Ayo jangan lupa VOTE dulu
BAB 74 HARUS BERJUANG SENDIRILoyalitas, cinta, dan kepercayaan menjadi hal yang paling sering harus dipertaruhkan. Tidak sedikit yang telah kecewa, sakit hati, hingga benci karena bisa begitu mudahnya membolak-balik hati.Jika ditanya apa Emillie sudah dapat melepaskan kebenciannya terhadap perbuatan Gerald, tentu tidak akan semudah itu. Apa dia akan memaafkan? sepertinya juga tidak harus demikian. Faktanya, hidup harus terus berjalan, tanpa harus lupa atau memaafkan, cukup abaikan dan terus melangkah, begitu juga yang sebenarnya telah dilakukan banyak orang setelah bencana.Emillie sedang berjalan di pesisir Hampton, bertelanjang kaki menikmati sapuan pasir hangat dan sengatan matahari. Tempat yang hangat membuat gadis itu merasa lebih sehat. Emillie kembali mendongak untuk memperhatikan camar yang berterbangan, menyapu anak rambutnya yang berkibaran melintasi wajah.Tidak ada suara kebisingan selain ocehan camar, desingan angin, dan sapuan ombak. Emillie menginjak pasir basah yang
BAN 75 KARNA TIDAK SENGAJA MENDENGARAnelies baru melangkah keluar dari pintu kamarnya ketika tidak sengaja mendengar percakapan Tiva dan Jane."Yang Mulya Sekan menikahi Putri Haya demi untuk kerjasama militer."Seketika dada Anelies langsung berglepar kosong, Anelies belum merasakan sakit atau nyeri karena syoknya masih belum usai, seolah wujudnya cuma rongga rapuh tanpa isi yang siap hancur."Jangan sampai Anelies mengetahui hal ini!" Napas Anelies tersendat beku tidak dapat bergerak, lututnya hampir runtuh ke lantai mendengar Yang Mulya Serkan telah menikahi seorang wanita. Anelies sampai harus berpegangan pada bingkai pintu agar tidak benar-benar runtu.Airmata yang menetes dari pelupuk mata Anelies berikutnya adalah kehancuran. Napasnya kembali dengan rasa panas menjalar, sulit untuk dia deskripsikan jika bakal ada rasa sesakit itu. Sementara Jane dan Tiva masih tetap belum sadar jika Anelies sudah ikut menyimak pembicaraan mereka.Pelan-pelan Anelies kembali melangkah mundur u
BAB 76 DALAM TEKANANYang Mulya Serkan jatuh terkulai dengan darah merah segar terus merembas dari kedua sisi kepalanya. Noda darah itu membasahi sorban putih bersih yang sedang dia kenakan. Matanya terpejam tenang seperti cuma sedang tertidur dan masih sangat tampan.Entah bagaimana telapak tangan Anelies bisa ikut berlumuran darah dan suara jeritan itu ternyata bukan Putri Haya, tapi Anelies sendiri."Jangan pergi Yang Mulia ... Jangan tinggalkan aku ....!"Anelies terus meraung, menggoncang tubuh suaminya yang sudah tidak bergerak agar mau kembai bangun. Saat itu rasanya Anelies rela menukar apapun asal Yang Mulya Serkan mau kembali bangun. Anelies tidak sanggup melihat wajah rupawannya yang pucat tidak bergerak."Yang Mulia ... jangan tinggalkan aku dan anak-anak."Anelies gemetar oleh tangis, dadanya sesak hingga buntu."Akan kuterima apapun asal jangan pergi!"Airmata Anelies deras bercucuran, memeluk kepala suaminya dalam pangkuan. Anelies bersimpuh menggigil di tengah kerumuna
