadapan seluruh media serta tamu undangan penting yang ikut hadir menyaksikan pertemuan penting tersebut. Pertemuan penting yang akan menjadi bagian dari sejarah kemajuan peradaban militer di masa depan.“Penandatanganan perjanjian kerjasama jangka panjang ini mengkonfirmasi ketahan hubungan antara dua negara yang dibangun di atas kepercayaan, dibentuk oleh sejarah, dan didorong oleh visi bersama kami tentang masa depan yang penuh peluang, inovasi, dan kemakmuran berkelanjutan.”Gemuruh tepuk tangan diberikan untuk keberanian Yang Mulya Serkan yang juga telah mengkonfirmasi keikut sertaan negaranya untuk mengirim pasukan tempur guna menghentikan agresi militer. Ditengah semua orang yang sedang bertepuk tangan Putri Sofia justru sedang diliputi rasa tegang. Putri Sofia melihat babanya yang sangat pemberani, tanpa gentar meletakkan dirinya di garda paling depan