Begitu kembali dari London Anelies sudah tidak sabar untuk segera menemui bayinya. Anelies masih terlampau bahagia meski dalam segala keterbatasan kondisinya sekarang."Aku ingin melihat bayiku?" Anelies tetap harus meminta ijin pada George untuk mendapatkan akses ke ruang bayi."Istirahatlah dulu.""Aku bisa ditemani pengawal." Aneleis tetap tidak sabar.Sebenarnya George tidak pernah menyukai bayi itu karena dia anggap sudah sangat menyita perhatian Anelies. Bagi George, Anelies tetap anak gadisnya yang tidak boleh dimiliki oleh siapapun."Tolong, aku sudah sangat merindukan putraku."Bahkan sampai detik ini rasanya George masih belum terima jika Anelies telah melahirkan bayi-bayi tidak berguna."Hanya untuk dua puluh menit dan kau harus segera kembali ke kamarmu untuk beristirahat!""Ya!" Anelies langsung mengangguk.George memang selalu disiplin terhadap Anelies, apa lagi gadis itu juga harus dia persiapkan untuk transfusi DNA. Begitu seluruh mesin selesai diperbaiki George tidak m
BAB 16 BERUSAHA MENDEKATIJika Jeny saja merasa aneh apa lagi Sanaz. Tobias datang ke rumah Omar dengan memakai jubah dan sorban yang tadi bantu di ikatkan oleh Pangeran Albany. "Selamat datang, Mr. Harlot."Sebenarnya Tobias juga tidak menyangka jika Sanaz sendiri yang bakal membukakan pintu dan menyambutnya. "Baba, sudah menunggu Anda di dalam."Sanaz berusaha untuk tidak mengomentari penampilan Tobias walaupun pria itu bisa sangat mengganggu untuk dipikirkan. Jujur saja ikatan sorbannya agak miring tapi anehnya dia tetap sangat percaya diri dan tampan. Sanaz berjalan lebih dulu, membiarkan Tobias mengikuti di belakang. Entah sudah berapa bulan Tobias tidak melihat gadis muda itu dan sekarang otak kotornya mulai liar karena teringat kali terakhir mereka hampir berciuman di ruang kontrol. Sanaz memiliki pinggang ramping dengan pinggul padat berisi yang terlatih oleh kecekatan fisik seorang prajurit. Tidak sanggup Tobias bayangkan bakal sehebat apa untuk dia ajak bekerja sama di at
Tobias terus melakukan pelacakan semua profil pejabat tinggi istana beserta staf remeh yang bekerja di lingkungan kerajaan. Tobias benar-benar harus memastikan jika mereka semua bersih dari intervensi dari luar. Meski semua yang bekerja di istana sudah melalui seleksi khusus yang sangat ketat tapi tetap tidak menuntut kemungkinan bakal tetap ada penyusup.Tobias melihat ada yang pernah meretas jadwal perjalanan Yang Mulya Serkan. Salah satunya perjalanan Yang Mulya Serkan ke peternakan keluarga Clark. Sampai di sini juga belum ada yang tahu jika George Loghan masih hidup kecuali Yang Mulya Serkan sendiri. Wajar jika Tobias jadi kembali curiga pada pemuda bertato yang pernah berkeliaran di gurun dan mereka curigai telah menculik Anelies."Bagaimana dengan pria yang pernah kau lihat di gurun, apa kau benar-benar tidak pernah melihatnya di lingkungan istana?" Tobias bertanya lagi kepada Sanaz untuk memastikan."Tidak, karena aku yakin akan mengingat wajahnya.""Apa karena dia tampan?""En
