Share

Bab 50. RENCANA BALAS DENDAM

Garganif pulang setelah tiga hari menghilang. Kamilia hanya diam tanpa berkata sepatah kata pun. Garganif tampak salah tingkah. Kamilia curiga dengan tingkahnya.

"Aku minta maaf, Sayang," ujarnya.

"Untuk …."

"Emm… tidak memberimu kabar," kata lelaki itu.

"Oh, sejak kamu menyadarinya, lalu mengapa? Apa yang kamu kerjakan sehingga tidak mau terganggu? Oh, kapan kamu merasa terganggu dengan telepon dari istrimu?" Rentetan pertanyaan seperti peluru dari senapan senapan, memberondong Garganif. Tampak lelaki itu bingung untuk menjawab.

"Jujur lebih baik daripada kamu mencari-cari alasan dengan cerita!" kecam Kamilia.

"Mengapa mesti berbohong, aku pergi ke daerah yang tidak ada sinyal … please, aku cape, biarkan aku istirahat," kata Garganif.

Kamilia membiarkan suaminya berlalu. hanya memperhatikan punggung suaminya yang berjalan memasuki kamar. Wanita itu menghela napas panjang. Bau ketidakjujuran tercium, aromanya begitu kuat menusuk hidung Kamilia.

Kamilia sudah merasakannya sejak Gargani
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status