BAB 77 KESALAHAN Meskipun sedang tidak ingin berpikir, ternyata Anelies tetap tidak bisa berhenti memikirkan suaminya. Sebagai seorang raja, Yang Mulya Serkan memang bisa memiliki lebih dari satu istri, dia dapat menikahi siapapun tanpa memerlukan persetujuan Anelies. Yang Mulya Serkan adalah seorang pria dengan tanggung jawab besar, setiap tindakannya pasti penuh perhitungan. Anelies juga percaya jika Yang Mulya Serkan mencintainya dan sejatinya hanya ingin memiliki satu orang istri, tapi sekarang dia juga punya Putri Haya. Yang Mulya Serkan belum menelpon Anelies sama sekali sejak beberapa hari ini, mustahil jika Anelies tidak gusar dan jadi berpikir mungkin Yang Mulya Serkan lebih sibuk dengan istri barunya. Anelies kembali merembaskan airmata, rasanya sangat sakit cuma untuk sekedar dibayangkan. "Husain ..." Anelies membelai pipi montok bayinya yang masih tidur. "Apa kau akan memaafkan baba?" Sebenarnya pertanyaan itu untuk Anelies sendiri. Karena jika teringat suaminya y
BAB 78 KEKACAUANGeby yang ketakutan segera menghubungi Tobias, tapi tiga kali panggilan teleponnya tidak juga dijawab oleh Tobias. Akhirnya Geby menghubungi Jared."Jared tolong aku, Jeremy ditangkap oleh pihak intelijen!""Apa yang terjadi?" Jared juga terkejut."Aku tidak tahu, mereka tidak mau memberi informasi apapun, bahkan aku tidak bisa menemui Jeremy." Geby terdengar panik."Tenang jangan panik aku akan kesana!"Kebetulan Jared dan yang lain juga sedang berada di London."Ada apa?" Nathan yang bertanya."Pihak intelijen menangkap Jeremy.""Oh!"Mereka semua ikut terkejut."Kode itu milik keluarga Loghan!" Nathan lagi yang langsung menembak."Kau benar!"Masalahnya bisa benar-benar kacau. Pihak intelijen akan menuduh Jeremy Loghan terlibat organisasi gelap."George Loghan terkutuk!" Jared meninju meja.Apapun yang dilakukan George atas nama keluarga Loghan, maka Jeremy yang akan menanggungnya. George sudah mati puluhan tahun lalu, dia sudah tidak memiliki identitas, sudah tid
BAB 79 MENERJANG PINTUKedua putri kembar Tiva pasti akan ribut jika belum bisa bermain dengan Husain."Mom, kenapa Husain belum bangun?""Mungkin tadi malam dia rewel lagi." Tiva masih santai sambil menyeruput kopi panasnya yang baru keluar dari mesin."Pintu kamarnya juga belum dibukan."Tiva menoleh arloji di pergelangan tangannya yang sudah menunjukkan pukul sepuluh pagi, kemudian mengerutkan alis."Mungkin Anelies kurang enak badan, biar aku periksa."Tiva pergi sendiri ke kamar Anelies di ikuti kedua putri kembarnya."Ane ...!" Tiva mengetuk pintu kamar Anelies."Ane ...!" Karena belum mendapat jawaban Tiva mengetuk lagi.Tiva mulai cemas, dia memutar kenop pintu yang terkunci dari dalam."Ane!" Tiva juga masih sempat memanggil beberapa kali lagi sebelum memutuskan untuk membuka pintu kamar itu dengan paksa.Cukup satu kali tendangan ringan pintu kamar Anelies langsung terbuka dan seketika juga mereka bertiga syok. Tiva melihat lobang kaca menganga, sementara Anelies serta bayin
BAB 80 TERPECAHKANKing Sulaiman dan Yang Mulya Serkan masih duduk bersama setelah sepakat menandatangi akta kerjasama militer ketika tiba-tiba King Sulaiman menawarkan Putri Haya sebagai hadiah untuk Serkan nikahi.Mereka semua yang ada di ruangan tersebut ikut terkejut termasuk Pangeran Hammad dan Pangeran Albany, sementara Yang Mulya Serkan sendiri juga seketika terhenti belum sanggup menjawab."Kau bisa menikahi putriku sekaligus untuk memperkokoh kekeluargaan kita."Tentu Serkan juga mengenal Putri Haya, sosok wanita muda yang mengagumkan dan kali ini ditawarkan padanya oleh ayahnya sendiri King Sulaiman untuk dijadikan istri."Terimakasih atas kepercayaan dan kemurahan hati Anda, Yang Mulya."Serkan bimbang untuk memilih kalimat agar tidak ada yang tersinggung atau tersakiti."Putri Haya wanita yang luar biasa, saya juga mengaguminya, tapi saya sudah menikah, Yang Mulya."King Sulaiman masih tersenyum lembut."Kau bisa menikahi putriku sebagai yang kedua, itu tidak masalah."Ter