BAB 18 ANAK SPESIAL"Hamdan, Sofia!"Kedua anak itu langsung bergegas meniggalkan kegiatannya begitu melihat Yang Mulya Serkan sudah berdiri di ambang pintu merentangkan lengan untuk memeluk mereka. Serkan mencium kedua buah hatinya satu persatu kemudian membiarkan mereka membalas kecupan dan bermanja."Apa yang kalian buat?"Serkan akan selalu meluangkan waktu untuk memeriksa anak-anaknya meskipun dia sangat sibuk sekalipun. Sofia langsung kembali berlari ke meja kecilnya untuk mengambil kertas gambar yang belum selesai dia warnai untuk ia tunjukkan.Seketika jantung Serkan ikut berdenyut melihat putrinya menggambar ibunya dan mereka berempat tersenyum bersama dalam bingkai foto keluarga. Meski anak-anak belum pandai mengungkapkan perasaannya dengan benar, tapi Serkan tahu jika mereka berdua rindu ibunya."Kemari ...." Serkan meminta kertas dan pensil warna mereka kemudian ikut berjongkok di meja kecil untuk menambahkan gambarnya."Siapa?" Sofia menunjuk gambar anak laki-laki kecil
BAB 19 PRIA BERTATOAnelies masih terkulai lemah di atas ranjang dengan selang oksigen terpasang di hidungnya. Bibir Anelies terlihat pucat seolah seluruh darah ikut surut dari wajahnya yang berkulit tipis nyaris transparan. George menyapu lembut pipi Anelies agar lebih hangat, dia mulai cemas karena sudah lewat satu jam tapi gadis itu belum juga sadar."Kenapa dia belum juga sadar?" George langsung bertanya pada dokter yang baru kembali masuk ke kamar Anelies."Tekanan darahnya sangat lemah dan kekurangan sel darah merah.""Dia hanya pingsan kerena terkejut!" George masih tidak percaya jika syok bisa membuat seseorang pingsan sampai hampir dua jam.Dokter yang tadi sudah melakukan beberapa pemeriksaan terhadap Anelies menunjukkan hasil uji laboratorium yang ia dapatkan."Saya curiga dia sedang mengalami awal kehamilan.""Mustahil!" George langsung bangkit berdiri dari sisi ranjang."Ini baru dugaan, saya perlu melakukan USG untuk melihat kondisi rahimnya karena mungkin masih dalam t
"Aku yakin pria itu yang aku lihat di gurun!" Sanaz berani bersumpah di hadapan Jared serta Tobias. "Aku masih mengingatnya dengan sangat baik!""Itu mustahil!"Jared sama sekali tidak percaya jika pemuda yang menculik Anelies adalah Nathan. Jared dan Nathan sudah seperti saudara laki-laki, tidak mungkin Nathan mengkhianatinya."Nathan adalah orang yang selalu menolongku, Nathan yang bantu melacak bayi Anelies ketika dia diculik dari rumah kami."Jared juga bercerita jika Nathan pula yang membantu dirinya dan Mara bersembunyi di pulau sampai melahirkan Kai. "Bahkan ketika Mara menghilang saat sedang hamil Anelies, Nathan pula yang memberitahuku untuk tidak perlu khawatir karena Nathan yakin Mara akan mereka kembalikan.""Bagaimana Nathan bisa tahu?" Tobias langsung bertanya dengan nada kritis."Nathan juga pernah diculik." Jared bercerita persis dengan yang dulu juga pernah diceritakan Nathan mengenai orang-orang yang memburu anak spesial. "Jadi Nathan juga pernah tertangkap oleh
Sama seperti Nathan, Gerald lahir di keluarga militer, ayahnya seorang jendral pertahanan salah satu negara terbesar di utara. Sejak kecil Gerald sudah di didik untuk menjadi seorang militer, dia pernah bergabung dalam kesatuan tentara khusus tapi di usianya yang ke dua puluh satu tahun dia kabur dari kesatuan dan sejak saat itu identitasnya sulit untuk dilacak.Sebenarnya Gerald tidak kabur tapi diculik oleh komplotan militan yang waktu itu bekerja di bawah kepemimpinan George Loghan. Sama halnya seperti anak-anak spesial lain yang mereka culik, Gerald sempat ikut menjadi obyek pengujian di laboratorium pusat pengembangan DNA. Dari tuju orang anak spesial yang mereka uji hanya Gerald yang selamat dan genetikanya berkembang pesat seperti mesin pembunuh. George Loghan telah mengendalikan pemuda itu sebagai senjata dan telah menjadikannya kandidat terbaik untuk Anelies. Tentu George telah mempersiapkan semuanya, dia tidak akan rela anak gadisnya dibuahi oleh manusia biasa tanpa keistime
Ternyata Serkan juga benar mengenai mutan yang tidak dapat benar-benar dikendalikan. Secanggih apapun sistem keamanan yang George gunakan untuk mengamankan bayi laki-laki Anelies, nyatanya Gerald tetap bisa masuk ke dalam ruangan tersebut dengan sangat mudah tanpa terlacak radar.Gerald berdiri di balik dinding kaca, memperhatikan bayi laki-laki yang George gunakan untuk mengendalikan Anelies."Hai ..." panggil Gerald dan bayi berpipi montok kemerahan itu langsung menoleh padanya.Gerald balas melambaikan tangan dan tersenyum untuk menyapa."Hai, bayi tampan ... jangan takut."Gerald juga memberi isyarat mengunakan jari telunjuk yang dia sentuh kan ke bibirnya dan berdesis pelan, "Husttt...!"Husain masih balas menatap Gerald kemudian memasukkan jempol jarinya ke dalam mulut untuk dia hisap dengan santai."Kau mau jalan-jalan?"******Malam sudah larut Ketika Tobias kembali ke kediaman Pangeran Albany dan ternyata Jane masih ada di sana."Kau baru pulang?" tanya Jane ketika berpapasan
BAB 64Sejak pertama kali melihat aksi Faaza di pertandingan berkuda, Pangeran Hamdan sudah sangat mengagumi kemampuan pemuda itu. Omar juga memberitahu jika Faaz adalah adik laki-laki Zahra dan dia seorang pilot. Kemarin, ketika Pangeran Hamdan mendengar semua kehebatan serta keberanian Faaz dalam menghancurkan kapal induk musuh, saat itu juga Pangeran Hamdan memohon pada Yang Mulya Serkan agar menjadikan Faaza sebagai pengawal pribadinya."Aku akan mempercayakan Pangeran Hamdan padamu."Faaz sangat terkejut mendengar ucapan Yang Mulya Serkan."Kau akan menjadi pengawal pribadi untuk putraku.""Sungguh Yang Mulya, saya merasa tidak layak untuk mendapat kepercayaan sebesar itu.""Hanya Kau yang dapat aku percaya untuk menjaga Putra Mahkota!" Serkan justru mempertegas ucapannya.Pastinya Yang Mulya Serkan juga tidak akan sembarangan memberi kepercayaan untuk menjaga keselamatan Pangeran Hamdan. Faaz pilihan yang sangat tepat, pemuda itu bukan cuma handal, cerdik, dan pemberani, dia jug
BAB 63 BERTEMU KEMBALIDua bulan pasca perang berakhir, ketegangan politik dunia berangsur mereda perekonomian global kembali tumbuh berkembang. Tapi bagi beberapa negara korban perang mereka masih harus kembali membangun negara mereka dari kehancuran. Mereka bukan bukan cuma harus membangun infrastruktur, tapi juga membangun pemerintahan, memulihkan ekonomi dan lingkungan sosial. Semua tugas yang tidak mungkin selesai dalam satu atau dua dekade.Warga sipil korban bencana perang bukan cuma kehilangan rumah dan keluarga, mereka juga masih mengalami trauma, terutama anak-anak. Yang Mulya Serkan serta Raja Khaleed mendirikan yayasan sosial untuk membantu anak-anak korban perang. Sebelumnya Yang Mulya Serkan juga telah memiliki yayasan serupa yang didanai langsung oleh Istana Zubair, tapi kali ini Istana Tamir juga akan ikut serta menjadi penyokong dana utama dan membuat yayasan yang lebih besar.Masih dengan misi tujuan yang sama, yayasan kemanusiaan yang didirikan oleh Yang Mulya Serka