BAB 81 TIDAK MAU BERPISAH LAGIPihak kepolisian menemukan tubuh Mr. Papkins yang sudah tidak bernyawa terkubur di halaman belakang rumahnya sendiri. Pelayan senior keluarga Loghan itu dinyatakan meninggal akibat pendarahan dari luka benturan di kepalanya. Kondisinya cukup mengerikan dengan tulang leher patah dan tengkorak retak.Berita kematian Mr. Papkins cukup menghebohkan karena selama ini pria tua itu diketahui cuma tinggal sendiri. Ada beberapa pengurus rumah yang ia pekerjakan, tapi menurut keterangan mereka semua, Mr. Papkins meliburkannya selama beberapa pekan. Sama sekali tidak ada saksi mata saat kejadian tapi menurut visum pihak forensik kepolisian, tubuh Mr. Papkins telah dikuburkan selama dua hari.Kepedihan mendalam sedang menyelimuti keluarga Loghan. Setelah Jeremy Loghan ditangkap oleh pihak inteligen, sekarang pelayan senior mereka ditemukan tidak bernyawa sebagai korban pembunuhan sadis. Jeremy bisa ikut dituduh melenyapkan nyawa Mr. Papkins."Tenanglah, Jeremy akan
BAB 61Sebenarnya FX-99 dapat menembak target dari jarak jauh, tapi untuk meminimalisir dampak ledakan nuklir, Faaz harus meledakkan target dari jarak dekat. Faaz bukan cuma harus mengambil keputusan sulit, dia juga sangat berani. Faaz menabrakkan FX-99 dengan kecepatan penuh ke sisi lambung kapal induk, meledakkan pulau baja terapung itu dari bawah permukaan laut.Suara berdentum membentuk gelombang dahsyat di bawah permukaan laut, membawa sambaran api ke permukaan dengan bentangan luas. Seketika seluruh konstruksi kapal induk runtuh hingga hancur lebur tak bersisa. Tidak ada satupun yang dapat selamat, seluruh persenjataan dan tentara mereka lenyap tenggelam. Radar peringatan bahaya sampai ke pelabuhan, mereka mendeteksi ledakan nuklir serta jangkauan radiasi yang tidak aman untuk didekati.Tubuh Faaz ikut tengelam dalam, telinganya sudah tidak mendengar suara dentuman di permukaan. Faaz sudah tidak berdaya untuk menyelamatkan diri tapi pemuda itu samasekali tidak menyesal karena ta
BAB 60 PERANG BERAKHIRSeluruh media pemberitaan dunia seketika heboh dengan aksi bunuh diri dari jet tempur FX-99 untuk meledakkan kapal induk lawan dan menghentikan invasi militer. Seketika kekuatan lawan lumpuh total, kapal induk, persenjataan, serta ribuan tentara ikut tengelam bersama bom nuklir mereka sendiri. Pasukan lawan sudah tidak berdaya dengan kerugian besar yang belum tentu pulih untuk mereka bangun kembali dalam sepuluh dekade.Selanjutnya seluruh sisa pasukan lawan berhasil dipukul mundur oleh para tentara relawan bersama kapal induk bantuan dari Istana Tamir. Berbagai kejahatan pihak lawan ikut terbongkar di mata dunia, termasuk aksi kejahatan mereka menyalahgunakan laboratorium sebagai praktik pencucian otak. Seluruh data korban juga Gerald serahkan pada pihak intelijen.Sayangnya sampai FX-99 ikut meledak sama sekali tidak ada yang tahu jika pilot didalamnya adalah Faaz. Faaz adalah pahlawan yang sesungguhnya, aksi heroiknya telah berhasil menghentikan pertempuran