BAB 62 BERSABAR DALAM PENANTIANSiapa yang tidak menginginkan Putri Sofia. Putri Sofia bukan cuma sekedar gadis cantik jelita yang dikagumi oleh banyak pria. Putri Sofia adalah seorang Putri raja terhormat dari kerajaan kaya raya. Putri Sofia memiliki kualitas kecantikan sempurna, status sosial, serta keturunannya tidak diragukan lagi. Karena itu Putri Sofia harus bersama pria yang sepadan, pria setara yang dapat meletakkan mahkota paling mulia di kepalanya.Sebagai seorang anak gadis yang lahir dan tumbuh besar di lingkungan istana. Putri Sofia juga sangat terjaga. Sungguh beruntung bagi pria yang kelak mendapatkannya. Tapi seistimewa apapun Yang Mulya Serkan telah menjaga putri cantiknya. Sejatinya Putri Sofia tetap seperti gadis muda pada umumnya, kadang juga ingin rewel dan kesal."Kau jelek dan menyebalkan!"Kali ini Putri Sofia masih sangat kesal dengan adik laki-laki Zahra yang juga sering menyebutnya jelek dan rewel. Putri Sofia mengomel sendiri di depa cermin, sesekali merab
BAB 61Sebenarnya FX-99 dapat menembak target dari jarak jauh, tapi untuk meminimalisir dampak ledakan nuklir, Faaz harus meledakkan target dari jarak dekat. Faaz bukan cuma harus mengambil keputusan sulit, dia juga sangat berani. Faaz menabrakkan FX-99 dengan kecepatan penuh ke sisi lambung kapal induk, meledakkan pulau baja terapung itu dari bawah permukaan laut.Suara berdentum membentuk gelombang dahsyat di bawah permukaan laut, membawa sambaran api ke permukaan dengan bentangan luas. Seketika seluruh konstruksi kapal induk runtuh hingga hancur lebur tak bersisa. Tidak ada satupun yang dapat selamat, seluruh persenjataan dan tentara mereka lenyap tenggelam. Radar peringatan bahaya sampai ke pelabuhan, mereka mendeteksi ledakan nuklir serta jangkauan radiasi yang tidak aman untuk didekati.Tubuh Faaz ikut tengelam dalam, telinganya sudah tidak mendengar suara dentuman di permukaan. Faaz sudah tidak berdaya untuk menyelamatkan diri tapi pemuda itu samasekali tidak menyesal karena ta
BAB 60 PERANG BERAKHIRSeluruh media pemberitaan dunia seketika heboh dengan aksi bunuh diri dari jet tempur FX-99 untuk meledakkan kapal induk lawan dan menghentikan invasi militer. Seketika kekuatan lawan lumpuh total, kapal induk, persenjataan, serta ribuan tentara ikut tengelam bersama bom nuklir mereka sendiri. Pasukan lawan sudah tidak berdaya dengan kerugian besar yang belum tentu pulih untuk mereka bangun kembali dalam sepuluh dekade.Selanjutnya seluruh sisa pasukan lawan berhasil dipukul mundur oleh para tentara relawan bersama kapal induk bantuan dari Istana Tamir. Berbagai kejahatan pihak lawan ikut terbongkar di mata dunia, termasuk aksi kejahatan mereka menyalahgunakan laboratorium sebagai praktik pencucian otak. Seluruh data korban juga Gerald serahkan pada pihak intelijen.Sayangnya sampai FX-99 ikut meledak sama sekali tidak ada yang tahu jika pilot didalamnya adalah Faaz. Faaz adalah pahlawan yang sesungguhnya, aksi heroiknya telah berhasil menghentikan pertempuran
BAB 59 AKSI TERAKHIR Bias langit jingga terlihat memantul dari cakrawala, permukaan samudra yang sedang hening serempak berkilau seperti lautan api. Sama sekali tidak ada yang sadar akan datangnya bencana dahyat. Dengan tatapan tegas tajam tanpa sedikitpun keraguan, Faaz berangkat melaksanakan tugasnya yang paling berbahaya. Tugas paling berbahaya karena bakal ikut menentukan masa depan dunia. Ingat tentang sedikit percikan yang bakal mengobarkan api besar? Sekarang Faaz sedang memegang pemantik apinya. Mungkin ini akan menjadi tugas terakhir bagi Faaza tapi sebagai seorang prajurit dia tidak boleh gentar, matipun dia rela demi menjalankan tugasnya. Deru mesin jet berdesis keras dari sisi ekor belakang, sebuah pendorong mekanik ikut melontarkan jet tempur meluncur ke langit hanya dengan landasan pendek. Untuk sekejap, cakrawala seperti ikut terbelah oleh suara desingan super sonic. Faaz membawa sebuah bom dahsyat melesat bersama dirinya. Kolonel Bravin ikut menyaksikan sendiri