BAB 59 AKSI TERAKHIR Bias langit jingga terlihat memantul dari cakrawala, permukaan samudra yang sedang hening serempak berkilau seperti lautan api. Sama sekali tidak ada yang sadar akan datangnya bencana dahyat. Dengan tatapan tegas tajam tanpa sedikitpun keraguan, Faaz berangkat melaksanakan tugasnya yang paling berbahaya. Tugas paling berbahaya karena bakal ikut menentukan masa depan dunia. Ingat tentang sedikit percikan yang bakal mengobarkan api besar? Sekarang Faaz sedang memegang pemantik apinya. Mungkin ini akan menjadi tugas terakhir bagi Faaza tapi sebagai seorang prajurit dia tidak boleh gentar, matipun dia rela demi menjalankan tugasnya. Deru mesin jet berdesis keras dari sisi ekor belakang, sebuah pendorong mekanik ikut melontarkan jet tempur meluncur ke langit hanya dengan landasan pendek. Untuk sekejap, cakrawala seperti ikut terbelah oleh suara desingan super sonic. Faaz membawa sebuah bom dahsyat melesat bersama dirinya. Kolonel Bravin ikut menyaksikan sendiri
BAB 58 KEBOHONGAN YUSUFKetika sedang bertugas menyalurkan bantuan pangan, ketiga helikopter milik tim relawan diserang sebuah jet tempur di atas perbukitan. Ketiga badan helikopter ditemukan sudah meledak hancur, termasuk helikopter yang sedang dikendarai oleh Pangeran Yusuf. Evaluasi serta pencarian korban segera dikerahkan. Dua orang pilot ditemukan sudah tidak bernyawa dalam kondisi sangat mengenaskan. Tapi Pangeran Yusuf tidak ditemukan.Helikopter yang di kendarai oleh Pangeran Yusuf juga jatuh agak terpisah di lembah bukit. Proses evakuasi dan pencarian jadi agak sulit karena kendala Medan yang terjal. Kemungkinan Pangeran Yusuf juga sudah tidak selamat, tapi Pangeran Albani bersikeras harus menemukan tubuh putranya.Setelah hampir dua puluh empat jam pencarian akhirnya Pangeran Yusuf ditemukan di tebing lereng. Pemuda itu ditemukan dalam kondisi tubuh lemas pingsan tapi ajaibnya masih hidup. Nyaris tidak masuk akal karena Pangeran Yusuf juga cuma mendapat luka ringan benturan
BAB 57 PERGI KE MEDAN PERTEMPURAN BERSAMA GERALD"Aku ingin ikut berangkat bersama tentara kita untuk menghentikan agresi militer.""Tidak!" Serkan langsung menolak tegas permintaan putranya untuk ikut berangkat ke medan perang. "Kau tetep akan berada di sini!""Yusuf akan pergi." Hamdan membandingkan dirinya dengan Yusuf. "Kenapa aku tidak bisa?""Perjuanganmu bukan di tengah medan pertempuran dengan senjata."Serkan tidak memberitahu jika dia telah mengutus Gerald bersama pasukannya. Putra mahkota tetap harus mereka jaga."Aku akan pulang untukmu Baba." Hamdan masih memohon kerelaan Yang Mulya Serkan agar memberi ijin."Aku tidak akan mengambil resiko untuk putra mahkotaku!" Serkan menatap tegas. "Bahkan seandainya negara kita yang sedang diserang, aku sendiri yang akan melindungi mu di tengah benteng yang paling tebal!"Serkan terus menatap tajam ke manik mata Pangeran Hamdan."Bukan karena kau putraku, tapi karena darahmu terlahir untuk sebuah tujuan yang lebih besar bagi rakyat k
BAB 56 IKUT BERTEMPURSetelah menandatangi kerjasama militer dengan Raja Khaleed, Yang Mulya Serkan menyampaikan pidatonya di hadapan seluruh media serta tamu undangan penting yang ikut hadir menyaksikan pertemuan penting tersebut. Pertemuan penting yang akan menjadi bagian dari sejarah kemajuan peradaban militer di masa depan.“Penandatanganan perjanjian kerjasama jangka panjang ini mengkonfirmasi ketahan hubungan antara dua negara yang dibangun di atas kepercayaan, dibentuk oleh sejarah, dan didorong oleh visi bersama kami tentang masa depan yang penuh peluang, inovasi, dan kemakmuran berkelanjutan.”Gemuruh tepuk tangan diberikan untuk keberanian Yang Mulya Serkan yang juga telah mengkonfirmasi keikut sertaan negaranya untuk mengirim pasukan tempur guna menghentikan agresi militer. Ditengah semua orang yang sedang bertepuk tangan Putri Sofia justru sedang diliputi rasa tegang. Putri Sofia melihat babanya yang sangat pemberani, tanpa gentar meletakkan dirinya di garda paling depan