BAB 58 KEBOHONGAN YUSUFKetika sedang bertugas menyalurkan bantuan pangan, ketiga helikopter milik tim relawan diserang sebuah jet tempur di atas perbukitan. Ketiga badan helikopter ditemukan sudah meledak hancur, termasuk helikopter yang sedang dikendarai oleh Pangeran Yusuf. Evaluasi serta pencarian korban segera dikerahkan. Dua orang pilot ditemukan sudah tidak bernyawa dalam kondisi sangat mengenaskan. Tapi Pangeran Yusuf tidak ditemukan.Helikopter yang di kendarai oleh Pangeran Yusuf juga jatuh agak terpisah di lembah bukit. Proses evakuasi dan pencarian jadi agak sulit karena kendala Medan yang terjal. Kemungkinan Pangeran Yusuf juga sudah tidak selamat, tapi Pangeran Albani bersikeras harus menemukan tubuh putranya.Setelah hampir dua puluh empat jam pencarian akhirnya Pangeran Yusuf ditemukan di tebing lereng. Pemuda itu ditemukan dalam kondisi tubuh lemas pingsan tapi ajaibnya masih hidup. Nyaris tidak masuk akal karena Pangeran Yusuf juga cuma mendapat luka ringan benturan
BAB 57 PERGI KE MEDAN PERTEMPURAN BERSAMA GERALD"Aku ingin ikut berangkat bersama tentara kita untuk menghentikan agresi militer.""Tidak!" Serkan langsung menolak tegas permintaan putranya untuk ikut berangkat ke medan perang. "Kau tetep akan berada di sini!""Yusuf akan pergi." Hamdan membandingkan dirinya dengan Yusuf. "Kenapa aku tidak bisa?""Perjuanganmu bukan di tengah medan pertempuran dengan senjata."Serkan tidak memberitahu jika dia telah mengutus Gerald bersama pasukannya. Putra mahkota tetap harus mereka jaga."Aku akan pulang untukmu Baba." Hamdan masih memohon kerelaan Yang Mulya Serkan agar memberi ijin."Aku tidak akan mengambil resiko untuk putra mahkotaku!" Serkan menatap tegas. "Bahkan seandainya negara kita yang sedang diserang, aku sendiri yang akan melindungi mu di tengah benteng yang paling tebal!"Serkan terus menatap tajam ke manik mata Pangeran Hamdan."Bukan karena kau putraku, tapi karena darahmu terlahir untuk sebuah tujuan yang lebih besar bagi rakyat k
BAB 56 IKUT BERTEMPURSetelah menandatangi kerjasama militer dengan Raja Khaleed, Yang Mulya Serkan menyampaikan pidatonya di hadapan seluruh media serta tamu undangan penting yang ikut hadir menyaksikan pertemuan penting tersebut. Pertemuan penting yang akan menjadi bagian dari sejarah kemajuan peradaban militer di masa depan.“Penandatanganan perjanjian kerjasama jangka panjang ini mengkonfirmasi ketahan hubungan antara dua negara yang dibangun di atas kepercayaan, dibentuk oleh sejarah, dan didorong oleh visi bersama kami tentang masa depan yang penuh peluang, inovasi, dan kemakmuran berkelanjutan.”Gemuruh tepuk tangan diberikan untuk keberanian Yang Mulya Serkan yang juga telah mengkonfirmasi keikut sertaan negaranya untuk mengirim pasukan tempur guna menghentikan agresi militer. Ditengah semua orang yang sedang bertepuk tangan Putri Sofia justru sedang diliputi rasa tegang. Putri Sofia melihat babanya yang sangat pemberani, tanpa gentar meletakkan dirinya di garda paling depan