BAB 55 PERTARUNGAN Beruntung para tentara relawan sudah cukup waspada, setiap malam mereka sengaja hanya menyalakan lilin di dalam tenda kemudian tidur di balik barisan bukit kecil di seberang sungai. "Brengsek!" Kemal mengumpat keras. "Mereka benar-benar datang!" Ketika serangan udara datang menghujani seluruh camp dengan berbagai peluru misil, para tentara relawan cuma menyaksikan gemuruh ledakan itu dari lereng bukit. Kilat api terlihat berkobar dari jejak ledakan menggelegar. Asap pekat bercampur pasir gurun membumbung ke langit gelap. Benar-benar gempuran yang brutal, kemal dan yang lain yakin mereka tidak mungkin akan selamat bila masih berada di camp. Sehebat apapun bala tentara musuh dan persenjataan mereka. Pertolongan dari langit tetap bisa tiba-tiba datang untuk mereka yang diberi keberuntungan. Kemal dan seluruh kawannya selamat tanpa ada yang terluka. ******* Putri Sofia sedang duduk seorang diri di sofa balkon kamarnya, langit malam mulai ditumbuhi percikan bi
BAB 54 MENYERANG KAWAN SENDIRIKelopak mata Dokter Faiza perlahan terbuka sayup, kepalanya terasa berat, dan napasnya masih tersengal sesak oleh sisa endapan asap. Dokter Faiza pingsan akibat terjebak di tengah tenda yang sedang terbakar, dia menghisap terlalu banyak asap karbon. Tapi beruntung wanita cantik berhati malaikat itu masih selamat dari tragedi mengerikan.Kondisi Dokter Faiza masih sedikit linglung, ranjang empuk di bawah tubuhnya terasa asing, bau antiseptik di sekelilingnya menusuk sangat keras. Setelah mengerjap pelan, Dokter Faiza baru sadar bila dirinya telah berada di kamar rumah sakit. Tangan kiri Dokter Faiza dipasangi infus, dia juga mendengar suara langkah kaki dari luar dan tidak lama kemudian pintu terbuka."Anda sudah sadar?" Seorang perawat wanita menghampiri Dokter Faiza."Apa yang terjadi?" Dokter Faiza benar-benar bingung dengan kondisinya."Anda pingsan karena menghirup terlalu banyak asap kebakaran." Perawat wanita menjelaskan."Bagaimana dengan camp rel
BAB 53 SERANGAN TIBA-TIBA Kurang lebih lima belas mil dari perbatasan kota yang dijaga ketat oleh pasukan tentara musuh, tenda relawan medis berjejer di dekat hilir sungai. Tenda-tenda tersebut sengaja di pindahkan ke dekat tepian sungai agar diam-diam bisa mempermudah penyelundupan para tawanan untuk mendapat pertolongan.Setelah lebih dari enam bulan para tim relawan dikirim ke medan pertempuran, sepertinya mereka cuma semakin tersingkir jauh dari kota yang telah di duduki oleh pihak musuh. Pihak musuh menerbitkan larangan keras bagi siapapun untuk memasuki kota. Penduduk sipil yang masih terjebak di tengah kota sebagian menjadi sandera dan sebagian besar dalam kondisi memprihatinkan, terutama wanita dan anak-anak.Setiap hari gelap para relawan militer akan menyelinap melalui jalur sungai untuk membawa korban terluka dan membebaskan sandera. Kamp para tentara relawan juga terletak tidak jauh dari tenda tim medis agar memudahkan akses bagi mereka untuk saling membantu dan berbagi